Anda di halaman 1dari 5

Assasment

- Psien mengalami Sirosis hepatic yang ditandai dengan asites dan melena yang pernah
dialami serta nyeri pada area perut. Untuk mengatasi masalah ini, dokter memberikan terapi
antibitoik seftriakson dan terpi diuretik kombinasi sprinolakton dan furosemid. Penggunaan
antibiotik sudah tepat sbg terapi profilaksis mengtasi infeksi bakteri yang belum dikultur
dengan antibiotik empiris. Terapi diuretik yang digunakan blum tepat krn penggunaan
kombinasi spiro dan furo berpotensi menyebabkan hiponatremia yang dpat berujung pada
rusaknya ginjal.
- Pasien didiagnosis hiponatremia berdasarkan kadar ntrium pasien yg rendah. Dokter
memebrikan kapsul garam dan infus nacl untuk mengatasi kondisi ini dan terapi tersebut
sudah tepat?
- Pasien diketahui memiliki penyait penyerta diare dn gastritis. Pada kondisi diare pasien
diberikan new diatab yang mengandung attapulgit sedangkan pada gangguan gastritis pasien
diberikan lansoprazol dan sukralfat. Dalam hal ini pemberian terapi sudah tepat.
- Pada pemeriksaan darah diketahui hb pasien dan nilai hematokrit rendah yang mana ini
mengindikasikan pasien menglami anemia tergolong sedang. Dalam hal ini dokter nampak
memberikan vit k dan tranexamin. Namun pemberian tersbeut dinilai belum cukup.
- Pasien diketahui mengalami trombositopenia karena Jumlah trombosit dalam darah pasien
yg rendah disertai Protrombin time yang lama sehingga dapat dikhawtirkan pasien dpat
mengalami perdarahan. Namun pasien di sini blm mendapatkan terapi untuk mengatasi
kondisi trombistopenia ny.
- Dikarenakan pasien mengidap sirosis hati maka berpotensi bagi pasien mengalami hipertensi
portal dan berujung pada perdarahan esofagus sehingga kondisi melena bisa saja kambuh
kembali
- Pada pemeriksaan urinalisis dinyatakan positif mengandung protein. Hal ini menunjukkan
bahwa pasien mengalami gangguan proteinuria. Namun indikasi ini belum diterapi
- Pemeriksaan kadar albumin pasien juga rendah shg mengindikasikan pasien mengalami
hipoalbumin. namun belum mendapat terapi terkait kondisi ini.
- Teknanan darah pasien yg semakin menurun
- Domperidone dan levodopa gada indikasi

Plan

- Pada gangguan sirosis pasien, terapi profilaksis untuk mengatasi infeksi bakteri yang belum
dikultur dilanjutkan yaitu penggunaa antibiotik seftriakson. Namun untuk terapi diuretiknya
yaitu dengan kombinasi spironolakton dan furosemid disarankan untuk diganti dengan …

- Interaksi (tp liat moderat atau gmn kalo masi diperlukan lanjut aja)
- Sarankan untuk menghentikan domperidon, krn tdk ada keluhan mual muntah
- Sarankan untuk memberikan hepatoprotektor seperti curcumin
- Sarankan pemeriksaan SGOT dan SGPT
- Sarankan untuk terapi albumin
-
1. Kondisi Klinis:

 Evaluasi asites secara berkala, termasuk ukuran, konsistensi, dan gejala yang terkait
(misalnya nyeri perut atau distensi abdominal).

 Pemantauan tanda-tanda dekompensasi hepatik, seperti ensefalopati hepatik,


perdarahan saluran cerna bagian atas, atau tanda-tanda infeksi.

2. Parameter Laboratorium:

 Kadar natrium, kalium, kreatinin, dan fungsi hati (seperti bilirubin, albumin, dan
enzim hati) untuk memantau komplikasi seperti hiponatremia, disfungsi ginjal, dan
fungsi hati.

 Hitung sel darah lengkap untuk memantau trombositopenia dan anemia, serta untuk
mendeteksi tanda-tanda infeksi.

 Pemantauan kadar albumin serum untuk mengevaluasi hipoalbuminemia dan status


nutrisi pasien.

3. Imaging:

 Ultrasonografi atau tomografi komputer (CT scan) perut untuk memantau ukuran
dan karakteristik asites serta mengidentifikasi komplikasi seperti penyakit hati yang
lanjut atau kanker hati.

4. Pemantauan Cairan dan Elektrolit:

 Pemantauan status hidrasi dan keseimbangan cairan untuk memastikan terapi


diuretik yang tepat dan menghindari dehidrasi atau hiponatremia yang lebih lanjut.

 Pemantauan kadar elektrolit, terutama natrium, kalium, dan magnesium, untuk


mendeteksi ketidakseimbangan elektrolit dan memperbaikinya.

5. Penilaian Faktor Risiko dan Komplikasi:

 Evaluasi dan manajemen faktor risiko untuk perdarahan saluran cerna bagian atas,
terutama jika pasien memiliki trombositopenia.

 Pemantauan tanda-tanda dan gejala infeksi, termasuk demam, leukositosis, atau


tanda-tanda lokal infeksi pada asites.

6. Manajemen Gastrointestinal:

 Evaluasi dan manajemen diare dan gastritis, termasuk penggunaan agen anti-diare,
pemberian nutrisi yang adekuat, dan pengobatan yang sesuai untuk mengurangi
iritasi lambung

Edukasi

1. Pemahaman Tentang Sirosis Hati:


 Penjelasan tentang apa itu sirosis hati, termasuk penyebab, patofisiologi, dan
konsekuensi jangka panjangnya.

 Pemahaman tentang pentingnya mematuhi rencana pengobatan dan pemantauan


yang direkomendasikan.

2. Asites Masif:

 Penjelasan tentang asites, termasuk penyebabnya dan bagaimana hal ini terkait
dengan fungsi hati yang terganggu.

 Pemahaman tentang pentingnya membatasi asupan sodium, mematuhi diet rendah


garam, dan penggunaan diuretik yang diresepkan.

3. Hiponatremia:

 Penjelasan tentang hiponatremia, gejala yang mungkin terjadi, dan dampaknya pada
kesehatan.

 Pemahaman tentang pentingnya membatasi asupan cairan, memperhatikan gejala


dehidrasi, dan penggunaan diuretik yang tepat.

4. Hipoalbuminemia:

 Pemahaman tentang peran albumin dalam tubuh dan konsekuensi


hipoalbuminemia.

 Penekanan pada pentingnya mengonsumsi makanan yang kaya protein dan


mempertahankan nutrisi yang seimbang.

5. Trombositopenia dan Anemia:

 Penjelasan tentang pengaruh sirosis hati terhadap produksi trombosit dan sel darah
merah.

 Pemahaman tentang tanda dan gejala perdarahan atau kelelahan yang berhubungan
dengan trombositopenia dan anemia.

 Pengajaran tentang pencegahan cedera dan tindakan yang harus diambil jika terjadi
perdarahan atau kelelahan yang parah.

6. Diare dan Gastritis:

 Pemahaman tentang penyebab diare dan gastritis pada sirosis hati, seperti gangguan
pencernaan atau perdarahan saluran pencernaan.

 Penekanan pada pentingnya mengonsumsi makanan yang lembut dan mudah


dicerna, serta membatasi makanan yang dapat memperburuk gejala.

 Pengajaran tentang pentingnya memperhatikan gejala yang mungkin


mengindikasikan komplikasi serius, seperti perdarahan saluran pencernaan.

1. Diet Rendah Garam dan Rendah Protein:


 Diet rendah garam dapat membantu mengurangi retensi cairan dan edema yang
terkait dengan asites.

 Diet rendah protein yang direkomendasikan untuk pasien dengan sirosis hati dapat
membantu mengurangi risiko ensefalopati hepatik dan memperlambat progresivitas
penyakit.

2. Pembatasan Asupan Cairan:

 Pembatasan asupan cairan dapat membantu mengendalikan hiponatremia dan


mengurangi risiko retensi cairan yang berlebihan.

 Pasien perlu diinstruksikan untuk membatasi asupan cairan, termasuk minuman


berkafein dan minuman beralkohol.

3. Manajemen Asites:

 Terapi paracenteisis secara teratur untuk mengurangi akumulasi cairan dan gejala
asites yang mengganggu.

 Pemasangan shunt transjugular intrahepatic portosystemic (TIPS) untuk mengurangi


tekanan portal dan memperbaiki gejala asites.

4. Manajemen Nutrisi:

 Suplementasi nutrisi seperti vitamin dan mineral mungkin diperlukan untuk


mengatasi defisiensi nutrisi yang sering terjadi pada pasien dengan sirosis hati.

 Penggunaan formula nutrisi enteral atau parenteral mungkin diperlukan jika pasien
tidak dapat mengonsumsi cukup nutrisi melalui makanan biasa.

5. Pengelolaan Perdarahan dan Anemia:

 Transfusi darah jika diperlukan untuk mengatasi anemia yang parah atau perdarahan
yang terkait dengan trombositopenia.

 Pencegahan cedera dan penghindaran obat-obatan atau aktivitas yang meningkatkan


risiko perdarahan.

6. Manajemen Gastrointestinal:

 Pemantauan dan manajemen diare, termasuk penghindaran makanan atau minuman


yang dapat memperburuk gejala.

 Penggunaan antasida atau agen lain yang mengurangi iritasi lambung untuk
mengatasi gastritis.

7. Pengelolaan Kesejahteraan Psikologis dan Mental:

 Dukungan psikologis dan sosial dapat membantu pasien dan keluarga mengatasi
stres yang terkait dengan kondisi penyakit yang kronis dan potensi komplikasinya.

 Melibatkan keluarga dan orang-orang yang merawat pasien dalam perawatan dan
pengambilan keputusan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.

Anda mungkin juga menyukai