PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting untuk memajukan suatu bangsa.
Melalui pendidikan yang baik, diperoleh hal-hal baru sehingga dapat digunakan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu bangsa apabila memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, tentunya mampu membangun bangsanya menjadi lebih maju,
setiap bangsa hendaknya memiliki pendidikan yang baik dan berkualitas. Pendidikan yang
berkualitas harus mampu mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tercantum dalam
serta peradaban bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri beriman bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri,
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, oleh
karena itu, pendidikan harus terus menerus diperbaiki baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok
manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan
perguruan tinggi sangat penting untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
dan menciptakan ilmu kewarganegaraan, moralitas dan character building, namun pada
kenyataannya tidak semua lulusan SMA melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mereka
(siswa) ada yang memutuskan untuk bekerja atau menganggur. Tujuan dari SMA adalah
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi diawali dari adanya rasa ketertarikan dan kebutuhan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Adanya motivasi dalam diri individu akan
mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan partisipasi di dalamnya. Begitu
perguruan tinggi karena mereka ingin mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang sudah
Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan yang berfungsi untuk membantu
meningkatkan sumber daya manusia. Dari pendidikan yang diterima anak bangsa di bangku
sekolah, akan mampu mengubah pola pikir dan daya kreativitas untuk menciptakan Negara
dan taraf kesejahtraan yang baik dan perekonomian yang meningkat. Rancangan yang dibuat
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang di
pendidikan tertentu.
Apabila membahas tentang mutu pendidikan maka tidak lepas dari kegiatan belajar
membina siswa agar memiliki kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan. Proses pendidikan
memerlukan pembinaan secara terkoordinasi dan terarah yang diharapkan siswa dapat
“usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Dari pengertian pendidikan
tersebut, jelas bahwa kegiatan pendidikan adalah kegiatan pengembangan potensi peserta
didik secara optimal dan terpadu, baik dimensi spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Selaras dengan hal tersebut, melalui lembaga sekolah yang dianggap masyarakat
sekolah yang dianggap baik oleh masyarakat terutama para orang tua, memilihkan sekolah
untuk putra-putrinya di sekolah yang berkualitas, dengan memilih sekolah yang bermutu
diharapkan anak-anak tersebut akan terbiasa dengan cara-cara, kebiasaan dan norma-norma
yang diterapkan di sekolah yang mampu merubah cara berpikir siswa dan mendorong siswa
untuk andil dalam memajukan sekolah. Terutama bagi mereka yang memiliki keinginan
untuk berprestasi.
Literasi adalah hal yang tidak bisa terpisahkan dari dunia pendidikan,karena literasi
menjadi cara bagi peserta didik dalam memahami, mengenal, dan menerapkan ilmu
identikan dengan kemampuan menulis,membaca, dan berhitung. Tetapi pada aspek yang lain
contohnya seperti kemampuan memilih dan memilah sebuah informasi, berkomunikasi, dan
sekolah khususnya sekolah dasar. Kemampuan dalam literasi menjadi hal yang wajib
dikuasai oleh peserta didik agar dapat lebih mudah dalam menerima serangkaian proses
pembelajaran yang akan datang. Seperti yang terjadi pada perkembangan dunia pendidikan
saat ini yang semakin hari semakin luas, maka literasi menjadi suatu hal yang harus dipelajari
tidak hanya pada peserta didik namun pada semua kalangan, dengan belajar literasi juga akan
memudahkan manusia dalam mengikuti perkembangan dunia yang semakin pesat. Secara
umum literasi merupakan sebuah kemampuan membaca dan menulis yang menggunakan
bahasa lisan.
hubungan satu-satunya antara seorang individu dan suatu negara yang enjamin diberikannya
dan kebijakan mereka akui melalui konsep hakum negara yang mewakili individu-individu
tahun 2006 adalah segala ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Hak atas
kewarganegaraan sangat penting artinya karena merupakan bentuk pengakuan asasi suatu
negara terhadap warga negaranya. Adanya status kewarganegaraan ini akan memberikan
kedudukan khusus bagi seorang warga negara terhadap negaranya dimana mempunyai hak
dicantumkan dalam Pasal 5 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
dimana disebutkan bahwa setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan. Dengan adanya hak atas kewarganegaraan anak maka negara mempunyai
kewajiban untuk melindungi uib anak sebagai warga negaranya dan juga berkewajiban untuk
kewarganegaraan terdapat suatu pedoman yaitu diantaranya ada asas kelahiran (Ius soli)
yakni penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah dimana seseorang
Herdiawanto, (2019:22).
“Dari sisi hukum, status kewarganegaraan seseorang amat menentukan hak dan
kewenangannya selaku warga negara. Orang yang memiliki status kewarganegaraan akan
berbeda dengan orang yang tidak berstatus sebagai warga negara di negara tersebut”.
Winarno, (2009:54).
Misalnya terdapat perbedaan antara warga negara asli dengan orang asing di suatu
negara, pasti yang mempunyai kebebasan, perlindungan, dan pemenuhan seluruh hak-haknya
akan berbeda, dimana warga negara asli pasti mendapatkan semua hal tersebut, sedangkan
orang asing tidak akan mendapatkan semuanya, dalam kata lain terbatas. Kewarganegaraan
biasanya diberikan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk tempat kelahiran, keturunan, atau
melalui proses alamiasi atau legalisasi. Ini bervariasi dari negara ke negara, dan aturan-aturan
dapat memiliki dampak emosional dan identitas yang kuat bagi individu, karena ia merasa
Secara etimologis, kata moralitas berasal dari kata bahasa Latin mos-mores yang
berarti ‘kebiasaan’, ‘adat’ dan sebagainya, Agus Tridiatno, (2000:14). Moralitas pada
dasarnya memiliki arti yang sama dengan moral tetapi lebih abstrak. Moralitas adalah segi
seperangkat prinsip, nilai, norma, dan pandangan tentang apa yang benar dan salah yang
memandu perilaku dan tindakan individu atau masyarakat. Ini melibatkan pertimbangan etika
dan norma sosial yang mengatur bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam berbagai
situasi. Moralitas berfungsi sebagai panduan untuk menentukan tindakan yang dianggap baik
atau buruk, adil atau tidak adil, atau pantas atau tidak pantas. Moralitas sangat bervariasi dari
satu budaya dan agama ke budaya dan agama lainnya, dan dalam banyak kasus, bahkan dari
individu ke individu. Ini dapat dipengaruhi oleh faktor seperti nilai-nilai keluarga, agama,
budaya, pendidikan, dan pengalaman pribadi. Meskipun ada perbedaan dalam moralitas,
konsep ini penting dalam pembentukan norma sosial dan perilaku etis dalam masyarakat.
Moralitas juga sering dikaitkan dengan pertimbangan etis, hak dan kewajiban, serta
pemahaman tentang apa yang merupakan tindakan yang baik atau bermoral. Ini menjadi
dasar bagi banyak debat etis dan isu-isu yang berkaitan dengan perilaku manusia dan
tindakan sosial. Banyak pendapat miring yang diperdengarkan di masyarakat pada umumnya
tentang persoalan moralitas anak bangsa yang diduga telah berjalan dan mengalir ke luar dari
garis-garis humanitas yang sejati. Banyak kalangan yang mengkhawatirkan telah adanya
dekadensi moral berkepanjangan, yang akan berakibat penurunan harkat dan martabat
teraplikasi dalam kehidupan nyata, baik dalam kehidupan individual dan sosial, maupun
dalam bentuk hubungan dengan alam dan Penciptanya. Atas dasar ini pula, wajar jika
persoalan moral merupakan persoalan yang tidak akan pernah selesai untuk ditelaah.
tanpa henti. Karakter atau watakmerupakan komponen yang sangat penting agar manusia
dapat mencapaitujuan hidupnya dengan baik dan selamat. Karakter memegang peran
yangsangat utama dalam menentukan sikap dan perilaku. Membentuk karakter memang tidak
semudah membelik telapak tangan, jika karakter ibarat sebuah bangunan yang kokoh, butuh
waktu yanglama dan energi yang tidak sedikit untuk mengubahnya. berbeda dengan
pun akan lebih cepat dan mudah. Tetapi karakter bukanlah sesuatu yang mudah diubah, maka
tidak ada pilihan lain bagi kita semuakecuali membentuk karakter anak mulai sejak dini.
Tidak ada istilah terlambat guna pembenbentukan karakter, kita perlu membina dan
Character Building adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina,
memperbaiki atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan
manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik, dalam
bukanlah yang penting. Hal yang lebih penting adalah terjadinya pembiasaan yang dapat
dilakukan. Pembiasaan tersebut pada akhirnya akan membentuk karakter yang kuat bagi
mahasiswa sehingga berguna nantinya pada saat mereka di luar lingkungan kampus. Bagi
mahasiswa, sangat penting untuk mendapatkan pendidikan karakter. Hal ini bertujuan untuk
memperkuat akhlak dan sifat terpuji bagi peserta didik. Kepandaian di bidang pendidikan saja
belum cukup tanpa bekal moral dan karakter yang kuat. Agar saat mahasiswa terjun di
masyarakat nanti tidak terjadi penyalahgunaan ilmu yang dipelajari selama sekolah. Seperti
yang terlihat sekarang ini, orang-orang pandai malah menyalahgunakan kepandaiannya untuk
melakukan tindak pidana seperti korupsi atau menjadi teroris. Jika saja mereka memiliki
karakter dan budi pekerti yang kuat, tentu hal itu tidak akan terjadi. Jadi untuk alasan
Salah satu karakter pola pikir dan gaya hidup adalah karakter sukses. Karakter sukses
adalah bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, tidak pernah mengeluh apa
pun risiko yang dihadapi. Untuk beberapa tahun mendatang yang dibutuhkan adalah orang-
harapan setiap universitas agar para alumni membangun sikap optimis, rasa percaya diri yang
kuat serta memiliki karakter yang kokoh sehingga dapat membawa keberhasilan dalam
mengoptimalkan aktivitas untuk mencapai sukses dan keterampilan dalam mewujudkan cita-
cita sehingga dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada. Dengan demikian, mahasiswa
mempunyai rasa percaya diri dan tidak pernah ragu bekerja keras, membiasakan diri bekerja
dengan baik sepanjang perjalanan hidup. Sekecil apa pun kebaikan yang diperbuat dengan
niat yang tulus, dapat memperkaya dan menambah kokoh karakter serta pengalaman hidup
Mengenal diri yang baik akan melahirkan konsep diri yang baik dan positif. Pada
gilirannya ini akan menghasilkan harga diri yang kuat dan kepercayaan diri yang tinggi.
Sebagai contoh adalah karakter seorang guru yang profesional dan berkarakter yang optimal.
Dalam rangka membangun kehidupan berbangsa dan bernegara tentunya tidak cukup hanya
melakukan pembangunan secara fisik saja begitu juga ditentukan pembangunan non fisik
yaitu pembangunan sumber daya manusianya. Dalam hal ini keberhasilan satu bangsa untuk
mencapai suatu tujuan tidak hanya ditentukan oleh dimilikinya sumber daya alam saja akan
tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia karena dengan adanya
kualitas sumber daya manusia tentu dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yonan Lamaki (2020) dengan judul
Seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Semarang” menunjukkan hasil Ada Pengaruh Positif
Karakater Siswa SMA Negeri 15 Semarang “diterima”. Berdasarkan data diatas dapat di
ketahui yang menjadi permasalahan adalah pembentukan karakter siswa yang mungkin
terkait dengan kurangnya penekanan pada nilai-nilai moral dan kewarganegaraan dalam
kurikulum atau metode pengajaran yang kurang efektif, sehingga masih terdapat benyaknya
karena dapat di sebabkan oleh guru-guru yang tidak sering memberikan materi pendidikan
kewarganegaraan dan karakter siswa di sekolah tersebut. Data ini dapat dijadikan sebagai
rujukan pada pengaruh literasi kewarganegaraan dan moralitas terhadap character building
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
2. Apakah terdapat pengaruh moralitas terhadap character building pada SMA Swasta
Muhammadiyah 3 Medan.
3. Apakah terdapat pengaruh positif literasi kewarganegaraan dan moralitas secara simultan
secara simultan terhadap character building pada Siswa SMA Swasta Muhammadiyah 3
Medan.
1. Manfaat praktis
Agar dapat menambah wawasan dan informasi serta dapat memahami strategi kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu peserta didik tentang literasi kewarganegaraan dan
Muhammadiyah 3 Medan.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini di harapkan bisa menjadi gambaran dan sumbangan informasi
c. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dan penambahan wawasan bagi
siswa agar dapat lebih memahami tentang literasi kewaganegaraan dan moralitas
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan referensi atau acuan terhadap peneliti berikutnya, yang bisa dijadikan
sebagai bahan rujukan lebih lanut tentang bagaimana literasi kewarganegaraan dan
moralitas dapat menjadi faktor kunci dalam proses pengembangan karakter siswa,
yang lebih baik, dengan kesadaran sosial yang tinggi dan komitmen terhadap nilai-
nilai moral.