Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FAKAIFAN SATRIO A

KELAS : MANAJEMEN B SMT 3


NPM : 220201110013
MATKUL : PASAR UANG PASAR MODAL

1. Karena Investasi di pasar modal menawarkan potensi keuntungan tinggi, diversifikasi


portofolio, perlindungan dari inflasi, likuiditas, kepemilikan perusahaan, dan kemudahan akses
teknologi. Namun, investasi ini juga memiliki risiko fluktuasi nilai, terutama dalam saham,
sehingga diperlukan pemahaman risiko dan analisis yang cermat sebelum berinvestasi.
2. Good Corporate Governance (GCG) mengacu pada praktik-praktik yang baik dalam
pengelolaan dan pengawasan perusahaan. Ini melibatkan prinsip-prinsip untuk memastikan
bahwa perusahaan dijalankan secara transparan, adil, bertanggung jawab, dan sesuai dengan
peraturan hukum serta etika. GCG juga melibatkan keterlibatan pemegang saham, manajemen
yang efektif, transparansi dalam pelaporan keuangan, serta pengelolaan risiko yang baik untuk
menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan dan stakeholder-nya.
Good Corporate Governance (GCG) adalah seperangkat prinsip dan praktik yang mengatur dan
mengelola perusahaan untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan, transparan, dan bertanggung
jawab. Secara ringkas, prinsip-prinsip GCG meliputi:

1.Transparansi: Memastikan informasi yang relevan, jujur, dan tepat waktu tersedia bagi
pemangku kepentingan perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat.
2.Akuntabilitas: Menetapkan tanggung jawab yang jelas bagi manajemen dan dewan direksi
untuk bertindak sesuai dengan kepentingan perusahaan dan pemegang saham.
3.Keterbukaan: Mendorong keterlibatan dan partisipasi pemangku kepentingan (stakeholders)
dalam pengambilan keputusan, termasuk melalui proses pemilihan dewan direksi.
4.Kemandirian Dewan: Memastikan dewan direksi independen dan efektif dalam pengambilan
keputusan strategis dan pengawasan manajemen.
5.Kepentingan Pemegang Saham: Menjamin perlindungan hak-hak pemegang saham, termasuk
hak atas informasi, hak suara, dan akses yang adil terhadap keuntungan perusahaan.
6.Etika Bisnis yang Baik: Menekankan pentingnya perilaku dan praktik bisnis yang etis, jujur, dan
bertanggung jawab.
7.Manajemen Risiko: Memiliki sistem pengelolaan risiko yang efektif untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
8. Kepatuhan Hukum dan Peraturan: Menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan hukum
dan peraturan yang berlaku serta berperan aktif dalam mematuhi standar etika dan tata kelola.
Prinsip-prinsip GCG membentuk kerangka kerja yang mendukung pertumbuhan dan keberhasilan
jangka panjang perusahaan, memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam tata
kelola perusahaan. Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, perusahaan dapat membangun
kepercayaan pemangku kepentingan, meningkatkan kinerja, serta mencapai tujuan bisnis yang
berkelanjutan.
3.Agar perusahaan yang telah delisting dapat tercatat kembali di Bursa Efek Jakarta (BEJ),
terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:

1.Memenuhi Persyaratan Listing Kembali: Perusahaan harus mematuhi persyaratan yang


ditetapkan oleh BEI untuk bisa terdaftar kembali. Ini termasuk memenuhi persyaratan keuangan,
seperti laporan keuangan yang memadai dan memiliki tingkat likuiditas serta kinerja yang
memadai untuk memenuhi standar perusahaan tercatat.

2.Melakukan Penawaran Umum Kembali (PUK): Perusahaan yang akan terdaftar kembali biasanya
perlu melakukan Penawaran Umum Kembali (PUK) untuk menjual saham baru kepada publik atau
investor institusional, sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh BEI.

3.Memperoleh Persetujuan dari BEI: Perusahaan harus memperoleh persetujuan dari Bursa Efek
Indonesia untuk tercatat kembali. Ini melibatkan proses yang harus diikuti sesuai dengan regulasi
dan pedoman yang berlaku di bursa.

4. Memperbaiki Penyebab Delisting: Perusahaan harus memperbaiki masalah yang menyebabkan


delisting sebelumnya. Ini termasuk menyelesaikan masalah keuangan, administratif, atau regulasi
yang mungkin menjadi alasan utama delisting.

5. Melengkapi Dokumen dan Prosedur yang Diperlukan: Perusahaan harus menyusun ulang
dokumen dan melengkapi prosedur yang diperlukan untuk kembali memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh BEI.

6.Mengumumkan Kembali kepada Publik:Perusahaan harus mengumumkan niatnya untuk


terdaftar kembali ke publik serta menjelaskan rencana dan alasan mengapa mereka ingin
terdaftar kembali di Bursa Efek Indonesia.

Penting untuk dicatat bahwa proses kembali ke dalam daftar perusahaan tercatat di BEJ
merupakan proses yang cukup rumit dan memerlukan waktu yang cukup lama. Persyaratan ini
dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan yang terdaftar kembali telah memperbaiki
keadaan mereka dan siap untuk menjadi bagian dari pasar modal dengan kredibilitas yang baik.
4. Larangan-larangan bagi manajer investasi bertujuan untuk menjaga integritas pasar
keuangan dan melindungi kepentingan investor. Secara singkat, beberapa larangan yang
dikenakan pada manajer investasi meliputi:
1.Insider Trading: Dilarang menggunakan informasi internal yang tidak tersedia untuk publik
untuk keuntungan pribadi atau kepentingan lainnya dalam perdagangan sekuritas.
2.Manipulasi Pasar: Larangan terhadap tindakan-tindakan yang dirancang untuk memanipulasi
harga sekuritas atau pasar keuangan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau merugikan
investor lain.
3.Front Running: Dilarang bagi manajer investasi untuk melakukan perdagangan di depan klien
mereka atau menggunakan informasi pesanan klien untuk keuntungan pribadi.
4.Conflict of Interest (Konflik Kepentingan): Terdapat larangan bagi manajer investasi untuk
bertindak dengan kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan investor atau klien
mereka.
5.Pemalsuan Informasi: Dilarang membuat, menyebarkan, atau menggunakan informasi palsu
atau menyesatkan dalam hubungannya dengan perdagangan sekuritas.
6.Penggunaan Informasi Pribadi: Dilarang memanfaatkan informasi pribadi atau informasi klien
untuk keuntungan pribadi atau kepentingan yang tidak sah.
Larangan-larangan ini ditetapkan untuk menjaga integritas pasar keuangan dan menjamin bahwa
manajer investasi bertindak secara etis, transparan, dan menjunjung tinggi kepentingan investor.
Pelanggaran terhadap larangan-larangan ini dapat mengakibatkan tindakan hukum, sanksi, atau
kehilangan lisensi untuk beroperasi di pasar keuangan.
5. HMETD adalah singkatan dari "Harga Saham Melampaui Batas Atas". Istilah ini merujuk pada
kondisi di mana harga saham suatu perusahaan melebihi batas harga tertentu yang telah
ditetapkan atau mencapai tingkat harga yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan
harga yang signifikan dari harga sebelumnya dan bisa menjadi indikasi potensi kenaikan atau tren
positif dalam saham tersebut.
Right issue adalah salah satu cara perusahaan yang telah melalui proses Initial Public Offering
(IPO) untuk mengumpulkan dana tambahan dari pemegang sahamnya yang sudah ada. Fungsi
utama dari right issue bagi perusahaan yang sudah IPO antara lain:

1. Mengumpulkan Dana Tambahan: Right issue memungkinkan perusahaan untuk


mengumpulkan dana tambahan dengan cara menawarkan saham baru kepada pemegang saham
yang sudah ada. Dana ini bisa digunakan untuk ekspansi, investasi dalam proyek-proyek baru,
membayar utang, atau untuk kebutuhan modal kerja perusahaan.

2. Mendilusi Pemegang Saham yang Ada:Right issue kadang-kadang dapat menyebabkan dilusi,
yaitu penurunan kepemilikan relatif bagi pemegang saham yang sudah ada. Hal ini terjadi karena
dengan adanya penawaran saham baru, pemegang saham lama dapat membeli saham tambahan
atau memilih untuk tidak membeli dan oleh karena itu kepemilikan mereka menjadi lebih kecil
secara proporsional.

3. Meningkatkan Likuiditas Saham: Dengan menawarkan saham tambahan, right issue juga dapat
meningkatkan likuiditas saham perusahaan di pasar modal.

4. Memperbaiki Struktur Modal:Dana yang diperoleh dari right issue dapat membantu
perusahaan untuk memperbaiki struktur modalnya, seperti mengurangi utang atau memperkuat
posisi keuangan perusahaan.

5.Mengurangi Risiko Keuangan: Pengumpulan dana tambahan melalui right issue dapat
membantu mengurangi risiko keuangan perusahaan dengan meningkatkan cadangan kas dan
kemampuan untuk mengatasi tantangan keuangan yang mungkin terjadi di masa depan.

Right issue merupakan instrumen yang dapat membantu perusahaan dalam memperoleh dana
tambahan dengan melibatkan pemegang saham yang sudah ada. Namun, keputusan untuk
melaksanakan right issue harus dipertimbangkan secara matang untuk memastikan manfaat
jangka panjang bagi perusahaan dan pemegang saham yang ada.

Anda mungkin juga menyukai