Anda di halaman 1dari 12

No Jenis PHK Pesangon

Perusahaan melakukan penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan


1 dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan Hubungan Kerja atau Pengusaha 1x
tidak bersedia menerima Pekerja/ Buruh
Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena pengambilalihan
a 1x
Perusahaan
2
Pengambilalihan Perusahaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan
b 0.5x
syarat kerja dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan Hubungan Kerja

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan


a 0.5x
melakukan efisiensi yang disebabkan Perusahaan mengalami kerugian
3
Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan
b 1x
melakukan efisiensi untuk mencegah terjadinya kerugian

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan tutup


yang disebabkan Perusahaan mengalami kerugian secara terus menerus
a 0.5x
selama 2 (dua) tahun atau mengalami kerugian tidak secara terus menerus
selama 2 (dua) tahun
4

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan tutup


b 1x
yang disebabkan bukan karena Perusahaan mengalami kerugian

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan tutup


a 0.5x
yang disebabkan keadaan memaksa (force majeure)
5
Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena keadaan
b 0.75x
memaksa (force majeure) yang tidak mengakibatkan Perusahaan tutup

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan


a dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang yang disebabkan 0.5x
Perusahaan mengalami kerugia
6
Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan
b dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang bukan karena 1x
Perusahaan mengalami kerugia
7 Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan pailit 0.5x
Permohonan Pemutusan Hubungan Kerja yang diajukan oleh Pekerja/Buruh
dengan alasan Pengusaha melakukan perbuatan:
a. menganiaya, menghina secara kasar, atau mengancam Pekerja/ Buruh;
b. membujuk danlatau menyuruh Pekerja/Buruh untuk melakukan perbuatan
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
c. tidak membayar Upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 (tiga)
bulan berturutturut atau lebih, meskipun Pengusaha membayar Upah secara
8 1x
tepat waktu sesudah itu;
d. tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada Pekerja/Buruh;
e. memerintahkan Pekerja/Buruh untuk melaksanakan pekerjaan di luar yang
diperjanjikan; atau
f. memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan, kesehatan,
dan kesusilaan Pekerja/Buruh sedangkan pekerjaan tersebut tidak dicantumkan
pada Perjanjian Kerja.

Putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial atas


permohonan PHK yang diajukan oleh Pekerja/Buruh yang menyatakan
Pengusaha tidak melakukan perbuatan:
a. menganiaya, menghina secara kasar, atau mengancam Pekerja/ Buruh;
b. membujuk danlatau menyuruh Pekerja/Buruh untuk melakukan perbuatan
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
c. tidak membayar Upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 (tiga)
9 bulan berturutturut atau lebih, meskipun Pengusaha membayar Upah secara -
tepat waktu sesudah itu;
d. tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada Pekerja/Buruh;
e. memerintahkan Pekerja/Buruh untuk melaksanakan pekerjaan di luar yang
diperjanjikan; atau
f. memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan, kesehatan,
dan kesusilaan Pekerja/Buruh sedangkan pekerjaan tersebut tidak dicantumkan
pada Perjanjian Kerja.

Pekerja/Buruh yang mengundurkan diri atas kemauan


sendiri dan memenuhi syarat:
a. mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-
10 -
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri;
b. tidak terikat dalam ikatan dinas; dan
c. tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri;

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh


mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa keterangan
11 -
secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh
Pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan tertulis
Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh
melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja,
a 0.5x
Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama dan sebelumnya telah
diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut
12

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh


b melakukan pelanggaran bersifat mendesak yang diatur dalam Perjanjian -
Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama

Dalam hal Pekerja/Buruh ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan
tindak pidana maka Pengusaha tidak wajib membayar Upah, tetapi wajib
13 -
memberikan bantuan kepada keluarga Pekerja/Buruh yang menjadi
tanggungannya

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh


tidak dapat melakukan pekerjaan selama 6 (enam) bulan akibat ditahan
a -
pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 huruf I yang menyebabkan kerugian Perusahan

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh


tidak dapat melakukan pekerjaan selama 6 (enam) bulan akibat ditahan
b pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana sebagaimana -
dimaksud dalam Pasal 36 huruf I yang tidak menyebabkan kerugian
14 Perusahaan

Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum berakhirnya


masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada 14.a. dan Pekerja/Buruh
c -
dinyatakan bersalah maka Pengusaha dapat melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja

Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum berakhirnya


masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada 14.b. dan Pekerja/Buruh
d -
dinyatakan bersalah maka Pengusaha dapat melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh


mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan
a 2x
tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua
belas) bulan
15
15
Pekerja/Buruh mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat
b kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah 2x
melampaui batas 12 (dua belas) bulan

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh


16 1.75x
memasuki usia pensiun

Pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja/Buruh


17 2x
meninggal dunia
Penghargaan Penggantian
Uang Pisah Uang Bantuan
Masa Kerja Hak
1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -
1x √ - -

√ (Sesuai Perjanjian
Kerja, Peraturan
- √ Perusahaan, atau -
Perjanjian Kerja
Bersama)

√ (Sesuai Perjanjian
Kerja, Peraturan
- √ Perusahaan, atau -
Perjanjian Kerja
Bersama)

√ (Sesuai Perjanjian
Kerja, Peraturan
- √ Perusahaan, atau -
Perjanjian Kerja
Bersama)
1x √ - -

√ (Sesuai Perjanjian
Kerja, Peraturan
- √ Perusahaan, atau -
Perjanjian Kerja
Bersama)


a. 1 (satu) orang tanggungan,
25% dari Upah
b. 2 (dua) orang tanggungan,
- - - 35% dari Upah
c. 3 (tiga) orang tanggungan,
45% dari Upah
d. 4 (empat) orang tanggungan
atau lebih, 50% dari Upah

√ (Sesuai Perjanjian
Kerja, Peraturan
- √ Perusahaan, atau -
Perjanjian Kerja
Bersama)

1x √ - -

√ (Sesuai Perjanjian
Kerja, Peraturan
- √ Perusahaan, atau -
Perjanjian Kerja
Bersama)

1x √ - -

1x √ - -
1x √ - -

1x √ - -

1x √ - -
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2021
Pasal 41

Pasal 42 ayat 1

Pasal 42 ayat 2

Pasal 43 ayat 1

Pasal 43 ayat 2

Pasal 44 ayat 1

Pasal 44 ayat 2

Pasal 45 ayat 1

Pasal 45 ayat 2

Pasal 46 ayat 1

Pasal 46 ayat 2

Pasal 47
Pasal 48

Pasal 49

Pasal 50

Pasal 51
Pasal 52 ayat 1

Pasal 52 ayat 2

Pasal 53 ayat 1

Pasal 54 ayat 1

Pasal 54 ayat 2

Pasal 54 ayat 4

Pasal 54 ayat 5

Pasal 55 ayat 1
Pasal 55 ayat 2

Pasal 56

Pasal 57

Anda mungkin juga menyukai