SOP HIPERTENSI
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan
(≥)140 mmHg dan/atau diastolik lebih dari sama dengan (≥)90 mmHg.
Hipertensi, lebih lanjut dikategorikan menjadi beberapa derajat berdasarkan
tekanan darah sistolik dan diastoliknya sebagai berikut:
Monitoring tekanan darah dilakukan minimal satu kali setiap bulan. Target
tekanan darah yang ingin dicapai yaitu <140/90 mmHg. Selain monitoring
terhadap target tekanan darah, dilakukan juga monitoring kepatuhan
pengobatan, keluhan terkait komplikasi, dan modifikasi gaya hidup.
Sedangkan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui adanya komplikasi
dapat dilakukan setiap enam bulan sekali.
Jika target penurunan tekanan darah tidak tercapai setelah melalui protocol
monoterapi atau kombinasi terapi, pasien dapat segera dirujuk ke FKRTL.
Berikut adalah kriteria rujukan segera pasien hipertensi:
o Nyeri dada baru.
o Gejala/tanda serangan iskemik transien (TIA) atau stroke.
o Gejala/tanda gagal jantung (sesak napas, kesulitan bernapas, tungkai
bengkak) atau puncak jantung naik- turun.
o Nyeri kaki yang parah dengan gejala klaudikasio.
o Tekanan darah >180/110 mmHg dengan sakit kepala berat, nyeri dada,
sesak napas, penglihatan kabur, perubahan status mental, penurunan
produksi urin, mual, muntah, lesu, kejang, papil edema, tanda atau
tanda neurologis fokal gagal jantung.
o Tekanan darah >200/>120 mmHg.
o Glukosa plasma >18mmoI/l (325mg/dl) dan keton urin 2+
o Hipoglikemia yang tidak teratasi dengan pemberian glukosa intravena.
o Dicurigai diabetes tipe 1 pada pasien yang baru didiagnosis.
o Setiap infeksi berat atau ulkus yang terinfeksi.
o Kemunduran penglihatan baru-baru ini.
o Anuria.
o Takikardia simtomatik.