1 Perenialisme
1 Perenialisme
Perenialisme
22112141043 Salsa Qothrun Nada
22112141054 Taufiq Ihsan
22112144036 Dewi Azzahra Hermilasari
22`112144052 Kezia Tiur Dwi Avrillia Sitorus
Pokok Pembahasan
01 03 05 07
Pengertian Pandangan Pandangan Pandanga
dan Ciri mengenai mengenai mengenai
Utama Realita Nilai Kurikulum
Principium Identitas
Principium Contradictionis
Principium Exclusiterti
Principium Rationis Suffecientis
Metode yang diperlukan yang dapat menuntun orang untuk
sampai kepada pemikiran hakiki adalah penalaran. Penalaran
mempunyai hukum-hukumnya sendiri untuk dijadikan pegangan
ke arah penemuan definisi atau pengertian yang logis. Ajaran
lain yang dapat digunakan sebagai pegangan berasal dari
Aristoteles yang dinamakan logika.Logika Aristoteles terutama
sekali membicarakan dua hal pokok yaitu jalan pikiran
(rationorum) dan bukti. Jalan pikiran adalah silogisme. Silogisme
menunjukkan adanya hubungan logis antarapremis mayor,
premis minor dan konklusio. (kesimpulan). Masing-masing terdiri
dari putusan. Tiap putusan terdiri dari pengertian yang
berhubungan satu sama lain.
Selain dengan cara deduktif, manusia perlu mengenal dunia dengan cara kebalikannya,
ialah induktif. Cara ini memulai pengenalan dengan hal-hal partikular.Dalam hal induksi,
Aristoteles berpendapat bahwa suatu usaha terpaksa dari manusia karena kekurangan-
kekurangan nya. Sedangkan Thomas Aquinas berpendapat bahwa meskipun tindakan
persepsi indera itu mengenai hal yang parikular, isinya universal. Jika belum mengandung
hal-hal yang universal adalah mustahil data partikular itu dapat membangun kesimpulan-
kesimpulan yang universal.
Kebajikan Moral
Kebajikan Intelektual
Pandangan mengenai Belajar
Menurut Muhmidayeni (dikutip dalam Siregar, 2016), Parenialisme memandang bahwa
tujuan belajar adalah penyesuaian diri pada kebenaran. Oleh karenanya, aliran
Parenialisme memandang latihan dan disiplin mental adalah tuntutan tertinggi dalam
belajar. Pada dasarnya, belajar adalah untuk berpikir. Dengan latihan berpikir,
manusia dapat memaksimalkan keistimewaan berupa sifat rasional untuk melawan
sifat yang dapat menurunkan derajat seperti kebodohan, keragu-raguan, dan
ignoransi.
Sekolah Rendah
Sekolah Menengah, yang dibagi pada dua usia pembelajaran :
1. 12-16 Tahun
2. 16-20 Tahun
Sekolah tinggi
Referensi
By Aaron Loeb
Terimakasih
Ada pertanyaan?