Anda di halaman 1dari 2

3. Jenis-jenis E.

Coli dan Salmonella

A. Jenis-jenis E.Coli

Escherichia coli tersusun dari berbagai jenis bakteri. Strain patogen eshericia coli diklasifikasikan ke
dalam jenis-jenis patogen dan empat di antaranya terkait dengan diare.

1) STEC juga dapat disebut Escherichia coli penghasil verocytotoxin (VTEC) atau Escherichia coli
enterohemorrhagic (EHEC).
Escherichia coli penghasil racun Shiga (STEC) yang dapat menyebabkan penyakit bawaan
makanan (foodborn disease) yang serius. Sumber wabah STEC terutama mencakup kontaminasi
tinja pada daging mentah dan setengah matang atau produk lainnya, sayuran, dan susu mentah.
Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat menimbulkan dampak berbahaya,
seperti sindrom uremik hemolitik (HUS), terutama pada orang lanjut usia dan anak-anak. STEC
sensitif terhadap panas. Ketika memasak di rumah, seseorang harus memastikan untuk
memperhatikan kebiasaan kebersihan makanan, seperti "memasak dengan benar" (WHO, 2018)
2) Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC)
Golongan ETEC merupakan penyebab diare yang sering pada bayi di negara berkembang, hal
tersebut diakibatkan virulensi yang dihasilkan oleh ETEC yaitu enterotoksin dan antigen vili
(fimbrae), enterotoksin ETEC berupa toksin tidak tahan panas (heat labile toxins) dan toksin
tahan panas (heat stabile toxins).
3) Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
EPEC merupakan strain pertama diantara strain Escherichia coli yang berhasil diidentifikasi
sebagai penyebab diare pada pasien bayi dan anakanak di Eropa. Oleh karena itu, EPEC
merupakan penyebab diare cair yang sering terjadi pada bayi di negara berkembang tetapi
dapat sembuh sendiri. EPEC akan menempel pada sel mukosa usus halus atau masuk kedalam
mukosa yang dapat menyebabkan hilangnya mikrovili sehingga proses penyerapan terganggu
dan terjadi diare.
4) Enteroaggregative Escherichia coli (EAEC)
EAEC merupakan penyebab diare akut dan kronik dalam jangka waktu lebih dari 14 hari pada
orang-orang di negara berkembang, EAEC memproduksi hemolisin dan Heat stabil toxin,
enterotoksin seperti yang dikeluarkan oleh ETEC. Toksin yang dihasilkan oleh EAEC dapat
melekat pada bagian mukosa lumen usus yang dapat menyebabkan diare pada anak-anak.
5) Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC)
EHEC merupakan penyebab diare ringan dan hemorrhage colitis (radang usus besar). Transmisi
EHEC dapat melalui makanan yang dihidangkan tidak higienis dan penularan secara spontan
atau secara kontak langsung (person to person), EHEC memproduksi sitotoksin yang dapat
menyebabkan terjadinya peradangan dan perdarahan yang meluas di usus besar yang dapat
menyebabkan haemolytic uraemic syndrome terutama pada anak-anak. Gejala yang timbul
ditandai dengan diare akut, kejang, demam, dan perlahan-lahan diare menjadi berdarah.
B. Jenis-jenis Salmonella

Salmonellosis adalah penyakit di seluruh dunia yang disebabkan oleh bakteri dari genus Salmonella.
Sebagian besar kasus salmonellosis pada manusia dikaitkan dengan konsumsi produk makanan yang
terkontaminasi seperti daging sapi, daging babi, daging unggas, telur, sayuran, jus, dan jenis makanan
lainnya. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan kontak antara manusia dan hewan peliharaan yang
terinfeksi.

Secara klinis Salmonella sp dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Salmonella typhoid Dapat menyebabkan demam tifoid atau demam enterik akibat Salmonella typhi,
Salmonella paratyphi A,B, dan C.

2. Salmonella non-typhoid Dapat menyebabkan gastroenteritis akibat Salmonella choleraesuis,


Salmonella enteritidis, Salmonella typhimurium, dan lain-lain

Sources :

Malan, Anjali & Sharma, Hardeep. (2022). E. coli as an Indicator of Organic Pollution in Water: A Review.
Romadhon, Z., Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Identifikasi bakteri Escherichia coli dan
Salmonella sp. pada siomay yang dijual di kantin SD Negeri di kelurahan Pisangan, Cirendeu, dan
Cempaka Putih (Bachelor's thesis, FKIK UIN Jakarta).

Anda mungkin juga menyukai