2
Kasron. (2017). Anatomi Fisiologi Kardiovaskular. Buku Ajar Anatomi Fisiologi
Kardiovaskular, Yogyakarta : Nuha Medika.
Miranda, F., Halimuddin, & Aklima. (2022). Perawatan Pasien Acute
Decompensated Heart Failure Di Iccu: Suatu Studi Kasus. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 1(2), 116–120.
Muhaini Atmayana Purba. (2015). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dan Proses
Keperawatan. J Majority, 4(1), 1–8.
http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/245180/245180.pdf%0Aht
tps://hdl.handle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jsa
mes.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0Ahttp://dx.
doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12
Nirmala, N. M., & Nurhakim, F. (2023). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Acute
Decompensated Heart Failure Dengan Intervensi Utama Pemberian
Oksigenasi : Studi Kasus. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(7), 2828–2834.
https://doi.org/10.55681/sentri.v2i7.1222
PERKI. (2019). Panduan Rehabilitasi Kardiovaskular, Edisi pertama.
Saputra, I., Manik, M., & Rindu. (2019). Peningkatan Upaya Promotif Preventif
dalam Efektivitas Pembiayaan Penyakit Kardiovaskuler: Systematic Review.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 16(1), 4–13.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2012). Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth edisi 12 (12th ed.). EGC.
Tampubolon, K. N. (2020). Tahap-Tahap Proses Keperawatan Dalam
Pengoptimalan Asuhan Keperawatan. Tahap Tahap Proses Keperawatan, 7–
8. https://osf.io/preprints/5pydt/
Veti, A. L. (2020). BAB II Tinjauan Teori Penyakit Kardiovaskuler. 10–26.
Yesa, S. E. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Tn S Dengan ADHF (Acute
Decompecated Heart Failure) Melalui Latihan Deep Diafragmatic Breathing
Diruangan ICU RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi. Stikes Perintis
Padang, 1(1), 1–100.
Zikrina, Nurhidayah, I., & Amni, R. (2022). Asuhan Keperawatan Acute
Decompesated Heart Failure (ADHF) di Intensive Cardiac Care Unit: Studi
Kasus. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 1(4), 1–7.
https://jim.usk.ac.id/FKep/article/view/23465
3
LAMPIRAN
4
Lampiran 1
Biodata Diri
NPM : 224291517103
No. HP : 081312516578
Email : Firdaningsi4@gmail.com
5
6
7
Lampiran 3
Laporan Kasus 1
A. Pengkajian
Identitas Pasien
Inisial Nama : Tn. R
Umur : 39 th
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tanggal masuk : 22 Oktober 2023
B. Survei Primer
Airway
Pernafasan
Sumbatan jalan nafas Tidak ada sumbatan jalan nafas
Bunyi nafas Normal
Breathing
Jenis pernafasan
Frekuensi pernafasan 25x/m
SpO2 91%
Circulation
Tekanan darah 190/120 mmHg
Capillary refil time < 2 detik
Nadi 110x/m
8
Disability
GCS 15
Kesadaran Compos Mentis
Exposure
Suhu tubuh Akral teraba hangat, 36,9 C
Eksposure kulit Kulit tampak pucat
C. Survei sekunder
A (Alergi)
Pasien memiliki alergi telur dan
seafood
M (Medika Mentosa) Hipertensi tidak terkontrol dan penyakit
silent stroke
P (Pertinent medical or Tidak ada Riwayat pembedahan
surgical history)
L (Last oral intake)
Makanan yang terakhir dikonsumsi
klien nasi+ikan dan air minum
E (Event leading up to illness or pasien mengalami tensi tinggi dan
injury) sesak, keluan juga di sertai dengan
batuk sudah 1 bulan tidak sembuh-
sembuh
D. Head To Toe
9
Kepala Rambut hitam tebal berwarna hitam
Mata Reaksi pupil positif, konjungtiva anemis
Leher Tidak terdapat benjolan dan tanda-tanda
E. Hasil Lab
Hematologi
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
rujukan
Hemoglobin 11,4 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit 35 % 40-52
Eritrosit 5.03 10^6/uL 4.40-5.90
Leukosit 11,7 10^3/uL 3.8-10.6
Trombosit 236 10^3/uL 150-440
Basophil 0.0 % 0.0-1.0
Eosinophil 0.0 % 2.0-4.0
Neutrophil batang 3.0 % 3.0-5.0
Segmen 76.0 % 50.0-70.0
Limfosit 4.0 % 25.0-40.0
Monosit 5.0 % 2.0-8.0
NLR 4.94 <2.12
LED 40 mm/jam 0-10
Ureum 47 mg/dL < 48
Kreatinin 2.20 mg/dL 0.70-1.30
10
SGOT 22 U/L < 50
SGPT 23 U/L <50
CRP Kuantitatif 18.4 mg/LH <5
F. Analisa Data
11
Data Subjektif Penurunan Curah Perubahan afterload
Jantung
• Pasien mengatakan
dirinya sesak
• Pasien mengatakan
Data Objektif
• GCS : composmentis
E:4
M:6
V:5
• TTV :
Td : 190/120 mmHg
N : 110x/menit
S : 36
RR : 25
SpO2 : 91%
• Pasien tampak sesak
• Pasien mengatakan
• Pasien mengatakan
12
dirinya sesak
Data Objektif
• GCS : composmentis
• E:4
M:6
V:5
• TTV :
Td : 190/120mmHg
N : 110x/menit
S : 36,9
RR : 25
SpO2 : 91%
• Pengkajian Nyeri
Q : seperti ditimba
beban
R : dibagian dada
bawah
S : skala 6
T : sering
• Pasien tampak
meringis
13
G. Intervensi
No Diagnosa SLKI SIKI
3. Palpitasi CVP).
menurun • Identifikasi
14
5. Takikardia jantung (meliputi:
jugularis pucat)
menurun oksigen
16
17
18. Tekanan darah mengurangi nyeri)
frekuensi)
• Monitor nilai
laboratorium jantung
(mis: elektrolit,
NTpro-BNP)
pacu jantung
aktivitas
sebelum pemberian
blocker, ACE
Inhibitor, calcium
18
channel blocker,
19
20
digoksin)
Terapeutik
• Posisikan pasiensemi-
natrium, kolesterol,
lemak)
• Gunakan stocking
elastis atau
pneumatik
intermitten, sesuai
indikasi
keluarga untuk
modifikasi gaya
hidup sehat
• Berikan terapi
relaksasi untuk
21
22
mengurangi stress,
jika perlu
• Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
• Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
94%
Edukasi
• Anjurkan beraktivitas
• Anjurkan beraktivitas
• Anjurkan berhenti
merokok
keluarga mengukur
keluarga mengukur
23
intake dan output
cairan harian
24
Kolaborasi
• Kolaborasi
pemberian
• Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
25
2. Nyeri akut b.d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri (I.08238)
menurun nyeri
menurun • Identifikasi
26
nyeri
• Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
• Identifikasi pengaruh
hidup
• Monitor keberhasilan
terapi komplementer
• Monitor efek
samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
• Berikan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
hypnosis, akupresur,
terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi
27
terbimbing, kompres
28
29
hangat/dingin, terapi
bermain)
• Kontrol lingkungan
yang memperberat
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
tidur
• Pertimbangkan jenis
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
• Jelaskan penyebab,
nyeri
• Jelaskan strategi
meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor
30
nyeri secara mandiri
• Anjurkan
31
menggunakan
• Ajarkan Teknik
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
32
H. Implementasi dan Evaluasi
33
• Pasang bedside • Suhu : 36o
A:
• Masalah belum
teratasi
P:
• Intervensi
dilanjutkan
26 Oktober 2023 • Memeberikan S:
posisis semi fowler • Pasien
Pukul09.30
yang membuat mengataka
pasien nyaman n sudah
tidak sesak
• Pemeriksaan O:
pemberian • Rr : 22 x/menit
micro
• Pasang bedside A:
monitor
• Masalah teratasi
P:
34
• Intervensi
dilanjutkan
diruang
rawat inap
Lampiran 4
Laporan Kasus 2
A. Pengkajian
Identitas Pasien
Inisial Nama : Tn. E
Umur : 51 th
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tanggal masuk : 11 November 2023
Diagnosa medis :
B. Survei Primer
Airway
Pernafasan
Sumbatan jalan nafas Tidak ada sumbatan jalan nafas
Bunyi nafas Normal
Breathing
Jenis pernafasan
Frekuensi pernafasan 24x/m
SpO2 94%
Circulation
Tekanan darah 130/90 mmHg
Capillary refil time < 2 detik
35
Nadi 101x/m
Disability
GCS 15
Kesadaran Compos Mentis
Exposure
Suhu tubuh Akral teraba hangat, 37 C
Eksposure kulit Kulit tampak pucat
C. Survei sekunder
A (Alergi)
Pasien tidak memiliki alergi obat atau
makanan
M (Medika Mentosa) Hipertensi tidak terkontrol
P (Pertinent medical or Tidak ada Riwayat pembedahan
surgical history)
L (Last oral intake)
Makanan yang terakhir dikonsumsi klien
nasi lauk dan air mineral
E (Event leading up to illness Pasien mengalami sesak sampai tidak
or injury) bisa tidur dan tidur dengan posisi duduk
36
memberat dan dirasa di malam hari
sampai tidak bisa tidur
Keluarga
D. Head To Toe
E. Hasil Lab
Hematologi
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
rujukan
Hemoglobin 12.0 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit 37 % 40-52
Eritrosit 4.54 10^6/uL 4.40-5.90
37
Leukosit 8.9 10^3/uL 3.8-10.6
Trombosit 414 10^3/uL 150-440
Basophil 0.0 % 0.0-1.0
Eosinophil 3.0 % 2.0-4.0
Neutrophil batang 3.0 % 3.0-5.0
Segmen 69.0 % 50.0-70.0
Limfosit 18.0 % 25.0-40.0
Monosit 8.0 % 2.0-8.0
NLR 4.00 <2.12
LED 53 mm/jam 0-10
Ureum 43 mg/dL < 48
Kreatinin 1.10 mg/dL 0.70-1.30
SGOT 22 U/L < 50
SGPT 31 U/L <50
F. Analisa Data
38
Data Subjektif Penurunan Curah Perubahan afterload
Jantung
• Pasien mengatakan
• Pasien mengatakan
duduk
• Terdapat edema di
kedua kaki
Data Objektif
• Pasien tampak lemah
• CRT <2 detik
• Warna kulit pucat
• TTV :
• Td : 130/90 mmHg
• N : 101x/menit
• S : 36
• RR : 24
• SpO2 : 94%
39
Data Subjektif Nyeri Akut Agen pencedera fisiologis
• Pasien mengatakan
• Pasien mengatakan
dirinya sesak
Data Objektif
• GCS : composmentis
• E:4
M:6
V:5
• TTV :
Td : 130/90mmHg
N : 101x/menit
S : 37
RR : 24
SpO2 : 94%
• Pengkajian Nyeri
sebelah kiri
• Q : seperti ditimba
40
beban
• R : dibagian dada
bawah
• S : skala 5
• T : Hilang timbul
41
G. Intervensi
No Diagnosa SLKI SIKI
7. Palpitasi CVP).
menurun • Identifikasi
42
18. Takikardia jantung (meliputi:
jugularis pucat)
menurun oksigen
44
20. Tekanan darah mengurangi nyeri)
frekuensi)
• Monitor nilai
laboratorium jantung
(mis: elektrolit,
NTpro-BNP)
pacu jantung
aktivitas
sebelum pemberian
blocker, ACE
Inhibitor, calcium
45
channel blocker,
46
digoksin)
Terapeutik
• Posisikan pasiensemi-
natrium, kolesterol,
lemak)
• Gunakan stocking
elastis atau
pneumatik
intermitten, sesuai
indikasi
keluarga untuk
modifikasi gaya
hidup sehat
• Berikan terapi
relaksasi untuk
47
mengurangi stress,
jika perlu
• Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
• Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
94%
Edukasi
• Anjurkan beraktivitas
• Anjurkan beraktivitas
• Anjurkan berhenti
merokok
keluarga mengukur
keluarga mengukur
48
intake dan output
cairan harian
49
Kolaborasi
• Kolaborasi
pemberian
• Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
50
2. Nyeri akut b.d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri (I.08238)
menurun nyeri
menurun • Identifikasi
51
nyeri
• Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
• Identifikasi pengaruh
hidup
• Monitor keberhasilan
terapi komplementer
• Monitor efek
samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
• Berikan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
hypnosis, akupresur,
terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi
52
terbimbing, kompres
53
54
hangat/dingin, terapi
bermain)
• Kontrol lingkungan
yang memperberat
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
tidur
• Pertimbangkan jenis
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
• Jelaskan penyebab,
nyeri
• Jelaskan strategi
meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor
55
nyeri secara mandiri
• Anjurkan
56
menggunakan
• Ajarkan Teknik
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
• Pemeriksaan O:
EKG 12 lead
57
• Melakukan • Pasien masih
teknik tampak sedikit
nonfarmakologi sesak
deep • Pasien tampak
diaphragmatic sesekali meringis
breathing • Tekanan darah
dan pemberian 120/90 mmHg
oksigen • Nadi 92 x/menit
• Kolaborasi • Rr : 24 x/menit
pemberian NTG • SpO2: 96%
5 micro • Suhu : 36o
monitor A:
• Masalah
belum
teratasi
P:
• Intervensi
dilanjutkan
13 November 2023 • Memeberikan S:
Pukul 09.00 posisis semi • Pasien mengatakan
fowler yang sudah tidak sesak
membuat pasien O :
nyaman • Akral teraba
hangat
• Pemeriksaan • Tekanan darah
hemodinamik 125/87 mmHg
: • Nadi 92 x/menit
• Melakukan
• Rr : 20 x/menit
teknik
58
nonfarmakologi • SpO2: 98%
deep • Suhu : 36o
diaphragmatic
• CRT <2 detik
breathing
dan pemberian
oksigen
A:
• Kolaborasi
• Masalah teratasi
pemberian NTG
P:
5 micro
• Intervensi
• Pasang bedside dientikan
monitor
59
60
61
62