Dari data tersebut, terdapat 1.750.474 DPT yang berbasis di 128 negara
perwakilan di luar negeri. Tentunya mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang
mengenyam studi di luar negeri menjadi bagian dari kepingan pemilih tersebut.
Sumber: Katadata
Pertama, sebagai bagian dari kaum intelektual yang mengenyam studi di luar
negeri, kita memiliki peran untuk menjadi corong atau penyampai informasi
yang akurat dan positif dalam hal Pemilu 2024. Tentunya, kita menyadari
betapa bahayanya misinformasi dan berita palsu (hoax) di tahun politik ini. Oleh
karena itu, generasi muda memiliki peran bukan hanya sebagai penyampai
informasi tetapi penyaring informasi guna mengidentifikasi informasi yang
berterima.
Kedua, ikut andil menjadi panitia pemilihan umum di luar negeri menjadi
strategi untuk memaksimalkan studi di luar negeri. Terdapat banyak sekali
pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman ikut serta dalam Pemilu di luar
negeri. Bahkan sesederhana ikut serta dalam memilih pun akan memberikan
pelajaran tersendiri untuk kita sebagai generasi muda. Hal ini berkaitan dengan
rasio pemilih muda yang mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang
tentunya dapat menentukan arah masa depan negara.
Terakhir, saat berkuliah di luar negeri, tentunya kita menjadi “wajah” pertama
yang dilihat oleh komunitas internasional tentang segala hal berkaitan dengan
Indonesia. Informasi tentang pesta demokrasi ini tentunya dapat kita ceritakan
kepada teman kelas yang berasal dari negara lain serta komunitas internasional
lainnya bahwa generasi muda di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini
pun sama-sama berpartisipasi aktif dan peduli.