Anda di halaman 1dari 11

Aksi Nyata

Merdeka
Belajar
RADEN AYU TRIVIA FRIDA
DEWI, S. PD
Mengenali dan Memahami Diri
Sebagai Pendidik
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali
karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling
mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali
kekuatan dan kelemahan diri. Video ini mengajak Ibu dan Bapak
Guru merefelksikan kekuatan dan kelemahan yang kita punyai, lalu
bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk
berperan mendidik murid-murid kita
Mengenali dan Memahami Diri
Sebagai Pendidik
Mendidik adalah memproses siswa menjadi baik, sopan santun, jujur, bertanggung
jawab. Sedangkan mengajar adalah memproses orang menjadi pintar, cerdas,
pandai. Jika kita bersekolah cuma hanya menjadi sebuah lembaga pengajaran, dan
tidak mendidik, akibatnya siswa kita hanya 'pintar' tetapi tidak 'baik.'
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Mengenali dan Memahami Diri
Sebagai Pendidik
Mendidik dan mengajar itu berbeda, tetapi keduanya saling membantu, dan saling
mendukung. Contohnya mendidik, kita sebagai guru atau pendidik. Kita harus mendidik
anak-anak kita supaya berbicara jujur, baik, tolong menolong sesama orang lain, sopan
santun terhadap guru dan orang lain. Sedangkan mengajar, kita harus mengisi ilmu-
ilmu pembelajaran, mengisi konsep-konsep dalam pembelajaran, dan menerangkan ilmu
pembelajaran. Jadi mendidik dan mengajar itu berbeda.
Mendampingi Murid dengan Utuh
dan Menyeluruh
Sebagai guru harus bisa mendampingi siswa-siswinya dengan utuh dan menyeluruh.
Hal ini karena guru berperan sebagai pengganti orangtua saat di sekolah. Membimbing
dan mendidik siswa agar berkepribadian Pancasila sudah selayaknya ditanamkan oleh
guru.
Mendidik dan Melatih Kecerdasan
Budi Pekerti
Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid
yang tidak hanya diberntuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.
𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐩 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐮𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐊𝐢 𝐇𝐚𝐣𝐚𝐫
𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 (𝐊𝐇𝐃) 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐣𝐮 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐫𝐝𝐞𝐤𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧
𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚. 𝐀𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐚𝐬-𝐥𝐮𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚
𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐭𝐮𝐡. 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐠𝐚, 𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫
𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐭𝐢𝐧. 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐞𝐩 𝐊𝐇𝐃 𝐡𝐚𝐥 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐛𝐮𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐤𝐞𝐫𝐭𝐢.
Pendidikan yang Mengantarkan
Keselamatan dan Kebahagiaan
Fungsi pendidikan adalah untuk mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan
kepercayaan bahwa di masa depan kelak mereka harus mampu mengisi zamannya. Murid
harus memahami bahwa hidup tidak cukup untuk kepentingan dirinya saja (individualistik)
tetapi juga harus mampu berkolaborasi dan berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan
dimana ia berada.
dokumentasi
umpan balik

Ni Ketut Sukani, S. Pd Ni Wayan Linda Ni Luh Eka


Rahayuni, S. Pd Indrawati S. Pd
umpan balik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai