Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 6

Nama kelompok : Esa Wulan Artika (2210208004)

: Ayu devita sari (2210208014)

1 Nama Produk Aromatherapy Candles (Romantic)


Tahap 1 (EE)
2 Komposisi/jumlah massa Lilin 250gram, Krayon 5gram, Minyak Kayu Putih
15ml, Bibit parfume 25ml, Minyak Jelantah Bekas
90ml, Eco Enzyme 15ml dan Tepung Tapioka
30gram.
Tahap 2 (NON EE)
Lilin 250gram, Krayon 5gram, Minyak Kayu Putih
15ml, Bibit parfume 20ml, Minyak Jelantah Bekas
90ml, dan Tepung Tapioka 30gram.

3
Fungsi setiap bahan

- Lilin fugsinya untuk membantu pengerasan.


- Minyak jelantah fungsinya minyak jelantah
dapat membantu lilin untuk
membakar lebih lama.
- Minyak kayu putih fungsinya membantu
menambah aromatraphynya
- Eco enzyme memiliki sifat pengawet alami
Fungsi/Manfaat yang dapat memperpanjang umur simpan lilin
tanpa tambahan bahan kimia berbahaya.
- Bibit parfume fungsinya menghilangkan bau
pada minyak jelantahnya dan memberi sensasi
wangi pada lilin aromateraphy.
- Tepung tapioca fungsinya untuk membantu
penjernihan pada minyak jelantah.
Manfaat Poduk
Lilin aromaterapi dapat menciptkan
ketenangan dan membantu meringankan gejala
stress dengan menurunkan hormone kortisol
dalam tubuh.

4 Sifat fisik dan kimia minyak dapat berubah pada


saat proses pemanasan selama minyak digunakan.
Dalam proses memanaskan minyak terjadi hidrolisis
trigliserida dan meningkatkan kandungan asam lemak
bebas dalam minyak. Kandungan asam lemak bebas
dan air pada limbah minyak dapat menyebabkan
Konsep Kimia Yang dampak negatif karena adanya reaksi
Digunakan transesterifikasi, karena metil ester dan gliserol
menjadi sulit untuk dipisahkan. Minyak jelantah lebih
kental dibandingkan dengan minyak baru karena
terbentuknya dimer asam dan polimer serta gliserida
pada minyak jelantah akibat pemanasan ketika
dipakai. Berat molekul dan nilai iodium mengalami
penurunan.
Minyak goreng bekas dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti parafin dalam pembuatan biodiesel dan
biofuel serta lilin. Ada berbagai langkah yang
dilakukan untuk mengubah minyak goreng sisa
menjadi lilin. Lilin dapat dihasilkan dari gliserin
mentah yang diperoleh dengan menggabungkan sisa
minyak goreng dengan zat lain. Salah satu ide yang
digunakan dalam konversi minyak jelantah menjadi
lilin adalah ilmu terapan kimia hidrokarbon.
Sifat kimia memainkan peran yang penting dalam
pembuatan lilin. Proses pembuatan lilin melibatkan
reaksi kimia yang mengubah bahan mentah seperti
parafin atau lemak hewan menjadi lilin. Sifat kimia
ini mempengaruhi titik lebur, kekerasan, dan
kestabilan lilin. Dengan memahami sifat kimia ini,
kita dapat menciptakan lilin yang lebih
baik dan tahan lama.
Lilin terbuat dari bahan bakar seperti lilin parafin,
yang merupakan senyawa hidrokarbon. Selama
pembakaran, senyawa hidrokarbon tersebut bereaksi
dengan oksigen di udara dan menghasilkan panas,
cahaya, dan gas karbon dioksida.
Lilin memiliki sifat suhu lebur yang penting dalam
pembuatan dan penggunaannya. Suhu lebur adalah
suhu di mana zat padat berubah menjadi zat cair.
Ketika lilin dipanaskan, suhu lebur dari bahan bakar
lilin akan dicapai, sehingga lilin meleleh dan dapat
digunakan.
Sifat kimia berupa kekerasan juga berperan dalam
pembuatan lilin. Lilin perlu memiliki kekerasan yang
tepat agar mudah digunakan dan tidak lembek. Bahan
pembentuk lilin seperti lilin parafin biasanya
ditambahkan dengan lilin penambah untuk
memberikan kekerasan yang diinginkan.
5 Reaksi Esterefikasi
Reaksi kimia yang terjadi Pembuatan lilin melibatkan proses pencampuran
bahan dasar seperti lilin parafin atau lilin lebah
dengan pewarna dan pewangi jika diperlukan.
Kemudian, campuran dipanaskan hingga meleleh dan
kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Setelah itu,
lilin didinginkan sehingga mengeras. Proses ini
menghasilkan lilin yang siap digunakan dengan
berbagai bentuk, warna, dan aroma sesuai kebutuhan.

Namun adapun Reaksi yang terjadi pada saat


Pembuatan lilin. Reaksi Kimia yang terjadi Yaitu
reaksi eteresifikasi Reaksi int terjadi antara Minyak
Jelantah dengan Alkohol (Etanol) Pengaruh katalis
(biasanya asam sulfat) Membentuk ester yang
Merupakan bahan dasar lılın. Selama reaksi Molekul
Asam lemak Alkohol dan bergabung untuk
Membentuk Molekul ester yang Merupakan
komponen Utama yaitu lilin. Reaksi ini Menghasilkan
lilin yang Memiliki Struktur molekuler yang berbeda
tergantung Jenis Asam lemak dan alkohol yang
digunakan, serta kondisi reaksı yang diatur seperti
suhu & kelembapan. Peran Etanol pada pembuatan
lilin dapat digunakan Sebagai pelarut untuk
Mencampurkan bahan tambahan Seperti
pewarna/pewangi Sebelum ditambahkan ke dalam
lilin. Dalam konteks ini etanol berperan sebagai
Pelarut untuk membantu larutan bahan tambahan
Mencampur dengan baik sebelum dituangkan
kedalam Cetakan lilin.

Anda mungkin juga menyukai