Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elisya Putri Kartyasa

NIM : 235010107111101

Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara (HAN)

Kelas: L

TUGAS T1

1. Jelaskan perbedaan antara HAN dan HTN. Jelaskan dengan memberi contoh!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sumber hukum dalam HAN? Sebutkan dengan memberi
penjelasan dan contoh!
3. Bupati Jombang mendapatkan hibah dari pengusaha sejumlah 200 Milyar. Hibah tersebut akan
disalurkan untuk bantuan social. Apa yang harus dilakukan Bupati Jombang untuk menyalurkan
bantuan social tersebut? jelaskan dengan menggunakan pendekatan Asas-asas HAN.
4. Apa akibat hukum dari Tindakan pejabat yang berwenang namun cacat formil? jelaskan cara yang
bisa dilakukan untuk membatalkan Tindakan yang cacat formil tersebut!

JAWABAN :

1. -Menurut Oppenheim yang menjelaskan bahwa HTN adalah sekumpulan peraturan hukum yang
membentuk alat-alat perlengkapan negara dan aturan-aturan yang memberi kewenangan terhadap
alat perlengkapan tersebut, artinya HTN mempersoalkan negara dalam keadaan diam, sedangkan
HAN mengenai negara dalam keadaan bergerak.
-Menurut Logemann berpendapat bahwa HTN merupakan pelajaran tentang hubungan
kompetensi sedangkan HAN tentang hubungan istimewa.
- Menurut Kranenburg yang berpendapat bahwa HTN dan HAN itu sama dan yang membedakan
hanyalah akibat dari perkembangan sejarah. Kranenburg juga mengemukakan bahwa HTN adalah
peraturan-peraturan hukum yang mengandung struktur umum dari pemerintahan suatu negara.
Sedangkan HAN adalah merupakan peraturan khusus dari HTN, seperti hukum kepegawaian, UU
perburuhan, UU wajib militer dan sebagainya.
HUKUM TATA NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Mempelajari hal-hal yang sifatnya Menitikberatkan pada hal-hal teknis saja, yang
fundamental yakni tentang dasar dasar dari selama ini kita tidak berkepentingan karena
Negara dan menyangkut langsung setiap hanya penting bagi spesialis. (Masyrakat
warga negara (Presiden mengangkat menuntut transparasi Negara)
Menteri)

2. Secara umum, sumber hukum administrasi negara dapat dikelompokkan atas dua sumber, yakni
sumber hukum materiil dan sumber hukum formal. Sumber hukum materiil berasal dari
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat atau sejumlah peristiwa yang mempengaruhi kondisi
suatu masyarakat. Misalnya, kondisi sejarah atau hukum di masa lalu, kondisi lembaga sosial
di masa lalu, dan lain sebagainya. Adapun sumber hukum formil menurut Lathif, N. dkk adalah
sumber hukum materiil yang sudah dibentuk melalui sejumlah proses tertentu dan menjadi
sumber hukum yang berlaku dan ditaati oleh umum. Adapun beberapa sumber hukum formil
HAN adalah sebagai berikut. Dalam Hukum Administrasi Negara (HAN), sumber hukum
merujuk pada segala hal yang menjadi dasar atau acuan dalam pembuatan, penegakan, dan
penafsiran hukum administrasi negara. Sumber hukum ini memberikan legitimasi dan otoritas
bagi proses administratif pemerintahan serta mengatur hubungan antara pemerintah dan warga
negara. Berikut adalah beberapa contoh sumber hukum dalam HAN beserta penjelasannya.

A. Undang-undang: Undang-undang adalah peraturan yang dibuat oleh badan legislatif suatu
negara. Undang-undang ini bisa berisi ketentuan-ketentuan yang mengatur berbagai aspek
administrasi negara, seperti tata cara pembentukan lembaga-lembaga pemerintahan, hak dan
kewajiban warga negara, serta prosedur administratif yang harus diikuti dalam berbagai situasi.

Contoh: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Indonesia, yang mengatur tentang struktur, pengelolaan, dan pembinaan ASN serta tata cara
pengangkatan, pemberhentian, dan hak-hak ASN.

B. Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres): Peraturan Pemerintah (PP) dan
Peraturan Presiden (Perpres) adalah peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau presiden
yang memiliki kekuasaan eksekutif. Peraturan ini seringkali digunakan untuk mengatur
pelaksanaan detail dari undang-undang atau untuk mengatur masalah-masalah administratif
yang bersifat teknis.

Contoh: Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan, yang mengatur tata cara penyusunan peraturan perundang-undangan di
Indonesia.

C. Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub): Peraturan Daerah (Perda) dan
Peraturan Gubernur (Pergub) adalah peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah atau
gubernur dalam lingkup wilayah administratif tertentu. Peraturan ini mengatur berbagai aspek
administrasi yang berkaitan dengan wilayah tersebut.

Contoh : Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di sebuah kabupaten, yang
mengatur tarif pelayanan kesehatan yang berlaku di rumah sakit daerah.

D. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah adalah keputusan atau panduan yang dikeluarkan
oleh pemerintah dalam rangka mengatur kegiatan administratif negara. Kebijakan ini dapat
berupa keputusan-keputusan tertulis, arahan, atau pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh
instansi pemerintahan.

Contoh : Kebijakan tentang Penataan Ruang Kota yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Indonesia, yang mengatur tentang rencana
pengembangan kota dan pembangunan infrastruktur.

Sumber hukum dalam HAN menjadi landasan bagi proses administratif pemerintahan dalam
menjalankan tugas-tugasnya serta menjamin terwujudnya keadilan dan kepastian hukum dalam
interaksi antara pemerintah dan warga negara.

3. Bupati Jombang mendapatkan hibah dari pengusaha sejumlah 200 Milyar. Hibah tersebut akan
disalurkan untuk bantuan sosial. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan Bupati
Jombang untuk menyalurkan bantuan sosial tersebut:
A. Pengumuman: Bupati Jombang harus membuat pengumuman terlebih dahulu tentang
bantuan sosial yang akan disalurkan. Pengumuman ini harus menjelaskan tentang jenis
bantuan, syarat-syarat pengajuan, dan tentang bagaimana cara memperoleh bantuan
tersebut.
B. Pengelolaan Dana: Bupati Jombang harus membuat rencana pengelolaan dana yang akan
digunakan untuk bantuan sosial. Rencana ini harus menjelaskan tentang bagaimana dana
akan digunakan, bagaimana dana akan disalurkan, dan bagaimana dana akan dikelola.
C. Pengajuan: Bupati Jombang harus membuat sistem pengajuan bantuan sosial. Sistem ini
harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pengajuan, seperti syarat kualifikasi,
syarat dokumentasi, dan syarat pemeriksaan.
D. Pengawasan: Bupati Jombang harus membuat sistem pengawasan yang kuat untuk
memastikan bantuan sosial yang disalurkan benar-benar mewujudkan tujuan yang
diinginkan. Sistem pengawasan ini harus memiliki sistem laporan dan pemantauan yang
kuat.
E. Evaluasi: Bupati Jombang harus membuat sistem evaluasi yang kuat untuk memastikan
bantuan sosial yang disalurkan benar-benar mewujudkan tujuan yang diinginkan. Sistem
evaluasi ini harus memiliki sistem pengukuran dan pengindikator yang kuat.
F. Pengembangan: Bupati Jombang harus membuat sistem pengembangan yang kuat untuk
memastikan bantuan sosial yang disalurkan benar-benar mewujudkan tujuan yang
diinginkan. Sistem pengembangan ini harus memiliki sistem pendidikan dan pelatihan yang
kuat.
G. Pengawasan Teknis: Bupati Jombang harus membuat sistem pengawasan teknis yang kuat
untuk memastikan bantuan sosial yang disalurkan benar-benar mewujudkan tujuan yang
diinginkan. Sistem pengawasan teknis ini harus memiliki sistem pengujian dan pengujian
kinerja yang kuat.
H. Pengawasan Hukum: Bupati Jombang harus membuat sistem pengawasan hukum yang
kuat untuk memastikan bantuan sosial yang disalurkan benar-benar mewujudkan tujuan
yang diinginkan. Sistem pengawasan hukum ini harus memiliki sistem pengadilan dan
pengawasan hukum yang kuat
I. Pengawasan Administrasi: Bupati Jombang harus membuat sistem pengawasan
administrasi yang kuat untuk memastikan bantuan sosial yang disalurkan benar-benar
mewujudkan tujuan yang diinginkan. Sistem pengawasan administrasi ini harus memiliki
sistem pengaturan dan pengaturan operasi yang kuat.
J. Pengawasan Pemerintah: Bupati Jombang harus membuat sistem pengawasan pemerintah
yang kuat untuk memastikan bantuan sosial yang disalurkan benar-benar mewujudkan
tujuan yang diinginkan. Sistem pengawasan pemerintah ini harus memiliki sistem
pengaturan dan pengaturan politik yang kuat. Dengan melakukan langkah-langkah ini,
Bupati Jombang dapat memastikan bantuan sosial yang disalurkan benar-benar
mewujudkan tujuan yang diinginkan, yaitu membantu masyarakat yang membutuhkan
bantuan.

4. Akibat hukum dari tindakan pejabaat yang berwenang namun cacat formil adalah putusan yang
menyatakan bahwa gugatan tidak dapat diterima karena mengandung cacat formil. Cara yang
dilakukan untuk membatalkan Tindakan yang cacat formil tersebut adalah

A. Dilakukan pengesahan kepada pihak yang bertindak sebagai penggugat atau yang ditarik
sebagai tergugat.
B. Dilakukan pengesahan kepada pihak yang memiliki hak hukum untuk melakukan tindakan
hukum.

C. Dilakukan pengesahan kepada pihak yang memiliki hak untuk membatalkan tindakan yang
cacat formil.

D. Dilakukan pengesahan kepada pihak yang memiliki hak untuk membuat perubahan atas
tindakan yang cacat formil.

E. Dilakukan pengesahan kepada pihak yang memiliki hak untuk membuat perubahan atas
tindakan yang cacat formil.

F. Dilakukan pengesahan kepada pihak yang memiliki hak untuk membuat perubahan atas
tindakan yang cacat formil.

Anda mungkin juga menyukai