Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FIQIH ZAKAT

Diajukan untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Akuntansi Zakat

Dosen Pengampu : Ingra Sovita, S.E, MM, AK

Disusun oleh :

1. RINDY CHANDIKA 21110002


2. WIDYA SYAFITRI 21110011
3. LARA APRILA 21110029

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

PADANG

2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karunia-nya lah sehingga makalah fiqih zakat ini dapat saya selesaikan

dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Ingra Sovita selaku Dosen

Akuntansi Zakat yang telah memberikan tugas ini yang nantinya dapat memberikan

wawasan yang lebih luas kepada para pembaca, saya menyadari bahwa laporan ini

sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran

yang dapat membangun makalah ini.

Padang, 01 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

2.1 PENGERTIAN ZAKAT ................................................................................ 2

2.2 SUMBER HUKUM ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH ............................ 2

2.3 JENIS-JENIS ZAKAT .................................................................................. 3

2.4 SYARAT, TUJUAN, DAN FUNGSI ZAKAT .............................................. 4

2.5 ATAS SIAPA ZAKAT DIWAJIBKAN.......................................................... 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pandagan islam, Allah adalah pemilik mutlak alam semesta dan isinya,
sehingga harta kekayaan yang dimilki manusia hanyalah titipan yang bersifat
sementara, di mana manusia diberi kekuasaan untuk mengelolanya. Sebagai pihak
yang diberi kekuasaan tentu manusia harus mengikuti kehendak pemilik mutlak
dari harta kekayaan tersebut yaitu Allah, baik dalam perolehan, pendayagunaan
maupun penyaluran atau penggunaannya. Salah satu kehendak dan ketentua Allah
terkait dengan penggunaan harta yang harus diikuti oleh manusia adalah ketentuan
tentang zakat. Dengan demikian, zakat tidak hanya berfungsi sebagai perwujudan
ketaatan kepada Allah, tetapi juga merupakan perwujudan kepedulian kepada
sesama umat manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ZAKAT


Dari segi bahasa zakat berasal dari kata “zaka” yang berarti berkah, tumbuh,
suci, bersih dan baik. Sedangkan zakat secara terminology berarti aktivitas
memberikan harta tersebut sesuai perintah allah SWT yang sesuai dengan
perhitungan tertentu untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya.
Berdasarkan pengertian tersebut bahwasanya zakat itu tidak sama dengan donasi,
sumbangan dan shadaqah yang bersifat sukarela. Zakat suatu kewajiban bagi umat
muslim yang harus ditunaikan dan bukan merupakan hak, sehingga kita tidak bisa
memilih untuk membayar atau tidak. Zakat memiliki aturan yang jelas mengenai
harta apa yang harus dizakatkan, batas harta yang terkena zakat, dengan disertai
cara perhitungannya bahkan siapa saja yang menerima zakat pun telah diatur oleh
Allah SWT dan Rasul-nya. Jadi, zakat adalah sesuatu yang sangat khusus karena
memiliki aturan-aturan dengan sedemikian rincinya yang telah ditentukan oleh
syara.

2.2 SUMBER HUKUM ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH


Hukum zakat dalam islam adalah wajib bagi setiap muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Hukum zakat ini didasarkan pada dalil-dalil dari
al-qur’an dan hadist diantaranya adalah :

1. Al-Qur’an
Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 43 : “ Dan dirikanlah
sholat, tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku”.

“Ambillah zakat dari Sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. At-taubah: 103).

2
“Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-
orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Rum: 39).

“Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya


(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan
adanya (kehidupan) akhirat.” (QS. Fussilat: 6-7).
2. Hadist
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “barang siapa yang
dikaruniai oleh Allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka
pada hari kiamat nanti ia akan didatangi oleh seekor ular Jantan gundul yang
sangat berbisa dan sangat menakutkan dengan dua bitnik di atas kedua
matanya.” (HR. Bukhari).
“Golongan yang tidak mengeluarkan zakat (di dunia) akan ditimpa
kelaparan dan kemarau panjang.” (HR. Tabrani).
“Bila shadaqah (zakat) bercampur dengan kekayaan lain, maka
kekayaan itu akan binasa.” (HR. Bazar dan Baihaqi) “zakat itu dipungut dari
orang-orang kaya di antara mereka, dan diserahkan kepada orang-orang
miskin.” (HR. Bukhari).

2.3 JENIS-JENIS ZAKAT


Selain syarat-syarat juga terdapat jenis-jenis zakat harus ditunaikan, diantaranya
yaitu sebagai berikut :

a) Zakat jiwa atau zakat fitrah


Adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim setelah
matahari terbenam akhir bulan Ramadhan. Lebih utama jika dibayarkan
sebelum sholat idul fitri, karena jika di bayarkan setelah sholat ied, maka
sifatnya seperti sedekah biasa bukan zakan fitrah. Seperti sabda Nabi
Muhammad SAW. “barang siapa yang mengeluarkannya sebelum sholat
ied, maka itu zakat fitrah yang diterima. Dan barang siapa yang
mengeluarkannya sesudah sholat ied, maka itu termasuk salah satu sedekah-
sedekah biasa.” (HR. Ibnu Abbas).
b) Zakat harta

3
Adalah zakat yang boleh dibayarkan pada waktu yang tidak tertentu,
mencakupi hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil
ternak, harta temuan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi) yang
masing-masing memiliki perhitungan sendiri-sendiri.

2.4 SYARAT, TUJUAN, DAN FUNGSI ZAKAT


1. Syarat-syarat yang harus terpenuhi bagi harta yang tunduk kepada zakat :
Para ahli fiqih telah meletakkan beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam
harta sehingga tunduk kepada zakat. Diantara syarat tersebut yang
terpenting adalah :
• Harta tersebut harus dimiliki dengan kepemilikan yang sempurna
oleh muzaki (orang yang mengeluarkan zakat) pada waktu datang
waktunya zakat, tidak berkaitan dengan hak orang lain dan pemilik
tersebut harus mampu untuk mempergunakannya
(membelanjakannya) dengan kehendaknya sendiri, sehingga
memungkinkan pemindahan kepemilikan kadar (jumlah) zakat dari
harta tersebut kepada yang berhak.
• Harta tersebut harus berkembang (baik berkembang secara riil, bisa
menerima perkembangan ataupun berkembang secara hukum),
maksudnya adalah bahwa pengolahan harta tersebut menghasilkan
produk atau pemasukan, sama saja apakah pengolahan tersebut
benar-benar terjadi atau tidak, sehingga harta yang disimpan tunduk
kepada zakat.
• Harta tersebut harus merupakan kelebihan dari nafkah dari
kebutuhan asasi bagi kehidupan muzaki dan orang di bawah
tanggungannya. Ini maksudnya bahwa muzaki harus mencapai batas
kecukupan hidup (had al-kifayah), dan barang siapa yang berada di
bawah batas tersebut tidak ada kewajiban zakat bagi mereka.
• Harta tersebut harus terbebas dari hutang. Ini merupakan penguat
dari syarat kepemilikan secara sempurna. Jika terdapat hutang tunai
(hutang yang jatuh tempo pada tahun tersebut) maka harus
dipotongkan dari harta yang wajib zakat tersebut sebelum dihitung

4
sebagaimana kondisi dalam zakat harta perdagangan dan harta
naqdain (emas dan perak).
• Harta yang tunduk pada zakat tersebut harus mencapai jumlah
tertentu yang dinamakan nisab. Besar nisab berbeda dari zakat yang
satu kepada zakat yang lain.
• Kepemilikan atas harta yang tunduk kepada zakat tersebut harus
melewati haul (satu tahun) secara sempurna, kecuali zakat tanaman
pertanian, buah dan rikaz, yang dizakati waktu panen atau waktu
mendapatkannya.
2. TUJUAN ZAKAT
Sebagai pokok ajaran agama atau ibadah, zakat mengandung hikmah
dan tujuan tertentu. Hikmah zakat adalah sifat-sifat rohaniah dan filosofis
yang terkandung dalam Lembaga zakat. Dimaksud dengan tujuan zakat di
sini adalah sasaran praktisnya. Dari tujuan tersebut dapat dikemukakan
sebagai berikut :
(a) Membantu, mengurangi dan mengangkat kaum fakir miskin dari
kesulitan hidup dan penderitaan mereka.
(b) Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh al-Gharimin,
ibnu sabil, dan para mustahik lainnya.
(c) Membina dan merentangkan tali solidaritas / persaudaraan sesame umat
manusia.
(d) Mengimbangi ideologi kapitalisme dan komunisme.
(e) Menghindarkan penumpukkan kekayaan perseorangan yang
dikumpulkan di atas penderitaan orang lain.
(f) Mencegah jurang pemisah kaya dan miskin yang dapat menimbulkan
malapetaka dan kejahatan sosial.

KEUTAMAAN ZAKAT

(a) Menumbuh suburkan pahala.


(b) Memberikan berkat kepada harta yang tinggal / setelah dizakati.
(c) Menjadi sebab bertambahnya rezeki dan pertolongan Allah SwT.
(d) Menjauhkan diri dari bencana yang tidak dikehendaki.

5
(e) Menjauhkan diri dari api neraka dan melepaskannya dari kepicikan
dunia dan akhirat.
(f) Mendatangkan keberkatan dan kemaslahatan kepada Masyarakat.
(g) Menumbuhkan kerukunan dan membuahkan kasih sayang.
(h) Mengembangkan rasa tanggung jawab dan menghasilkan uswatun
khasanah.

HIKMAH ZAKAT

(a) Mensyukuri nikmat Allah, meningkatsuburkan harta dan pahala serta


membersihkan diri dari kekotoran, kikir dan dosa.
(b) Melindungi masyarakat dari bahaya kemiskinan dan kemelaratan
dengan segala akibatnya.
(c) Memerangi dan mengatasi kefakiran yang menjadi sumber bencana dan
kejahilan.
(d) Membina dan mengembangkan stabilitas kehidupan sosial, ekonomi,
pendidikan dan sebagainya.
(e) Mewujudkan rasa solidaritas dan belas ksihan.
(f) Merupakan manifestasi kegotongroyongan dan tolong menolong.
3. FUNGSI ZAKAT
Selain untuk membersihkan jiwa dan harta, dengan berzakat juga dapat
mengoptimalkan pengentasan kemiskinan, karena orang-orang yang
berzakat disalurkan kepada penerima zakat dan tepat sasaran, seperti kepada
fakir, miskin, riqab, gharim, musafir, muallaf, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Maka dari itu, sebelum menunaikan zakat, kita juga perlu mengetahui
fungsi-fungsi zakat, yakni :
• Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah, mensyukuri nikmat-
Nya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang
tinggi. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Ibrahim ayat
7, “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan,
‘sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah
(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka pasti azab-Ku sangat berat,”

6
• Karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk
menolong, membantu, membina mereka, terutama fakir miskin ke
arah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Sehingga mereka
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak.
• Sebagai pilar amal bersama antara orang-orang kaya yang
berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya
digunakan untuk berjihad di jalan Allah, yang karena kesibukannya
tersebut, ia tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha
dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya.
• Zakat juga merupakan salah satu bentuk konkret dari jaminan sosial
yang disyariatkan oleh ajaran islam. Melalui syariat zakat,
kehidupan orang-orang fakir, miskin, dan orang-orang yang
menderita lainnya akan terperhatikan dengan baik.
• Sebagai salah satu sumber dana bagi Pembangunan sarana maupun
prasarana yang harus dimiliki umat islam,seperti ibadah,
Pendidikan, Kesehatan, sosial maupun ekonomi sekaligus sarana
pengembangan kualitas sumber daya manusia muslim.
• Berfungsi untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab
zakat itu bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi
mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang kita
usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah
SWT.

2.5 ATAS SIAPA ZAKAT DIWAJIBKAN


Zakat merupakan kewajiban bagi setiap orang muslim laki-laki dan
perempuan yang merdeka, memiliki satu isab atau lebih dari harta yang diwajibkan
di dalamnya zakat. Kewajiban zakat tersebut umum bagi setiap muslim, baik ia
berakal, gila atau anak-anak yang belum baligh, karena ia merupakan ibadah
maliyah dan merupakan hak Allah dalam harta. Hal ini adalah pendapat mayoritas
ahli fiqih berdasarkan firman Allah swt : “ Hai orang-orang yang beriman
nafkahkanlah (dijaln Allah) Sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk
kamu”. (QS. Al-Baqarah : 267).

7
Zakat juga wajib atas harta milik orang yang tidak sempurna ahliyahnya
(yang belum mendapat beban kewajiban ibadah), sesuai dengan sabda Rasulullah
saw yang dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al-Awsath dari Anas bin Malik :

Artinya : “Berdaganglah dalam harta anak yatim sehingga ia tidak dimakan oleh
zakat”. (HR. At-Thabrani).

Zakat juga diwajibkan atas orang-orang yang dipenjara dan yang dibuang di
jalan Allah jika mereka mempunyai kebebasan dalam mempergunakan hartanya
dengan perantaraan wali yang mengurusinya, berdasarkan qiyas atas orang gila dan
anak kecil sesuai dengan pendapat jumhur ulama.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Zakat adalah sedekah wajib yang di keluarkan umat islam. Hukum zakat
adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu.

Zakat terbagi atas dua tipe : zakat fitrah dan zakat mal. Orang yang berhak
menerima zakat, antara lain : Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Hamba Sahaya,
Gharimin, Fisabilillah, dan Ibnu Sabil. Dan orang yang tidak berhak menerima
zakat, antara lain : orang kaya, hamba sahaya, keturunan Rasulullah, orang yang
dalam tanggungan yang berzakat, dan orang kafir.

9
10

Anda mungkin juga menyukai