NAMA KELOMPOK 5 :
I GUSTI AYU LISTIA PUTRI (14/2101622010338)
KOMANG DEVI DARMAYANTI PUTRI (17/2102622010346)
NI LUH KADE OKTAVIANI (20/2102622010349)
I GUSTI AYU PUSPITA NILA PUTRI (21/2102622010350)
1.1 KONSEP DAN PRINSIP-PRINSIP LAPORAN KEUANGAN LPD
LPD merupakan salah satu unsur kelembagaan Desa Pakraman yang menjalankan
fungsi keuangan Desa Pakraman untuk mengelola potensi keuangan Desa
Pakraman.Lembaga ini sangat berpotensi dan telah terbukti dalam memajukan
kesejahteraan masyarakat desa dan memenuhi kepentingan Desa itu sendiri. Lembaga
Perkreditan Desa berfungsi sebagai salah satu wadah kekayaan desa yang berupa uang
atau surat berharga lainnya, menjalankan fungsinya dalam bentuk usaha-usaha ke arah
peningkatan taraf hidup krama desa dan dalam kegiatan usahanya banyak menunjang
pembangunan desa.
Beberapa contoh yang menyangkut kebijakan akuntansi LPD, diantaranya:
1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
1. Tidak dibenarkan mengantisipasi pendapatan, akan tetapi biaya-biaya yang telah direalisasi sebelum tanggal
neraca walaupun belum dapat diketahui secara pasti, jumlahnya, harus dilaporkan dengan cara estimasi yang
wajar.
2. Namun demikian pelaksanaan prinsip diatas harus tetap memperhatikan asas "proper matching cost against
revenue" yaitu biaya dan pendapatan dihadapkan secara tepat dalam periode yang sama agar tidak menjadi
pergeseran biaya atau pendapatan ke periode yang lain.
3. Piutang Usaha Jika dilakukan secara tunai maka perusahaan tersebut akan langsung menikmati keuntungannya
tetapi jika dilakukan secara kredit maka perusahaan tersebut akan mempunyai piutang atau tagihan yang harus
menggunakan manajemen yang baik secara efektif dan efisien agar piutang tersebut dapat ditagih sesuai dengan
harapan.
4. Beban Ditangguhkan (Biaya Praoperasi)
Aktiva tetap dinyatakan di neraca berdasarkan harga peorlehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Utang usaha berupa simpanan dan deposito nasabah dinyatakan secara lengkap sehingga
menggambarkan seluruh kewajiban LPD pada akhir periode.
7. Penyampaian Laporan Keuangan LPD
1. Bendesa Adat
3. Bupati Kabupaten
4. Camat
5. Lurah
7. Kelian Banjar
4. Berusaha mencapai yang terbaik dengan menyediakan ruang dan waktu untuk perbaikan
berkelanjutan
1.2 Jenis laporan keuangan LPD
LPD harus menyampaikan laporan kepada Desa Pakraman melalui Pengawas Internal
dan kepada Gubernur, Bupati/Walikota serta MUDP melalui LPLPD mencakup:
2. Neraca percobaan;
3. Laporan neraca;
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan badan usaha milik desa yang
melaksanakan kegiatan usaha di lingkungan desa dan untuk krama (warga) desa. LPD
sebagai salah satu wadah kekayaan desa, menjalankan fungsinya dalam bentuk usaha-
usaha kearah peningkatan taraf hidup krama desa dan dalam kegiatannya banyak
menunjang pembangunan desa. Neraca merupakan laporan mengenai keadaan harta
kekayaan perusahaan,atau keadaan posisi keuangan perusahaan atau entitas. Laporan
Posisi Keuangan atau Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta
modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2.2 AKUN YANG TERMASUK KE DALAM NERACA LPD
Di dalam akuntansi keuangan, neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu
entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi
keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Dengan kata lain, neraca
merupakan laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu. Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber
kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas
tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
a. Aktiva (Asset) adalah harta yang dimiliki perusahaan dan memegang peranan penting
dalam operasional perusahaan.
b. Hutang (Liabilitas) Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang berasal dari kreditur.
c. Modal Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan laba ditahan.
Pos – Pos Neraca LPD
Berikut adalah pos – pos Neraca Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
a. Aktiva
1. Kas
2. Antar Bank Aktiva
3. Kredit yang Diberikan
Adapun penggolongan kolektibilitas pinjaman, sebagai berikut:
1. Lancar
2. Kurang Lancar
3. Diragukan
4. Macet
4. Aktiva Tetap dan Inventaris
Menurut PSAK No. 16, Asset tetap adalah asset berwujud yang :
1) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
Batas maksimum pengadaan aktiva tetap dan inventaris adalah 50% (lima puluhpersen) dari modal.
a) Harga Perolehan
b) Akumulasi penyusutan
5. Aktiva Lainnya
Pasiva terdiri atas hutang atau kewajiban LPD kepada nasabah dan pihak ketiga lainnya serta
modal sendiri. 1. Tabungan
2. Deposito Berjangka
6. Modal
Modal LPD terdiri dari:
1. Modal inti
a. Modal disetor
b. Modal donasi
c. Modal cadangan
1) Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba bersih.
2) Cadangan tujuan, yaitu bagian laba yang disisihkan untuk tujuan tertentu
3. Cadangan Piutang Ragu – Ragu (CPRR) yaitu cadangan yang dibentuk untuk
menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai dari tidak dapat diterimanya
kembali sebagian/seluruh pinjaman yang diberikan dan disajikan sebagai pos
pengurang pinjaman yang diberikan.
CPRR pada LPD didasarkan kepada kualitas pinjaman yang diberikan yang besarnya
ditetapkan sebagai berikut:
8. Laba/Rugi
a. Laba adalah laba bersih yang diperoleh yang belum ditetapkan penggunaannya
LPD merupakan salah satu unsur kelembagaan Desa Pakraman yang menjalankan fungsi
keuangan Desa Pakraman untuk mengelola potensi keuangan Desa Pakraman.Lembaga ini sangat
berpotensi dan telah terbukti dalam memajukan kesejahteraan masyarakat desa dan memenuhi
kepentingan Desa itu sendiri. Lembaga Perkreditan Desa berfungsi sebagai salah satu wadah
kekayaan desa yang berupa uang atau surat berharga lainnya, menjalankan fungsinya dalam
bentuk usaha-usaha ke arah peningkatan taraf hidup krama desa dan dalam kegiatan usahanya
banyak menunjang pembangunan desa.
SESI DISKUSI
TERIMA KASIH