Om Swastiastu
Angayubagia, puji syukur kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas
Asung Kerta wara Nugraha-Nyalah Kita bisa berkumpul di tempat ini dalam rangka Utsawa
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya membawakan sebuah dharma
Umat sedharma yang berbahagia saya yakin, Cinta kasih merupakan istilah yang sangat
dekat dengan kita semua dalam kehidupan sehari-hari. Kata cinta kasih ini sendiri berasal dari
dua kata “cinta” dan “kasih”. Hal ini merupakan dua pasang kata, dimana satu kata dengan kata
yang lainnya saling berhubungan. Bagaimana Hindu memandang tentang konsep Cinta kasih ?
Dalam bahasa Sanskerta Cinta adalah berasal dari urat akar kata Snih, dalam konteks ini cinta
bukan harus dimiliki melainkan apa yang sudah ada patut dipelihara. Sedangkan menurut
parlemen Agama-agama se-Dunia pada tanggal 11 September 1893 menyebutkan bahwa Cinta
kasih adalah daya penggerak, karena cinta kasih selalu menempatkan dirinya sebagai pemberi
bukan penerima. Jika kita dengan penuh kesadaran cinta dan kasih kepada Tuhan maka
kebenaran (sathya) yaitu kemahakuasaan Tuhan akan datang karena daya penggerak atau cinta
kasihNya.
Seperti dalam Bhagavad Gita XII. 13:
Artinya
Dia yang tidak membenci segala makhluk, Bersahabat dan cinta kasih
Bebas dari keakuan dan keangkuhan,Sama dalam duka dan suka,pemberi maaf.
Saya sebagai generasi muda mengajak kita semua untuk menciptakan lingkungan yang
dihujani cinta kasih. Seperti dalam sebuah lagu yang diciptakan oleh anak muda Hindu yang
membuat saya terinspirasi terkait dengan apa yang saya sampaikan saat ini, dimana dalam
Pemuda kini adalah pemimpin esok, layanilah semua dengan rendah hati
Reff
Dalam lagu tadi menceritakan bahwa cinta kasih akan membawa kita pada kedamaian,
hidup dalam kebajikan dan kebenaran. Sebagai individu, Cinta kasih harus diberikan dengan
Ada lima aspek kepribadian manusia, yaitu: Intelek atau kecerdasan, fisik, emosi, psikis
atau kejiwaan, dan spiritual. Jika kelima aspek ini terbangun dengan baik maka akan tercipta
Semua agama yang ada mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berpikir, berucap dan
berbuat yang baik dan benar, tidak ada satu agama apapun yang mengajarkan kekerasan,
kebencian dan kemunafikan. Pada dasarnya umat Hindu diajarkan prinsip-prinsip kebenaran
(Sathya), kebajikan (Dharma), kedamaian (Santih), kasih sayang (Prema) dan tanpa kekerasan
(Ahimsa). Prinsip-prinsip inilah yang memiliki tujuan agar umatnya mendapatkan kebahagiaan
Melihat kondisi kehidupan berbangsa – bernegara sekarang ini, sungguh kita semua
merasa prihatin. Banyak diantara kita, saudara-saudari kita yang menjalani hidup dalam
keresahan, kegelisahan dan dihantui kecemasan serta suasana yang tidak menentu. Apakah
penyebab semua ini ? Penyebabnya adalah kekuasaan, nafsu – keinginan yang tiada batasnya,
Dalam Kitab suci agama Hindu yaitu kitab suci Veda dikatakan bahwa, “Nafsu-
dan irihati, “ adalah musuh utama setiap manusia yang harus dilenyapkan, karena dapat
membawa dan menjerumuskan kita ke neraka. Tidakkah keenam sifat itu yang telah
bisa(racun) itu dengan amerta; disinilah, di badan sendirilah tempatnya.” Hal ini menjelaskan
bahwa musuh yang paling berbahaya sangatlah dekat dengan kita, yakni dalam diri sendiri.
Dalam diri kita, terdapat sifat baik juga terdapat sifat buruk, diibaratkan racun dan amerta. Inilah
yang harus umat sedharma renungkan secara mendalam untuk meraih kedamaian.
Atas dasar suatu kedamaian pula lahir sebuah organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa
yang juga membawa misi kedamaian untuk dunia. Munkinkah misi itu akan tercapai ? Tidak !…
salah satu contoh adalah perang antar israel dan palestina yang pecah kembali pada tahun 2023
lalu sampai saat ini umat sedharma. berdasarkan kutipan berita per 4 maret 2024 dari koran
tempo jumlah korban tewas akibat peristiwa tersebut sudah mencapai 39.000 jiwa. kecaman
datang dari berbagai negara dan meminta agar perang dihentikan demi kemanusian. Namun
perhari ini pun perang masih berlanjut. ini adalah salah satu contoh apabila cinta kasih sudah
Kembali lagi mungkinkah misi PBB untuk kedamaian dunia tercapai? tidak sekali lagi
saya mengatakan tidak apabila,;1)Dalam satu negera saja belum mampu menciptakan
kedamaian. selanjutnya mengapa dalam suatu negara belum mampu menciptakan kedamaian?
karena didalam masyarakatnya masih belum ada kedamaian, mengapa dalam masyarakat belum
ada kedamaian , karena didalam rumah tangganya atau keluarganya belum ada kedamaian.
kenapa dalam keluarga tidak ada kedamaian, karena individu-individunya yang belum bebas
dari belenggu 6 sifat yang saya sebutkan sebelumnya. sehingga belum tercipta kedamaian
dalam dirinya.
Jadi untuk mencapai misi tersebut yaitu kedamaian dimulai dari individu-individu yang
dilandasi cinta kasih dan kasih sayang yang menjadi nafas dalam kehidupan ini agar kita mampu
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, saya menarik kesimpulan bahwa makna cinta kasih
dan kasih sayang itu ternyata amat luas bukan hanya perasaan suka antara sepasang kekasih
tetapi juga perasaan welas asih, antara saudara, teman, dan antar sesama makhluk ciptaan
Tuhan. Saya yakin dunia ini akan terasa indah dan damai jika seluruh umat manusia mempunyai
perasaan cinta kasih, kasih sayang dan menyadari bahwa sesungguhnya kita semua adalah
bersaudara, seperti apa yang diisyaratkan oleh Veda, yaitu: “Vasudaiva kutumbhakam” artinya:
sesungguhnya semua manusia adalah bersaudara, dan “Vishva virat svaruupa”, artinya:
sesungguhnya seluruh ciptaan ini adalah perwujudan Hyang Widhi. Dari kutipan sloka tersebut
tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk saling membenci dan tidak menghargai makhluk
ciptaan Tuhan. Bayangkan umat sedharma, bagaimana kita bisa membenci orang lain jika dalam
diri kita tertanam bahwa ada Tuhan dalam setiap makhlup Hidup ciptaanNya. Mikchael Jackson
dalam lagunya
Heal the world (sembuhkan dunia),Make it a better place (buatlah menjadi tempat yang
lebih baik), For you and for me (untukmu dan untukku)And the entire human race (dan semua
umat manusia), There are people dying (ada orang yang sekarat ), If you care enough for the
living (jika kamu cukup peduli terhadap kehidupan), Make a better place for you and for me
(buat tempat yang lebih baik untuk kamu dan aku). tempat yang lebih baik inilah yang saya
tekankan di awal tadi umat sedharma, tempat dimana kedamaian tercipta, yang dibentuk oleh
individu yang penuh cinta kasih tentunya. maukah kita menjadi salah satunya??? (astungkare)
setelah ini saya harapkan kita semua umat sedharma saling berpegangtangan, berikan
senyuman terbaik, hati lapang dan penuh cinta kasih untuk menjalani hari- hari kedepan.
Sebelum saya tutup izikan saya menyampaikan sebuah kutipan dari Mahatma Gandhi
yang berkata “ Cinta Kasih merupakan bentuk tertinggi dari sikap tanpa kekerasan”. Semoga
semua makhluk berbahagia. Demikianlah Dharma Wacana yang dapat saya sampaikan, kurang
dan lebihnya mohon dimaafkan, saya akhiri dengan mengucapkan Parama Shanti.