Anda di halaman 1dari 18

MODUL

AJAR
BUDIDAYA
SATWA
HARAPAN
Penulis:
Ida Widianingsih, S.Pd
IDENTITAS MODUL

: SMP N 1 PUSAKAJYA
Sekolah Penulis : Diah Maulidah, S.Pd
Fase/Kelas Mata : D/VIII
Pelajaran
: Prakarya Budidaya (Jenis dan Karakteristik Satwa Harapan)

Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1JP)

A. Capaian Pembelajaran
Pada fase ini, peserta didik mampu memberikan penilaian produk budi daya berdasarkan fungsi/nilai
budaya/ nilai ekonomis secara lisan dan tertulis.

B. Tujuan Pembelajaran

1. mendeskripsikanjenis produkbudi daya satwa harapan sesuai potensi lingkungan atau kearifan lokal;
2. menganalisis modiikasi bahan dan alat budi daya satwa harapan sesuai potensi lingkungan atau
kearifan lokal;

3. menganalisis teknik budi daya satwa harapan dengan modiikasi bahan dan alat
C. Profil Pelajar Pancasila

1. Kreatif
2. Mandiri
3. Gotong Royong
4. Bernalar Kritis
D. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

1. Peserta didik berdoa bersama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.


2. Peserta didik dikondisikan untuk memasuki zona alfa (alpha zone). Untuk itu, guru melakukan
kegiatan brain gym (senam otak) agar peserta didik dapat terstimulasi siap menerima
pembelajaran.

3. Peserta didik mendapatkan informasi kegiatan dan tujuan pembelajaran tentang budi daya satwa
harapan.

4. Peserta didik mengikuti penilaian awal berupa pretest. Penilaian awal ini untuk mengukur
pemahaman awal peserta didik.

5. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik, “Apakah itu satwa harapan? Satwa harapan apa saja
yang dibudidayakan di sekitar tempat tinggal?”

Kegiatan Inti
1. Peserta didik menyimak tayangan foto atau video satwa harapan yang ada di Indonesia untuk
memancing rasa ingin tahu peserta didik.

2. Peserta didik memperhatikan materi pada foto


atau video satwa harapan.
3. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang jenis dan karakteristik satwa harapan yang ada pada
video.
4. Peserta didik berdiskusi menentukan tempat yang akan dikunjungi untuk melakukan observasi
secara langsung serta menyusun pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat observasi tentang jenis dan
karakteristik.
5. Peserta didik melakukan observasi tempat budi daya satwa harapan (kegiatan dilakukan di luar jam
pelajaran).

6. Peserta didik membuat gambar jenis-jenis satwa


harapan dan mendeskripsikan karakteristiknya.
7. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD 1.

Observasi dan Pembuatan Gambar


Peserta didik mengamati satwa harapan di lingkungan tempat tinggal sekitar atau di sekolah. Tahapan
kegiatan yang dilakukan peserta didik di antaranya
1. membuat kelompok beranggota 3–4 orang;
2. menentukan tempat/lingkungan yang dikunjungi;
3. mengamati jenis dan karakteristik satwa harapan yang dibudidayakan;
4. mencari informasi dari berbagai sumber referensi (buku/majalah/ tabloid peternakan dan situs yang
tepercaya);
5. membuat gambarjenis-jenis satwa harapan yangbanyak dibudidayakan di sekitar tempat tinggal dan
mendeskripsikan karakteristiknya; serta
6. menuangkannya pada LKPD 1.
Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan, peserta didik dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran tentang jenis dan
karakteristik satwa harapan serta melakukan releksi terhadap kegiatan pembelajaran. Releksi
dilakukan melalui pertanyaan, “Hal baru apa yang kalian dapatkan dalam pembelajaran hari ini?”

E. Refleksi Guru dan Peserta Didik


Releksi guru dapat berupa pertanyaan, “Apakah metodepembelajaranyangdigunakansudahsesuai dengan
materi?” Sementaraitu, releksi pesertadidik dilakukan pada setiap akhir pertemuan (penutup kegiatan).

F. Rencana Asesmen
a. Penilaian Awal
Penilaian awal dilakukan dengan melakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik
pada materi jenis dan karakteristik budi daya satwa harapan, modiikasi bahan dan alat, serta teknik budi daya
dengan cara memberikan pertanyaan sebagai berikut:
Lampiran 1

Penilaian Sikap

Indikator sikap Profil Pelajar Pancasila

• Kreatif
Sangat Baik Baik : Selalu memiliki ide kreatif
Cukup Baik Tidak : Sering memiliki ide kreatif
Baik : Jarang memiliki ide kreatif
• Mandiri : Tidak pernah memiliki ide kreatif
Sangat Baik Baik
: Selalu cekatan dan tidak bergantung pada teman
: Sering cekatan dan tidak bergantung pada teman
Cukup Baik : Jarang cekatan dan bergantung pada teman

: Tidak pernah cekatan dan sangat bergantung pada teman


Tidak Baik
• Gotong royong Selalu bekerja sama Sering bekerja sama
Jarang bekerja sama
Sangat Baik :
Baik : Tidak pernah bekerja sama
Cukup Baik :
Tidak Baik : Selalu memberikan pendapat yang
logis
• Bernalar kritis Sering memberikan pendapat yang
Sangat Baik : logis
Jarang memberikan pendapat yang
Baik : logis
Tidak pernah memberikan pendapat logis

Cukup Baik :

Tidak Baik :

Penilaian Diskusi Kelompok


Rubrik Diskusi Kelompok
Penilaian Gambar dan Tulisan Karakteristik
GLOSARIUM

alat : benda yang digunakan untuk memudahkan proses kegiatan budi daya.
: benda habis pakai yang digunakan untuk proses produksi budi daya.

bahan benih : anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan digunakan sebagai bahan organik
dalam kegiatan pembudidayaan ikan.

breeding box desain : wadah pemisah induk ikan dengan anak ikan yang baru lahir.

livebearer :perencanaanatauperancangan yang dilakukan sebelum pembuatan suatu produk.


: ikan yang memiliki intensitas perkembangbiakan cepat serta melahirkan.

: proses perkawinan ikan jantan dan ikan betina


pemijahan skopnet : alat untukmengambil ikanberbahan jaringhalus.
DAFTAR PUSTAKA

Website Tirto.id melalui artikel “Jenis-Jenis Satwa Harapan, Pengertian, Fungsi, serta Contohnya”
dapat diakses di pranala <https://tirto.id/jenisjenis- satwa-harapan-pengertian-fungsi-serta- contohnya-
gm2p>.
Website Rimba Kita melalui artikel “Satwa Harapan–Pengertian, Jenis, Contoh Budi Daya,
Fungsi & Manfaat” dapat diakses di pranala

<https:// rimbakita.com/satwa-harapan/>.
Website Pembelajaranmu melalui artikel “Jenis- Jenis Budi Daya Satwa Harapan” dapat diakses di
pranala

<https://www.pembelajaranmu.com/2018/08/jenis
-jenis-budidaya-satwa-harapan.html>.
Buku Guru Prakarya Kelas VIII Buku Siswa Prakarya elas VIII
LEMBARKERJAPESERTA DIDIK1 (LKPD 1)
Kerja Kelompok Observasi dan Eksplorasi

Jenis dan Karakteristik Satwa Harapan

Nama Kelas : .......................................................


Kelompok : .......................................................
: .......................................................

Buatlah gambar jenis satwa harapan dan tuliskan karakteristiknya masing - masing!
BAHAN BACAAN

Jenis dan Karakteristik Satwa Harapan


Satwa harapan adalah satwa selain satwa peliharaan atau peternakan yang diharapkan jika dibudidayakan akan
menghasilkan bahan dan jasa serta keuntungan ekonomis dan nonekonomis. Satwa harapan
dibudidayakan dengan tujuan utamanya nilai ekonomis karena satwa-satwa tersebut menghasilkan
daging, gading, minyak, tanduk, taring, kulit, dan lainnya.
Satwa harapan ini dibudidayakan sebagai bahan baku industri,pakan,atauhewanlaboratorium.Hadirnya satwa
harapan adalah alternatif untuk budi daya mandiri atau sebagai usaha sampingan.

1. Karakteristik Satwa Harapan


Satwa harapan sebagai hewan ternak alternatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. memiliki siklus hidup yang pendek;


b. jarang terkena penyakit;
c. harga murah;
d. mudah beradaptasi dengan lingkungan;
e. mudah beradaptasi dengan pakan yang diberikan. Siklus hidup yang singkat ini membuat satwa harapan
diharapkan memberikan manfaat berupa mudah dipelihara dan lebih cepat memberikan keuntungan.
2. Jenis Satwa Harapan
Satwa harapan yang telah dibudidayakan oleh manusia ada beberapa jenis. Satwa-satwa tersebut sebagai
berikut:
a. Jangkrik (Gryllus sp.)
Di Indonesia, terdapat kurang lebih 123 jenis jangkrik, tetapi yang biasa dibudidayakan karena bernilai
ekonomis, di antaranya jangkrik alam atau cendawang (Gryllus testaceus) dan jangkrik seliring (Gryllus
mitratus). Kedua jenis jangkrik ini dibudidayakan untuk pakan ikan dan burung. Selain kedua jenis itu, ada
pula beberapa jenis jangkrik yang biasa dibudidayakan, di antaranya jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus),
jangkrikcokelat(Gryllus assimilis dan Archetadomestica), jangkrik madu (Jamaican cricket), danjangkriktropis
(Gryllodes sigillatus). Salah satu jangkrik yang dibudidayakan komersial, yaitu jangkrik alam (Gryllus
testaceus) yang memiliki ciri khas dapat mengeluarkan suara mengerik yang berasal dari sayapnya.
Karakteristik jangkrik ini adalah memiliki tubuh berwarna cokelat atau hitam, memiliki antena di kepalanya,
garis di punggungnya sangat terlihat meskipun sudah mencapai usia dewasa, panjang mencapai 2 cm,
dan masa panen kurang lebih 35 hari.
Jangkrik merupakan hewan yang beraktivitas pada malamhari(mengerik,mencari makan,dankawin). Hal ini
yang menyebabkan kandang budi daya jangkrik harus dibuat agak gelap agarjangkrik dapat terus melakukan
aktivitas.
b. Cacing Tanah (Lumbricus sp.)
Cacing tanah (Lumbricus sp.) merupakan hewan hermafrodit (berkelamin ganda) dengan habitat hidup di
tanah. Walaupun hermafrodit, cacing tanah tetap membutuhkan cacing lain untuk melakukan kawin
(berkembang biak). Cacing tanah memiliki beberapa karakteristik, yaitu tidak bertulang belakang, tubuhnya
berwarna merah kecokelatan, panjang 7,5–10 cm, tidak memiliki kaki, tidak memiliki mata,
mengandalkan indra penciumannya untuk mencari makan, tidak berbau, mudah berkembang biak dan
dibudidayakan, serta mudah beradaptasi dengan berbagai media.

Cacing tanah dalam bidang pertanian memiliki


manfaat dapat menyuburkan tanah. Cacing tanah tidak hanya dimanfaatkan dalam pertanian saja, tetapi juga
dalam pengobatan, perikanan, dan peternakan.
Di dalam pengobatan, cacing digunakan untuk mengobati
penyakit tifus. Di dalam bidang peternakan, cacing tanah
digunakan sebagai pakan ternak unggas karena memiliki
kandungan gizi tinggi, seperti asam amino lengkap, asam glutamat, protein, karbohidrat, lemak, glisina, lisin,
treonin, air, dan mineral.
Di bidangperikanan, cacing digunakan untuk diolah menjadi umpan saat memancing.

c. Lebah madu (Apis sp.)


Lebah madu termasuk serangga sosial yang hidup berkoloni dan dapat menghasilkan madu. Lebah madu
memiliki karakteristik tubuh bersayap, seperti lalat, tetapi ukurannya lebih besar dan memiliki sengat pada
ujung ekornya. Sengat ini digunakan sebagai perlindungan diri.
Lebah madu menghasilkan madu yang dimanfaatkan manusia untuk menjaga kesehatan tubuh dan
pengobatan. Madu dapat meningkatkan imunitas tubuh, menyembuhkan luka, menangkal radikal bebas,
menjaga pencernaan agar tetap seimbang, pengganti gula, dan menyehatkan jantung.
d. Ulat Sutera (Attacus sp. & Bombyx sp.)
Ulat sutera adalah serangga penghasil benang sutera yang diolah menjadi kain sutera. Ulat sutera memiliki
karakteristik berwarna putih, mengalami metamorfosis sempurna, berukuran besar, dan memakan daun
murbei, serta hidup di daerah tropis dan subtropis.
Benang-benang sutera yang dihasilkan ulat sutera yang dibudidayakan, setelah panen akan dipintal
menjadi benang dan pada proses selanjutnya dibuat kain sutera yang bernilai ekonomis tinggi.

Anda mungkin juga menyukai