Candi Brahu

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

ARSITEKTUR

CANDI BRAHU
4 April 2024 UTS Semester Genap

HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013


UTS SEMESTER GENAP

SEJARAH

C
Candi Brahu adalah sebuah candi
peninggalan dari Kerajaan Majapahit
yang terletak di Dukuh Muteran, Desa
Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa
Timur. Dibangun pada zaman kerajaan
MataramKuno oleh Mpu Sindok, candi ini
memiliki nuansa keagamaan Budha.

Nama "Brahu" kemungkinan berasal dari prasasti


tembaga 'Alasantan' yang mengaitkan candi ini dengan
sebuah bangunan suci bernama Waharu atau Warahu.
Sejarah Candi Brahu mencerminkan perpindahan pusat
kekuasaan dari kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur di
bawah pemerintahan Mpu Sindok. Perpindahan ini
mungkin terkait dengan faktor-faktor seperti serangan
musuh, perubahan politik, atau bencana alam yang
mengakibatkan pralaya. Meskipun terdapat berbagai
cerita rakyat yang menghubungkan candi ini dengan
tokoh-tokoh sejarah seperti Raja Brawijaya, klaim-klaim
tersebut masih perlu verifikasi arkeologis lebih lanjut.

Meski ada legenda yang menghubungkan Candi Brahu


dengan Raja Brawijaya dan berfungsi sebagai Tempat
kremasi, klaim ini masih memerlukan konfirmasi lebih
lanjut melalui penelitian arkeologi. Walaupun tidak
ditemukan patung Budha di situs ini, adanya sisa-sisa
profil alas stupa di bagian atap Candi menunjukkan
kemungkinan bahwa Candi Brahu memiliki latar belakang
Budha. Saat ini, candi tersebut digunakan sebagai
tempat ibadah bagi penganut Budha, meski fungsi
aslinya sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Raja
Brawijaya belum terbukti meski setelah pemugaran pada
tahun 1990-1995. (Ardika, I. M., Soeroso, S., &
Soekmono, R. (2014)

Penulis Foto
HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013 HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013

Majalah Studi Literatur 1


UTS SEMESTER GENAP

BENTUK

P
Pada dasarnya candi Brahu memiliki Kebanyakan batu yang dipasang di candi Brahu
struktur utama yang hampir sama merupakan hasil pemugaran dari pemerintah
dengan candi-candi yang berada di Belanda. Tubuh candi ini memiliki sudut yang
Jawa Timur yaitu memilliki bentuk banyak, bertekuk dan tumpul. Pada bagian
bangunan candi yang ramping. tengah tubuh candi agak sedikit mengecil,
sehingga memberikan kesan bentuk dari candi
Kaki candi brahu memiliki bingkai bawah, dan bingkai Brahu sepeti pinggang. Pada bagian depan tubuh
atas dimana bingkai atas merupakan tempat candi lekukan tersebut dipertegas dengan pola
berdirinya tubuh candi. Bingkai – bingkai tersebut susunana batu.
terdiri dari sisi genta dengan bentuk setengah
Atap candi brahu juga berbeda dengan beberapa
lingkaran, dan memiliki pelipit rata. Kaki candi brahu
candi yang berada di trowulan yang pada
terdiri dari dua tingkat, diamana terdapat tangga
umumnya berbentuk prisma atau segi empat
menuju bagian dalam candi. Selasar dari tangga
bersusun, Candi Brahu memiliki sudut yang
tersebut sudah tidak berbentuk. Candi Brahu pada
banyak dan pada bagian atap paling atas
dasarnya menghadap kearah barat.
berbentuk datar. (Soekmono R. (2022)

Penulis Foto
HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013 HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013

Majalah Studi Literatur 2


UTS SEMESTER GENAP

STRUKTUR KONTRUKSI
Bagian Kaki
Kaki candi diperkirakan hanya berukuran 17 x
17 meter. Karena dtemukanya susunan batu
bata yang terpisah pada bagian kaki candi
Kaki candi brahu memiliki bingkai bawah, dan
bingkai atas dimana bingkai atas merupakan
tempat berdirinya tubuh candi. Bingkai-bingkai
tersebut terdiri dari sisi genta dengan bentuk
setengah lingkaran, dan memiliki pelipit rata.

Bagian Tubuh
Bagian tubuh Candi Braha berukuran 10x 10.5
meter dengan tinggi candi sekitar 9.6 meter.
Pada bagian dalam candi terdapat ruanagan
dengan luas 4x4 meter. Tubuh candi ini
memiliki sudut yang banyak, bertekuk dan
tumpu Pada bagian tengah tubuh candi agak
sedikit mengecil, sehingga memberikan kesan
bentuk dari candi Brahu sepeti pinggang.

Bagian Atap
Candi ini dibangun dengan cara merekatkan
batu-batu tersebut sehingga menghasilkan
bentuk candi yang presisi dan enak
dipandang. Atap candi Brahu memeliki tinggi
sekitar 6 meter. Di bagain sudut tenggara dari
atap candi, terdapat hiasan yang sudah rusak
yang berbentuk lingkaran yang diperkirakan
sebagai sisa sisa stupa. (Soekmono R. (2022)

Penulis Foto
HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013 WWW.REALLYGREATSITE.COM
HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013

Majalah Studi Literatur 3


UTS SEMESTER GENAP

FUNGSI UTAMA

Candi Brahu berperan sebagai pusat pemujaan dan ritual keagamaan bagi umat Buddha. Selain itu,
karena terletak di kompleks istana atau keraton, Candi Brahu kemungkinan juga berfungsi sebagai
tempat pelaksanaan upacara keagamaan yang terkait dengan pemerintahan kerajaan. Hal ini tercermin
dari struktur arsitektural candi dan peninggalan sejarah yang terdapat di sekitar area candi. (Pudjiastuti,
T., & Prihanto, D. (2013)

Candi Brahu memiliki peran sebagai tempat berdoa atau persembayangan bagi dewa-dewa dalam
konteks kerajaan Majapahit. Meskipun ada cerita dari rakyat yang mengaitkan fungsi candi ini dengan
pembakaran jenazah Raja Brawijaya dan penyimpanan abu jenazah, klaim-klaim tersebut masih perlu
diverifikasi oleh penelitian arkeologis lebih lanjut. Saat ini, candi tersebut hanya digunakan sebagai
lokasi sembahyang bagi penganut agama Buddha. (Ardika, I. M., Soeroso, S., & Soekmono, R. (2014)

Penulis Foto
HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013 HANNANTYO MULYA ABDULLAH_235060501111013

Majalah Studi Literatur 4


DAFTAR PUSTAKA

Ardika, I. M., Soeroso, S., & Soekmono, R. (2014). Archaeological and Historical Analysis of Candi
Brahu: A Majapahit Legacy. Journal of Southeast Asian Studies, 45(2): 215-230.

Titik Pudjiastuti, and Djoko Prihanto. “Candi Brahu: Its Role and Position in Trowulan Settlement Pattern Based on a
Preliminary Archaeological Survey.” International Journal of Humanities and Social Science 3.5 (2013): 194-205.

Soekmono, R. (2022). Sejarah Candi Trowulan Mojokerto. Bejijong.desa.id Journal: 3-4.

Anda mungkin juga menyukai