PADA MASYARAKAT
ahmadfaiqiftikharudin@gmail.com
Di susun oleh:
1. Ahmad Faiq Iftikharuddin (220201110128)
ABSTRACT
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multicultural. Ditandai dengan adanya
bebagai macam etnis, Bahasa, agama dan kebudayaan yang berbeda-beda dari sabang sampai
merauke. Berbagai macam perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan dan kelemahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada situasi tersebut, pancasila merupakan salah satu
pemersatu keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena
nilai-nilai pancasila digali dari kebudayaan yang melekat dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Besarnya arti dan makna pancasila bagi Indonesia, sayangnya mulai memudar di
kalangan pemuda atau mahasiswa yang disebabkan oleh bebagai macam faktor. Jauhnya pemuda
dari nilai-nilai pancasila menjadikan generasi kehilangan karakter dan mudah terpengaruh
dengan budaya dari bangsa lain. Implikasinya generasi muda (mahasiswa) lebih menyukai
budaya agar bangsa lain dan tidak bangga dengan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa kita
sendiri. Fenomena ini menjadi penanda pentingnya revitalisasi nilai-nilai pancasila sehingga bisa
diamalkan oleh generasi muda dalam konteks kekinian. Revitalisasi bisa dilakukan dengan
berbagai macam cara, sesuai dengan kondisi mahasiswa. Pada level kampus penanaman nilai
bisa diawali dengan pembenahan kurikulum dengan mencatumkan pancasila pada berbagai
macam kurikulum di beberapa kajian studi yang relvan. Dalam kehidupan kampus sehari-hari,
mahasiswa bisa menerapkan perilaku yang pancasialis, misalnya: membiasakan diskusi dalam
setiap kajian ataupun ikut menolong jika ada mahasiswa lain yang tertimpa musibah,
bermusyawarah untuk memutuskan hal untuk kepentingan bersama.
Keywords: Revitalisasi, Mahasiswa, pancasila, masyarakat
LATAR BELAKANG
Kita sebagai generasi muda Indonesia memiliki karakter yang berbeda dengan
generasi muda yang tinggal di negara lain. Mereke tinggal di negara dan dalam masyarkat
Indonesia yang merupakan salah satu bangsa dan masyarakat unik, khas dan memiliki
perbedaan dengan bangsa-bangsa lain. Secara geografis, wilyahnya berbentuk kepulauan
yang menyebabkan komunikasi masyarakat antar pulau membutuhkan waktu dan biaya
mahal. Pada aspek inilah Indonesia disebut sebagai salah satu negara multicultural,
sehingga generasi mudanya pun adalah generasi muda multicultural.
Multikulturalisme dapat dilihat dari dapat dilihat dari banyaknya etnis yang hidup dan
mendiami beberapa pulau di Indonesia. Jumlah etnis yang ada di Indonesia sebanyak 633
kelompok etnis besar, yang apabila dirinci secara detail terdapat kurang lebih 1331 (BPS
2013) perbedaan atnis tersebut secara otomatis memunculkan perbedaan kebiasaan hidup
sehari-hari atau secara umum perbedaan budaya. Berbagi macam perbedaan tersebut
menjadi salah satu penyebab rentannya konflik sosial muncul dalam masyarakat.
Mengingat konflik terjadi ketika hubungan antara dua pihak atau lebih (baik individu atau
kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran dan tujuan yang sudah tidak
seirinng sejalan.
Berbagai macam perbedaan dan kerentanan konflik tersebut menjadi hambatan,
peluang dan tantangan untuk membangun negara dan pemuda Indonesia dalam satu
kesatuan. Menjadi hambatan karena rentan terpecah belah dan menimbulkan berbagai
macam konflik karena adanya hukum alam bahwa seseorang, atau komunitas, komunitas,
kelompok dan etnis akan cenderung mengumpul pada seseorang atau komunitas yang
memiliki kesamaan dalam hal apa pun, terutama kebudayaan. Analisis benedict Anderson
pun bisa dibenarkan tentang imagine community sebagai sebuah istilah yang mengacu
pada nasionalisme sebuah negara merupakan sebuah komunitas terbayang karena
seseorang sebagai bagian kecil dari negara tidak mengenal secara keseluruhan anggota
lain, namun menjadi sebuah bangsa merupakan bayangan sebuah kebersamaan dari
seseorang.
Perbedaan menjadi peluang dan tantangan, mengingat komunitas yang terbayang
tersebut pada kenyataannya bisa dipersatukan oleh kekuatan yang berasal dari dalam diri
kita sebagai bangsa. Pemersatu bangsa Indonesia adalah pancasila sebagai sebuah
identitas nasional yang tidak boleh diragukan sebagai kekuatan pemersatu yang ampuh
dan terbukti sakti mempersatukan semua kekuatan, kelompok dan berbagai macam
golongan yang ada di Indonesia. Pancasila sebagai pemersatu mengingat keberadaan
pancasila bagi masyarakat Indonesia sebagai hal yang tidak bisa terpisahkan dalam
kehidupan bernegara.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian tentang analisis cara
pengimplementasian etika yang terkandung pada nilai-nilai panccasila guna menimalisir
dekadensi moral ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menggunakan
perhitung-hitungan secara sistematis dan statistic, melainkan lebih menekankan pada
kajian interpretatif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah memberikan deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, fakta-fakta, serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan sistem filsafat berbangsa
Pancasila merupakan:
I. Pancasila sebagai dasar negara.
Pemuda Indonesia berjumlah 61,8 juta jiwa atau sekitar 25 persen dari
total penduduk Indonesia (BPS 2014). Jumlah tersebut memiliki arti penting
bagi sebuah negara sebagai pewaris keberlangsungan bangsa. Mereka adalah
harapan bangsa dan agent perubahan nasional dalam setiap kegiatan apa pun.
Beberapa waktu ini banyak kita menyaksikan kabar baik pemuda dalam
bidang olahrag, olimpiade sains, kompetisi music-film ataupun social-prenuer
yang berkibar di dunia ineternasional. (nahrowi 2016). Hal ini tersebut sangat
membanggakan dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia
internasional.
Pentingnya peran pemuda ini bahkan dewan ekonomi dan sosial PBB pada
tahun 1997 mendefinisikan secara khusus tentang pengarustamaan pemuda
(youth mainstreaming) yaitu suatu proses penilaian besarnya pengaruh
terhadap dari tindakan yang telah direncanakan. Misalnya: pembuatan
undang-undang, kebijakan atau program dalam kehidupan sehari-hari pun
pemuda, terutama mahasiswa memiliki peranan penting untuk melakukannya.
Revitalisasi terhadap nilai-nilai pancasila menjadi sebuah keniscayaan untuk
dilakukan saat ini, terutama oleh generasi muda. Penyebabnya saat ini
pengaruh serbuan kebudayaan dari luar negeri begitu deras menyerbu dan
menggerus budaya bangsa sendiri. Factor ini menjadikan pemuda kehilangan
jati diri dan karakternya sebagai sebuah bangsa. Implikasinya: mereka lebih
menyukai, menonton dan mempratikkan budaya asing dibandingkan dengan
mengembangkan kebudayaan sendiri; menipsnya semangat nasionalisme dan
menghormati hak-hak antar sesame manusia yang mulai luntur tergantikan
oleh monetesasi; keterjajahan dan ketergantungan dengan bangsa lain dalam
hal ekonomi, teknologi, sosial dan akademis.
DAFTAR PUSTAKA
Nahrowi, M. 2016. Pengarusutamaan Pemuda. Kompas
Puruhito.2013. Revitalisasi dan Reinterpretasi Nilai-Nilai Pancasila. Surabaya.
M. Syamsudin. 2009 Menempatkan pancasila dalam konteks kesilaman dan
keindonesiaan
Penerapan pancasila dalam demokrasi di Indonesia 2005
Made adi widayana pendidikan pancasila 2012