Anda di halaman 1dari 1

Machine Translated by Google

Hukumnya mengeluarkan zakat kepada saudara laki-laki, saudara perempuan, paman, bibi, dan kerabat lainnya

Q : Apakah boleh zakat dari seorang saudara laki-laki kepada saudaranya yang membutuhkan (pencari nafkah yang bekerja tetapi penghasilannya tidak cukup)? Begitu pula dengan pamannya, apakah boleh?

Tulang belakang? Demikian pula apakah seorang wanita mengeluarkan zakat hartanya kepada saudara laki-lakinya, bibinya, atau saudara perempuannya?

:c
Tidak mengapa seorang laki-laki atau perempuan mengeluarkan zakatnya kepada saudaranya yang miskin, saudara perempuannya yang miskin, kepada pamannya yang miskin, kepada bibinya yang miskin,

dan sanak saudaranya yang miskin lainnya. Menurut keumuman dalil, zakatnya adalah sedekah dan penghubung; Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang bersabda: Sedekah kepada fakir miskin adalah sedekah bagi

! [1]
Atau atau kecuali orang tuanya, meskipun mereka lebih tua, dan anak-anaknya berjenis kelamin laki-laki
seorang wanita, dan jika mereka turun maka tidak dibayarkan. Dan untuk kerabat, amal dan koneksi.

dari uangnya sendiri jika ia mampu, dan tidak ada orang yang menafkahkannya. Mereka berhak mendapat zakat, meskipun mereka miskin, namun ia wajib membelanjakannya

[2]
Mereka tidak punya apa-apa selain dia.

Bin Aamir, No. (15794), dan Al-Nasa’i pada 1. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam (Musnad Al-Madaniyyin), Hadits Salman

(Zakat), Bab Sedekah di Atas Perahu, No. (2582)

110, dan dalam kitab (Kumpulan Fatwa dari Ruang Syekh), disiapkan dan disajikan 2. Diterbitkan dalam (Kitab al-Da'wa), jilid 1,

hal.Dr.Abdullah Al-Tayyar dan Syekh Ahmad Al-Baz (vol. 5, hal. 121) (Kumpulan Fatwa dan Artikel Syekh Ibnu Ibbs) 14/301.

Anda mungkin juga menyukai