Tahap 1 (EE) 2 Komposisi/jumlah massa Lilin 250gram, Krayon 5gram, Minyak Kayu Putih 15ml, Bibit parfume 25ml, Minyak Jelantah Bekas 90ml, Eco Enzyme 15ml dan Tepung Tapioka 30gram. Tahap 2 (NON EE) Lilin 250gram, Krayon 5gram, Minyak Kayu Putih 15ml, Bibit parfume 20ml, Minyak Jelantah Bekas 90ml, dan Tepung Tapioka 30gram.
3 Fungsi setiap bahan
- Lilin fugsinya untuk membantu pengerasan.
- Minyak jelantah fungsinya minyak jelantah dapat membantu lilin untuk membakar lebih lama. - Minyak kayu putih fungsinya membantu menambah aromatraphynya - Eco enzyme memiliki sifat pengawet alami Fungsi/Manfaat yang dapat memperpanjang umur simpan lilin tanpa tambahan bahan kimia berbahaya. - Bibit parfume fungsinya menghilangkan bau pada minyak jelantahnya dan memberi sensasi wangi pada lilin aromateraphy. - Tepung tapioca fungsinya untuk membantu penjernihan pada minyak jelantah. Manfaat Poduk Lilin aromaterapi dapat menciptkan ketenangan dan membantu meringankan gejala stress dengan menurunkan hormone kortisol dalam tubuh.
4 Sifat fisik dan kimia minyak dapat berubah pada
saat proses pemanasan selama minyak digunakan. Dalam proses memanaskan minyak terjadi hidrolisis trigliserida dan meningkatkan kandungan asam lemak bebas dalam minyak. Kandungan asam lemak bebas dan air pada limbah minyak dapat menyebabkan Konsep Kimia Yang dampak negatif karena adanya reaksi Digunakan transesterifikasi, karena metil ester dan gliserol menjadi sulit untuk dipisahkan. Minyak jelantah lebih kental dibandingkan dengan minyak baru karena terbentuknya dimer asam dan polimer serta gliserida pada minyak jelantah akibat pemanasan ketika dipakai. Berat molekul dan nilai iodium mengalami penurunan. Minyak goreng bekas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti parafin dalam pembuatan biodiesel dan biofuel serta lilin. Ada berbagai langkah yang dilakukan untuk mengubah minyak goreng sisa menjadi lilin. Lilin dapat dihasilkan dari gliserin mentah yang diperoleh dengan menggabungkan sisa minyak goreng dengan zat lain. Salah satu ide yang digunakan dalam konversi minyak jelantah menjadi lilin adalah ilmu terapan kimia hidrokarbon. Sifat kimia memainkan peran yang penting dalam pembuatan lilin. Proses pembuatan lilin melibatkan reaksi kimia yang mengubah bahan mentah seperti parafin atau lemak hewan menjadi lilin. Sifat kimia ini mempengaruhi titik lebur, kekerasan, dan kestabilan lilin. Dengan memahami sifat kimia ini, kita dapat menciptakan lilin yang lebih baik dan tahan lama. Lilin terbuat dari bahan bakar seperti lilin parafin, yang merupakan senyawa hidrokarbon. Selama pembakaran, senyawa hidrokarbon tersebut bereaksi dengan oksigen di udara dan menghasilkan panas, cahaya, dan gas karbon dioksida. Lilin memiliki sifat suhu lebur yang penting dalam pembuatan dan penggunaannya. Suhu lebur adalah suhu di mana zat padat berubah menjadi zat cair. Ketika lilin dipanaskan, suhu lebur dari bahan bakar lilin akan dicapai, sehingga lilin meleleh dan dapat digunakan. Sifat kimia berupa kekerasan juga berperan dalam pembuatan lilin. Lilin perlu memiliki kekerasan yang tepat agar mudah digunakan dan tidak lembek. Bahan pembentuk lilin seperti lilin parafin biasanya ditambahkan dengan lilin penambah untuk memberikan kekerasan yang diinginkan. 5 Reaksi Esterefikasi Reaksi kimia yang terjadi Pembuatan lilin melibatkan proses pencampuran bahan dasar seperti lilin parafin atau lilin lebah dengan pewarna dan pewangi jika diperlukan. Kemudian, campuran dipanaskan hingga meleleh dan kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Setelah itu, lilin didinginkan sehingga mengeras. Proses ini menghasilkan lilin yang siap digunakan dengan berbagai bentuk, warna, dan aroma sesuai kebutuhan.
Namun adapun Reaksi yang terjadi pada saat
Pembuatan lilin. Reaksi Kimia yang terjadi Yaitu reaksi eteresifikasi Reaksi int terjadi antara Minyak Jelantah dengan Alkohol (Etanol) Pengaruh katalis (biasanya asam sulfat) Membentuk ester yang Merupakan bahan dasar lılın. Selama reaksi Molekul Asam lemak Alkohol dan bergabung untuk Membentuk Molekul ester yang Merupakan komponen Utama yaitu lilin. Reaksi ini Menghasilkan lilin yang Memiliki Struktur molekuler yang berbeda tergantung Jenis Asam lemak dan alkohol yang digunakan, serta kondisi reaksı yang diatur seperti suhu & kelembapan. Peran Etanol pada pembuatan lilin dapat digunakan Sebagai pelarut untuk Mencampurkan bahan tambahan Seperti pewarna/pewangi Sebelum ditambahkan ke dalam lilin. Dalam konteks ini etanol berperan sebagai Pelarut untuk membantu larutan bahan tambahan Mencampur dengan baik sebelum dituangkan kedalam Cetakan lilin.