Anda di halaman 1dari 13

AGRIRUD – Volume 4 Nomor 2, Juli 2022: 201-213

CURAHAN TENAGA KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH


DI DESA TUMANI SELATAN KECAMATAN MAESAAN
KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Farmer Labor Outpouring on Rice Field Business in Tumani Selatan Village,


Maesaan Sub District South Minahasa Regency

Natalia Hillary Pesik, Sherly G. Jocom, Jelly R. D. Lumingkewas


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT
The objective of this research is to determine the outpouring of farmers' labor in lowland
rice farming. The research was conducted in South Tumani Village, Maesaan Sub District, South
Minahasa Regency. Data was collected using a survey method using primary and secondary data.
The number of samples of paddy rice farmers was determined to be 20 people. Sampling using
purposive sampling method, the sample is taken intentionally. Data analysis was done descriptive-
ly. The types of lowland rice farming activities under study include soil processing, seeding, plant-
ing, weeding, fertilizing, eradicating pests and diseases, harvesting, transporting and drying or
drying. The research results showed that the average outpouring of farmer labor on 1 hectare rice
farming is 103.42 HKSP/Ha, consisting of 89.47 HKSP/Ha and 13.95 HKSP/Ha. The largest work-
force occurred in planting activities, namely 33.94 HKSP/Ha or 32.82%, followed by harvesting
activities of 32.09 HKSP/Ha or 31.03% and land processing activities of 31.66 HKSP/Ha or 30,
61%.
Keywords: outpouring of labor, Paddy Rice Farming

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui curahan tenaga kerja petani pada usahatani padi
sawah. Penelitian dilakukan di Desa Tumani Selatan, Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa
Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan menggunakan data primer dan
data sekunder. Jumlah sampel petani padi sawah ditentukan sebanyak 20 orang. Pengambilan sam-
pel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang diambil secara sengaja. Analisis
data dilakukan secara deskriptif. Jenis kegiatan usahatani padi sawah yang diteliti meliputi pen-
golahan tanah, pembibitan, penanaman, penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama dan penya-
kit, pemanenan, pengangkutan dan penjemuran atau penjemuran. Rata-rata curahan tenaga kerja
petani pada usahatani padi 1 hektar adalah 103,42 HKSP/Ha, terdiri dari 89,47 HKSP/Ha dan
13,95 HKSP/Ha. Tenaga kerja terbesar terjadi pada kegiatan penanaman yaitu 33,94 HKSP/Ha
atau 32,82%, diikuti oleh kegiatan pemanenan sebesar 32,09 HKSP/Ha atau 31,03% dan kegiatan
pengolahan lahan sebesar 31,66 HKSP/Ha atau 30,61%.
Kata Kunci: curahan tenaga kerja, usahatani Padi Sawah

201
Curahan Tenaga Kerja Petani pada Usahatani............(Natalia Hillary Pesik, Sherly G. Jocom, Jelly R. D. Lumingkewas)
.

PENDAHULUAN tenaga kerja dalam usahatani dapat terdiri


atas: tenaga kerja manusia, tenaga ternak, dan
Latar Belakang tenaga mesin.
Sektor pertanian merupakan salah satu Menurut Hernanto (2002) dalam
sektor unggulan di Indonesia yang mem- Setyowati dan Widodo (2001) bahwa tenaga
berikan kontribusi yang cukup besar bagi kerja manusia dibedakan atas tenaga kerja
perekonomian daerah. Peran sektor pertanian pria, wanita dan anak-anak. Tenaga kerja
dalam memacu perekonomian dapat dilihat manusia dapat mengerjakan semua jenis
lebih luas terutama dalam konteks mendistri- pekerjaan berdasarkan tingkat kemampuann-
busikan hasil-hasil pembangunan kepada ya. Selain itu tenaga kerja manusia dalam be-
masyarakat wilayah pedesaan (Rilia 2014 da- rusahatani dapat dipengaruhi oleh tingkat
lam Rempowatu 2018). Salah satu komoditas umur, pendidikan, keterampilan, pengalaman,
pertanian yang diharapkan bergerak positif tingkat kecukupan gizi, dan tingkat kesehatan
dalam peningkatan produksi dan pendapatan yang dimiliki petani. Faktor alam seperti iklim
adalah padi. Padi sebagai komoditas pangan dan kondisi lahan pertanian juga memberikan
utama yang mempunyai nilai strategis sangat kontribusi terhadap pencurahan kerja.
tinggi, sehingga perlu adanya penanganan Setiap kegiatan usahatani memerlukan
yang serius dalam peningkatan produktivi- adanya penggunaan tenaga kerja untuk ke-
tasnya (Ilham, 2010). langsungan usahataninya, dan banyaknya cu-
Usahatani adalah suatu organisasi rahan tenaga kerja setiap kegiatan dalam usa-
produksi, dimana petani mengorganisasikan hatani untuk pengolahan tanah, persemaian,
alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan penanaman, pemeliharaan sampai pasca panen
pada produksi di sektor pertanian, baik ber- akan berbeda-beda. Begitu pula dengan cu-
dasarkan pada pencarian laba atau tidak. rahan tenaga kerja luar keluarga akan berbeda
Kartikasari (2008) mengutip konsep usahatani dengan curahan tenaga kerja dalam keluarga
yang dikemukakan Mubyarto bahwa usahatani (Aliffiani, 2013). Di Desa Tumani Selatan
mempunyai empat unsur pokok yaitu tanah, kegiatan usahatani padi sawah sebagian besar
tenaga kerja, modal, dan manajemen. Tujuan menggunakan tenaga kerja dalam keluarga
suatu usahatani adalah untuk memperoleh (TKDK) dan sebagian masih menggunakan
produksi yang tinggi, dengan biaya yang ser- tenaga kerja luar keluarga (TKLK) untuk satu
endah-rendahnya. Usahatani yang baik adalah atau beberapa bagian kegiatan usahatani padi
usahatani yang produktif dan efisien. sawah (Suratman, 2015). Potensi tenaga kerja
Fadli (2009) sebagaimana dikutip oleh keluarga ialah semua jenis tenaga kerja yang
Philip (2014) mengemukakan bahwa tenaga ada dalam keluarga, dihitung berdasarkan
kerja sebagai salah satu unsur pokok usa- jumlah jam kerja yang digunakan dalam se-
hatani, terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga tahun. Seorang tenaga kerja pria akan bekerja
dan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja 300 hari kerja (HKP) dalam setahun. Tenaga
dalam keluarga adalah tenaga kerja dalam kerja wanita bekerja selama 226 hari kerja dan
usahatani yang tidak dibayarkan upahnya, se- anak-anak 140 hari kerja dalam satu tahun
dangkan tenaga kerja luar keluarga adalah (Rukasah dalam dalam Setyowati dan Wido-
tenaga kerja dalam usahatani yang upahnya do, 2001).
dibayarkan sehingga disebut tanaga kerja Yang (1995) dalam Setyowati dan
upahan. Tati (2012) mengemukakan bahwa Widodo (2001) membuat konversi tenaga ker-

202
AGRIRUD – Volume 4 Nomor 2, Juli 2022: 201-213

ja, yaitu dengan membandingkan tenaga kerja Tujuan Penelitian


pria sebagai ukuran baku dan jenis tenaga ker- Penelitian ini bertujuan untuk
ja lain dikonversi atau disetarakan dengan mendeskripsikan besaran curahan tenaga kerja
pria, 1 tenaga kerja pria dewasa yaitu 1 hari petani (Tenaga Kerja Dalam Keluraga dan
kerja pria dewasa, 1 tenaga kerja Wanita de- Tenaga Kerja Luar Keluarga) padi sawah di
wasa yaitu 0,7 hari kerja pria dewasa, 1 tenaga Desa Tumani Selatan Kecamatan Maesaan
kerja ternak yaitu 2 hari kerja pria dewasa, Kabupaten Minahasa Selatan.
dan 1 tenaga kerja anak yaitu 0,5 hari kerja
pria dewasa. Satu hari kerja diperhitungkan Manfaat Penelitian
selama 7 jam kerja. Satuan kerja (hari kerja) Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
diperlukan untuk mengukur efisiensi 1) Penelitian dilakukan dalam rangka untuk
penggunaan tenaga kerja. menyelesaikan Pendidikan S1 Fakultas
Suratiyah (2015) mengatakan bahwa Pertanian Universitas Sam Ratulangi Ma-
curahan tenaga kerja pada usahatani sangat nado
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu: 1). 2) Sebagai bahan referensi atau sumber in-
faktor alam yang meliputi curah hujan, iklim, formasi bagi pihak-pihak yang membu-
kesuburan, jenis tanah dan topografi; 2). tuhkan penelitian lebih lanjut mengenai
faktor jenis lahan yang meliputi sawah, tegal, curahan tenaga kerja petani pada usahatani
dan pekarangan; 3) luas, letak, dan penyeba- padi sawah dan tanaman pangan lainnya.
rannya.
Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan
dalam hari orang kerja (HOK) atau hari kerja METODE PENELITIAN
orang (HKO). Menurut Soekartawi (2002)
dalam analisis ketenagakerjaan diperlukan Tempat dan Waktu Penelitian
standardisasi satuan tenaga kerja yang bi- Penelitian ini dilaksanakan di Desa
asanya disebut hari kerja setara pria (HKSP). Tumani Selatan Kecamatan Maesaan Kabu-
Desa Tumani Selatan merupakan salah paten Minahasa Selatan. Kegiatan penelitian
satu desa yang ada di Kecamatan Maesaan, dilakukan dari bulan Mei sampai bulan Sep-
yang mengusahakan komoditas padi swah. tember 2021.
Petani padi sawah di Desa Tumani Selatan
berjumlah 45 orang, dengan luas lahan Metode Pengambilan Sampel
sawah sebesar 27 ha (Kantor Desa Tumani Pengambilan sampel menggunakan
Selatan, 2022). Faktor penentu dalam metode purposive sampling yaitu sampel yang
kegiatan usahatani padi sawah di Desa Tuma- diambil secara sengaja. Sampel diambil
ni Selatan tidak lepas dari penggunaan tenaga sebanyak 20 responden petani padi sawah
kerja. Berdasarkan uraian latar belakang ma- yang bekerja mengolah lahan sawah dan ting-
salah, maka pertanyaannya ialah berapa besar gal di desa Desa Tumani Selatan. Petani sam-
curahan tenaga kerja petani padi sawah di De- pel terdiri dari 12 petani pemilik penggarap
sa Tumani Selatan Kecamatan Maesaan Ka- dan 8 petani penggarap.
bupaten Minahasa Selatan.

203
Curahan Tenaga Kerja Petani pada Usahatani............(Natalia Hillary Pesik, Sherly G. Jocom, Jelly R. D. Lumingkewas)
.

Metode Pengumpulan Data ∑ Orang : Jumlah tenaga kerja yang bekerja


Data yang digunakan dalam penelitian pada kegiatan usahatani
ini terdiri dari data primer dan data sekunder. ∑ Hari : Jumlah hari bekerja pada kegiatan
Data primer diperoleh melalui wawancara usahatani
langsung kepada petani padi sawah ∑ Jam : Jumlah jam yang dicurahkan tenaga
menggunakan daftar pertanyaan yang telah kerja pada kegiatan usahatani
dipersiapkan. Data sekunder diperoleh dari
lembaga dan instansi terkait dengan penelitian Jenis Tenaga Kerja adalah faktor yang dikon-
ini, seperti kantor desa, buku, jurnal, skripsi versi sebagai berikut:
dan internet. 1 TK Pria Dewasa = 1 HKSP
1 TK Wanita Dewasa = 0,8 HKSP
Konsep Pengukuran Variabel 1 TK Anak-anak = 0,5 HKSP
Variabel-variabel yang diukur serta digunakan 1 TK Mesin = 10 HKSP
dalam penelitian ini meliputi:
a. Karakteristik latar belakang responden Dari analisis yang digunakan oleh petani akan
yang terdiri dari: berpengaruh pada hasil yang akan diperoleh.
1. Umur (tahun)
2. Pendidikan terakhir (SD, SMP, SMA, Analisis Data
dan D3) Analisis data yang digunakan dalam
3. Jumlah tanggungan keluarga (orang) penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu
4. Penguasaan lahan, yaitu luas lahan data yang terkumpul disajikan dalam bentuk
yang di kuasai dan diusahakan (Ha). tabel.
b. Upah Tenaga Kerja (TK) adalah besarnya
upah tenaga kerja usahatani per hari
(Rp/hari). HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Curahan tenaga kerja adalah curahan
tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
kerja luar keluarga. Perhitungan didasar- Desa Tumani Selatan merupakan desa
kan pada jumlah tenaga kerja yang yang terletak di Kecamatan Maesaan, Kabu-
digunakan oleh tenaga kerja yang diukur paten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi
dengan satuan Hari Kerja Setara Pria Utara. Wilayah Desa Tumani Selatan terdiri
(HKSP/Ha). Perhitungan didasarkan pada dari 4 Jaga/Dusun dengan luas wilayah 780,2
jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh Ha. Wilayah desa berbatasan dengan sebelah
tenaga kerja yang diukur dengan satuan utara Desa Tumani, sebelah timur Desa Ki-
Hari Kerja Setara Pria (HKSP/Ha) atau nalawiran, sebelah barat Desa Lowian, sebe-
menggunakan angka konversi (Vink lah selatan Desa Kinaweruan. Wilayah Desa
1984): Rumus Hari Kerja Setara Pria Tumani Selatan berada pada ketinggian 800 m
(HKSP/Ha) adalah: diatas permukaan laut sehingga cocok untuk
tanaman pertanian, dengan luas wilayah 782,2
Ha meliputi Kawasan Hutan 500 Ha, Lahan
Pemukiman 5,2 Ha, Lahan Pertanian 277 Ha
(Lahan sawah 27 Ha dan Lahan Perkebunan
Keterangan: 250 Ha).
HKSP : Hari Kerja Setara Pria

204
AGRIRUD – Volume 4 Nomor 2, Juli 2022: 201-213

Karakteristik Responden Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden


Umur Responden
Jumlah Persentase
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh Keterangan
(orang) (%)
data mengenai umur responden dapat dilihat
SD 5 25
dalam Tabel 1.
SMP 4 20
Tabel 1. Umur Responden SMA 10 50
D3 1 5
Jumlah Persentase Total 20 100
Keterangan
(orang) (%) Sumber: Data primer yang diolah, 2021
41-50 tahun 8 40
51-60 tahun 8 40 Tabel 2 menunjukkan bahwa, jumlah
61-70 tahun 1 5 petani reponden terbanyak pada tingkat pen-
> 71 tahun 3 15 didikan di Desa Tumani Selatan yaitu tamatan
Total 20 100 SMA dengan jumlah 10 orang atau 50%, se-
Sumber: Data primer yang diolah, 2021 dangkan petani responden yang mencapai pa-
da tahap tingkat pendidikan D3 yaitu ber-
Tabel 1 menunjukkan bahwa, sebagian jumlah 1 orang atau 5%.
besar umur responden padi sawah 41-50 tahun
berjumlah 8 orang atau 40% dan umur 51-60 Jumlah tanggungan keluarga responden
tahun berjumlah 8 orang atau 40%, sedangkan Jumlah anggota keluarga adalah
yang mempunyai presentasi paling rendah yai- jumlah orang yang masih menjadi tanggungan
tu umur 61-70 tahun yaitu 1 orang atau 5%. dalam satu keluarga. Berdasarkan hasil
penelitian, diperoleh data mengenai jumlah
Tingkat pendidikan responden tanggungan keluarga responden dapat dilihat
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dalam Tabel 3.
data mengenai tingkat Pendidikan responden
dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 3. Jumlah tanggungan keluarga responden


Jumlah Jumlah Re- Jumlah
Persentase
No Tanggungan sponden Anggota
(%)
(orang) (orang) Keluarga
1 1–2 6 12 30
2 3 2 6 10
3 >3 12 52 60
Total 70 20 70 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Tabel 3 menunjukkan bahwa, jumlah orang atau 30% dan diikuti pada jumlah
anggota keluarga atau tanggungan keluarga tanggungan keluarga 3 orang yaitu 2 orang
responden petani antara 1-2 orang yaitu 6

205
Curahan Tenaga Kerja Petani pada Usahatani............(Natalia Hillary Pesik, Sherly G. Jocom, Jelly R. D. Lumingkewas)
.

atau 10% sedangkan pada tanggungan lebih Tabel 4 menunjukkan bahwa, sebagian
dari 3 orang yaitu 12 responden atau 60%. besar petani responden memiliki luas lahan
sawah dengan kisaran 0,7–1,0 Ha dengan
Luas lahan jumlah petani 11 orang atau 55%, sedangkan
Dalam melakukan suatu usahatani responden yang memiliki luas l,l–2,0 Ha ber-
padi, lahan merupakan faktor yang penting jumlah 7orang atau 35%, dan luas lahan lebih
untuk menghasikan suatu produksi. Keadaan dari 2 ha yaitu 2 responden dengan persentase
lahan serta luas lahan akan mempengaruhi 10%.
produksi dan penggunaan tenaga. Berdasarkan
hasil penelitian, diperoleh data mengenai luas Jenis padi
lahan responden dapat dilihat dalam Tabel 4. Jenis padi yang ditanam di desa tempat
penelitian adalah padi jenis serayu. Padi ser-
Tabel 4. Luas lahan responden ayu merupakan padi campuran pilihan terbaik
Luas Lahan Jumlah Persentase
yang dikembangkan dan dipertahankan oleh
No petani di Desa Tumani Selatan sampai
(Ha) Responden (%)
1 0,7 – 1,0 11 55
sekarang ini dan menjadi varietas lokal (Tabel
5).
2 1,1 – 2,0 7 35
3 >2 2 10
Total 20 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Tabel 5. Klasifikasi Tanaman Padi Serayu


Klasifikasi Padi Serayu
Umur Tanaman 85 – 90 Hari
Varietas Lokal (Tompaso Baru–Maesaan)
Bentuk Gabah Kecil, Pendek dan Halus
Tekstur Nasi Pulen
Potensi Hasil 5 Ton/ Ha (pupuk berimbang)
Rata-Rata Hasil 3 Ton/ Ha
Keunggulan Tahan hama dan penyakit walau produksi rendah,
tanam berkali-kali tidak akan rusak

Sistem Kerja dan Sistem Upah pada pukul 13.00-6.00 sore. Jadi total tenaga
Pekerjaan-pekerjaan di sektor per- kerja petani padi sawah sebanyak 8 jam per
tanian sifatnya bermusim atau tidak kontinu hari. Selain tenaga kerja manusia, dalam usa-
sehingga jarang petani yang mempunyai tena- hatani padi sawah juga menggunakan tenaga
ga buruh tani tetap. Pada penelitian ini, tenaga Mesin (hand tractor) untuk membajak tanah.
kerja mencurahkan waktu kerjanya mulai pada Di Desa Tumani Selatan terbagi menjadi dua
pukul 07.00–11.00 siang kemudian istirahat sistem kerja yaitu sistem kerja harian dan sis-
untuk makan siang dan dilanjutkan Kembali tem kerja borongan (Tabel 6).

206
AGRIRUD – Volume 4 Nomor 2, Juli 2022: 201-213

Upah borongan kegiatan panen. Upah borongan diterapkan


Upah borongan diterapkan pada usa- pada kegiatan pengolahan tanah dengan
hatani padi di Desa Tumani Selatan pada jumlah pekerja 1 orang, pekerja tersebut ber-
kegiatan pengolahan tanah, penanaman, dan tugas mengoperasikan mesin traktor.

Tabel 6. Sistem upah tenaga kerja padi sawah di wilayah studi


Upah Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Mesin Tenaga Kerja Manusia
Kegiatan
Tenaga Kerja Harian
Keterangan Upah Borongan
Laki-Laki Perempuan
Pengolahan Traktor (Bo- 1.000.000 -
100.000
Tanah rongan) 1.500.000
Persemaian - - - - -
1.000.000 - 100.000 - 80.000 -
Penanaman - -
2.000.000 110.000 100.000
Penyiangan - - - - -
Pemupukan - - - - -
Pemberantasan
- - - - -
H&P
6 Drum (60 1.500.000 -
Panen Perontok Padi 110.000 100.000
liter) 3.500.000
Pengangkutan Mobil Pick Up - - - -
2.5 Kg Be-
Penjemuran - - -
Pengeringan ras
Penggilingan 10:1 - - -
Sumber : Data Primer Diolah, 2021
Keterangan: Sel-sel kosong yang diberi tanda (-), artinya menggunakan TKDK=Tenaga Kerja Da-
lam Keluarga

Upah yang diberikan kepada pekerja padi, mengoperasikan mesin perontok padi
pengolah tanah/pentrakor untuk 1 ha tanah dan Sebagian mengambil gabah yang akan di
adalah sebesar Rp.1.000.000–Rp.1.500.000. rontok. Dalam pengupahannya, tenaga pem-
Kemudian upah borongan pada kegiatan pe- borong tidak dihitung per orang melainkan
nanaman yaitu tenaga kerja yang digunakan dihitung secara borongan. Upah borongan
kebanyakan tenaga kerja wanita dengan yang diberikan pada pekerja pengolah tanah
jumlah tenaga kerja ±20 orang petani. Upah untuk 1 ha sawah berkisar antara
borongan yang diberikan per 1 hektar lahan Rp.1.500.000–Rp.3.500.000 tergantung kese-
sawah yaitu antara Rp.1.000.000– pakatan antara petani pengolah sawah dan
Rp.2.000.000 tergantung kesepakatan yang pekerja. Jadi besarnya pembayaran upah bo-
dilakukan oleh petani pengolah sawah dan rongan kepada pekerja penanam dan panen
pekerja. akan ditanggung oleh pihak pemborong, kare-
Selanjutnya kegiatan panen yaitu na pemilik lahan telah membayar penuh kepa-
menggunakan tenaga kerja pria berkisar ± 20 da pihak pemborong.
orang pekerja yang dibagi untuk memotong

207
Curahan Tenaga Kerja Petani pada Usahatani............(Natalia Hillary Pesik, Sherly G. Jocom, Jelly R. D. Lumingkewas)
.

Upah harian akan tetapi tenaga kerja wanita jarang


Upah harian yang diterapkan pada mengambil bagian pada kegiatan panen. Da-
usahatani padi di Desa Tumani Selatan hanya lam kegiatan panen, petani juga menyewa me-
pada kegiatan penanaman, panen dan pen- sin perontok padi dengan pembayaran berupa
geringan. Upah harian yang diterapkan pada gabah padi 6 drum/ hasil panen yang didapat
kegiatan penanaman, dan panen yang dil- petani (1 drum 10 liter beras) kepada pemilik
akukan membutuhkan ±20 tenaga kerja/ha. mesin. Berbeda dengan upah harian tenaga
Besarnya upah harian ditentukan berdasarkan kerja pada kegiatan penanaman dan panen,
lama jam kerja, jika tenaga kerja dalam sehari upah harian tenaga kerja pada kegiatan pen-
bekerja mulai jam 07.00-16.00 sore (8 jam geringan menggunakan sistem bayar beras
kerja). Untuk kegiatan penanaman, pembagian bukan dengan uang, dengan perhitungan 1
upah yang akan diterima oleh tenaga kerja karung gabah kering maka pekerja yang men-
pria yaitu Rp.100.000–Rp.110.000/hari dan jemur padi mendapat 2.5kg beras/karung be-
tenaga kerja wanita yaitu Rp.80.000– ras. Pada tahap penggilingan, sistem pem-
Rp.100.000/hari. Dan upah yang diterima bayaran dilakukan dengan cara pemotongan
oleh tenaga kerja pada kegiatan panen yaitu hasil beras 10:1, jika hasil beras 10 karung
tenaga kerja pria Rp.100.000–Rp.110.000/hari maka pemilik penggilingan padi mengambil
dan tenaga kerja wanita yaitu Rp.100.000/hari satu karung beras.

Tabel 7. Pendapatan petani responden padi sawah menurut luas lahan yang digarap
Luas Jumlah Harga Jual / Total Biaya Biaya Pendapatan
Lahan Produksi/Ha Karung Produksi Lainnya Bersih
(Ha) (Kg) (Rp/60 Kg) (Rp) (Rp) (Rp)
0,7 1.140 560.000 10.640.000 5.770.000 4.870.000
0,8 1.500 560.000 14.000.000 6.406.000 7.594.000
1,0 1.800 560.000 16.800.000 8.255.000 8.545.000
Sumber : Data Primer diolah, 2021

Tabel 7 menunjukkan bahwa, jumlah tenaga kerja dalam keluarga dan curahan
pendapatan bersih yang diterima petani pada tenaga kerja luar keluarga. Setiap kegiatan
lahan 0,7 ha yaitu Rp.4.870.000, pendapatan pada usahatani memiliki curahan tenaga kerja
bersih pada lahan 0.8 ha yaitu Rp.7.594.000, yang berbeda-beda. Rata-rata curahan tenaga
dan pendapatan bersih pada lahan 1 ha yaitu kerja petani pada usahatani padi sawah di di
Rp.8.545.000. biaya lainnya adalah biaya Desa Tumani Selatan Kecamatan Maesaan
yang dikeluarkan pada saat mengelolah lahan Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pa-
sawah yaitu biaya benih, biaya pupuk, biaya da Tabel 8.
racun/pestisida, biaya mesin dan biaya tenaga Tabel 8 menunjukkan bahwa, jumlah
kerja. rata-rata curahan tenaga kerja pada usahatani
padi sawah di Desa Tumani Selatan sebesar
Tenaga Kerja 103.42 HKSP/Ha yang terdiri atas tenaga ker-
Curahan tenaga kerja ja luar keluarga (TKLK) sebesar 89.47
Dalam kegiatan usahatani curahan HKSP/Ha dan tenaga kerja dalam keluarga
tenaga kerja dibagi menjadi dua, yaitu curahan (TKDK) sebesar 13.59 HKSP/Ha.

208
AGRIRUD – Volume 4 Nomor 2, Juli 2022: 201-213

Tabel 8. Rata-rata curahan tenaga kerja petani pada usahatani padi sawah, 2021
(HKSP/Ha)
TKLK TKDK Persentase
Kegiatan % % Jumlah
(HKSP) (HKSP) (%)
Pengolahan Tanah 22.2924.92 9.37
67.15 31.66 30.61
Persemaian 0 0 0.27
1.91 0.27 0.26
Penanaman 33.9437.93 0 033.94 32.82
Penyiangan 0 0 0.26
1.85 0.26 0.25
Pemupukan 0 0 0.63
4.49 0.63 0.61
Pemberantasan Ha-
0 0 0.90 6.43 0.90 0.87
ma dan Penyakit
Panen 32.09 35.87 0 0 32.09 31.03
Pengangkutan 0.08 0.09 0.08 0.60 0.17 0.16
Pengeringan 1.06 1.19 2.45 17.57 3.51 3.40
Total Keseluruhan 89.47 100 13.95 100 103.42 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
Keterangan: TKDK=Tenaga Kerja Dalam Keluarga; TKLK=Tenaga Kerja Luar
Keluarga

Tabel 9 menunjukkan bahwa, tenaga usahatani mulai dari kegiatan pengolahan


kerja mesin hanya berperan pada kegiatan tanah sampai pada kegiatan pengeringan, se-
pengolahan tanah dengan jumlah 28.90 dangkan tenaga kerja hewan tidak berperan
HKSP/Ha atau 100 persen, kemudian tenaga dalam kegiatan usahatani padi sawah didaerah
kerja manusia berperan pada semua kegiatan penelitian.

Tabel 9. Jumlah tenaga kerja manusia, mesin dan hewan


Jumlah Tenaga Kerja (Manusia, Mesin, Hewan)
Kegiatan Jumlah
Manusia % Mesin % Hewan %
Pengolahan tanah 2.76 3.70 28.90 100 0 0 31.66
Penyemaian 0.27 0.36 0 0 0 0 0.27
Penanaman 33.94 45.55 0 0 0 0 33.94
Pemupukan 0.26 0.35 0 0 0 0 0.26
Penyiangan 0.63 0.84 0 0 0 0 0.63
Pemberantasan
0.90 1.20 0 0 0 0 0.90
hama dan penyakit
Panen 32.09 43.07 0 0 0 0 32.09
Pengangkutan 0.17 0.22 0 0 0 0 0.17
Pengeringan 3.51 4.72 0 0 0 0 3.51
Total Keseluruhan 74.52 100 28.90 100 0 0 103.42
Sumber: Data Primer Diolah, 2021

209
Curahan Tenaga Kerja Petani pada Usahatani............(Natalia Hillary Pesik, Sherly G. Jocom, Jelly R. D. Lumingkewas)
.

Tabel 10 menunjukkan bahwa, tenaga mengerjakan semua kegiatan usahatani padi


kerja wanita hanya berperan pada kegiatan sawah mulai dari kegiatan pengolahan tanah
penanaman dengan jumlah 31.95 HKSP/Ha sampai pada kegiatan pengeringan, sedangkan
atau 96.70% kemudian diikuti dengan tenaga kerja anak-anak dengan jumlah 0
kegiatan pengeringan dengan jumlah 1.09 HKSP/Ha atau tidak berperan dalam kegiatan
HKSP/Ha atau 3.30%, dan tenaga kerja pria usahatani padi sawah didaerah penelitian.

Tabel 10. Jumlah tenaga kerja manusia per hektar


Jumlah Tenaga Kerja Manusia (HKSP/Ha)
Kegiatan Jumlah
Pria % Wanita %
Pengolahan Tanah 2.76 6.65 0 0 2.76
Penyemaian 0.27 0.64 0 0 0.27
Penanaman 1.99 4.8 31.95 96.70 33.94
Pemupukan 0.26 0.62 0 0 0.26
Penyiangan 0.63 1.51 0 0 0.63
Pemberantasan Hama
0.90 2.16 0 0 0.90
dan Penyakit
Panen 32.09 77.37 0 0 32.09
Pengangkutan 0.17 0.40 0 0 0.17
Pengeringan 2.43 5.85 1.09 3.30 3.51
Total Keseluruhan 41.48 100 33.04 100 74.52
Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Kegiatan pengolahan tanah sin traktor untuk mengolah sawah sendiri juga
Dalam kegiatan yang dilakukan dalam bisa menyewakan mesin kepada petani
pengolahan tanah adalah mencangkul, mem- lainnya, sedangkan 15 petani lainnya
bajak tanah pertama dan kedua juga menggaru menggunakan tenaga kerja luar keluarga un-
atau menyisir dan meratakan tanah pada tahap tuk mengolah/membajak sawah sampai lahan
pengolahan tanah petani menggunakan tenaga siap dipakai untuk penanaman padi (Bo-
kerja Manusia dan Mesin (hand tractor). rongan). Upah yang diterima petani dalam
Proses pengolahan tanah akan membutuhkan membajak sawah yaitu Rp.1-1.5 juta. Curahan
proses waktu lama jika hanya dilakukan tenaga kerja yang digunakan dalam pen-
dengan tenaga manusia saja, oleh karena itu golahan tanah yaitu 31.66 HKSP/Ha dengan
proses ini dibantu dengan tenaga mesin traktor presentase sebesar 30.61% yang terdiri atas
karena perbandingan tenaga kerja mesin dan tenaga kerja luar keluarga 22.29 HKSP/Ha
manusia merupakan 1:10 perhari kerja (24.92%) dan tenaga kerja dalam keluarga
(menurut petani responden). Tenaga kerja 9.37 HKSP/Ha (67.15%).
yang digunakan dalam kegiatan pengolahan
tanah adalah tenaga kerja dalam keluarga dan Kegiatan penyemaian
tenaga kerja luar keluarga. Berdasarkan 20 Persemaian padi yang benar dapat
petani responden dalam penelitian ini yang memperoleh bibit padi yang berkualitas.
mengoperasikan mesin, 5 petani memiliki me- Persemaian disiapkan 22-33 hari sebelum

210
AGRIRUD – Volume 4 Nomor 2, Juli 2022: 201-213

musim hujan. Dalam kegiatan persemaian tenaga kerja yang banyak untuk mencabut
usahatani padi, dilakukan dengan memper- gulma atau rerumputan yang tumbuh di sela-
siapkan lahan dan menabur benih dan me- sela tanaman akan tetapi petani telah meng-
melihara persemaian keseluruhan. Dalam gantinya dengan penyemprotan racun
penelitian ini dilihat bagaimana tenaga kerja rumput/herbisida dan mengontrol air yang
pria dalam kegiatan persemaian, dengan masuk pada lahan sawah. Dan tenaga kerja
melihat jumlah pria yang ikut bekerja saat yang digunakan hanya dari dalam keluarga,
kegiatan persemaian serta dicurahkan dalam karena kegiatan penyiangan tidak lagi
kegiatan tersebut. Tenaga kerja yang menggunakan banyak tenaga kerja dari luar
digunakan berasal dari dalam keluarga, karena keluarga. Curahan tenaga kerja yang
pekerjaan persemaian ini tidak memerlukan digunakan dalam kegiatan penyiangan yaitu
banyak tenaga kerja untuk menaburkan be- 0.26 HKSP/Ha dengan presentase sebesar
nih/bibit padi. Curahan tenaga kerja yang 0.25% yang terdiri atas tenaga kerja luar
digunakan dalam kegiatan persemaian yaitu keluarga 0 HKSP/Ha (0%) dan tenaga kerja
0.27 HKSP/Ha dengan presentase sebesar dalam keluarga 0.26 HKSP/Ha (1.85%).
0.26% yang terdiri atas tenaga kerja luar
keluarga 0 HKSP/Ha (0%) dan tenaga kerja Kegiatan pemupukan
dalam keluarga 0.27 HKSP/Ha (1.91%). Hasil penelitian menunjukkan Pem-
upukan dilakukan pada susulan pertama umur
Kegiatan penanaman 1 minggu hari setelah tanam, susulan kedua
Dalam penelitian ini dilihat bagaimana umur 3 minggu hari setelah tanam dan susulan
tenaga kerja pria dan wanita mengambil bagi- ketiga umur 6 minggu hari setelah tanam. Da-
an dalam kegiatan penanaman serta dicu- lam 1 Ha petani menggunakan pupuk 5-6 sak
rahkan dalam kegiatan tersebut. Tenaga kerja karung atau 300 kg dengan jenis pupuk Phon-
yang digunakan yaitu ± 18-26 orang dan ke- ska (Unsur Hara Makro) dan Urea (Pupuk
banyakan petani menggunakan tenaga kerja Daun), pemakaian banyaknya pupuk tergan-
Wanita untuk menanam padi. Hasil penelitian tung tanah karena jika tanah renggang maka
menunjukkan tenaga kerja yang digunakan akan diberi banyak pupuk. Tenaga kerja yang
dalam kegiatan penanaman adalah tenaga ker- digunakan dalam kegiatan pemupukan yaitu
ja luar keluarga yaitu tenaga kerja pria dan tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga,
tenaga kerja wanita, akan tetapi untuk karena pekerjaan pemupukan ini petani tidak
kegiatan penanaman lebih dominan adalah memerlukan banyak tenaga kerja. Curahan
tenaga kerja wanita. Curahan tenaga kerja tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan
yang digunakan dalam kegiatan penanaman pemupukan yaitu 0.63 HKSP/Ha dengan
yaitu 33.94 HKSP/Ha dengan presentase presentase sebesar 0.61% yang terdiri atas
sebesar 32.82% yang terdiri atas tenaga kerja tenaga kerja luar keluarga 0 HKSP/Ha (0%)
luar keluarga 33.94 HKSP/Ha (37.93%) dan dan tenaga kerja dalam keluarga 0.63
tenaga kerja dalam keluarga 0 HKSP/Ha HKSP/Ha (4.49%).
(0%).
Kegiatan pemberantasan hama dan penyakit
Kegiatan penyiangan Hasil penelitian menunjukkan kegiatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang dilakukan dalam pemberantasan hama
kegiatan penyiangan tidak membutuhkan dan penyakit adalah penyemprotan pestisida

211
Curahan Tenaga Kerja Petani pada Usahatani............(Natalia Hillary Pesik, Sherly G. Jocom, Jelly R. D. Lumingkewas)
.

pada tanaman. Penyemprotan pestisida pada 32.09 HKSP/Ha (35.87%) dan tenaga kerja
tanaman padi dalam kegiatan pemberantasan dalam keluarga 0 HKSP/Ha (0%).
hama dan penyakit dilakukan pada umur 15 Kegiatan pengangkutan
Hari, umur 25 hari, umur 45 Hari, umur 55 Hasil penelitian menunjukkan,
atau 60 hari agar tanaman padi sawah terjaga kegiatan pengangkutan dilakukan setelah
dan dapat mempertahankan tingkat produksi kegiatan panen yaitu Jerami dan gabah telah
atau hasil tanaman padi sawah. Pestisida yang dipisahkan, dikumpul dan dimasukkan
digunakan pada kegiatan pengendalian hama kedalam karung untuk diangkut dikendaraan
dan penyakit pada tanaman padi adalah Vir- untuk dibawah ke tempat penjemuran. Ken-
tako, Belt, dan Darmabas (untuk mengatasi daraan yang dipakai yaitu dengan
wereng), Antrakol dan Skor (untuk mengatasi menggunakan mobil pick up yang disediakan
jamur), Fillia (untuk mengatasi hawar oleh pemilik tempat penggilingan (penjemu-
daun/daun busuk), Strep Boster (untuk ran). Pada kegiatan ini, tenaga kerja yang
melindungi bulir padi) dan Reagen (untuk digunakan adalah tenaga luar keluarga yaitu
mengatasi walangsengit). Untuk kegiatan ini, tenaga kerja yang disediakan oleh pemilik
tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan tempat penggilingan. Curahan tenaga kerja
ini adalah tenaga kerja dalam keluarga se- yang digunakan dalam kegiatan pengangkutan
hingga dapat meminimalkan pengeluaran yaitu 0.17 HKSP/Ha dengan presentase sebe-
biaya untuk tenaga kerja. Curahan tenaga ker- sar 0.16% yang terdiri atas tenaga kerja luar
ja yang digunakan dalam kegiatan pember- keluarga 0.08 HKSP/Ha (0.09%) dan tenaga
antasan hama dan penyakit yaitu 0.90 kerja dalam keluarga 0 HKSP/Ha (0).
HKSP/Ha dengan presentase sebesar 0.87%
yang terdiri atas tenaga kerja luar keluarga 0 Kegiatan pengeringan
HKSP/Ha (0%) dan tenaga kerja dalam Hasil penelitian menunjukkan, setelah
keluarga 0.90 HKSP/Ha (6.43%). kegiatan panen gabah langsung dibawah ke
tempat penjemuran. Penjemuran gabah dil-
Kegiatan panen akukan kurang lebih 4-5 hari tergantung cuaca
Hasil penelitian menunjukkan panen atau wer (istilah petani di desa tempat
dilakukan pada saat umur padi 3 bulan atau 90 penelitian) sampai pada tahap penggilingan.
hari. Penggunaan tenaga kerja dan perawatan Tenaga kerja yang digunakan dalam penelitian
untuk tanaman padi yang ditanam di desa ini yaitu tenaga kerja dalam keluarga dan
penelitian yaitu relatif sama dan tidak ada tenaga kerja luar keluarga karena beberapa
perbedaan. Tenaga kerja yang digunakan un- petani memiliki pekerjaan yang lain sehingga
tuk memanen padi yaitu ±17-26 orang dengan menggunakan tenaga buruh tani untuk mem-
upah yang diberikan berkisar antara bantu dalam penjemuran gabah sampai pada
Rp.100.000–Rp.110.000 per tenaga kerja. proses penggilingan. Proses kegiatan pen-
Tenaga kerja yang digunakan berasal dari geringan ini, curahan tenaga kerja yang dicu-
tenaga kerja luar keluarga karena pekerjaan rahkan yaitu 3.51 HKSP/Ha dengan presen-
pada kegiatan panen ini memerlukan tenaga tase sebesar 3.40% yang terdiri atas tenaga
kerja yang banyak. Curahan tenaga kerja yang kerja luar keluarga 1.06 HKSP/Ha (1.19%)
digunakan dalam kegiatan panen yaitu 32.09 dan tenaga kerja dalam keluarga 2.45
HKSP/Ha dengan presentase sebesar 31.03% HKSP/Ha (17.57%).
yang terdiri atas tenaga kerja luar keluarga

212
AGRIRUD – Volume 4 Nomor 2, Juli 2022: 201-213

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Aliffiani, U., 2013. Analisis curahan tenaga ker-


Rata-rata curahan tenaga kerja petani ja pada usahatani padi sawah di Kabu-
pada usahatani padi sawah sebesar 103.42 paten Sleman. Skripsi. Universitas Gad-
HKSP/Ha yang terdiri atas curahan tenaga jah Mada. Yogyakarta.
kerja luar keluarga sebesar 89.47 HKSP/Ha Ilham, T., 2010. Diversifikasi pangan dan
dan curahan tenaga kerja dalam keluarga penyuluhan pertanian sebagai upaya
sebesar 13.95 HKSP/Ha. Curahan tenaga kerja mewujudkan ketahanan nasional.
yang paling banyak yaitu pada kegiatan pena- Kartikasari, A.. 2008. Kajian dan Strategi
naman yaitu 33.94 HKSP/Ha atau 32.82% Pengembangan Komoditas Padi Pada
kemudian diikuti oleh kegiatan panen 32.09 Lahan Kering dan Lahan Sawah di Ka-
HKSP/Ha atau 31.03% dan kegiatan pen- bupaten Jember. Skripsi. Universitas
golahan tanah yaitu 31.66 HKSP/Ha atau Jember. Jawa Timur.
30.61%. Philip, D.. 2014. Curahan Kerja Wanita Pada
Usahatani Padi Sawah di Desa Beha
Saran Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian yang te- Kepulauan Sangihe. Skripsi. Universitas
lah dilakukan dilapangan diperoleh hasil yang Sam Ratulangi. Manado
menunjukan bahwa petani sebaiknya dapat Rempowatu, E.E.. 2018. Sistem Pemasaran Ke-
mengimbangi penggunaan tenaga kerja dalam lapa Di Kecamatan Amurang Barat Ka-
keluarga dan tenaga kerja luar keluarga, agar bupaten Minahasa Selatan. Agri-
dapat menekan atau mengurangi biaya usa- SosioEkonomi Unsrat, 14(3): 183-92.
hatani padi sawah. Sehingga dapat mening- Setyowati, R., dan T. Widodo. 2001. Analisis
katkan keuntungan dari hasil usahatani padi Produktivitas Penggunaan Tenaga Kerja
sawah. Diharapkan Pemerintah Kecamatan (Kasus Pada Petani Padi ddi Desa
setempat dan agar hendaknya berperan aktif Muara Bakti, Kecamatan Babelan,
dalam berhubungan langsung dengan petani Bekasi Utara). Agrisia Jurnal Ilmu Ilmu
serta dapat memberikan masukan-masukan Pertanian, 7(1): 1-16.
terhadap peningkatan produksi usahatani padi Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universi-
sawah di Desa Tumani Selatan. Kepada tas Indonesia (UI-Press). Jakarta.
peneliti selanjutnya supaya meneliti mengenai Suratiyah, K.. 2015. Ilmu Usahatani Edisi Revi-
efesiensi penggunaan tenaga kerja pada usa- si. Penebar Swadaya. Jakarta.
hatani padi sawah. Suratman, Y.Y.A.. 2015. Kontribusi Tenaga
Kerja Dalam Keluarga Terhadap Penda-
patan Usahatani Terong (Solanum
Melongena L.) di Kelurahan Landasan
Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang
Kota Banjar Baru. Skripsi. Universitas
Achmad Yani. Banjar Baru.
Tati, N. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Graha
Ilmu. Yogyakarta.

213

Anda mungkin juga menyukai