LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
HASIL WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH (Hanny F Mamesah, S.Pd, MAP
Penyebab masalah tidak disiplinnya siswa seperti sering datang terlambat ke sekolah berdasarkan minat anak terhadap
rasa tanggung jawab kewajiban kurang termotivasi, tidak ada nya rasa keseruan terhadap sekolah, kurang nya disiplin
positif pada diri, motivasi pihak internal dan eksternal (keluarga, rekan )
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
2 Hubungan komunikasi antara SUMBER KAJIAN LITERATUR Komunikasi merupakan hal yang
peserta didik belum terjalin JURNAL/ARTIKEL : KURANGNYA KERJASAMA ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM MENDIDIK penting dalam kehidupan, termasuk
dengan baik ANAK/PESERTA DIDIK dalam interaksi pembelajaran antara
https://www.kompasiana.com/kurangnyakerjasamaorangtuadangurudalammendidikanak/54f992a5a33311d2648b4a70/kurangn guru dan siswa. Komunikasi adalah
ya-kerjasama-antara-orang-tua-dan-guru-dalam-mendidik-anak proses penyampaian pesan dari pemberi
Seorang Guru hanya dapat memberikan pengajarannya atau wewenangnya sebagai Guru dalam lingkungan sekolah namun jika pesan (komunikator) kepada pihak
seorang peserta didik sudah berada di luar lingkungan sekolah peran orang tua atau wali merekalah yang berperan penting penerima pesan (komunikan).
dalam mendidik mereka. Komunikasi antarpribadi dapat berjalan
secara efektif jika pihak-pihak yang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJASAMA SEKOLAH DAN ORANG TUA berkomunikasi menguasai cara-cara
https://text-id.123dok.com/document/6qmk1l79z-faktor-yang-mempengaruhi-kerjasama-sekolah-dan-orangtua.html berkomunikasi yang baik.
Selain faktor komunikator dan
Berikut beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap kerjasama sekolah dan orangtua ditinjau dari pihak sekolah : komunikan, ada faktor lain yang
a. Sikap dari guru; jika pendidik mempunyai anggapan negatif terhadap keluarga tanpa mengenalnya lebih dekat lagi, maka berpengaruh terhadap efektivitas sebuah
akan sulit untuk membangun hubungan yang positif komunikasi, yaitu pesan yang
b. Tidak banyak guru yang memiliki keyakinan dapat memberikan perubahan pada pemahaman orang tua disampaikan, konteks (lingkungan,
c. Pandangan guru terhadap orang tua situasi, dan kondisi) dan sistem
penyampaiannya (metode dan media
yang digunakan).
STRATEGI GURU DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK DI
Dalam proses komunikasi, ada beberapa
SEKOLAH
sikap yang dapat mendukung efektivitas
https://www.researchgate.net/publication/342363110_Strategi_Guru_dalam_membangun_komunikasi_dengan_Orang_Tua_Sis
komunikasi, yaitu isyarat verbal seperti
wa_di_Sekolah
kata-kata atau komentar singkat, dan
Pentingnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan di sekolah, dengan cara yang unik sekolah mengembangkan metode yang isyarat nonverbal seperti mimik muka,
diberi nama My Conference dimana dengan metode tersebut keterlibatan orang tua secara aktif dalam pendidikan di sekolah tatapan mata, atau gerakan tubuh.
dapat terbangun dengan baik. Merumuskan pola komunikasi yang dilakukan guru dalam membangun keterlibatan orang tua. Berbagai tindakan kekerasan yang
Dimulai dengan memetakkan bagaimana guru menerjemahkan kurikulum untuk peserta didik, kemudian mengembangkan terjadi di dunia pendidikan, baik
strategi komunikasi dalam membangun keterlibatan dengan orang tua. kekerasan guru terhadap siswa maupun
kekerasan siswa terhadap guru, menurut
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
kekerasan siswa terhadap guru, menurut
MENURUT PARA AHLI TENTANG HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARA PESERTA DIDIK BELUM saya disamping disebabkan oleh faktor
TERJALIN DENGAN BAIK psikologis guru dan siswa, juga
https://www.kompasiana.com/idrisapandi/5adc1198cf01b46ca02c70b2/membangun-komunikasi-efektif-antara-guru-dan-siswa disebabkan oleh tersumbatnya
OLEH IDRIS APANDI; Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan, termasuk dalam interaksi pembelajaran komunikasi antara kedua belah pihak,
antara guru dan siswa. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pemberi pesan (komunikator) kepada pihak sehingga akibatnya rasa kesal yang
penerima pesan (komunikan). sudah sekian lama terpendam, ibarat api
dalam sekam, lalu "meledak" yang
HASIL WAWANCARA diekspresikan melalui tindakan
Menurut Juliana Tamunu, S.Pd; Ada beberapa hal yang mempengaruhi hubungan komunikasi antara peserta didik belum kekerasan, baik kekerasan fisik, verbal,
terjalin dengan baik, sudah pasti salah satunya adalah lingkungan keluarga yang kurang baik juga antara orang tua wali dengan maupun psikis.
peserta didik, sehingga mempengaruhi peserta didik dalam komunikasi dengan guru dan teman-teman sekolah
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
3 Kemampuan peserta didik SUMBER KAJIAN LITERATUR Pembelajaran dengan Metode HOTS
dalam pembelajaran HOTS JURNAL/ARTIKEL : APA ITU METODE PEMBELAJARAN HOTS? memiliki tujuan dan memanfaat yaitu;
masih rendah https://takterlihat.com/metode-pembelajaran- 1. Meningkatkan pemahaman dan
hots/#:~:text=Untuk%20mengoptimalkan%20penggunaan%20metode%20pembelajaran%20HOTs%2C%20berikut%20adalah, pengaplikasian konsep yang dipelajari
4%20Berikan%20umpan%20balik%20yang%20merangsang%20berpikir%20kritis 2. Mengasah kemampuan berpikir
Metode pembelajaran HOTs, atau Higher Order Thinking Skills, adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kritis dan analistis
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, 3. Meningkatkan kemampuan peserta
analitis, kreatif, dan inovatif. didik dalam memecahkan masalah
Metode Pembelajaran HOTS 4. Mendorong kreativitas dan inovasi
Pada metode pembelajaran HOTs, siswa lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran yang aktif dan interaktif. Mereka peserta didik.
tidak hanya diberikan informasi, tetapi juga diminta untuk menganalisis, menerapkan, mengkaji, dan mengevaluasi konsep atau
topik yang dipelajari.
Metode ini berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, seperti analisis, sintesis, evaluasi, dan
kreativitas. Hal ini berbeda dengan metode pembelajaran tradisional yang lebih menekankan pada penerimaan pasif informasi.
MENURUT PARA AHLI TENTANG "Kemampuan Peserta Didik dalam Pembelajaran HOTS Masih Rendah"
Senior Researcher Fellow ACER, Doug McCurry "Penguasaan Materi Peserta Didik Dinilai Rendah, Perlu Kembangkan
HOTS
https://edukasi.kompas.com/read/2019/06/28/21591671/penguasaan-materi-siswa-dinilai-rendah-perlu-kembangkan-hots
Salah satu penyebab rendahnya penguasaan materi dinilai karena siswa Indonesia belum terbiasa mengerjakan soal
menggunakan Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam bahasa umum, HOTS merupakan keterampilan berpikir dalam tingkat lebih tinggi yang pendekatannya tidak hanya
berpikir untuk mengingat, tetapi juga meningkatkan kreativitas dan analisis memecahkan suatu masalah. “HOTS bukanlah
mengingat kembali suatu informasi, melainkan ada solusi yang beragam dan bernuansa interpretasi. Penerapannya terdiri dari
kriteria yang berbeda.
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
HASIL WAWANCARA
Menurut Wakil Kepsek Cronen Mandey, S.Pd, M.Pd; Kemampuan peserta didik dalam pembelajaran HOTS masih rendah
dikarenakan beberapa guru masih menggunakan metode lama yaitu LOTS. Dan dikarenakan belum ada satupun guru di satuan
pendidikan tempat saya bekerja yang mengikuti pelatihan HOTS ini sehingga metode pembelajaran masih monoton, tidak
kreatif, tidak menarik bagi peserta didik.
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
4 Hubungan komunikasi antara SUMBER KAJIAN LITERATUR Komunikasi merupakan hal yang
peserta didik belum terjalin JURNAL/ARTIKEL : KURANGNYA KERJASAMA ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM MENDIDIK penting dalam kehidupan, termasuk
dengan baik ANAK/PESERTA DIDIK dalam interaksi pembelajaran antara
https://www.kompasiana.com/kurangnyakerjasamaorangtuadangurudalammendidikanak/54f992a5a33311d2648b4a70/kurangn guru dan siswa. Komunikasi adalah
ya-kerjasama-antara-orang-tua-dan-guru-dalam-mendidik-anak proses penyampaian pesan dari pemberi
Seorang Guru hanya dapat memberikan pengajarannya atau wewenangnya sebagai Guru dalam lingkungan sekolah namun jika pesan (komunikator) kepada pihak
seorang peserta didik sudah berada di luar lingkungan sekolah peran orang tua atau wali merekalah yang berperan penting penerima pesan (komunikan).
dalam mendidik mereka. Komunikasi antarpribadi dapat berjalan
secara efektif jika pihak-pihak yang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJASAMA SEKOLAH DAN ORANG TUA berkomunikasi menguasai cara-cara
https://text-id.123dok.com/document/6qmk1l79z-faktor-yang-mempengaruhi-kerjasama-sekolah-dan-orangtua.html berkomunikasi yang baik.
Selain faktor komunikator dan
Berikut beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap kerjasama sekolah dan orangtua ditinjau dari pihak sekolah : komunikan, ada faktor lain yang
a. Sikap dari guru; jika pendidik mempunyai anggapan negatif terhadap keluarga tanpa mengenalnya lebih dekat lagi, maka berpengaruh terhadap efektivitas sebuah
akan sulit untuk membangun hubungan yang positif komunikasi, yaitu pesan yang
b. Tidak banyak guru yang memiliki keyakinan dapat memberikan perubahan pada pemahaman orang tua disampaikan, konteks (lingkungan,
c. Pandangan guru terhadap orang tua situasi, dan kondisi) dan sistem
penyampaiannya (metode dan media
yang digunakan).
STRATEGI GURU DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK DI
Dalam proses komunikasi, ada beberapa
SEKOLAH
sikap yang dapat mendukung efektivitas
https://www.researchgate.net/publication/342363110_Strategi_Guru_dalam_membangun_komunikasi_dengan_Orang_Tua_Sis
komunikasi, yaitu isyarat verbal seperti
wa_di_Sekolah
kata-kata atau komentar singkat, dan
Pentingnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan di sekolah, dengan cara yang unik sekolah mengembangkan metode yang isyarat nonverbal seperti mimik muka,
diberi nama My Conference dimana dengan metode tersebut keterlibatan orang tua secara aktif dalam pendidikan di sekolah tatapan mata, atau gerakan tubuh.
dapat terbangun dengan baik. Merumuskan pola komunikasi yang dilakukan guru dalam membangun keterlibatan orang tua. Berbagai tindakan kekerasan yang
Dimulai dengan memetakkan bagaimana guru menerjemahkan kurikulum untuk peserta didik, kemudian mengembangkan terjadi di dunia pendidikan, baik
strategi komunikasi dalam membangun keterlibatan dengan orang tua. kekerasan guru terhadap siswa maupun
kekerasan siswa terhadap guru, menurut
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
kekerasan siswa terhadap guru, menurut
MENURUT PARA AHLI TENTANG HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARA PESERTA DIDIK BELUM saya disamping disebabkan oleh faktor
TERJALIN DENGAN BAIK psikologis guru dan siswa, juga
https://www.kompasiana.com/idrisapandi/5adc1198cf01b46ca02c70b2/membangun-komunikasi-efektif-antara-guru-dan-siswa disebabkan oleh tersumbatnya
OLEH IDRIS APANDI; Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan, termasuk dalam interaksi pembelajaran komunikasi antara kedua belah pihak,
antara guru dan siswa. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pemberi pesan (komunikator) kepada pihak sehingga akibatnya rasa kesal yang
penerima pesan (komunikan). sudah sekian lama terpendam, ibarat api
dalam sekam, lalu "meledak" yang
HASIL WAWANCARA diekspresikan melalui tindakan
Menurut Juliana Tamunu, S.Pd; Ada beberapa hal yang mempengaruhi hubungan komunikasi antara peserta didik belum kekerasan, baik kekerasan fisik, verbal,
terjalin dengan baik, sudah pasti salah satunya adalah lingkungan keluarga yang kurang baik juga antara orang tua wali dengan maupun psikis.
peserta didik, sehingga mempengaruhi peserta didik dalam komunikasi dengan guru dan teman-teman sekolah
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI MASALAH
5 Peserta Didik yang belum SUMBER KAJIAN LITERATUR Peserta didik yang belum bisa membaca pada
bisa membaca di tingkat SMP JURNAL/ARTIKEL : FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN MEMBACA PADA PESERTA DIDIK tingkat SMP di satuan pendidikan tempat saya
https://123dok.com/article/faktor-faktor-penyebab-kesulitan-membaca-pada-siswa.y8goo3d2 bekerja, berasal dari SD di sekitar. Dan dalam
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Membaca Pada Siswa : hal ini banyak orang tua yang berpendapat bahwa
a. Faktor Internal anak-anak mereka bisa membaca itu merupakan
1) Faktor Intelektual; Faktor internal ini adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi intelektual, fisik dan juga psikologisnya. tanggung jawab guru di sekolah. Yang mana
2) Faktor Fisik; Faktor fisik ini dapat berupa gangguan pada penglihatan maupun pengucapan siswa. Siswa mengalami gangguan pada sebenarnya peran orang tua juga sangat
penglihatan jarak jauh yang disebabkan terlalu sering bermain ponsel. Gangguan pada indra pengucapan bisa berupa cedal atau kesulitan dibutuhkan dimana yang bisa mengontrol mereka
dalammembaca huruf r. Selain itu siswa juga mudah lelah karena terlalu aktif bermain sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam berlatih apalagi bila sudah pulang di
menybabkan kelelahan dan tidak fokus serta tidak semangat dalam belajar. rumah sepenuhnya diawasi oleh orang tua.
3) Faktor psikologis dalam diri siswa ini memcakup berapa hal diantaranya rasa percaya diri, motivasi belajar, dan emosi. Namun dalam hal ini saya menerapkan
b. Faktor Eksternal pembelajaran berdiferensiasi, yang saya lakukan
Faktor eksternal siswa ini biasanya berasal dari lingkungan keluarga, tempat tinggal, lingkungan sekolah, teman bermain dan lain ialah mengadakan pelatihan diluar jam sekolah
sebagainya. Faktor eksternal juga sangat berpengaruh bagi perkembangan kemampuan membaca yang dimiliki siswa. Pada lingkungan dengan mengajari peserta didik dalam membaca.
keluarga peran orang tua sangatlah penting. Orang tua harus bisa menjadi penyemangat serta memberikan pendampingan pada siswa ketika Setelah selasai, saya beri tugas dimana saya
belajar. Pada hasil wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwasnya sebagian besar orang tua tidak mendampingi anaknya ketika menekan kan kepada mereka akan pergi ke
belajar. Orang tua cenderung lebih sibuk untuk bekerja. Namun ada juga orang tua yang menyempatkan waktu untuk mendampingi rumah peserta didik untuk langsung
anaknya belajar. Pada lingkungan sekolah di sini peran guru sangat diperlukan dalam membantu kesulitan yang dialami siswanya. Selain memeriksanya. Tujuannya adalah agar saya pun
dapat berkomunikasi dengan orang tua peserta
MENGATASI PESERTA DIDIK YANG BELUM BISA MEMBACA DI TINGKAT SMP
didik terkait kekurangan anak mereka yang
https://www.bing.com/search?q=mengatasi+siswa+yang+belum+bisa+membaca+di+tingkat+SMP&qs=n&form=QBRE&sp=-
belum bisa membaca dan menulis
1&ghc=1&lq=0&pq=mengatasi+siswa+yang+belum+bisa+membaca+di+tingkat+s&sc=10-
52&sk=&cvid=BC662E5CFD6E4EDF8AD67F0B7CC78CE6&ghsh=0&ghacc=0&ghpl=&showconv=1
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI MASALAH
Untuk mengatasi siswa yang belum bisa membaca di tingkat SMP, ada beberapa cara yang bisa dicoba. Berikut adalah beberapa
cara yang bisa dilakukan:
1. Membaca Nyaring : Kegiatan membaca nyaring adalah salah satu solusi membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan dan tidak
membuat siswa memiliki pengalaman menyakitkan tentang membaca. Saat melakukan membaca nyaring bersama siswa di kelas, Guru
Pintar tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca, berpikir kritis, menambah kosakata, tetapi juga dapat mempererat
bonding antara siswa dan guru. Membaca nyaring tidak harus buku-buku pelajaran ya, Guru Pintar. Pilih buku-buku yang disukai siswa
atau cerita-cerita yang mungkin berkaitan dengan tema pelajaran yang diajarkan.
2. Menjadwalkan Kegiatan Membaca : Siswa memerlukan pembiasaan supaya terbentuk kebiasaan membaca. Hal ini harus dilakukan
secara rutin dan konsisten setiap hari. Hal yang dapat Guru Pintar lakukan terkait hal ini adalah dengan memberikan waktu siswa untuk
membaca.
3. Bermain Kata dengan Rima : Bermain kata dengan rima, seperti mata, kata, tinta, atau paku, saku, duku, dapat membantu siswa
memperluas kosakata dan memperbaiki kemampuan membaca.
4. Berlatih Memecahkan Kata Panjang Menjadi Suku Kata : Berlatih memecahkan kata panjang menjadi suku kata, seperti ke-ma-rin, atau
je-ra-pah, dapat membantu siswa memahami struktur kata dan memperbaiki kemampuan membaca.
5. Berlatih Membaca dengan Lantang : Bergantian membaca dengan suara lantang dapat membantu siswa memperbaiki kemampuan
membaca dan memperluas kosakata
MENURUT PARA AHLI TENTANG PESERTA DIDIK YANG BELUM BISA MEMBACA DI TINGKAT SMP
https://media.neliti.com/media/publications/364891-none-f69f953f.pdf
ICHYATUL AFROM Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Palangkaraya;
Membaca di sekolah dasar merupakan landasan bagi tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Sebagai kemampuan yang mendasari tingkat pendidikan selanjutnya, membaca perlu mendapat perhatian
pendidik, sebab jika dasarnya tidak kuat pada tahapan pendidikan berikutnya peserta didik akan mengalami
kesulitan untuk dapat memperoleh dan memiliki pengetahuan. Kemampuan membaca tidak dapat dilakukan
tanpa sarana-sarana yang perlu terutama bahan-bahan bacaan yang baik, minat baca pada anak, dorongan
orang tua, (masyarakat). Maka kemampuan membaca merupakan fasilitas yang dapat menjunjung tinggi
harkat dan martabat bangsa, tetapi yang menjadi kendala pada kenyataannya sekarang masih rendahnya
kemampuan membaca peserta didik dan perlu untuk ditingkatkan terutama dorongan dari orang tua
(masyarakat).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya kemampuan membaca
peserta didik di Palangkaraya
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI MASALAH
HASIL WAWANCARA
Menurut Maureen Tangkilisan, S.Kom; Menurut pengalaman saya dan sesuai yang sudah saya terapkan, hal-hal yang membuat para
peserta didik belum bisa membaca di tingkat SMP, ialah proses pembelajaran sewaktu mereka berada di tingkat SD. Dimana guru-guru
kurang peduli dengan anak-anak yang memiliki kekurangan dalam keterlambatan membaca. Mereka hanya fokus pada siswa yang lancar-
lancar membaca saja. Untuk mengatasi hal itu, saya secara pribadi melakukan latihan terkait membaca dan menulis pada peserta didik
yang belum bisa membaca di jenjang SMP saat ini.
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
6 Peserta didik kurang Pembelajaran yang efektif dan efisien
SUMBER KAJIAN LITERATUR
aktif dan tidak merasa adalah kunci untuk mencapai
JURNAL/ARTIKEL : KETIDAKAKTIFAN PESERTA DIDIK DI DALAM KELAS DIPENGARUHI BEBERAPA
tertantang dalam proses kesuksesan dalam pendidikan. Dalam
FAKTOR
belajar mengajar proses pembelajaran, gaya belajar siswa
https://www.duniapgmi.com/2019/10/faktor-yang-mempengaruhi-kurangnya.html
sangat memengaruhi proses pemahaman
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan keadaan peserta didik yang menyebabkan kurangnya keaktifan mereka terhadap suatu pengetahuan.
dalam proses pembelajaran, seperti: kondisi kesehatan peserta didik kurang terlihat selama proses pembelajaran; kesenangan Setiap siswa memiliki gaya belajar yang
dan kebiasaan minat belajar peserta didik kurang terlihat; kurangannya ketekunan, keuletan, dan semangat seorang guru dalam berbeda-beda, yang mana memengaruhi
memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. cara mereka memproses informasi dan
memahami konsep baru. Oleh karena
Beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti menurut pendapat Gegne dan Briggs itu, penting bagi pendidik untuk
1. Seorang guru memberikan dorongan atau tindakan untuk menarik perhatian peserta didik memahami dan mengakomodasi gaya
2.Ketika seorang guru menjelaskan atau mengintruksikan materi diupayakan dengan menggunakan bahasa yang mudah belajar siswa agar mereka dapat lebih
dipahami oleh peserta didik aktif dan terlibat dalam proses
3. Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya pembelajaran. Dalam artikel ini, akan
4. Seorang guru sesering mungkin untuk memberikan umpan balik (feed back) dibahas tentang upaya meningkatkan
kepada peserta didik agar dapat menunjang keaktifannya keaktifan siswa melalui pembelajaran
5. Memberikan tes singkat kepada peserta didik saat diakhir pembelajaran berdasarkan gaya belajar.
6. Seorang guru meyimpulkan setiap materi yang diberikan kepada peserta didik diakhir pelajaran. Gaya belajar adalah preferensi individu
dalam memperoleh dan memproses
informasi. Terdapat beberapa gaya
belajar yang umum dikenal, antara lain
MENURUT PARA AHLI TENTANG PESERTA DIDIK YANG BELUM BISA MEMBACA DI TINGKAT SMP visual (menggunakan gambar dan
https://haloedukasi.com/cara-mengatasi-siswa-yang-kurang-aktif grafik), auditori (mendengarkan),
NADIA IRVANA NATASYA, S.Pd; 4 Cara Mengatasi Siswa yang Kurang Aktif dengan Efektif kinestetik (melalui gerakan dan tindakan
1. Melakukan Evaluasi fisik), serta verbal (melalui tulisan dan
2. Menggali Faktor Penyebabnya pembacaan). Setiap siswa memiliki gaya
3. Membantu Siswa yang Pasif belajar yang dominan, meskipun
4. Merubah Metode Belajar Mengajar beberapa dapat memiliki preferensi
kombinasi (auditori dan kinestetik atau
kombinasi lainnya). Dengan memahami
gaya belajar siswa, pendidik dapat
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
HASIL WAWANCARA gaya belajar siswa, pendidik dapat
TEMAN SEJAWAT IBU PIPIT S.Pd ; Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses mengembangkan strategi pembelajaran
kegiatan belajar, yaitu dengan menggunakan berbagai jenis materi dan metode pembelajaran yang menarik untuk siswa. yang sesuai untuk meningkatkan
Misalnya, untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual, penggunaan gambar, grafik, dan video dapat membantu mereka keaktifan maupun pemahaman mereka
memahami konsep secara lebih baik daripada tipe lainnya. Penggunaan alat peraga seperti model, poster, atau papan tulis terhadap suatu mata pelajaran.
interaktif juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa visual dalam pembelajaran.
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
7 Kurangnya diferensiasi
penilaian, tidak adanya SUMBER KAJIAN LITERATUR Seperti yang kita tahu, bahwa setiap
diferensiasi dalam metode JURNAL/ARTIKEL : MENGENAL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI individu memiliki karakter yang
dan https://ujione.id/mengenal-pembelajaran- berbeda-beda, termasuk seorang siswa
kriteria penilaian untuk berdiferensiasi/#:~:text=Dalam%20penerapan%20pembelajaran%20berdiferensiasi%2C%20guru%20perlu%20mengetahui%2 pada sebuah instansi pendidikan. Hal ini
memenuhi kebutuhan siswa 0sejauh,dijadikan%20sebagai%20petunjuk%20untuk%20merencanakan%20kegiatan%20pembelajaran%20berdiferensiasi. membuat guru sebagai fasilitator harus
dengan gaya belajar yang PENGERTIAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI memahami hal-hal apa yang dibutuhkan
tinggi Dalam buku Road to Guru Penggerak (2021) disebutkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian kegiatan oleh siswanya tanpa terkecuali. Oleh
pembelajaran yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan bertujuan untuk membantu siswa sukses dalam belajar. Dengan karena itu, diperlukan sebuah
kata lain pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberikan ruang bagi siswa pembelajaran yang bisa mengakomodir
untuk bisa meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar serta minat belajar yang dimiliki oleh siswa. berbagai macam karakter siswa pada
sebuah kelas. Salah satunya adalah
pembelajaran diferensiasi.
Peran Penilaian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
https://cdn-
Mendengarkan dengan saksama saat
gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGP/Modul%202.2/Peran%20Penilaian%20dalam%20Pembelajaran%20Berdiferensiasi.pdf
murid berdiskusi atau
Mendengarkan dengan saksama saat murid berdiskusi atau bertanya, memperhatikan hasil pekerjaan tertulis mereka, juga
bertanya, memperhatikan hasil
dapat menjadi cara yang sangat berguna untuk mengetahui kebutuhan belajar murid. Pada intinya, kemampuan menilai dan
pekerjaan tertulis mereka, juga dapat
menganalisis hasil penilaian ini akan menjadi keterampilan yang sangat penting bagi guru, jika mereka ingin dapat
menjadi cara yang
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan sukses
sangat berguna untuk mengetahui
kebutuhan belajar murid. Pada intinya,
Dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi, proses penilaian memegang peranan yang kemampuan
sangat penting. Guru diharapkan memiliki pemahaman yang terus berkembang secara menilai dan menganalisis hasil
terus menerus tentang kemajuan akademik murid-muridnya agar ia bisa merencanakan penilaian ini akan menjadi keterampilan
pembelajaran sesuai dengan kemajuan tersebut. Guru diharapkan dapat mengetahui yang sangat
dimana posisi murid-muridnya saat mereka akan belajar dan mengaitkannya dengan penting bagi guru, jika mereka ingin
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Ini tentunya akan berbeda-beda untuk setiap dapat mengimplementasikan
murid, untuk setiap mata pelajaran, untuk setiap materi, dan bahkan untuk setiap waktu, pembelajaran
karena kondisi psikologis dan kemampuan seorang anak mungkin saja berbeda dari berdiferensiasi dengan sukses.
waktu ke waktu. Penilaian, dalam hal ini akan berfungsi seperti sebuah kompas yang
mengarahkan dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi.
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
8 KBM di kelas belum benar- SUMBER KAJIAN LITERATUR Media pembelajaran sangat berpengaruh
benar menarik JURNAL/ARTIKEL : PEMBELAJARAN YANG MONONTON, SEBABKAN PESERTA DIDIK MENJADI untuk peserta didik dalam memahami
BOSAN DAN MALAS senuah materi. Tanpa media,
http://news.upmk.ac.id/home/post/pembelajaran.yang.monoton.sebabkan.siswa.menjadi.bosan.dan.malas.html
Sebagai seorang guru, kita harus bisa mengenali setiap kondisi peserta didik kita, karena setiap peserta didik memiliki pembelajaran tidak akan berjalan sesuai
karakter yang berbeda-beda. Jika banyak yang tidak tertarik pada pembelajaran yang kita lakukan, dapat disimpulkan yang diinginkan. Sebagai seorang guru,
bahwa pembelajaran yang kita lakukan ini, monoton. harus mampu membuat sesuatu dari
Pembelajaran yang seperti ini bisa terjadi karena kita sebagai guru tidak melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang apapun menjadi sebuah bahan yang bisa
kita lakukan setiap harinya. karena dengan kita melakukan evaluasi diri, kita bisa tahu alasan yang membuat pembelajaran dijadikan sebagai media.
itu monoton, baik dalam penyampaian kita saat belajar, media yang digunakan kurang kreatif, dan kurangnya interaksi
dengan siswa. Di zaman sekarang kebanyakan guru
hanya memanfaatkan buku sebagai
Agar terhindar dari pembelajaran yang monoton kita sebagai guru harus memiliki rencana tersendiri sebelum bahan media, Jadi jika media lainnya
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Adapun yang harus diperhatikan agar pembelajaran tidak monoton yaitu: tidak dipakai atau kurang minta dalam
pengkondisian awal belajar yang baik, penggunaan metode belajar yang tepat, pemilihan media belajar yang cocok untuk menggunakannya.
materi yang diajarkan, saat pembelajaran berlangsung hadirkan kegiatan yang menyenangkan seperti tepuk-tepukan, tebak-
tebakan, dan permainan lainnya, pemberian motivasi dan penghargaan pada setiap murid agar terjalin hubungan yang Menurut psikologi, orang yang belajar
harmonis tanpa mempraktekannya itu akan dapat
memahami atau mengingat dalam
APA YANG HARUS DILAKUKAN GURU AGAR PEMBELAJARAN MENYENANGKAN ATAU MENARIK ? jangka terlalu lama. Tetapi, orang yang
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/4-cara-menciptakan-pembelajaran-yang-menyenangkan belajar setelah itu dipraktekan maka
Apa yang harus dilakukan guru agar pembelajaran menyenangkan? akan lebih mudah dicerna dan akan
1. Bersama-sama belajar dan menemukan hal baru selalu diingat dalam pikirannya (tidak
2. Menumbuhkan minat dan semangat belajar peserta didik mudah lupa).
3. Mengeksplorasi metode dan materi pembelajaran
4. Suportif dan Berempati terhadap Siswa Seorang guru yang kurang
memanfaatkan media dengan suatu
pembelajaran akan berdampak buruk
MENURUT PARA AHLI
bagi peserta didik dan gruu dianggap
https://www.kompasiana.com/halimahmrh
gagal atau kurang berhasil dalam
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
gagal atau kurang berhasil dalam
Menurut HalimahFisika ;Kereatifitas seorang guru sangat berpengaruh pada pemahaman peserta didik. Ajarkan peserta
mendidik, karena materi yang diberikan
didik menggunakan metode yang mudah, contohkan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pahami karakteristik
kurang dipahami oleh peserta didik.
seorang siswa agara dapat lebih mudah materi, gunakan dan manfaatkan media sebaik mungkin.
Seperti ada pepatan mengatakan " Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China".
Guru tidak dapat menggunakan media
dalam satu bahan saja, misalnya hanya
memakai buku. Guru harus memakai
HASIL WAWANCARA lebih dari satu media agar lebih efektif
KEPALA SEKOLAH HANNY F MAMESAH, S.Pd, MAP; pembelajaran kurang menarik di sekolah kita salah dalam pembelajaran, misalnya buku,
satunya karena belum adanya pelatihan IHT terkait IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) untuk guru-guru. Sehingga spidol, penghapus, dan papan tulis.
menyebabkan peserta didik cepat merasa bosan dengan KBM yang monoton. Bila sudah mendapat pelatihan, pasti akan
ada perubahan Media pembelajaran juga dapat
mengasah kreatifitas seorang guru,
banyak sekali manfaat dari media
pembelajaran apabila seorang guru
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
9 Guru kurang SUMBER KAJIAN LITERATUR Penggunaan TIK sebagai sumber dan
mengembangkan JURNAL/ARTIKEL : MEMANFAATKAN MEDIA IT DALAM PEMBELAJARAN media pembelajaran dapat melalui
teknologi/inovasi https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/viewFile/8579/3601 pemanfaatan perangkat komputer
dalam pembelajaran Perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini semakin pesat. Pemanfaatan teknologi dalam sebagai sumber dan media pembelajaran
dunia pendidikan juga semakin digiatkan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan diantaranya dapat yang inovatif. Diharapkan dengan
membantu dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan media IT untuk menyiapkan perangkat pembelajaran penggunaan sumber dan media ini dapat
yang ia butuhkan.
KENDALA Media IT dapatTIK
PEMANFAATAN memberi ruang bagi perkembangan kreatifitas guru agar dapat merancang merangsang pikiran, perasaan, minat
https://suyanto.id/hambatan-utama-penggunaan-tik-dalam-pembelajaran-dan-strategi-mengatasinya/ serta perhatian peserta didik sedemikian
rupa sehingga proses pembelajaran
Kendala utama dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah adalah sarana dan prasarana dapat berjalajan dengan baik. Selain itu,
pendukung yang terbatas. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah komputer, laptop, dan infokus. Kendala proses pembelajaran akan lebih efektif
berikutnya yang cukup tinggi mempengaruhi guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah ketersediaan jaringan karena penggunaan TIK sebagai sumber
internet dan sinyal. Selanjutnya kendala berikutnya adalah ketersediaan listrik. Pengetahuan teknis guru tentang dan media pembelajaran memungkinkan
teknologi informasi dan komunikasi yang terbatas menjadi kendala berikutnya dalam pemanfaatan TIK untuk teratasinya hambatan dalam proses
pembelajaran di kelas. Kemudian, ketakutan dan pertimbangan dampak negatif dari penggunaan alat berupa handphone komunikasi guru dengan peserta didik.
(HP) dan laptop di sekolah menjadi kendala guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran di kelas. Atas pertimbangan Penggunaan TIK sebagai media
ketakutan penyalahgunaan alat TIK tersebut, sekolah mengeluarkan kebijakan melarang guru membawa HP ke sekolah. pembelajaran dapat melalui
Kendala terkecil penghambat guru memanfaatkan TIK adalah terkait pengelolaan data. pemanfaatan perangkat komputer
sebagai media pembelajaran yang
Selain kekurangan tersebut, masih ada jenis kekurangan lainnya yang dikemukakan oleh beberapa peneliti sebelumnya, inovatif. Diharapkan dengan
seperti kurangnya waktu, kurangnya pelatihan TIK, kurangnya kesempatan mengembang diri dan lain sebagainya. penggunaan media ini dapat
Tantangan yang paling umum lainya dilaporkan oleh para guru, misalnya, kurangnya waktu mereka miliki. Mereka tidak merangsang pikiran, perasaan, minat
punya cukup waktu untuk merencanakan pelajaran teknologi yang luar biasa atau menjelajahi berbagai aspek world wide serta perhatian peserta didik sedemikian
web (www) atau perangkat lunak. Sebagian guru berkomentar bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu untuk merancang rupa sehingga proses pembelajaran
proyek yang mencakup penggunaan teknologi baru daripada menyiapkan pelajaran untuk mengajar dengan cara dapat berjalajan dengan baik.
tradisional dengan buku dan lembar kerja.
Memanfaatkan TIK dalam pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh pendidik. Oleh karena itu,
bagi pendidik yang belum menguasai TIK diharapkan selalu mengupgrade dirinya untuk terus belajar dan berlatih.
Selalu mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai TIK. Meminta bantuan teman sejawat untuk saling berbagi ilmu TIK.
Dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana, lembaga pendidikan hendaknya mengalokasikan dana untuk melengkapi
sarana tersebut. Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dalam pengadaan prasarana. Dapat juga melakukan kerja
sama dengan stakeholder yang ada di lingkungan tersebut. Baik dalam pengadaan perangkat maupun memperluas
jangkauan akses internet. Terkait solusi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) solusinya adalah melakukan komunikasi
dengan peserta didik menggunakan gawai untuk saling berinteraksi. Memanfaatkan perangkat tersebut untuk
memberikan materi pembelajaran dan menyampaikan informasi terkait pembelajaran. Media yang dapat dilakukan
bermacam-macam. Dapat menggunakan Whatsapp Grup, zoom, google meet, google classroom maupun platform-
platform lain yang disedikan oleh dinas terkait.
MENURUT PARA AHLI
https://www.kompasiana.com/halimahmrh
Menurut Dr. E MULYASA, S,Pd dalam bukunya yang berjudul "Menjadi Guru Profesional : Membebani
profesionalisme guru adala awal yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan, dalam kerangka itulah buku ini
diterbitkan. Di dalamnya diuraikan berbagai prinsip dasar, kompetensi, dan profesionalisme guru. Untuk merangsang
sikap kreatif dan profesional tersebut, buku ini tidak hanya bicara masalah pencerdasan intelektual (IQ), tapi mencakup
kecerdasan emosional (EQ), kreativitas (EQ), dan Spiritual (SQ). Dalam Pembahasannya juga menawarkan cara-cara
praktis agar bukan saja mudah dipahami tapi juga mudah diterapkan.
HASIL WAWANCARA
OPERATOR SEKOLAH SMP N 1 SINONSAYANG JOUDY LENGKONG; di sekolah SMP Negeri 1
Sinonsayang, sarana dan prasarana seperti komputer, internet, WIFI sudah tersedia namun guru-guru di sekolah ini
dalam pemanfaatannya masih sangat kurang. Salah faktor yang mempengaruhi karena tidak adanya pengetahuan dasar
tentang komputer.
MASALAH YANG ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
TELAH DIIDENTIFIKASI MASALAH
11 Guru belum menggunakan SUMBER KAJIAN LITERATUR Mengapa miskonsepsi harus diperbaiki?
pembelajaran variatif JURNAL/ARTIKEL : METODE PEMBELAJARAN VARIATIF Miskonsepsi merupakan salah satu
https://media.neliti.com/media/publications/556571-pelaksanaan-metode-pengajaran-variatif-p-a7e06cad.pdf permasalahan yang selalu dihadapi baik
Pelaksanaan Metode pembelajaran variatif adalah kombinasi penggunaan beberapa metode pembelajaran secara bervariasi oleh guru dan peserta didik.
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar. Sebagai contoh, diawal pembelajaran menggunakan metode ceramah kemudian Miskonsepsi menyebabkan peserta didik
diselingi dengan metode tanya jawab sehingga siswa akan mempunyai keseriusan dalam memperhatikan pelajaran, kemudian mengalami konsepsi yang salah
pelajaran diakhiri dengan pemberian kuiz untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, sehingga pelaksanaan sehingga pemahaman konsepnya
pembelajaran Fiqh selalu menarik dan mampu memotivasi siswa belajar lebih aktif dan kreatif. Pendidik yang sifatnya menjadi rendah.
memberikan bimbingan terhadap siswa agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan pelaksanaan syariat Islam Evaluasi pembelajaran yang tepat
tersebut, yang kemudian menjadi dasar pandangan dalam kehidupannya, keluarga dan masyarakat lingkungannya. digunakan untuk
mengukur miskonsepsi adalah evaluasi
LANGKAH MENGATASI MISKONSEPSI PADA PESERTA DIDIK formatif dengan bentuk
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps/article/view/414/264#:~:text=Salah%20satu%20cara%20yang%20dapat,dalam%20u evaluasi yaitu tes objektif dan non-
paya%20mengatasi%20terjadinya%20miskonsepsi. objektif. Penyebab miskonsepsi
diantaranya adalah pra konsepsi awal
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi miskonsepsi, yaitu dengan mengembangkan suatu metode
peserta didik, profesionalitas
pembelajaran yang efektif. Metode inkuiri sebagai salah satu bentuk pembelajaran konstruktivis, merupakan salah satu
guru, metode mengajar guru, buku
alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi terjadinya miskonsepsi.
pelajaran, dan konteks hidup
MENURUT PARA AHLI
peserta didik. Miskonsepsi yang
https://www.kompasiana.com/halimahmrh
dimiliki oleh peserta didik dapat
Menurut Dr. E MULYASA, S,Pd dalam bukunya yang berjudul "Menjadi Guru Profesional : Membebani profesionalisme
direduksi dengan menggunakan strategi
guru adala awal yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan, dalam kerangka itulah buku ini diterbitkan. Di
dan model pembelajaran yang
dalamnya diuraikan berbagai prinsip dasar, kompetensi, dan profesionalisme guru. Untuk merangsang sikap kreatif dan
dapat melakukan perubahan konseptual
profesional tersebut, buku ini tidak hanya bicara masalah pencerdasan intelektual (IQ), tapi mencakup kecerdasan emosional
pada peserta didik.
(EQ), kreativitas (EQ), dan Spiritual (SQ). Dalam Pembahasannya juga menawarkan cara-cara praktis agar bukan saja mudah
dipahami tapi juga mudah diterapkan.
HASIL WAWANCARA
PENGAWAS PAK MANSYUR DAULIMA;
https://drive.google.com/drive/folders/16hLhnCL8hRNmrVeTwZorNdo3lZJkSV1o
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI MASALAH
HASIL WAWANCARA
PENGAWAS IBU CORRY TOMPODUNG, S.Pd;
https://drive.google.com/drive/folders/16hLhnCL8hRNmrVeTwZorNdo3lZJkSV1o
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI MASALAH
Dampak dari penyalahgunaan teknologi tersebut mengakibatkan Siswa menjadi kecanduan dan ketergantungan
terhadap teknologi tersebut, sehingga dapat mengganggu konsentrasi Siswa terhadap pelajaran. Teknologi juga
dapat mengubah cara pandang berpikir siswa baik secara positif maupun negatif. Jika teknologi disalahgunakan
maka akan timbul dampak negatif terhadap penggunanya.
Salah satu dampak negatifnya yaitu tidak ada pendidikan karakter yang tumbuh dalam diri siswa. Perlu
diketahui pendidikan karakter sangat penting untuk membentuk moral dan akhlak bagi siswa baik terhadap orang
tua, guru, atau pun masyarakat lain. Akibatnya jika pendidikan karakter tersebut tidak tertanam dengan baik
dalam penggunaan teknologi siswa-siswa akan sulit menyaring tindakan-tindakan yang benar dan salah.
Mengikuti trend dari salah satu media sosial yang kurang baik juga penyebab salah satu dari hilangnya
pendidikan karakter tersebut.
Selain hilangnya pendidikan karakter dalam penggunaan teknologi, juga dapat menyebabkan hilangnya
pendidikan karakter di lingkungan dan sekolah, dengan tidak menghormati orang tua, guru, dan orang lain.
Hilangnya rasa sopan santun, tidak disiplin, hilangnya rasa saling perduli dan tolong menolong antar sesama.
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI MASALAH
1) Membantu Mengurangi Penyalahgunaan Teknologi oleh Siswa; Semakin banyak ilmu yang dikuasai oleh
guru, terutama di bidang teknologi, semakin banyak pula variasi pelajaran dan ilmu pengetahuan yang bisa kita
ajarkan kepada siswa. Semakin sering mengajak siswa dalam memanfaatkan teknologi dalam belajar, semakin
tinggi minat siswa untuk menggunakan teknologi untuk hal-hal yang positif. Misalnya, dengan mengajak siswa
berkompetisi sambil bermain game edukasi gratis yang banyak disediakan di Google Playstore.
2) Memotivasi Siswa Membuat Konten Edukasi; Saat ini banyak orang merasa bangga mempertontonkan adegan
kekerasan, kata-kata yang tidak sopan, serta penampilan yang kurang sesuai dengan budaya Indonesia. Budaya
"malu" dalam hal membuat konten yang tidak beretika perlu ditumbuhkan sejak dini. Bagaimana caranya? Yaitu
dengan mengajak siswa terbiasa membuat konten yang bermanfaat dan edukatif. Guru perlu membuat siswa
termotivasi untuk membuat karya yang berguna bagi masyarakat. Misalnya, dengan memberikan tugas membuat
video dongeng pendek atau membuat rekaman audio saat bermain musik, dengan suatu aplikasi atau software
sederhana dan mudah dikuasai. Anak-anak dan remaja saja sudah bisa belajar membuat game, ilustrasi, atau
website sederhana dengan bergabung dalam pelatihan di gamelab.id, masak guru tidak mau belajar?
3) Membentuk Pribadi Siswa yang Bijaksana Berteknologi; Guru yang baik tentu bisa memberikan teladan yang
baik bagi anak-anak didiknya. Guru yang bijaksana harus memposting konten-konten positif dan edukatif di
media sosialnya. Hindari postingan yang isinya keluhan, ejekan, apalagi dibumbui kata-kata kasar atau tidak
HASIL WAWANCARA
TEMAN SEJAWAT MAUREEN TANGKILISAN, S.Kom (Guru Informatika SMP N 1 Sinonsayang);
Terkait peserta didik dalam penyalahgunaan teknologi dalam pembelajaran, pihak sekolah harus menetapkan tata
tertib dimana para peserta didik tidak diperkenankan membawa hp ke sekolah. Bila ada pelanggaran diberikan
sanksi seperti hp disita dan bisa diambil kembali oleh orang tua.
MASALAH YANG TELAH ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
NO HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI MASALAH
HASIL WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH Bpk. HANNY F MAMESAH, S.Pd, MAP;
Sekolah yang sudah berkembang dan maju dengan mempunyai banyak program tambahan, sehingga guru harus terlibat
di dalamnya dan butuh pemikiran untuk penyelesaiannya. Pihak sekolah selaku pimpinan harus betul-betul bijaksana dan
bersifat arif untuk menyikapi masalah tugas tambahan guru tersebut , jangan sampai mengganggu tugas pokok guru
sebagai motivator di dalam kelas terganggu dengan segudang tugas tambahan. Kalau sekiranya tugas tambahan itu butuh
koordinasi dalam penyelesaiannya, maka sebagai pimpinan harus bisa mencari waktu luang guru untuk bisa bertemu,
duduk bersama dalam suatu forum untuk membicarakan masalah tersebut