Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK

PEMBANGUNAN JALAN
TOL BALI MANDARA
TERHADAP KAWASAN
PARIWISATA TUBAN
Latar Belakang

01 o Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi


andalan Prov. Bali saat ini sebagai sumber pendapatan
utama ;
o Perkembangan pariwisata berbanding lurus dengan
pengembangan infrastruktur penunjang ;
o Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara merupakan salah satu
pengembangan infrastruktur dibidang aksesibilitas ;
o Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara berdampak terhadap
Pendahuluan

Kawasan Pariwisata Tuban.

Rumusan Masalah
o Bagaimana Dampak Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara
terhadap Kawasan Pariwisata Tuban

Tujuan
o Mengetahui Dampak Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara
terhadap Kawasan Pariwisata Tuban

Metode
o Penelitian menggunakan Metode Kualitatif Deskriptif
02 Kondisi Existing

Batas Wilayah Kelurahan Tuban

Batas Wilayah secara Administratif:


Utara : Kelurahan Kuta
Timur : Teluk Benoa, Kota Denpasar
Selatan : Kelurahan Kedonganan
Barat : Samudra Hindia

Desa Tuban merupakan sebuah Kelurahan di


Kecamatan Kuta yang ada di Kabupaten Badung. Desa
Tuban memiliki luas 2,70 km² dengan jumlah penduduk
20.975 jiwa
o Tuban, berasal dari kata "Mataeb" yang berarti angker.
Setelah lama kemudian, kata Mataeb berubah menjadi
kata Taeban yang berarti angker sekali.
Histori o Tuban, berkaitan dengan sejarah masuknya prajurit
Majapahit ke Bali. Konon sekitar tahun 1.400-1.500 Masehi,
prajurit Majapahit menyerang Bali, untuk mewujudkan
Kelurahan Tuban impian Patih Gajah Mada mempersatukan Nusantara.
Prajurit Majapahit kemudian berlabuh di sebuah lokasi
bernama Dalem Perahu (tempat berlabuhnya perahu)
yang terletak di sebelah barat Bandara Ngurah Rai saat
ini. Para prajurit Majapahit ini bertolak dari Tuban Jawa
Timur. Itu sebabnya nama tempat pendaratan pertama
kali prajurit di Bali diberi nama sama dengan tempat
pemberangkatan yakni Tuban.
o Tuban ditafsirkan berasal dari akar kata Tayuban yang
berarti minuman. Menurut keyakinan masyarakat
setempat, dari jaman dahulu sampai tahun 1965, Desa
Tuban adalah desa pertanian, dimana seluruh desa
dipenuhi pohon kelapa dan pohon lontar. Pekerjaan
masyarakat setempat pada zaman itu adalah membuat
minuman beralkohol, seperti tuak dari air kelapa dan air
lontar. Boleh juga diartikan, karena banyakannya
minuman, dan minuman dalam bahasa Bali kuno disebut
tayuban, lama-lama kata tayuban dilafalkan dengan
sebutan Tuban, karena desa Tuban adalah penghasil
minuman dari tuak kelapa dan tuak lontar atau tuak nira.
Perkembangan Kawasan Pariwisata Tuban
Abad 14 : pasukan kerajaan
Majapahit dibawah pimpinan
patih Gajah Mada berlabuh
di wilayah Selatan pantai 2012 : Jalan Tol 2020 : Covid-19
Kuta yaitu di kawasan Bali Mandara mematikan
Tuban mulai dibangun Pariwisata

1 3 5

2 4 6

1935 : Bandar 2013 : jalan Tol 2022 : Pariwisata


Udara Tuban Bali Mandara menggeliat
mulai beroperasi mulai beroperasi kembali
Existing
Kawasan
Pariwisata
Tuban
o Kawasan wisata alam terletak di bagian selatan yang berbatasan dengan
Kelurahan Kedonganan. Disana terdapat Pantai Kelan yang memiliki point of
View Samudera Hindia dan Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai. Selain
itu terdapat Ekowisata Mangrove yang terletak di bagian timur wilayah yang
menawarkan pesona hutan mangrove dengan atraksi wisata penanaman
pohon mangrove dan pembibitan pohon mangrove, wisata kano diareal
hutan mangrove, wisata edukasi budidaya kepiting bakau, wisata edukasi
olahan buah mangrove, wisata keliling hutan mangrove dengan perahu
tradional, wisata mancing di areal hutan mangrove dan wisata kuliner.

o Wisata Sosial Budaya salah satunya yaitu Patung Satria Gatotkaca yang
terletak di simpang jalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tradisi Med-
Medan yang dilaksanakan sehari setelah hari raya Nyepi. Kemudian ada
tradisi Siat Geni (perang api) yang tercatat dalam Cagar Budaya Tak Benda.

o Wisata Kuliner merupakan wisata yang banyak bertebaran dikawasan Tuban.


Selain menawarkan wisata alam, pantai Kelan juga menawarkan wisata
kuliner di sepanjang garis pantai. Selain itu ada juga Kampung Kepiting di
Kawasan Mangrove yang menawarkan kuliner kepiting yang dibudidayakan
oleh nelayan setempat. Sepanjang Kawasan pariwisata banyak berdiri hotel
dan restoran yang mengakomodasi wisatawan.
W I S A T A
T U B A NWISATA TUBAN
Dampak Pembangunan Jalan Tol
Bali Mandara terhadap Kawasan
Pariwisata Tuban

Seperti yang telah diketahui, pembangunan Jalan Tol Bali Mandara


diresmikan pada tanggal 23 September 2013 dengan memiliki panjang
12,7 km antara Denpasar kota-pelabuahan Benoa, Nusa Dua, dan
Bandara Internasional Ngurah Rai. Diharapkan dengan adanya jalan
Tol Bali Mandara ini dapat membantu dan memudahkan masyarakat
dan wisatawan dalam aksebilitas. Jalan Tol Bali Mandara ini juga
merupakan jalan tol yang pertama kalinya dibangun diatas laut.
Dengan adanya jalan Tol tersebut tentu kemudahan dalam
aksesbilitas sangat membantu. Pada sebuah pembangunan dalam
berbagai bidang, tentu akan menimbulkan sebuah dampak positif
maupun negatif. Salah satunya ialah dampak dari pembangunan jalan
Tol Bali Mandara terhadap Kawasan Pariwisata Tuban dimana
Kawasan pariwisata Tuban memilik 3 jenis tempat wisata yaitu Wisata
Alam, Wisata Sosial Budaya dan Wisata Kuliner. Dampak yang
ditimbulkan akibat pembangunan Jalan Tol Bali Mandara meliputi ;
Dampak Ekonomi dan Dampak Lingkungan.
Dampak Ekonomi
Dengan dibangunnya Jalan Tol Bali Mandara, menyebabkan
aksesibilitas terhadap suatu wilayah menjadi lebih singkat. Hal itu
dapat meningkatkan arus ekonomi masyarakat. Aksesibilitas yang
singkat menyebabkan pertumbuhan akomodasi pariwisata
meningkat pesat. Hal itu dapat dilihat dari semakin banyaknya
pertambahan jumlah hotel dan restoran yang berlokasi di Kawasan
pariwisata Tuban. Pertambahan tersebut membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat Tuban pada khususnya. Selain itu,
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Badung meningkat seiring
dengan jumlah perputaran ekonomi yang terdapat disana.

Wisata Pantai Kelan


Wisata Kuliner Pantai Kelan
Dampak Lingkungan
Dampak terhadap Lingkungan akibat pembangunan Jalan Tol Bali Mandara terutama
pada Kawasan Pariwisata Kampung Kepiting dan Ekowisata Mangrove karena
pembangunan tersebut tepat berada diatas kawasan tersebut. Setelah pembangunan
jalan tol tersebut diresmikan, Pembangunan tersebut menimbulkan berbagai dampak
positif maupun dampak yang negatif bagi aktivitas wisata Ekowisata Kampung Kepiting

Dampak Negatif :
o Beberapa biota laut mengalami kerusakan serta pohon mangrove telah hilang karena
digunakan untuk pembangunan.
o Sampah kiriman dimana pada saat pembangunan sedang berlangsung ada sedikit
sampah yang ditimbulkan.
Dampak Positif :
o Biota-biota laut yang telah hilang dan rusak kini mulai tumbuh dan mulai menambah pada
jenis biota baru, hal tersebut dikarenakan adanya tiang-tiang tol yang menjadi tempat atau
rumah biota-biota laut
o Pemandangan yang sangat indah mulai terlihat karena didukung oleh lampu-lampu dari
jalan Tol disepanjang jalan tersebut, yang kemudian menimbukan bayangan lampu pada laut
o Semakin banyak inovasi yang bisa dikembangkan untuk pariwisata Mangrove, seperti
kegiatan wisata mancing, serta wisata keliling teluk benoa yang dikelilingi oleh jalan Tol
tersebut
o Wisata kuliner semakin menjamur dikarenakan akses yang makin singkat dan tanpa macet
03 Kesimpulan
Dampak Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara terhadap Kawasan Pariwisata Tuban

Pembangunan jalan Tol Bali Mandara membawa dampak pada Kawasan Pariwisata
Tuban. Dampaknya yang ditimbulkan pun berdampak pada hal yang baik ataupun
buruk. Secara ekonomi, pembangunan Jalan Tol Bali Mandara menyebabkan
aksesibilitas antar wilayah yang semakin singkat dan perputaran roda perekonomian
menjadi lancar. Secara lingkungan pembangunan Jalan Tol Bali Mandara secara tidak
langsung menjadi suatu daya tarik baru yang dapat dijadikan suatu Point of Interest
Daftar Pustaka

Dampak Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara terhadap Kawasan Pariwisata Tuban

https://www.kabarwisatabali.com/sejarah-pariwisata-bali (diakses 21 Desember 2022)


https://denpasar.kompas.com/read/2022/02/09/151216978/sejarah-pariwisata-bali-dari-masa-
kolonial-hingga-badai-pandemi?page=4 (diakses 21 Desember 2022)
https://www.balitoursclub.net/sejarah-kuta-bali (diakses 21 Desember 2022)

Anda mungkin juga menyukai