Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

Nama : Zakiyatun Nur Munafisah


NIM : 33030210125

1. Prinsip-prinsip Peradilan Agama


a. Prinsip Tauhid
Prinsip tauhid direalisasikan dengan adanya asas ketuhanan, asas personalitas
keislaman, dan asas mengadili berdasarkan hukum Islam di lingkungan Perdadilan
Agama. Berdasarkan atas prinsip tauhid ini, maka proses dan pelaksanaan hukum
Islam merupakan ibadah. Dalam arti perhambaan manusia dan penyerahan dirinya
kepada Allah sebagai manifestasi rasa syukur kepada-Nya. Dengan demikian tidak
boleh terjadi penuhanan antar sesama manusia dan atau sesama makhluk lainnya.
Pelaksanaan hukum Islam adalah ibadah dan hanya kepada-Nyalah seluruh
perhambaan manusia.
Contoh penerapan: dalam setiap adanya peradilan agama, hakim dalam memutus dan
menimbang suatu perkara berlandaskan kepada hukum islam semata-mata hanya
tunduk pada hukum Allah Swt tidak dilandaskan dengan hal yang lainya.
b. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan ini sangat relevan dengan lembaga peradilan, karena tujuan orang
datang ke pengadilan tiada lain untuk menuntut keadilan yang merasa sudah dirampas
orang lain. Allah SWT meme-rintahkan manusia untuk berlaku adil dalam segala hal.
Contoh Penerapan: dalam peradilan hakim harus bertindak netral tidak memihak dan
mendengarkan kesaksian dari kedua belah pihak atau yang lainnya ( kesaksian saksi)
dalam jalannya proses persidangan.
c. Prinsip kebebasan
Kebebasan bertindak, berekspresi dan berimajinasi merupakan kebebasan yang
melekat pada tiap-tiap individu manusia, bahkan merupakan hak paling asasi.
Kebebasan ini tidak boleh bertentangan dengan kemaslahatan umum, akidah dan lain-
lain. Prinsip kebebasan dalam hukum Islam menghendaki agar agama/ hukum Islam
disiarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, demonstrasi,
argumentasi.
Contoh penerapan: hakim wajib menjaga kemandirian dan kebebasan dari segala
campur tangan pihak lain ter-masuk campur tangan dari kekuasaan negara lainnya,
dan kebebasan dari paksaan atau rekomendasi yang datang dari pihak ekstra yudisial,
kecuali yang diizinkan oleh undang-undang.
d. Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan ini merupakan bagian penting dalam pembinaan dan
pengembangan hukum Islam dalam menggerakkan dan mengontrol sosial, tapi bukan
berarti tidak pula mengenal stratifikasi sosial seperti komunis. Bukti konkrit dari
prinsip egalite dalam hukum Islam adalah penghapusan perbudakan dan penindasan
manusia atas manusia.
Contoh Penerapan: didalam pengadilan semua orang mempunyai derajat dan hak
yang sama tidak bergantung dengan suku, ras ataupun kasta tertentu.
e. Prinsip Amar ma’ruf nahi munkar
Contoh Penerapan: hakim sering kali menasehati orang yang berperkara didalam
persidangan untuk menyampaikan kebaikan dan menasehati sesuatu yang oleh hukum
Allah swt atau dengan hakim mengeluarkan putusan juga merupakan pengaplikasian
amar ma’ruf nahi mungkar.
f. Prinsip tolong-menolong
Pelaksanaan tugas hakim di pengadilan pada hakikatnya harus dilandasi dengan
tolong-menolong sesama manusia. Para pihak yang berperkara datang ke pengadilan
untuk menuntut atau mempertahankan haknya yang sudah dirampas orang lain.
Karena itu hakim harus memenuhi keinginan para pihak dengan membatu mereka apa
yang mereka perlukan untuk memperlancar jalannya persidangan.
Contoh penerapan: Prinsip ini dalam hukum acara Peradilan Agama direalisasikan
dalam asas aktif memberi bantuan, asas memberi bantuan antar pengadilan, dan asas
hakim aktif dalam pemeriksaan.
Para pihak yang berpekara adalah untuk menuntut hak yang dirampas oleh orang lain,
oleh karena itu hakim disini harus memenuhi keinginan para pihak dengan membantu
apa yang mereka perlukan untuk memperlancar jalannya persidangan.
g. Prinsip hak allah dan manusia

2
Contoh penerapan: semua orang yang berperkara diberikan hak dan kebebasan yang
sama disetiap jalannya persidangan tetapi juga dibatasi oleh hukum yang berlaku
dalam hukum islam ataupun hukum acara yang berlaku.
h. Prinsip musyawarah mufakat
Contoh penerapan: dalam persidangan sengketa hak ahli waris misalnya, dalam
perkara tersebut hakim menawarkan terlebih dahulu agar perkara tersebut
dimusyawarah terlebih dahulu, sehingga tidak menimbulkan konflik yang
berkelanjutan yang bisa mempengaruhi hubungan sesame keluarga
i. Prinsip toleransi
contoh penerapan: para pihak yang berperkara harus saling toleran dan menghargai
dalam perbedaan pendapat karena hal tersebut wajar terjadi.
2. Asas-asas Peradilan Agama
a. Asas Personalitas Keislaman
Asas Personalitas Keislaman, maksudnya yang tunduk dan yang dapat ditundukkan
kepada kekuasaan lingkungan Peradilan Agama, hanya mereka yang mengaku dirinya
pemeluk agama Islam.
Walaupun Peradilan Agama merupakan peradilan khusus bagi orang Islam dalam
menuntut haknya di bidang muamalah tertentu (perkawinan, kewarisan, hibah, wasiat,
wakaf, shadakah, infaq, zakat dan ekonomi syariah) bukan berarti ada diskriminasi
bagi penganut agama lain, akan tetapi dengan adanya UU No. 7 / 1989 umat Islam
lebih leluasa menjalankan kaidah - kaidah hukum Islam dalam keserasiannya.
b. Asas Wajib Mendamaikan
Kewajiban Hakim dalam proses persidangan di Pengadilan Agama salah satunya
adalah menawarkan perdamaian kepada pihak - pihak yang bersengketa, sedangkan
apakah mau menerima tawaran Hakim tersebut adalah hak mereka. Jadi perdamaian
yang ditawarkan Hakim selain merupakan kewajibannya juga sekaligus memberikan
bantuan, yakni bantuan moril agar para pihak yang lagi bersengketa dapat
mempertimbangkannya. Bila perdamaian telah tercapai berarti suasana rukun dan
persaudaraan kedua belah pihak sudah pulih.
c. Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum

3
Kecuali Dalam Perkara Perceraian. Maksud asas ini dengan dibukanya sidang yang
terbuka untuk umum berarti kejujuran dapat ditegakkan dan kecenderungan Hakim
untuk memihak dan berat sebelah maupun bertindak sewenang-wenang dapat
diperkecil karena ditonton oleh masyarakat umum.
d. Asas Persamaan hak dan derajat
menjamin pemeriksaan yang objektif oleh Hakim yang jujur dan adil untuk
memperoleh putusan yang adil dan benar". Dari bunyi ketentuan di atas, jelas sekali
bahwa dalam proses mencari keadilan bagi pencari keadilan tidak dibedakan apakah
dia laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin dart berbagai status sosial lainnya.

Anda mungkin juga menyukai