Disusun oleh :
PADANG
2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-nya lah sehingga makalah fiqih zakat ini dapat saya selesaikan
dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Ingra Sovita selaku Dosen
Akuntansi Zakat yang telah memberikan tugas ini yang nantinya dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada para pembaca, saya menyadari bahwa laporan ini
sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Al-Qur’an
Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 43 : “ Dan dirikanlah
sholat, tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku”.
“Ambillah zakat dari Sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. At-taubah: 103).
2
“Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-
orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Rum: 39).
3
Adalah zakat yang boleh dibayarkan pada waktu yang tidak tertentu,
mencakupi hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil
ternak, harta temuan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi) yang
masing-masing memiliki perhitungan sendiri-sendiri.
4
sebagaimana kondisi dalam zakat harta perdagangan dan harta
naqdain (emas dan perak).
• Harta yang tunduk pada zakat tersebut harus mencapai jumlah
tertentu yang dinamakan nisab. Besar nisab berbeda dari zakat yang
satu kepada zakat yang lain.
• Kepemilikan atas harta yang tunduk kepada zakat tersebut harus
melewati haul (satu tahun) secara sempurna, kecuali zakat tanaman
pertanian, buah dan rikaz, yang dizakati waktu panen atau waktu
mendapatkannya.
2. TUJUAN ZAKAT
Sebagai pokok ajaran agama atau ibadah, zakat mengandung hikmah
dan tujuan tertentu. Hikmah zakat adalah sifat-sifat rohaniah dan filosofis
yang terkandung dalam Lembaga zakat. Dimaksud dengan tujuan zakat di
sini adalah sasaran praktisnya. Dari tujuan tersebut dapat dikemukakan
sebagai berikut :
(a) Membantu, mengurangi dan mengangkat kaum fakir miskin dari
kesulitan hidup dan penderitaan mereka.
(b) Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh al-Gharimin,
ibnu sabil, dan para mustahik lainnya.
(c) Membina dan merentangkan tali solidaritas / persaudaraan sesame umat
manusia.
(d) Mengimbangi ideologi kapitalisme dan komunisme.
(e) Menghindarkan penumpukkan kekayaan perseorangan yang
dikumpulkan di atas penderitaan orang lain.
(f) Mencegah jurang pemisah kaya dan miskin yang dapat menimbulkan
malapetaka dan kejahatan sosial.
KEUTAMAAN ZAKAT
5
(e) Menjauhkan diri dari api neraka dan melepaskannya dari kepicikan
dunia dan akhirat.
(f) Mendatangkan keberkatan dan kemaslahatan kepada Masyarakat.
(g) Menumbuhkan kerukunan dan membuahkan kasih sayang.
(h) Mengembangkan rasa tanggung jawab dan menghasilkan uswatun
khasanah.
HIKMAH ZAKAT
6
• Karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk
menolong, membantu, membina mereka, terutama fakir miskin ke
arah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Sehingga mereka
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak.
• Sebagai pilar amal bersama antara orang-orang kaya yang
berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya
digunakan untuk berjihad di jalan Allah, yang karena kesibukannya
tersebut, ia tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha
dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya.
• Zakat juga merupakan salah satu bentuk konkret dari jaminan sosial
yang disyariatkan oleh ajaran islam. Melalui syariat zakat,
kehidupan orang-orang fakir, miskin, dan orang-orang yang
menderita lainnya akan terperhatikan dengan baik.
• Sebagai salah satu sumber dana bagi Pembangunan sarana maupun
prasarana yang harus dimiliki umat islam,seperti ibadah,
Pendidikan, Kesehatan, sosial maupun ekonomi sekaligus sarana
pengembangan kualitas sumber daya manusia muslim.
• Berfungsi untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab
zakat itu bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi
mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang kita
usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah
SWT.
7
Zakat juga wajib atas harta milik orang yang tidak sempurna ahliyahnya
(yang belum mendapat beban kewajiban ibadah), sesuai dengan sabda Rasulullah
saw yang dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al-Awsath dari Anas bin Malik :
Artinya : “Berdaganglah dalam harta anak yatim sehingga ia tidak dimakan oleh
zakat”. (HR. At-Thabrani).
Zakat juga diwajibkan atas orang-orang yang dipenjara dan yang dibuang di
jalan Allah jika mereka mempunyai kebebasan dalam mempergunakan hartanya
dengan perantaraan wali yang mengurusinya, berdasarkan qiyas atas orang gila dan
anak kecil sesuai dengan pendapat jumhur ulama.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Zakat adalah sedekah wajib yang di keluarkan umat islam. Hukum zakat
adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu.
Zakat terbagi atas dua tipe : zakat fitrah dan zakat mal. Orang yang berhak
menerima zakat, antara lain : Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Hamba Sahaya,
Gharimin, Fisabilillah, dan Ibnu Sabil. Dan orang yang tidak berhak menerima
zakat, antara lain : orang kaya, hamba sahaya, keturunan Rasulullah, orang yang
dalam tanggungan yang berzakat, dan orang kafir.
9
10