(RPP)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta didik Mengidentifikasi Rupa-rupa Idiom/ Pakeman Basa bahasa sunda.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran
Metode : A. PENDAHULUAN
Tatap muka SEMANGATI
5 M dan 6 S a. Pendidik mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Sumber Belajar : b. Pendidik memandu Peserta didik secara bersama-sama berdoa sebelum belajar.
Modul ajar c. Pendidik dan peserta didik melakukan ice breaking untuk membuat suasana kelas menjadi
Worksheet menyenangkan dengan mengikuti petunjuk yang sudah dijelaskan.
d. Pendidik Menyampaikan tujuan dan indikator yang akan di capai dalam mempelajari materi: Idiom/
Media Pembelajaran : Pakeman Basa Idiom/ Pakeman Basa
Komputer, LCD proyektor, B. KEGIATAN INTI
speaker SAMPAIKAN
a. Pendidik menjelaskan kepada Peserta didik tentang Rupa-rupa Idiom/ Pakeman Basa.
PENILAIAN, EVALUASI DAN b. Pendidik menguraikan konsep Materi Rupa-rupa Idiom/ Pakeman Basa secara runtut dan
TINDAK LANJUT PENILAIAN: sistematis.
Nilai pengetahuan melalui tugas
Harian SEMAIKAN
Penilaian keterampilan a. Pendidik membimbing Peserta didik untuk mengamati tayangan video terkait materi Rupa-rupa
Penilaian Sikap melalui lembar Idiom/ Pakeman Basa. Peserta didik dipandu untuk memahami setiap slide ppt.
observasi b. Pendidik membimbing siswa untuk melakukan tanya jawab. Pertanyaan siswa bisa ditulis di kolom
pertanyan yang telah disediakan.
EVALUASI:
Pendidik Melaksanakan SELARASKAN
monitoring: presensi kehadiran, a. Pendidik memberikan kesempatan dan pendampingan kepada Peserta didik untuk
tugas ketrampilan Peserta didik, mengidentifikasi telaah materi Rupa-rupa Idiom/ Pakeman Basa.
jumlah Peserta didik dan hasil
perolehan nilai serta hasil SERAPKAN
observasi sikap pada a. Pendidik mempersilakan Peserta didik untuk mengerjakan Latihan sebagai hasil telaah , dan
pertemuan tersebut. saling bertukar informasi mengenai hasil identifikasi dan telaah materi.
b. Pendidik mengklarifikasi beberapa hasil jawaban Peserta didik.
RENCANA TINDAK LANJUT
Pemberian kesempatan C. PENUTUP
remedial dan pengayaan bagi SIMPLIFIKASI
Peserta didik a. Pendidik menyimpulkan materi pembelajaran Rupa-rupa Idiom/ Pakeman Basa.
1. Melaksanakan evaluasi b. Pendidik memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan)
lanjutan dengan teman kepada peserta didik yang presentasi dan mampu bekerja sama dengan baik selama proses
sejawat mengenai kegiatan kegiatan belajar mengajar berlangsung.
pembelajaran c. Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengajak anak-anak untuk bersyukur dan
tetap menjaga kesehatan.
LAMPIRAN PENILAIAN
1. PENILAIAN SIKAP SOSIAL
Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian pengamatan sikap.
Pedoman pengamatan sikap mengenai Rupa-rupa Idiom/ Pakeman Basa.
( Rentang nilai ( 75-100)
No. Nama Peserta Didik Disiplin / Tepat Waktu Tanggung jawab Jumlah Skor
2. PENILAIAN PENGETAHUAN
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Soal penilaian pengetahuan melalui google form dengan link yang diberikan melalui Whats apps Grup.
Soal :
Peserta didik membuat 2 pertanyaan mengenai Rupa-rupa Idiom/ Pakeman Basa untuk bahan diskusi.
1. Pertanyaan 1…………… ( skor maks 50 )
2. Pertanyaan 2 ………….. ( skor maks 50 )
3. PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaian Kompetensi Keterampilan
( Pada pertemuan pertama belum diberikan tugas K4)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam idiom bahasa Sunda.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran
Metode : A. PENDAHULUAN
Tatap muka SEMANGATI
5 M dan 6 S a. Pendidik mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
- kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Sumber Belajar : b. Pendidik memandu Peserta didik secara bersama-sama berdoa sebelum belajar.
Modul Ajar c. Pendidik dan peserta didik melakukan ice breaking untuk membuat suasana kelas menjadi
Worksheet menyenangkan dengan mengikuti petunjuk yang sudah dijelaskan.
d. Pendidik Menyampaikan tujuan dan indikator yang akan di capai dalam mempelajari materi:
Media Pembelajaran : Struktur Idiom/ Pakeman Basa.
Komputer, LCD proyektor,
B. KEGIATAN INTI
speaker
SAMPAIKAN
a. Pendidik menjelaskan kepada Peserta didik tentang Struktur Idiom/ Pakeman Basa berdasarkan
PENILAIAN, EVALUASI DAN rangkuman pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik.
TINDAK LANJUT PENILAIAN: b. Pendidik menguraikan konsep Materi Struktur Idiom/ Pakeman Basa secara runtut dan
Nilai pengetahuan melalui tugas sistematis.
Harian
Penilaian keterampilan SEMAIKAN
Penilaian Sikap melalui lembar a. Pendidik membimbing Peserta didik untuk mengamati tayangan video dengan link terkait materi
observasi tanya jawab Struktur Idiom/ Pakeman Basa. Peserta didik dipandu untuk memahami setiap slide
ppt.
EVALUASI: b. Pendidik membimbing siswa untuk melakukan tanya jawab.
Pendidik Melaksanakan
monitoring: presensi kehadiran, SELARASKAN
tugas ketrampilan Peserta didik, a. Pendidik memberikan kesempatan dan pendampingan kepada Peserta didik untuk
jumlah Peserta didik dan hasil mengidentifikasi telaah materi Struktur Idiom/ Pakeman Basa.
perolehan nilai serta hasil
observasi sikap pada SERAPKAN
pertemuan tersebut. a. Pendidik mempersilakan Peserta didik untuk mengerjakan Latihan sebagai hasil telaah , dan
saling bertukar informasi mengenai hasil identifikasi dan telaah materi.
RENCANA TINDAK LANJUT b. Pendidik mengklarifikasi beberapa hasil jawaban Peserta didik.
Pemberian kesempatan
remedial dan pengayaan bagi C. PENUTUP
Peserta didik SIMPLIFIKASI
1. Melaksanakan evaluasi a. Pendidik menyimpulkan materi pembelajaran Struktur Idiom/ Pakeman Basa.
lanjutan dengan teman b. Pendidik memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan)
sejawat mengenai kegiatan kepada peserta didik yang presentasi dan mampu bekerja sama dengan baik selama proses
pembelajaran kegiatan belajar mengajar berlangsung.
c. Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengajak anak-anak untuk bersyukur dan
tetap menjaga kesehatan.
LAMPIRAN PENILAIAN
1. PENILAIAN SIKAP SOSIAL
Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian pengamatan sikap.
Pedoman pengamatan sikap mengenai Struktur Idiom/ Pakeman Basa.
(Rentang nilai ( 75-100)
2. PENILAIAN PENGETAHUAN
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1. Caturangga the pakeman basa anu eusina ngeunaan hade goreng watek … ( skor 10 )
b. sapi c. kuda
c. ucing d. jelema
2. anu kaasup paribasa wawaran luang nya eta …. ( skor 10 )
a. cul dogdog tinggal igel c. ayakan mah tara meunang kancras
b. ngeupeul ngahuapan maneh d. kudu tungkul ka jukut, Tanggah ka sadapan
3. anu kaasup paribasa pangrujung laku hade nya eta …. ( skor 10 )
a. cul dogdog tinggal igel c. ayakan mah tara meunang kancras
b. ngeupeul ngahuapan maneh d. kudu tungkul ka jukut, Tanggah ka sadapan
4. anu kaasup paribasa panyaram lampah salah nya eta …. ( skor 10 )
a. cul dogdog tinggal igel c. ayakan mah tara meunang kancras
b. cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok d. kudu tungkul ka jukut, Tanggah ka sadapan.
5. kade ulah nepi ka jati ka silih ku ….
a. Kai c. junti
b. Jahe d. jengkol
4. PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaian Kompetensi Keterampilan
( Pada pertemuan kedua tidak diberikan tugas K4)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mempresentasikan kekayaan idiom bahasa Sunda serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ke dalam berbagai media.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran
Metode : A. PENDAHULUAN
Tatap muka SEMANGATI
5 M dan 6 S a. Pendidik mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Sumber Belajar : b. Pendidik memandu Peserta didik secara bersama-sama berdoa sebelum belajar.
Buku Paket Simpay Basa Sunda c. Pendidik dan peserta didik melakukan ice breaking untuk membuat suasana kelas menjadi
Peserta didik Kelas IX, Penerbit menyenangkan dengan mengikuti petunjuk yang sudah dijelaskan.
d. Pendidik Menyampaikan tujuan dan indikator yang akan di capai dalam mempelajari materi: Idiom/
Erlangga.
Pakeman Basa
2. PENILAIAN PENGETAHUAN
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Soal :
1. Kumaha ciri-ciri pakeman basa Skor max 50
2. Naon wae rupa-rupa pakeman basa. ( Skor Maks 50 ).
3. PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Membuat sebuah Poster dengan Kalimat yang mengandung Idiom/Pakeman Basa
( Proyek di beri waktu 1minggu ) dengan memilih Idiom/ Pakeman Basa Babasan, Paribasa, Rakitan Lantip atau Panyaraman)
Babasan
Pengertian idiom
Pakeman basa sok disebut ogé idiom, tina basa Yunani idios, hartina sorangan, mandiri, husus,
atawa has. Harti anu kapanggih dina pakeman basa atawa idiom disebut harti idiomatik. Pakeman
basa atawa idiom, nyaéta ungkara anu kekecapan jeung hartina geus matok tur teu bisa dirobah
deui.
Nu digolongkeun kana pakeman basa atawa idiom, nyaeta babasan jeung paribasa. Naon bédana
babasan jeung paribasa? Babasan mah ungkarana parondok, mangrupa kecap kantétan, hartina
umumna ngagambarkeun kaayaan atawa pasipatan jalma, upamana baé: peujit koréseun,
beuteung anjingeun, jsb. Ari paribasa mah ungkarana paranjang mangrupa kalimah sarta ngandung
harti anu leuwih jero, mangrupa pépéling, atawa palasipah hirup, upamana baé: ngajul bulan ku
asiwung mesék kalapa ku jara, cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok, jeung sajabana.
Dina omongan sapopoé éta babasan jeung paribasa téh osok dipaké, naha pikeun mamanis basa
atawa pikeun ngantebkeun maksud anu nyarita.
Kalimah anu ngagunakeun babasan:
1. Ulah atah anjang atuh ari ka dulur téh, Lis, bisi matak teu wawuh!
2. Leuh kayungyun ku Galih mah, hampang birit, tara ngaengkékeun ari dititah téh.
3. Kahadé ulah kéna-kéna boga préstasi tuluy gedé hulu, ké batur teu resepeun.
4. Ieuh, jadi jalma mah kudu bodo aléwoh, daék tatanya ka batur ari teu bisa téh.
5. Mang Oik mah héjo tihang, pipindahan baé bangun teu betah lila di hiji tempat.
Kalimah anu ngagunakeun paribasa:
1. Ulah awuntah ari boga rejeki téh, kudu bisa ngeureut neundeun, ngarah aya simpenan keur poé isukan.
2. Sing getol baé diajarna, Ujang, geuning paribasa gé lamun keyeng tangtu pareng. Ku soson-soson mah
bakal kahontal nu dipimaksud.
3. Ulah sapihak ari nyieun kaputusan téh, kudu leuleus jeujeur liat tali, bisa ngayunkeun kahayang nu lian.
4. Adéan ku kuda beureum Dikdik mah, pakéan kerén tapi meunang nginjeum ti batur.
5. Urang Cibodas mah akur sauyunan, ka cai jadi saleuwi ka darat jadi salebak, babarengan silih rojong dina
migawé naon-naon ogé.
1. Nyinggetkeun carita anu panjang maksudna, disusun mangrupa kalimah anu geus matok sarta ngandung
pituah atawa piluangeun.
2. Susunanana ditetepkeun ku karuhun Sunda, teu meunang dirobah, dikurangan, dileuwihan atawa
dilemeskeun, sabab lamun dirobah éntép seureuhna, tanwandé hartina ogé jadi robah.
Prinsip
Ciri-ciri idiom bahasa Sunda
1. Babasan
Ciri-cirina mangrupa susunan kecap nu hartinya teu sarua jeung harti sawajarna, tapi biasana geus
kamaphum ku saréréa (Satjadibrata, 2005:61), atawa ucapan maneuh anu dipaké dina harti injeuman
(LBBS, 1995:43). Babasan téh sarua hartina jeung wiwilangan atawa bibilangan, nyaéta ucapan-ucapan
nu hartina henteu sajalantrana, susunan basana ringkes, saeutik patri, jeung ulah dihartikeun
sacéréwéléna.
Contona: “dulang tinande” (awéwé mah kumaha lalaki) “ kawas aul” (ciciduh atawa sok cumiduh),
“dibeuweung diutahkeun” (dipikir dibulak-balik sangkan keuna ka nu dimaksud), “ nyalindung ka gelung”
(ngandelkeun [usaha] pamajikan), “kolot sapeuting” (Kolot euweuh kanyaho), “ngadu angklung” (paréa-réa
omong nu taya gunana), “buntut kasiran” (korét/medit).
2. Paribasa
Ciri-cirina mangrupa susunan kecap atawa hiji omongan (runtuyan kecap), anu puguh éntép seureuhna,
geus puguh surupanana, geus tangtu pok-pokanana (Prawirasumantri, 1973:39). Ceuk istilah séjénna
paribasa téh ungkara winangun kalimah (klausa) nu kekecapanana katut susunanana geus matok, tur
maksudna geus puguh, biasana ngandung harti babandingan atawa siloka lakuning hirup manusa.
Rusyana (1981:3) nangtukeun papasingan paribasa jadi tilu bagian, nyarta pangjurung laku hadé,
panyaram lampah, jeung wawaran luang.