Anda di halaman 1dari 18

Hukum Perundang-Undangan Islam

Ahl Al-Hall wa Al Aqd


(Urgensi, Fungsi, dan Otoritas
Kelembagaan Negara)
Presented by: Misentri Sriwahyuni/2213030108

Dosen Pengampu: Dr.Efrinaldi.,M.Ag


Pokok Bahasan
Definisi Ahl al-Hall wa al-
Aqd
Urgensi
fungsi
otoritas Kelembagaan
Negara
Definisi Ahl al- Hall
wa al-Aqd
Secara Harfiyyah
Istilah Ahlul Halli wal Aqdi terdiri dari 3 kata yaitu;
Ahlul artinya orang yang berhak
al-Halli artinya melepaskan, menyesuaikan, memecahkan.
Aqdi artinya mengikat, mengadakan transaksi, membentuk.

Ahli Fikih Siyasah


Ahlu al-Halli wa al-Aqd adalah orang yang memiliki kewenangan
untuk memutuskan dan menentukan sesuatu atas nama umat
(warga negara).

Iqbal, Muhammad.2007.Fiqih Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam.Jakarta Selatan:Gaya Media


Pratama.hal 137
Definisi Ahl al- Hall
wa al-Aqd
Dr. Abdul Karim Zaidan
Ahlu al-Halli wa al-Aqdi adalah orang-orang yang berkecimpung
langsung dengan rakyat yang telah memberikan kepercayaan kepada
mereka. Mereka menyetujui pendapat wakil-wakil itu karena ikhlas,
konsekuen, taqwa, adil, kecemerlangan pikiran serta kegigihan mereka di
dalam memperjuangkan kepentingan rakyatnya.
Definisi Ahl al- Hall
wa al-Aqd
Hasbi ash-Shiddieqy
Ahlu al-Halli wa al- Aqd adalah orang-orang yang diserahkan kepadanya suatu
urusan untuk memilih kepala negara, mereka yang melakukan akad dan
bertanggung jawab dalam hal ini.
A. Djazuli

Ahlu al-Halli wa al-Aqd adalah pemegang kekuasaan tertinggi yang


mempunyai wewenang mengarahkan kehidupan masyarakat
kepada yang mashlahat.
Definisi Ahl al- Hall
wa al-Aqd
Jadi, Ahlu al-Halli wa al-Aqdi adalah orang-orang yang mempunyai wewenang untuk
melonggarkan dan mengikat (mengurai). Istilah ini dirumuskan oleh ulama fiqh untuk
sebutan bagi orang-orang yang bertindak sebagai wakil umat untuk menyuarakan hati
nurani mereka. Tugasnya antara lain memilih khalifah, imam, kepala negara secara
langsung, karena itu Ahlu al-Halli wa al-Aqdi juga disebut oleh al-Mawardi sebagai Ahlu
al-Khiyar (golongan yang berhak untuk memilih). Peranan golongan ini sangat penting
untuk memilih salah seorang di antara Ahl al-Imamah (golongan yang berhak untuk
dipilih) untuk menjadi khalifah

Kadenun, K. (2019). Kedudukan Ahlu Al-Halli wa Al-‘Aqdi dalam Pemerintahan Islam. QALAMUNA:
Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 11(2), 233-249.Google Scholar
Urgensi Ahl al-Hall wa al-Aqd
MENURUT A.G.SAPUTRA
1

2
Melahirkan keputusan terbaik bukan pada
pengaruh suara mayoritas ataupun Terpenuhinya hak, aspirasi, dari berbagai pihak.
minoritas. Ahl al-Hall wa al-Aqd adalah suatu proses
Al-Buraey berpendapat dalam administrasi, komunikasi dialogis yang mempertemukan
Syura memainkan peranan penting sebagai banyak pihak dengan tujuan menampung
proses pembuatan keputusan sehingga aspirasi-aspirasi dari banyak pihak yang terlibat
merupakan pengendalian dan kewenangan.
dalam proses syura.
Urgensi Ahl al-Hall wa al-Aqd
MENURUT A.G.SAPUTRA

3 4

Membentuk komitmen bersama


Membatasi sikap diktator penguasa Hasil syura yang disepakati bersama akan membentuk
Syura merupakan cara efektif untuk tanggung jawab umat secara kolektif dan sebagai bagian
membatasi kekuasaan eksekutif, dan pendidikan politik untuk bersikap ilmiah, kritis, namun
menutup celah bagi kemunculan diktator memiliki komitmen

sebagai penguasa. Umat Islam


Saputra, A. G. (2014). Penerapan Syura Dalam Kepemimpinan Publik (Studi
berpendapat bahwa syura merupakan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang) (Doctoral dissertation, Brawijaya
perwujudan asli atau pemerintahan University).Google Scholar

konseptusional dalam Islam


Urgensi Ahl al-Hall wa al-Aqd
Para Ahli fikih siyasah menyebutkan beberapa alasan pentingnya pelembagaan majelis syura;

1 2 3
Rakyat secara keseluruhan tidak mungkin Rakyat secara individu tidak mungkin
Musyawarah hanya bisa dilakukan apabila jumlah
dilibatkan untuk dimintai pendapatnya dikumpulkan untuk melakukan
pesertanya terbatas kalau seluruh rakyat
tentang masalah kenegaraandan musyawarah di satu tempat, apalagi di dikumpulkan di suatu tempat untuk melakukan
pembentukan undang-undang. Oleh karena antara mereka pasti ada yang tidak musyawarah, dipastikan musyawarah tersebut
itu, harus ada kelompok masyarakat yang bisa memiliki pandangan yang tajam dan tidak dapat terlaksana.
diajak musyawarah dalam menentukan tidak mampu berpikir kritis. Kondisi
kebijaksanaan pemerintahan. mereka yang seperti ini hanya akan
mengganggu aktivitas kehidupan
masyarakat.
Urgensi Ahl al-Hall wa al-Aqd
Para Ahli fikih siyasah menyebutkan beberapa alasan pentingnya pelembagaan majelis syura;

4 5 6
Kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar Kewajiban taat kepada ulil amri Ajaran Islam sendiri yang menekankan perlunya
hanya bisa dilakukan apabila ada (pemimpin umat) baru mengikat pembentukan lembaga musyawarah.
lembaga yang berperang untuk apabila pemimpin itu dipilih oleh
menjaga kemashlahatan antara lembaga musyawarah.
pemerintah dan rakyat.

Manan,Abdul.2016.Politik Hukum studi perbandingan dalam praktik ketatanegaraan


Islam dan Sistem Hukum Barat.Jakarta:Kencana.hal 121
Tugas Ahl Al-Hall Wa Al- Aqd

Dikutip dari Riswanda Ariski


Adapun tugas dan kewenangan ahlul ḥalli wal ‘aqdi atau ahlul syaukah yaitu
Abdullah Ad-Dumaiji
memilih khalifah secara langsung. Mereka juga berkecimpung langsung di
tengah masyarakat sebagai wakil rakkat. Selain mengangkat seorang
Memilih dan membaiat khalifah
pemimpin atau khalifah, ahlul ḥalli wal ‘aqdi atau ahlul syaukah juga dapat
Menyeleksi calon yang diajukan untuk memegang
memberhentikan atau menurunkan pemimpin jika ditemukan kesalahan yang
imamah
sangat fatal, dan jika kesalahannya tidak fatal, mereka dapat memberikan kritik
Untuk jabatan imamah, para calon yang dipilih oleh
dan mosi tidak percaya kepada pemimpinan.
ahlul halli wal aqdi adalah para calon yang paling banyak
Kewenangan dan tugas ahlul ḥalli wal ‘aqdi maupun ahlul syaukah tidak hanya memenuhi persyaratan, diprioritaskan yang lebih tua,
dalam masalah pengangkatan kepemimpinan, tetapi juga dalam menyerap berani dan berilmu.
aspirasi masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kebijakan khalifah Namun jika keduanya mempunyai kualifikasi yang
atau imam. Lembaga tersebut menjadi perantara antara masyarakat dengan sama, maka bagi sebagian ulama mereka sama-sama
pemimpin. Untuk itu, kewenangan lembaga tersebut tidak terbatas pada terhalang menjadi imam. Berbeda dengan yang
pemilihan pemimpin tetapi sebagai wakil rakyat dan menyerap aspirasi rakyat dikemukakan al-Mawardi bahwa perselisihan tidak
dalam berbagai sisi. menjadi penghalang

Ariski, R. (2023). Kewenangan Ahlul Ḥalli Wal ‘Aqdi dan Ahlul Syaukah Abdillah,FN.2020.Rekonstruksi Ahlul Halli Wal Aqdi dalam Sistem
(Perbandingan antara Pendapat Al-Mawardi dan Ibn Taimiyah) (Doctoral Ketatanegaraan Indonesia (Relevasi kedudukan MPR Pasca
dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).Google Scholar.hal 42 Amandemen UUD 1945.Skripsi IAIN Purwokerto.google pdf.hal 51-52
Tugas Ahl Al-Hall Wa Al- Aqd

Al-Mawardi Rasyid Ridha


Menetapkan dan mengangkat kepala negara sebagai
pemimpin pemerintahan. Beliau menyebut Ahlul Peranan golongan ini sangat penting untuk
Halli wal Aqd sebagai Ahlul ikhtiyar yaitu golongan memilih salah seorang di antara ahlul
yang berhak memilih. imamah (golongan yang berhak dipilih)
Mengajak kepada kebaikan, termasuk di dalamnya
untuk menjadi khalifah.
segala perkara umum yang diantaranya adalah
menetapkan peraturan atau hukum kepada rakyat
Menjatuhkan khalifah jika terdapat hal-hal
yang dibuat melalui proses musyawarah; yang mengharuskan pemecatannya.
Menindak para penguasa zalim, yakni penguasa yang
menyimpang dari aturan-aturan yang ditetapkan

Al-Mawardi.2006.Al-Ahkam As-Sulthaniyyah.Beirut:Dar El Kitab


Al-Araby.Jakarta:PT Darul Falah.hal 5 Manan,Abdul.2016.Politik Hukum Studi Perbandingan Dalam Praktik
Abdillah,FN.2020.Rekonstruksi Ahlul Halli Wal Aqdi dalam Sistem Ketatanegaraan Islam dan Sistem Hukum Barat.Jakarta:Prenamedia
Ketatanegaraan Indonesia (Relevasi kedudukan MPR Pasca Group.hal 118-119
Amandemen UUD 1945.Skripsi IAIN Purwokerto.google pdf.hal 50-51
Tugas Ahl Al-Hall Wa Al-Aqd
Tugas untuk mengangkat dan memilih khalifah
Tugas untuk memecat dan memberhentikan khalifah
Tugas untuk membuat undang-undang
Tugas mereka tidak hanya bermusyawarah dalam perkara umum kenegaraan, mengeluarkan
undang-undang yang berkaitan dengan kemaslahatan dan tidak bertabrakan dari satu dasar dari
dasar-dasar syariat yang baku dan melaksanakan peran kontitusional dalam memilih pemimpin
tertinggi negara saja. Tetapi tugas mereka juga mencakup melaksanakan peran pengawasanyang
dilakukan oleh rakyat terhadap pemerintah dan penguasa untuk mencegah mereka dari tindakan
pelanggaran terhadap satu hak dari hak-hak Allah SWT.

Pulungan,S.2016.Fikih Siyasah Ajaran Sejarah Dan


Pemikiran.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.hal 66
Otoritas Kelembagaan negara

wewenang Ahlul Halli wal Aqd


1. Ahl al-hall wa al-aqd adalah pemegang kekuasaan tertinggi yang mem punyai
wewenang untuk memilih dan mem bai'at imam
2. Ahl al-hall wa al aqd mempunyai wewenang mengarahkan kehidupan
masyarakat kepada yang maslahat.
3. Ahl al-hall wa al-aqd mempunyai wewenang membuat undang-undang yang
mengikat kepada seluruh umat di dalam hal-hal yang tidak diatur secara tegas
oleh Al-Qur'an dan Hadits.
4. Ahl al-hall wa al-aqd tempat konsultasi imam di dalam menentukan
kebijakannya.
5. Ahl al-hall wa al-aqd mengawasi jalannya pemerintahan, wewenang nomor 1
dan 2 mirip dengan wewenang MPR, wewenang nomor 3 dan 5 adalah
wewenang DPR, dan wewenang nomor 4 adalah wewenang DPA di Indonesia
sebelum amendemen UUD 1945. Dzajuli,A.2017.Fiqh Siyasah Implementasi Kemaslahatan Umat
dalam Rambu-rambu Syariah.Jakarta:Prenamedia Group.hal 76
Otoritas Kelembagaan negara
1) Dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat, ia mempunyai hak yang
sama dengan anggota masyarakat lainnya.
2) Dalam kedudukannya sebagai anggota majelis, ia mendapatkan hak-hak
tertentu, antara lain:
Mendapatkan fasilitas yang wajar sesuai dengan kedudukannya sebagai
anggota majelis. Misalnya menempati majelis, rumah jabatan yang dekat
dengan tempat bertugas, alat transportasi dan lainnya.
Mendapatkan jasa penghidupan dari majelis karena mustahil dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia tidak mendapatkan apa-apa
dari majelis.
Mendapatkan pengamanan dari negara karena ia adalah orang penting yang
melaksanakan aspirasi rakyat.
Mustika,S.2022.Ahlul Halli Wal Aqd Dalam Fiqh Siyasah Dan Perbandingannya Dengan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) Di Indonesia.Google Scholar
Kesimpulan

01 02 03

Ahl Al-Hall Wa Al-Aqd memiliki Ahl Al-Hall Wa Al-Aqd disebut juga Ahl Al-Hall Wa Al-Aqd di dalam
peranan penting dalam majlis syura yang mempunyai hak struktur pemerintahan Indonesia
membentuk dan membubarkan untuk melakukan musyawarah adalah lembaga legislatif yang
suatu sistem pemerintahan, dan dalam menetapkan pemimpin dan terdiri dari DPR/MPR
menampung dan menyalurkan kemaslahatan umat.
aspirasi masyarakat.
REFERENSI
1. Abdillah,FN.2020.Rekonstruksi Ahlul Halli Wal Aqdi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia
(Relevasi kedudukan MPR Pasca Amandemen UUD 1945.Skripsi IAIN Purwokerto.google pdf
2. Al-Mawardi.2006.Al-Ahkam As-Sulthaniyyah.Beirut:Dar El Kitab Al-Araby.Jakarta:PT Darul
Falah
3. Ariski, R. (2023). Kewenangan Ahlul Ḥalli Wal ‘Aqdi dan Ahlul Syaukah (Perbandingan antara
Pendapat Al-Mawardi dan Ibn Taimiyah) (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda
Aceh).Google Scholar
4. Dzajuli,A.2017.Fiqh Siyasah Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu
Syariah.Jakarta:Prenamedia Group
5. Iqbal, Muhammad.2007.Fiqih Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam.Jakarta
Selatan:Gaya Media Pratama.
6. Kadenun, K. (2019). Kedudukan Ahlu Al-Halli wa Al-‘Aqdi dalam Pemerintahan Islam.
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 11(2), 233-249.Google Scholar
7. Manan,Abdul.2016.Politik Hukum Studi Perbandingan Dalam Praktik Ketatanegaraan Islam
dan Sistem Hukum Barat.Jakarta:Prenamedia Group
8. Mustika,S.2022.Ahlul Halli Wal Aqd Dalam Fiqh Siyasah Dan Perbandingannya Dengan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Di Indonesia.Google Scholar
9. Pulungan,S.2016.Fikih Siyasah Ajaran Sejarah Dan Pemikiran.Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
10. Saputra, A. G. (2014). Penerapan Syura Dalam Kepemimpinan Publik (Studi di Madrasah Aliyah
Negeri 3 Malang) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).Google Scholar
Terimakasih
Cogitationis Poenam Nemo Patitur
(Tidak seorangpun memperoleh hukuman atas apa
yang menjadi pemikirannya)

Anda mungkin juga menyukai