Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN PROSES DALAM SISTEM OPERASI

Disusun Oleh
I Kadek Dharma Sukawiyana (2301020090)
I Komang Wisnu Ambara (2301020085)
I Gede Mahesa Sedana (2301020041)
I Putu Santika Pradnyan Sedana (2301031021)

UNIVERSITAS PRIMAKARA
DENPASAR
2024
KATA PENGANTAR

Pertama penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya serta perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Manajemen Proses Dalam Sistem Operasi”. Laporan ini disusun
untuk memenuhi syarat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Sistem Operasi.
Pada makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
dalam pemaparannya sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun tentu sangat diharapkan demi perbaikan kepada penulis di
kemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya
kepada para pihak yang turut memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, kepada:
1. Bapak I Made Artana, S.Kom., MM selaku Rektor Universitas Primakara
yang banyak memberikan dukungan di dalam kegiatan perkuliahan
2. Bapak Made Raka Dwija Wiradiputra, S.Pd., M.Kom. selaku dosen
pengampu yang memberikan bimbingan serta dorongan di dalam
pembuatan laporan ini.
Pada makalah ini sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang hati diterima dan
diharapkan dapat membantu dalam penulisan laporan selanjutnya agar lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 3
2.1 Kajian teori .......................................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Sistem Operasi ........................................................................... 3
2.1.2 Pengertian Manajemen Proses ..................................................................... 4
2.2 Pembahasan ....................................................................................................... 5
2.2.1 Fungsi Manajemen Proses Dalam Sistem Operasi ....................................... 5
2.2.2 Cara Kerja Manajemen Proses Dalam Sistem Operasi ............................... 11
2.2.3 Aturan Yang Berlaku Dalam Manajemen Proses Pada Sistem Operasi ...... 13
2.2.4 Pemanfaatan Manajemen Proses Dalam Sistem Operasi ........................... 15
BAB III ........................................................................................................................ 18
PENUTUP .................................................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 18
3.2 Saran ................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada era modern seperti saat ini perkembangan teknologi sangat berkembang
pesat, banyak bidang yang memanfaatkan perkembangan teknologi seperti saat ini,
dengan demikian perlunya pengoptimalan terkait alat yang menjalankan sebuah
sistem di dalam komputer yaitu sistem operasi.

Sistem operasi (SO) adalah pondasi dari setiap sistem komputer modern. Di balik
antarmuka yang ramah pengguna dan aplikasi yang inovatif, sistem operasi secara
diam-diam bekerja untuk mengatur, mengelola, dan mengkoordinasikan berbagai
aspek dari komputer, termasuk penggunaan sumber daya, eksekusi program, dan
interaksi dengan perangkat keras. Salah satu aspek krusial dari sistem operasi adalah
manajemen proses (Revanza, M. G. 2021).

Manajemen proses dalam sistem operasi merujuk pada serangkaian kebijakan,


algoritma, dan mekanisme yang bertanggung jawab untuk mengatur eksekusi dan
pengelolaan proses-proses yang berjalan di dalamnya (Danty, N. S., Apriani, F. N.,
& Assyiah, N. 2024). Dalam beberapa dekade terakhir, dengan kemajuan pesat dalam
teknologi komputer, kebutuhan akan manajemen proses yang efisien dan efektif
menjadi semakin penting.

Dalam konteks ini, makalah ini bertujuan untuk menyelidiki secara mendalam
peran dan pentingnya manajemen proses dalam sistem operasi. Kami akan melihat
bagaimana manajemen proses mempengaruhi kinerja sistem operasi secara
keseluruhan, bagaimana algoritma penjadwalan proses beroperasi, dan tantangan
serta solusi dalam manajemen proses modern.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu manajemen proses?


2. Apa fungsi dari manajemen proses?

1
2

3. Bagaimana cara kerja manajemen proses?


4. Bagaimana aturan yang berlaku dalam manajemen proses?
5. Bagaimana pemanfaatan manajemen proses dalam sistem operasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu manajemen proses
2. Untuk mengetahui apa fungsi dari manajemen proses,
3. Untuk mengetahui cara kerja manajemen proses dalam sistem operasi
4. Untuk mengetahui bagaimana aturan yang berlaku dalam manajemen proses
5. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan manajemen proses di dalam sebuah
sistem operasi
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu manajemen proses
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa fungsi dari manajemen proses,
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja manajemen proses dalam sistem operasi
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana aturan yang berlaku dalam manajemen
proses
5. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pemanfaatan manajemen proses di
dalam sebuah sistem operasi
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
2.1 Kajian teori

2.1.1 Pengertian Sistem Operasi

1. Menurut Fery Indayudha, sistem operasi adalah sebuah sistem yang


diperlukan untuk dapat menjalankan semua aplikasi program/software
yang ada di komputer.
2. Menurut Tata Sutabri, sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
3. Menurut Mc Leod (PEARSON), sistem operasi adalah program-program
komputer yang mengendalikan sumber daya piranti keras dan piranti lunak
komputer kita.
4. Menurut Erwan Arbie, sistem Informasi adalah sistem didalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu
organisasi dan membantu mempermudah penyajian laporan yang
diperlukan.
5. Menurut Sunarto, sistem operasi adalah software yang langsung
berkomunikasi dengan hardware komputer kita.
6. Menurut Tafrl D. Muhyuzir, sistem Informasi adalah data yang
dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi sebuah satu kesatuan Informasi yang saling terkait dan saling
mendukung sehingga menjadi suatu Informasi yang berharga bagi yang
menerimanya.
7. Menurut Ali Zaki (SMITDEV), sistem operasi adalah software yang
mengoperasikan atau menjalankan komputer.

3
4

8. Menurut O'Brien, sistem Informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun


dari orang,hardware, software, jaringan komunikasi, dan database yang
mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi di dalam suatu
bentuk organisasi.
9. Menurut Wahana Komputer, sistem operasi adalah software pada lapisan
pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer
dinyalakan.
10. Menurut Haer Talib, sistem operasi adalah program utama yang langsung
berinteraksi dengan bahasa yang dikenal oleh mesin komputer (bahasa
mesin).

2.1.2 Pengertian Manajemen Proses

Manajemen proses adalah pendekatan dalam manajemen organisasi yang


berfokus pada perancangan, pengelolaan, dan optimalisasi proses bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif (Putra, Y. M., & Sianturi,
R. A., 2021). Berikut adalah beberapa definisi dari para ahli mengenai
manajemen proses:

1. James Harrington: Menyatakan bahwa manajemen proses adalah upaya


untuk mengelola organisasi sebagai serangkaian proses yang saling terkait
dan saling mendukung.
2. Michael Hammer: Mendefinisikan manajemen proses sebagai
pemodelan, analisis, dan perbaikan proses bisnis untuk mencapai
peningkatan yang signifikan dalam kinerja organisasi.
3. Peter Fingar dan Joseph Bellini: Menggambarkan manajemen proses
sebagai pendekatan untuk merancang, mengelola, dan memperbaiki proses
bisnis secara terus-menerus untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
4. Thomas Davenport: Mengartikan manajemen proses sebagai pendekatan
untuk mengidentifikasi, merancang, menjalankan, mengendalikan, dan
memperbaiki proses bisnis untuk meningkatkan kinerja organisasi.
5

5. Roger T. Burlton: Menyatakan bahwa manajemen proses adalah disiplin


yang mencakup pengidentifikasian, analisis, dokumentasi, dan
pengelolaan proses bisnis untuk mencapai hasil yang diinginkan.

2.2 Pembahasan

2.2.1 Fungsi Manajemen Proses Dalam Sistem Operasi

Dalam konteks sistem operasi, manajemen proses memiliki tanggung


jawab khusus dalam mengatur dan mengelola proses-proses yang berjalan
dalam sistem komputer. Berikut adalah beberapa peranan kunci yang
dimainkan oleh manajemen proses dalam sistem operasi:

a. Penjadwalan Proses

Penjadwalan proses merupakan sebuah aspek krusial dalam


manajemen proses di dalam sistem operasi. Ini bertujuan untuk mengatur
dan mengelola eksekusi berbagai proses yang berjalan di dalamnya.
Algoritma-algoritma penjadwalan digunakan untuk menentukan urutan
eksekusi proses-proses tersebut. Salah satu algoritma sederhana yang
digunakan adalah First-Come, First-Served (FCFS). Dalam algoritma ini,
proses dieksekusi sesuai dengan urutan kedatangan mereka ke dalam
antrian. Meskipun memberikan keadilan dalam alokasi CPU, algoritma ini
tidak mempertimbangkan lama waktu eksekusi setiap proses.

Selanjutnya, terdapat algoritma Shortest Job First (SJF) yang


memberikan prioritas kepada proses dengan waktu eksekusi terpendek.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu rata-rata penyelesaian
(turnaround time) proses, karena proses-proses dengan waktu eksekusi
pendek selesai lebih cepat. Algoritma Round Robin (RR) membagi waktu
CPU menjadi potongan-potongan kecil yang disebut quantum waktu.
Setiap proses diberikan quantum waktu tertentu untuk dieksekusi sebelum
dipindahkan ke proses berikutnya dalam antrian. Tujuannya adalah untuk
memastikan keadilan dalam alokasi CPU dan mencegah proses
monopolisasi sumber daya.
6

Selain itu, ada algoritma penjadwalan berbasis prioritas, di mana


setiap proses diberi prioritas tertentu. Proses dengan prioritas lebih tinggi
akan dieksekusi lebih dahulu. Ini memungkinkan pengguna untuk
menetapkan tingkat pentingnya masing-masing proses dalam sistem. Ada
juga strategi penjadwalan multi-level queue (MLQ) di mana proses-proses
dikelompokkan ke dalam antrian dengan prioritas yang berbeda. Proses
kemudian dipilih dari antrian berdasarkan algoritma penjadwalan tertentu,
memungkinkan penanganan yang lebih efektif terhadap berbagai jenis
pekerjaan.

b. Pengaturan Sumber Daya

Pengaturan sumber daya dalam konteks manajemen proses dalam


sistem operasi merupakan proses yang sangat penting. Hal ini melibatkan
berbagai aspek yang berfokus pada alokasi, penggunaan, dan pengelolaan
sumber daya komputer.

Alokasi memori adalah bagian dari pengaturan sumber daya yang


mencakup penetapan sejumlah memori fisik atau virtual untuk setiap
proses yang berjalan. Proses ini meliputi alokasi ruang memori untuk kode
program, data, dan stack proses, serta memantau penggunaan memori agar
tidak terjadi fragmentasi. Selain itu, pengalokasian CPU juga sangat
penting dalam pengaturan sumber daya. Ini melibatkan manajemen
penggunaan CPU oleh proses-proses yang berjalan, termasuk alokasi
waktu CPU berdasarkan aturan-aturan tertentu, seperti algoritma
penjadwalan yang ditetapkan, dan teknik preemption untuk menghentikan
proses yang sedang berjalan.

Manajemen sumber daya I/O juga menjadi fokus utama, yang


berkaitan dengan pengaturan akses ke perangkat I/O seperti disk dan
jaringan. Ini termasuk manajemen antrian I/O, buffer, dan penjadwalan
akses untuk meningkatkan efisiensi penggunaan perangkat. Selain itu,
7

manajemen proses bersama diperlukan untuk mengelola sumber daya


bersama seperti file, semaphores, dan mutex. Ini melibatkan penggunaan
mekanisme seperti locking dan unlocking untuk mencegah konflik dan
deadlock.

Manajemen sistem file juga merupakan aspek penting dari pengaturan


sumber daya, yang melibatkan pembuatan, pemeliharaan, dan
penghapusan file serta struktur direktori dalam sistem komputer. Ini juga
mencakup operasi seperti pembukaan, penutupan, pembacaan, dan
penulisan file, serta pengaturan hak akses dan keamanan. Manajemen
koneksi jaringan juga penting jika sistem terhubung ke jaringan. Ini
termasuk alokasi bandwidth, pengaturan keamanan, dan manajemen lalu
lintas jaringan untuk memastikan kinerja jaringan yang optimal.

c. Pemantauan kinerja

Manajemen proses dalam sistem operasi memegang peran penting


dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja proses-proses yang berjalan
di dalamnya. Pemantauan kinerja merupakan proses yang melibatkan
pengamatan terhadap berbagai aspek kinerja proses, termasuk penggunaan
CPU, alokasi memori, operasi I/O, dan lainnya. Manajemen proses secara
aktif memantau penggunaan CPU oleh setiap proses yang berjalan. Hal ini
mencakup pemantauan persentase waktu CPU yang digunakan oleh
masing-masing proses, total waktu CPU yang digunakan oleh sistem, serta
informasi terkait penggunaan CPU oleh setiap proses individual.

Selain itu, manajemen proses juga mengawasi penggunaan memori


oleh proses-proses. Ini melibatkan pemantauan alokasi memori untuk
setiap proses, pengukuran penggunaan memori secara real-time, dan
deteksi kelebihan atau kekurangan memori yang mungkin mempengaruhi
kinerja sistem. Pemantauan kinerja juga mencakup analisis terhadap
operasi I/O oleh proses-proses dalam sistem. Ini melibatkan pengukuran
kecepatan transfer data antara perangkat I/O dan memori, jumlah operasi
I/O yang dilakukan oleh setiap proses, serta identifikasi dan penanganan
8

bottleneck yang mungkin terjadi dalam sistem I/O. Manajemen proses


juga mempertimbangkan waktu respons sistem terhadap berbagai
permintaan. Hal ini mencakup pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk
menanggapi permintaan pengguna, waktu respons aplikasi terhadap
interaksi pengguna, dan evaluasi kinerja sistem dalam menangani berbagai
beban kerja.

Manajemen proses juga bertanggung jawab atas deteksi dan


penanganan kegagalan atau anomali dalam kinerja proses. Ini termasuk
deteksi proses yang tidak responsif, penanganan kelebihan beban pada
sumber daya tertentu, dan respons terhadap situasi darurat yang mungkin
terjadi. Manajemen proses menyediakan fasilitas untuk pelaporan dan
analisis kinerja sistem operasi secara keseluruhan. Ini melibatkan
penyediaan statistik kinerja terstruktur, pembuatan laporan kinerja
berkala, dan analisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan
atau peningkatan kinerja.

d. Sinkronisasi dan Komunikasi

Dalam sistem operasi, manajemen proses memiliki tanggung jawab


penting dalam mengatur sinkronisasi dan komunikasi antara berbagai
proses yang berjalan di dalamnya. Fungsi ini sangat krusial untuk
memastikan bahwa proses-proses dapat berinteraksi dengan tepat,
mengakses sumber daya bersama secara aman, dan menjaga konsistensi
operasi di seluruh sistem.

Salah satu aspek utama dari manajemen proses adalah menyelaraskan


urutan eksekusi operasi antara proses-proses. Ini dilakukan untuk
memastikan bahwa operasi-operasi yang dilakukan oleh berbagai proses
tidak saling mengganggu dan menjaga konsistensi data. Contohnya, ketika
beberapa proses perlu mengakses sumber daya bersama seperti memori
atau file, sinkronisasi dibutuhkan untuk menghindari konflik yang bisa
mengakibatkan kerusakan data atau ketidak-konsistenan sistem.
9

Komunikasi antarproses juga menjadi perhatian penting dalam


manajemen proses. Sistem operasi menyediakan beragam mekanisme
untuk memungkinkan proses-proses berkomunikasi satu sama lain.
Misalnya, pipes dan sockets digunakan untuk mentransfer data antara
proses-proses, sementara shared memory memungkinkan proses-proses
berbagi data secara langsung dalam memori yang sama.

Manajemen proses juga harus mengantisipasi dan mencegah


terjadinya situasi seperti deadlock dan starvation. Situasi deadlock terjadi
ketika dua atau lebih proses saling menunggu sumber daya yang dipegang
oleh proses lain, sementara starvation terjadi ketika satu atau beberapa
proses tidak dapat mendapatkan akses ke sumber daya yang dibutuhkan
karena terus-menerus diprioritaskan oleh proses lain. Dengan manajemen
yang tepat, sistem operasi dapat menghindari kedua situasi ini. Selain itu,
manajemen proses juga melibatkan pengaturan prioritas dan alokasi
sumber daya. Ini memungkinkan sistem operasi untuk memberikan
prioritas atau alokasi yang lebih besar kepada proses-proses dengan
kepentingan atau kebutuhan yang lebih tinggi. Hal ini penting untuk
memastikan penggunaan sumber daya yang adil dan efisien di seluruh
sistem.

e. Keamanan

Dalam konteks sistem operasi, manajemen proses memiliki peran


kunci dalam menjaga keamanan sistem. Fungsi keamanan manajemen
proses ini mencakup beberapa aspek yang bertujuan untuk melindungi
sistem dan data dari ancaman baik internal maupun eksternal.

Manajemen proses bertanggung jawab atas pengaturan kontrol akses


terhadap berbagai sumber daya sistem seperti file, memori, dan perangkat
keras. Ini dilakukan dengan menerapkan kebijakan akses yang tepat,
menentukan siapa yang diizinkan untuk mengakses sumber daya tertentu
dan dalam kondisi apa. Untuk mengatur dan menegakkan kontrol akses,
sistem operasi menggunakan beragam mekanisme seperti hak akses
10

pengguna (user permissions), grup (group permissions), dan ACLs


(Access Control Lists). Manajemen proses melibatkan proses autentikasi
untuk memverifikasi identitas pengguna yang ingin mengakses sistem.
Autentikasi memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki kredensial
yang valid yang diberikan akses ke sistem. Prosedur autentikasi bisa
melibatkan berbagai metode, seperti penggunaan nama pengguna dan kata
sandi, kunci kriptografi, atau teknologi biometrik.

Selanjutnya, manajemen proses juga memperhatikan pemantauan dan


deteksi intrusi terhadap sistem. Ini mencakup penggunaan perangkat lunak
khusus yang memonitor aktivitas sistem untuk mendeteksi perilaku
mencurigakan atau upaya tidak sah untuk merusak sistem atau mencuri
data. Deteksi intrusi membantu dalam memberikan peringatan dini atau
tindakan pencegahan untuk mengatasi ancaman tersebut.

Manajemen proses juga terlibat dalam penerapan enkripsi dan


dekripsi data untuk melindungi informasi sensitif dari akses yang tidak
sah. Dengan menggunakan teknik enkripsi, data diubah menjadi bentuk
yang tidak dapat dibaca tanpa kunci enkripsi yang sesuai, sehingga
melindungi kerahasiaan dan integritas data tersebut.

f. Manajemen Proses Terhenti

Manajemen proses dalam konteks sistem operasi memegang peranan


penting dalam mengelola proses-proses yang terhenti. Fungsinya
mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk mendeteksi, menangani,
dan mencegah terjadinya kondisi di mana proses-proses tidak dapat
melanjutkan eksekusi mereka.

Manajemen proses memiliki tanggung jawab untuk secara teratur


memeriksa status proses dalam sistem guna mendeteksi apakah ada proses
yang terhenti. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti
menunggu sumber daya tertentu atau karena adanya deadlock di antara
proses-proses yang berjalan. Ketika proses terhenti terdeteksi, manajemen
11

proses harus bertindak sesuai untuk menangani kondisi tersebut. Ini bisa
melibatkan upaya pemulihan proses, dimana sistem berusaha untuk
mengembalikan proses ke keadaan yang sehat agar bisa melanjutkan
eksekusi dari titik terakhir sebelum terhenti. Namun, jika pemulihan tidak
memungkinkan, maka proses tersebut mungkin harus dihentikan secara
paksa.

Selain itu, manajemen proses juga harus mengatasi situasi deadlock


yang dapat menyebabkan proses terhenti. Deadlock terjadi ketika dua atau
lebih proses saling menunggu sumber daya yang dipegang oleh proses
lainnya, dan tidak ada proses yang dapat melanjutkan eksekusinya.
Manajemen proses harus mampu mendeteksi deadlock dan mengambil
tindakan untuk memecahkannya, seperti membebaskan sumber daya yang
tidak diperlukan atau menghentikan salah satu proses yang terlibat.

Pemantauan dan analisis terhadap proses-proses yang terhenti juga


merupakan bagian dari manajemen proses. Sistem operasi harus
memantau jumlah dan jenis proses yang terhenti, serta melakukan analisis
untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya proses terhenti secara
berulang. Informasi ini penting untuk mengoptimalkan kinerja sistem dan
mencegah terjadinya proses terhenti di masa depan.

2.2.2 Cara Kerja Manajemen Proses Dalam Sistem Operasi

Manajemen proses dalam sistem operasi mengacu pada cara sistem


mengelola dan mengkoordinasi eksekusi proses dalam komputer. Proses dalam
konteks ini merujuk pada program yang sedang berjalan, bersama dengan
semua sumber daya yang diperlukan untuk menjalankannya, seperti memori,
CPU, dan perangkat masukan/keluaran. Cara kerjanya sebagai berikut:

a. Pembuatan Proses

Ketika proses dimulai, sistem operasi membuat struktur data yang


disebut PCB (Process Control Block) atau TCB (Task Control Block)
untuk merepresentasikan proses tersebut. PCB/TCB ini berisi informasi
12

penting tentang proses, seperti ID proses, status proses (misalnya, apakah


proses tersebut sedang berjalan, siap, atau menunggu), pointer instruksi ke
instruksi berikutnya yang akan dieksekusi, serta informasi keamanan dan
hak akses. Selain itu, sistem operasi juga mengalokasikan sumber daya
yang diperlukan untuk proses tersebut, seperti ruang memori dan waktu
CPU. Proses dapat dibuat oleh pengguna (misalnya, saat menjalankan
aplikasi) atau oleh sistem operasi itu sendiri sebagai bagian dari inisialisasi
sistem (misalnya, saat booting).

b. Penjadwalan (Scheduling)

Setelah proses dibuat, sistem operasi menempatkannya dalam antrian


penjadwalan. Antrian penjadwalan biasanya diimplementasikan sebagai
struktur data seperti antrian FIFO (First In, First Out), antrian prioritas,
atau antrian berbasis waktu. Saat CPU siap untuk mengeksekusi proses
berikutnya, sistem operasi menggunakan algoritma penjadwalan untuk
memilih proses mana yang akan dieksekusi selanjutnya. Konteks dari
proses yang sedang berjalan saat ini disimpan dalam memori sehingga
CPU dapat beralih ke proses baru yang dipilih.

c. Eksekusi Proses

Proses yang dipilih untuk dieksekusi oleh CPU akan memulai


eksekusi instruksi-instruksi yang ada di dalamnya. Ketika proses sedang
dieksekusi, CPU akan mengeksekusi instruksi-instruksi yang ada dalam
kode programnya secara berurutan. Proses dapat berada dalam beberapa
keadaan, seperti berjalan (running), siap (ready), atau menunggu
(waiting), tergantung pada apa yang dilakukan oleh proses tersebut.
Misalnya, proses bisa berada dalam keadaan menunggu jika sedang
menunggu input dari pengguna atau jika sedang menunggu operasi I/O
selesai.

d. Manajemen Memori
13

Sistem operasi bertanggung jawab untuk mengelola alokasi dan


dealokasi memori untuk setiap proses. Hal Ini melibatkan pemetaan antara
alamat memori virtual yang digunakan oleh proses dan alamat fisik dalam
RAM komputer. Sistem operasi menggunakan teknik manajemen memori
seperti paging, segmentasi, atau kombinasi dari keduanya untuk
mengalokasikan dan mengatur ruang memori untuk setiap proses. Selain
itu, sistem operasi juga harus mengelola memori fisik yang terbatas
dengan efisien, menggunakan teknik seperti swapping (penukaran) untuk
memindahkan data antara RAM dan penyimpanan sekunder, seperti hard
disk.

e. Interaksi Antar-proses

Proses dalam sistem operasi sering kali perlu berinteraksi satu sama
lain, misalnya, untuk berbagi data atau sumber daya tertentu. Sistem
operasi menyediakan mekanisme untuk melakukan ini, seperti shared
memory, message passing, atau mekanisme penguncian (locking). Melalui
mekanisme ini, proses dapat berkomunikasi satu sama lain dan berbagi
sumber daya dengan aman dan efisien.

f. Penanganan Kesalahan

Sistem operasi harus dapat menangani kesalahan yang terjadi selama


eksekusi proses. Ini bisa termasuk kesalahan perangkat keras, seperti
kesalahan akses memori atau kegagalan perangkat keras, serta kesalahan
logika dalam program yang sedang berjalan. Sistem operasi menggunakan
mekanisme seperti exception handling untuk menangani kesalahan ini. Ini
bisa termasuk menampilkan pesan kesalahan kepada pengguna,
menghentikan proses yang bermasalah, atau melakukan tindakan
pemulihan yang sesuai.

2.2.3 Aturan Yang Berlaku Dalam Manajemen Proses Pada Sistem Operasi

Terdapat beberapa aturan penting yang harus dipatuhi dalam manajemen


proses, antara lain:
14

a. Pembuatan Proses (Process Creation)

Sistem operasi harus dapat membuat proses baru sesuai dengan


kebutuhan. Pembuatan proses baru dapat dilakukan oleh pengguna, sistem
operasi itu sendiri, atau oleh proses lain. Saat membuat proses baru, sistem
operasi harus mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh proses
tersebut, seperti memori, CPU, dan perangkat I/O.

b. Penjadwalan Proses (Process Scheduling)

Sistem operasi harus menjadwalkan proses-proses yang ada di dalam


sistem untuk dieksekusi pada CPU. Penjadwalan proses harus dilakukan
secara adil dan efisien, sehingga semua proses mendapatkan waktu CPU
yang wajar. Ada beberapa algoritma penjadwalan proses yang dapat
digunakan, seperti First-Come, First-Served (FCFS), Shortest Job First
(SJF), Priority Scheduling, dan Round Robin (RR).

c. Sinkronisasi Proses (Process Synchronization)

Proses-proses yang ada di dalam sistem seringkali perlu mengakses


sumber daya yang sama. Sistem operasi harus memastikan bahwa hanya
satu proses yang mengakses sumber daya pada satu waktu, sehingga tidak
terjadi konflik data. Ada beberapa mekanisme sinkronisasi proses yang
dapat digunakan, seperti semaphores, mutexes, dan condition variables.

d. Komunikasi Antar-Proses (Inter-Process Communication)

Proses-proses yang ada di dalam sistem seringkali perlu


berkomunikasi satu sama lain untuk saling bertukar informasi. Sistem
operasi harus menyediakan mekanisme komunikasi antar-proses yang
aman dan efisien. Ada beberapa mekanisme komunikasi antar-proses yang
dapat digunakan, seperti pipes, message queues, dan shared memory.

e. Penanganan Kesalahan Proses (Process Error Handling)


15

Proses-proses yang ada di dalam sistem dapat mengalami kesalahan


selama eksekusinya. Sistem operasi harus dapat mendeteksi dan
menangani kesalahan proses dengan baik. Penanganan kesalahan proses
dapat berupa penghentian proses, pemulihan proses, atau pengabaian
kesalahan.

f. Penghapusan Proses (Process Termination)

Proses-proses yang ada di dalam sistem pada akhirnya akan


dihentikan. Sistem operasi harus dapat menghapus proses dengan baik dan
aman. Penghapusan proses dapat dilakukan oleh pengguna, sistem operasi
itu sendiri, atau oleh proses lain. Saat menghapus proses, sistem operasi
harus membebaskan semua sumber daya yang digunakan oleh proses
tersebut.

2.2.4 Pemanfaatan Manajemen Proses Dalam Sistem Operasi

Pemanfaatan manajemen proses berdampak krusial pada performa dan


stabilitas sistem operasi. Mari kita kupas lebih dalam keuntungan-keuntungan
yang ditawarkan:

a. Peningkatan Kinerja Sistem

Manajemen proses berperan sebagai "sutradara" yang mengatur


alokasi waktu CPU antar proses. Dengan penjadwalan yang cermat dan
adil, setiap proses mendapat jatah waktu yang layak untuk diproses. Hal
ini berujung pada peningkatan throughput, yakni jumlah pekerjaan yang
diselesaikan sistem dalam satuan waktu tertentu. Manajemen proses
mampu mengidentifikasi proses yang sedang menunggu operasi I/O
(Input/Output). Selama proses tersebut menunggu, CPU dapat
dialokasikan ke proses lain yang siap dieksekusi. Ini meminimalisir waktu
CPU yang terbuang percuma dan memaksimalkan pemanfaatannya.

b. Respon Sistem yang Lebih Cepat


16

Manajemen proses dapat memberikan prioritas eksekusi yang


lebih tinggi kepada proses-proses kritis. Ini memastikan proses tersebut
berjalan dengan lancar dan tepat waktu, sehingga respon sistem secara
keseluruhan menjadi lebih cepat. Contoh proses kritis meliputi
penanganan interupsi perangkat keras dan pemrosesan data real-time.
Pengguna dapat menjalankan beberapa program secara bersamaan
(Multiprogramming). Manajemen proses memastikan alokasi CPU yang
bergantian antar program, sehingga pengguna merasakan seolah-olah
program dijalankan secara simultan. Ini berkontribusi pada respon sistem
yang lebih cepat dari perspektif pengguna.

c. Stabilitas Sistem yang Terjaga

Manajemen proses secara aktif memonitor status proses dan


mendeteksi adanya kesalahan. Kesalahan tersebut dapat berupa akses
memori ilegal atau pembagian dengan nol. Ketika terdeteksi, manajemen
proses dapat mengambil tindakan seperti penghentian proses secara aman
untuk mencegah crash sistem secara keseluruhan. Manajemen proses
mengisolasi ruang memori dan sumber daya lain yang digunakan oleh
masing-masing proses. Ini mencegah "proses nakal" mengganggu
jalannya proses lain atau merusak data sistem.

d. Keamanan Sistem yang Ditingkatkan

Manajemen proses berperan dalam menerapkan kontrol akses


terhadap sumber daya sistem seperti memori, perangkat keras, dan file. Ini
mencegah proses yang tidak memiliki otorisasi dari mengakses sumber
daya tersebut secara tidak sah, sehingga menjaga keamanan sistem.

e. Kenyamanan Pengguna yang Lebih Baik

Manajemen proses memungkinkan pengguna menjalankan beberapa


program secara bersamaan. Pengguna dapat beralih dari satu program ke
program lain tanpa perlu menutup program yang sedang berjalan. Ini
meningkatkan produktivitas pengguna dan memberikan pengalaman
17

komputasi yang lebih nyaman. Manajemen proses memungkinkan


beberapa pengguna untuk menggunakan komputer yang sama secara
bersamaan. Waktu CPU dibagi secara adil antar pengguna, sehingga
menciptakan ilusi seolah-olah setiap pengguna memiliki komputer sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Manajemen proses dalam sistem operasi adalah strategi dan mekanisme yang
mengatur eksekusi proses dalam komputer. Fungsi utamanya adalah untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memastikan stabilitas sistem, dan
menyediakan lingkungan yang aman bagi proses-proses yang berjalan. Cara kerja
manajemen proses melibatkan aturan-aturan seperti pembuatan proses yang
memperhatikan ketersediaan sumber daya, penjadwalan proses menggunakan
algoritma tertentu, manajemen memori yang efisien, dan penanganan kesalahan.
Pemanfaatan manajemen proses dalam sistem operasi sangat penting untuk
menjalankan aplikasi dan tugas komputasi dengan efisien. Ini termasuk dalam
pengaturan algoritma penjadwalan, alokasi memori, serta mekanisme interaksi antar
proses. Dengan penerapan yang tepat, sistem operasi dapat meningkatkan kinerja
sistem dan menciptakan lingkungan yang stabil dan aman.

3.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja sistem operasi secara signifikan, disarankan untuk


memprioritaskan pemilihan algoritma penjadwalan yang tepat sesuai dengan
karakteristik beban kerja sistem. Fokus pada pengelolaan memori yang efisien serta
alokasi sumber daya yang cerdas juga menjadi kunci dalam upaya meningkatkan
responsivitas sistem. Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya ini, sistem
operasi dapat menyesuaikan diri lebih baik terhadap kebutuhan aplikasi dan
pengguna, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik secara keseluruhan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bruno, J. (2010). The Evolution of Process Management in Operating Systems.


44(4), 3-6.

Buggs, D. A. (2022). Operating Systems: A Modern Perspective. Pearson


Education.

Danty, N. S., Apriani, F. N., & Assyiah, N. (2024, Maret 20). MANAJEMEN
PROSES DAN MANAJEMEN MEMORI PADA SISTEM OPERASI. (Vol 2
No 2 (2023): SINTESIA). 2807-9108

Harto, B., Nugroho, R. J., Saragih, M., Syadzili, M., & Fachrurazi. (2021).
Dasar Manajemen Bisnis. Cendikia Mulia Mandiri.

Knott, G. D. (1975, January). A proposal for certain process management and


intercommunication primitives. 8(4). 10.1145/775280.775282

Kuncoro, A. A. (2022, January 11). Pengertian Sistem Informasi Menurut Para


Ahli|S1 Teknik Informatika S.Kom. Retrieved April 1, 2024, from https://teknik-
informatika-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengertian-Sistem-Informasi-
Menurut-Para-Ahli/a79141fe15a713226c2e84697e0d6c2217172524

Pranoto, D. (2016, September 24). Business Process Reengineering. 19.


https://www.academia.edu/30097536/Business_Process_Reengineering

Putra, Y. M., & Sianturi, R. A. (2021, September). Analisis Manajemen Proses


Bisnis pada PT HM Sampoerna Tbk.
https://www.researchgate.net/publication/354491764_Analisis_Manajemen_Pro
ses_Bisnis_pada_PT_HM_Sampoerna_Tbk

Revanza, M. G. (2021). Pengenalan Sistem Operasi. 10.31219/osf.io/kehuv

Shiksha Online. (2023, November 29). Process Management in Operating


System. Shiksha. Retrieved April 1, 2024, from https://www.shiksha.com/online-
courses/articles/process-management-in-operating-system/

19
20

Silberschatz, A., Galvin, P., & Gagne, G. (2023). Operating System Concepts.
John Wiley & Sons. https://os.ecci.ucr.ac.cr/slides/Abraham-Silberschatz-
Operating-System-Concepts-10th-2018.pdf

STRATEGI PENANGANAN DEADLOCK YANG EFEKTIF DALAM


SISTEM OPERASI BERBASIS WINDOWS: PENCEGAHAN DEADLOCK,
MENGIDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB, DAN DAMPAK DARI
DEADLOCK. (2022, Agustus). Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi
Indonesia, 02. 2807-9108

Tanenbaum, A. S. (2021). Modern Operating Systems (Fourth Edition ed.).


Pearson Education. https://csc-knu.github.io/sys-
prog/books/Andrew%20S.%20Tanenbaum%20-
%20Modern%20Operating%20Systems.pdf

Anda mungkin juga menyukai