Tugas Resume Asas-Asas Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Nama : Mohd.Hafiy Nawwaf
NIM : 02011281924108
Kelas : A Indralaya
Asas-Asas Hukum Acara MK
1. Asas Ius curia Novita
Asas ini adalah asas yang menerangkan bahwa pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa,megadili,dan memutus suatu perkara yang diajukan padanya dengan dalihbahwa hukum tidak ada atau kurang jelas,hakim tetap harus memriksanya dan mengadilinya. Asas tersebut juga ditegaskan dalam pasal 16 UU Kekuasaan Kehakiman. Asas ini berlaku dalam peradilan MK sepanjang masih berdasarkan dengan wewenag yang telah diberikan limitatif oleh Pasal 24C ayat 1 UUD 1945. 2. Asas Persidangan tebuka untuk umum Asas bahwa persidangan pengadilan dilakukan secara terbuka untuk umum merupakan asas yang berlaku untuk semua jenis pengadilan, kecuali dalam hal tertentu yang ditentukan lain oleh undang-undang. Persdiangan terbuka untuk umum bertujuan sebagai saran social controll oleh masyrakat publik sehingga hakim dalm memutus perkaran akan objektif berdasarkan alat bukti dan argumentasi yang dikemukakan persidangan yang berlangsung. 3. Asas Independen dan Imparsial Asas ini adalah asas yang mengemukakan bahwa hakim dalam memriksa dan mengadili suatu perkara haruslah independen tidak dapat diintervensi oleh lembaga atau kepentingan apapun. Imparsial artinya hakim tidak memihak salah satu pihak yang berperkara dalam peradilan. 4. Peradilan secara cepat,sederhana,dan berbiaya ringan Asas ini dimaksudkan agar proses peradilan dan keadilan itu sendiri dapt diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Cepat artinya peradilan dilakukan tidak berbelit-belit dan ringkas,sederhana artinya dapat dipahami oleh para pihak yang berperkara,murah artinya dapat diajangkau oleh seluruh pencari keadilan dari seluruh lapisan masyarakat. Prinsip peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan ditegaskan dalam Pasal 2 ayat (4) UU Kekuasaan Kehakiman. 5. Hak untuk didengar secara seimbang (audi et alteram partem) Dalam peradilan pihak-pihak yang berperkara memilki hak untuk didengar secara seimbang di muka pengadilan. Dalam peradilan MK, hak untuk didengar secara seimbang, berlaku tidak hanya untuk pihak-pihak yang saling berhadapan, misalnya partai politik peserta Pemilu dan KPU dalam perkara perselisihan hasil Pemilu, melainkan juga berlaku untuk semua pihak yang terkait dan memiliki kepentingan dengan perkara yang sedang disidangkan. Dalam peroses pengujian undang-undang para pihak selain pemohon pihak terkait langsung yaitu DPR dan Pemerintah sebagai pembentuk undang-undang juga memiliki hak untuk didengar keteranganya. 6. Hakim aktif dan pasif dalam persidangan Ketika suatu perkara telah diajukan kepada pengadilan maka hakim aktif untuk menggali perkara sedangkan hakim pasif dalam arti tidak mencari- cari perkara. Hakim tidak akan memeriksa, mengadili, dan memutus sesuatu sebelum disampaikan oleh pemohon ke pengadilan. 7. Asas Praduga Keabsahan (praesumtio iustae causa). Asas praduga keabsahan adalah bahwa tindakan penguasa dianggap sah sesuai aturan hukum sampai dinyatakan sebaliknya. Berdasarkan asas ini, semua tindakan penguasa baik berupa produk hukum maupun tindakan konkret harus dianggap sah sampai ada pembatalan.