Anda di halaman 1dari 7

Perancangan Kota

Urban Design
Nama: Irham Nurdin
NPM : 07262111030

Sumber: Pinterest
TOR (Term of Reference) Untuk Tugas

1. Gunakan RDTR online pada Gistaru, cari peraturan zonasi (pilih salah satu zona
permukiman)
2. Identifikasi luasan rumah eksisting dan lebar jalan di depannya
3. Analisis kondisi eksisting dengan PZ (peraturan zonasi) SESUAI atau TIDAK
SESUAI
4. Berikan tanggapan ilmiah, jika sesuai, suasana lingkungan apa yang tercitra? Jika
tidak sesuai, faktor apa saja yang berdampak? Bagaimana solusi dari pendekatan
arsitektur!
Tugas di kumpulkan Google Drive Folder tugas “TUGAS 2”
Paling lambat 16 April 2024

Menjawab

1. Berdasarkan RDTR online, didapatkan satu zona berdasarkan peraturan zonasi untuk
kawasan permukiman.
Sumber: RDTR
online, Gistaru

Peta zonasi
wilayah
Ternate
berdasarkan
Rencana Tata
Ruang dan
Wilayah yang
telah di atur

Gambar A:
Zonasi Permukiman yang
dipilih

Gambar B:

Eksisting Blok Zonasi


yang dipilih
A B
Sumber: Google Earth

1
Memilih kawasan permukiman berdasarkan RDTR

Detail Administrasi

Provinsi: Maluku Utara


Kecamatan: Kec. Kota Ternate
Selatan
Kelurahan: Kel. Gambesi
Nama Jalan: -
Kode Pos: 97719

Zonasi

Kode Zona: R
Nama Zona: Zona Perumahan
Kode Sub-Zon: R-2
Nama Sub-Zona: Perumahan
Kepadatan Tinggi

Intensitas Ruang

KDB: 80%
KLB: 6,4
KDH: 10%

Tata Bangunan

Ketinggian Bangunan: 30
Koefisien Tapak Basement: -
Garis sempadan Bangunan

Jarak minimum antara garis pagar


terhadap dinding bangunan terdepan.

-Fungsi Jalan Kolektor: 6


-Fungsi Jalan Lokal: 4
-Fungsi Jalan Lingkungan: 2
-JBS minimum: 0 (LT. 1-3); 3 ( > LT.4)

JBS: Jarak Bangunan Samping


-JBB minimum: 2 (LT. 1-3); 3 ( > LT.4)

JBB: Jarak Bangunan Belakang

Sumber: RDTR online, Gistaru

Data yang dipakai nanti untuk perhitungan


Peruntukan Tinggi Bangunan
KDB KDH KLB GSB JBS (min) JBB
Zonasi (maks)

R
Sesuai dengan 0 (LT. 1-3); 3 ( > 2 (LT. 1-3);
80% 10% 6,4 30
R-2 tipe jalan LT.4) 3 ( > LT.4)

2
2. Pengidentifikasian luasan rumah dari blok zonasi yang dipilih sebagai sampel:
Luasan Site: 80 m2
Panjang: 10 m
Lebar: 8 m
Artinya: luasan
kapling adalah 8 x
10 m2

Sumber: Google Earth

Lebar jalan dari rumah yang dipilih:


Identifikasi jl. yang
ada di eksisting

B
Legenda:
: Jl. di depan
A
: Jl. di samping

Lebar jalan A: 3,5 m


Lebar Jalan B: 2 m

Kelas jalan pada jalan


A maupun Jalan B
adalah jalan
lingkungan
merupakan jalan yang
diperuntukan untuk
Sumber: Google Earth
Dokumentasi terhadap objek: kawasan perumahan
dan sifatnya servis.

Tampak rumah dari depan dari seberang jalan


Area yang tidak terbangun tidak
Area yang tidak terbangun meenggunakan perkerasan
menggunakan perkerasan

3
3. Analisa kondisi Eksisting:
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan luasan kapling dari rumah adalah 80
meter persegi dengan lebar 8 meter dan panjang 10 meter
Analisis sesuai Peraturan
zonasi:
KDB = 80%
KDH = 10%
KLB = 6,4 2

TB = 30
GSB depan: 2 m
1
GSB samping: 2 m
Melakukan verifikasi
intensitas lahan terhadap
rumah yang dipilih.
Analisa kondisi eksisting
KDB = 80% x 80 m2
= 64 m2 (yg diharuskan)
KDH = (Dasar Hijau)
= 10% x 80 m2
= 8 m2 (yang diharuskan) 16 m2 A B C
KLB = (64 x 1) / 80
= 64 / 80 64 m2
= 0,8
TB = 1 lantai
GSB depan: 1.5 m ( saluran
drainase dan sedikit ruang)
GSB samping: 2 m
Legenda:
: yang terbangun A : luasan Rumah yang terbangun 1 : Area yang tidak terbangun
menggunakan perkerasan
: yang tidak terbangun B : luasan Rumah yang tidak terbangun
2 : Area yang tidak terbangun
menggunakan perkerasan
: Sesuai dan tidak C : Blok Zonasi Permukiman
sesuai

Intensitas Lahan Eksisting Tapak Persyaratan Ket

KDB: 80% x L. Lahan 64 m2 80 % dari luas lahan

KDH: 10% x L.. Lahan 8 m2 10 % dari luas lahan

KLB 0,8 6,4

TB 1 Lantai 30 max

GSB depan 1,5 m 2 m (Jalan Lingkungan)

GSB samping 2m 2 m (Jalan Lingkungan)

4
Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan eksisting tapak dan verifikasi peraturan zonasi, terlihat bahwa KDB, KLB,
KDH dan GSB eksisting baik depan maupun samping ada yang tidak sesuai persyaratan yang
diberlakukan yang diberlakukan pada blok zonasi, namun, ada juga yang sesuai persyaratan yang
diberlakukan. Dari hasil yang tidak sesuai mengakibatkan tempat tinggal itu tidak benar-benar ideal
sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan. Dampaknya adalah intensitas lahan yang tidak sesuai
persyaratan dapat dianggap melanggar peraturan dan Ijin Membangun Gedung (IMB) yang berlaku.
Andaikan, jika kedepannya pemerintah telah mempertegas IMB perumahan maka rumah-rumah yang
menyimpang terhadap peraturan yang diberlakukan, dampak terburuknya dilakukan pembongkaran dan
ujung-ujungnya harus mengeluarkan anggaran keuangan; hanya sebuah skenario ke depan. Kendati
demikian, rumah yang menjadi sampel pada dasarnya, dua hal yang menjadi ketentuan dasar
membangun rumah KDB dan KDH sudah memenuhi persyaratan yang diberlakukan, dampaknya
terhadap bangun tidak akan menjadi skenario terburuk; regulasi tata bangunan lain pun bisa di
sesuaikan.

4. Tanggapan Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai