Anda di halaman 1dari 2

Jeferson Dasa_A42121195

Kelas E PJKR 2021

Pend. Jasmani Adaptif

Tuna merujuk pada berbagai jenis kecacatan. Berikut beberapa jenisnya:

1. Tuna Rungu: Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki keterbatasan dalam mendengar.
Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari cedera, penyakit, atau kondisi genetik.

2. Tuna Netra: Ini merujuk pada kehilangan penglihatan, baik sebagian atau total. Bisa
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera, penyakit mata, atau kondisi genetik.

3. Tuna Daksa: Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki keterbatasan fisik yang
mengganggu mobilitas mereka. Ini bisa mencakup amputasi, kelumpuhan, atau kondisi lain yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak.

4. Tuna Grahita: Ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami keterbatasan dalam kapasitas
intelektual mereka. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera otak, kondisi
genetik, atau komplikasi saat lahir.

5. Tuna Wicara: Kondisi ini merujuk pada kesulitan dalam berbicara atau memahami bahasa. Ini
bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera otak, gangguan perkembangan, atau
kondisi genetik.

Setiap jenis tuna memiliki tantangan dan hambatan tersendiri, dan memerlukan pendekatan yang
berbeda dalam penanganannya. Selalu penting untuk menghargai dan memahami perbedaan
setiap individu, serta memberikan dukungan yang mereka butuhkan.
Ada banyak jenis kecacatan yang dapat mempengaruhi seseorang, baik dari segi fisik, mental,
maupun emosional. Berikut adalah beberapa contoh jenis kecacatan beserta penyebabnya:

1. Kecacatan Fisik:
 Kelainan Bawaan: Kecacatan fisik bisa disebabkan oleh kelainan bawaan yang
terjadi saat perkembangan janin dalam kandungan, seperti spina bifida atau
sindrom Down.
 Kecelakaan: Cedera serius akibat kecelakaan, seperti kecelakaan mobil atau
jatuh dari ketinggian, bisa menyebabkan kecacatan fisik permanen.
 Penyakit: Penyakit tertentu seperti polio atau multiple sclerosis (MS) bisa
menyebabkan kecacatan fisik karena kerusakan pada sistem saraf atau organ
tubuh.
2. Kecacatan Mental:
 Gangguan Neurodevelopmental: Beberapa kecacatan mental seperti autisme
spektrum, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD adalah istilah
medis untuk gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif. atau
disleksia seringkali disebabkan oleh gangguan neurodevelopmental yang
memengaruhi perkembangan otak.
 Gangguan Psikologis: Kecacatan mental juga bisa disebabkan oleh faktor
psikologis, seperti gangguan mood (depresi, bipolar), gangguan kecemasan, atau
skizofrenia.
 Trauma atau Pengalaman Emosional: Pengalaman traumatis seperti kekerasan
fisik atau seksual, atau lingkungan keluarga yang tidak stabil, dapat menyebabkan
masalah mental seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD) atau gangguan
kepribadian.
3. Kecacatan Sensorik:
 Hilang Pendengaran: Kehilangan pendengaran bisa terjadi akibat faktor genetik,
paparan suara keras secara berlebihan, atau kondisi medis seperti infeksi telinga.
 Buta atau Rabun: Kecacatan visual bisa disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk kelainan mata bawaan, penyakit seperti diabetes yang mempengaruhi
mata, atau cedera pada mata.
4. Kecacatan Intelektual:
 Kelainan Genetik: Beberapa kondisi genetik seperti sindrom Down, sindrom
Fragile X, atau sindrom Prader-Willi dapat menyebabkan kecacatan intelektual.
 Kerusakan Otak: Kerusakan pada otak akibat trauma, infeksi, atau penyakit
seperti ensefalitis dapat menyebabkan kecacatan intelektual.

Setiap individu dengan kecacatan memiliki pengalaman dan tantangannya sendiri. Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi jenis dan tingkat kecacatan seseorang, dan penting untuk
memperlakukan setiap individu dengan hormat dan mempertimbangkan kebutuhan dan
kemampuannya secara individual.

Anda mungkin juga menyukai