Anda di halaman 1dari 16

PEMBUATAN kASUS BERDASARKAN AREA PROMOSI KESEHATAN

(DIARE)

Sekelompok Mahasiswa D3 Keperawatan Lubuklinggau melakukan kunjungan ke rumah


Keluarga Tn. A. Tn. A (35 tahun) tinggal bersama istrinya Ny.S (34 tahun). Tn. A bekerja
sebagai buruh tani dan Ny. S bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Tn. A dan Ny. S
Berpendidikan tamatan SMP,Mampu membaca dan menulis. Keperluan keluarga untuk
pengobatan ditanggung oleh BPJS. Sejak 1 bulan yang lalu Ny.S didiagnosis menderita
DIARE.Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa warga belum mengetahui
pengertian penyakit Diare, penyebab dan pengobatan Diare. Keluarga sangat ingin tahu
tentang penyakit Diare karena ingin segera sembuh. Tn.A sangat mendukung kesembuhan
Ny.S dan siap mengikuti saran dari petugas kesehatan. Jarak rumah dengan Puskesmas
terdekat adalah 500 meter dapat dijangkau dengan jalan kaki maupun sepeda motor.
Perangkat desa sangat mendukung pemberantasan Diare yang ada di wilayahnya dengan
menyiapkan kadar Kesehatan sebagai ng minum obat atau (PMO) setiap harinya, begitu pula
pemilik lahan pertanian yang dikelola oleh Tn.A yang juga sangat mendukung kesembuhan
Ny.S dengan sesekali memberikan tambahan uang untuk Ny.berobat.
MATERI DIARE

A. PENGERTIAN

Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali sehari (WHO 1992).
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang
terus-menerus dan ginjal atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare
adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100 - 200
ml per jam tinja)dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula
disertai frekuensi BAB yang meningkat.

B. ETIOLOGI

Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara hewan, kuman yang
berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan),makanan,
infeksi,kurangnya hygien dan sanitasi lingkungan dan sebagainya

C. PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP PENYAKIT DIARE

Penyebab diare lainnya adalah juga pola makan yang salah seperti makan makanan yang
merangsang gerakan usus seperti makan makanan pedas,makanan basi dan beracun, alergi
terhadap makanan, dll.

1. Makanan pedas
Makanan pedas bisa memic diare pada banyak orang. Makanan akan pedas membuat usus
teriritasi. Saat territasi, tubuh akan mengirim lebih banyak air ke usus untuk meredakan
gejala. Air selanjutnya akan bercampur dengan kotoran dan membuat tinja menjadi encer atau
berair. Sebagian orang mampu makan makanan pedas tanpa masalah, sementara yang lain
mungkin mengalami diare setiap kali Makan makanan pedas.Hal ini disebabkan setiap orang
memiliki kepekaan usus yang berbeda serta tergantung pula pada makanan lain yang dimakan
bersamaan dengan makanan pedas.
2. Makanan basi
Organisme-organisme seperti E. Coli, Salmonella, Cacing protozoa dan jamur ini
mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampakya makanan tidak dicerna
kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus
akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus
menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang
menyebabkan tinja berair pada diare.
3. Alergi terhadap makanan
Penyebab lain diare salah satunya adalah alergi terhadap makanan.Alergi makanan yang
paling sering menyebabkan diare adalah alergi terhadap protein susu yang disebut dengan
laktosa. Kemampuan tubuh mencerna laktosa akan semakin berkurang seiring dengan
pertambahan usia dan biasanya pada bayi/anak-anak enzim laktosa (lactose) belum di
produksi secara sempurna shing ga menimbulkan diare.

D. TANDA DAN GEJALA DIARE

– Tinja encer
– Muntah
– Badan lesu atau lemah Panas
– Tidak nafsu makan
– Darah dan lendir dalam kotoran
– Nyeri pinggang

E. CARAPENANGANAN DIARE
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus diberi cairan
sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, diberi
cairan rumah tangga seperti air tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi
cairan elektrolit berupa oralit. Jika tidak ada oralit, bisa Menggunakan larutan gula garam.
Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok
teh mujung garam, dilarutkan dalam satu gelas air matang (200 cc). Selanjutnya penderita
diberi minum.
F. NUTRISI BAGI PENDERITA DIARE
1. Makan Makanan Khusus
Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena
makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik
untuk penderita susah buang air besar.
2. Perhatikan terkstur makanan
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi
atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan
energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan
sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan
yang pedas mengandung cabai dan lada Kondisi gerakan peristaltik usus yang tidak
memungkinkan, maka perlu diberi makanan yang lunak untuk membantu peristaltic usus.
Bagi bayi yang mash menyusui, ASI tetap diberikan dan Pasi di encerkan.

G. PENCEGAHAN DIARE
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
• Menutup makanan dan minuman
• Mencuci makanan/ sayuran
• Selalu minum udara yang sudah dimasak
• Menjaga kebersihan diri
• Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air, sampah di buang pada
tempanya dan ditutup
• Makan makanan yang schat / bergizi Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama
namun diare mash terus berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan keschatan
terdekat.
PENGKAJIAN PROMOSI KESEHATAN DIARE

A. Faktor Predisposisi

Tn. A (35 tahun) tinggal bersama istrinya Ny.S (34 tahun). Tn. A bekerja sebagai buruh tani
dan Ny. S bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Tn. A dan Ny. S Berpendidikan tamatan
SMP,Mampu membaca dan menulis. Keperluan keluarga untuk pengobatan ditanggung oleh
BPJS. Sejak 1 bulan yang lalu Ny.S didiagnosis menderita DIARE.Berdasarkan hasil
pengkajian didapatkan data bahwa warga belum mengetahui pengertian penyakit Diare,
penyebab dan pengobatan Diare. Keluarga sangat ingin tahu tentang penyakit Diare karena
ingin segera sembuh. Tn.A sangat mendukung kesembuhan Ny.S dan siap mengikuti saran
dari petugas kesehatan. Jarak rumah dengan Puskesmas terdekat adalah 500 meter dapat
dijangkau dengan jalan kaki maupun sepeda motor. Perangkat desa sangat mendukung
pemberantasan Diare yang ada di wilayahnya dengan menyiapkan kadar Kesehatan sebagai
pendamping minum obat atau (PMO) setiap harinya, begitu pula pemilik lahan pertanian yang
dikelola oleh Tn.A yang juga sangat mendukung kesembuhan Ny.S dengan sesekali
memberikan tambahan uang untuk Ny.berobat.

B. Faktor Kemungkinan

a. Ketersediaan pelayanan kesehatan


Terdapat pelayanan kesehatan yang berjarak 500 meter dari rumah Tn. A, serta petugas
kesehatan yang rutin datang seminggu sekali dan kader kesehatan yang datang setiap hari
sebagai PMO.

b. Ketercapaian pelayanan kesehatan


Keluarga Tn. A dapat menjangkau Puskesmas dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda
motor. Keluarga Tn. A memiliki jaminan kesehatan BPJS.

c. Peraturan dan komitmen masyarakat/orang terdekat


Tn. A sangat mendukung kesembuhan Ny. S dan siap mengikuti saran dari petugas kesehatan.
C. Faktor Penguat
Perangkat desa sangat mendukung pemberantasan TB yang ada di wilayahnya dengan
menyiapkan kader kesehatan sebagai Pendamping Minum Obat (PMO) setiap harinya,
begitupula pemilik pabrik yang mempekerjakan Ny. S juga sangat mendukung kesembuhan
Ny. S dengan sesekali memberikan tambahan uang untuk Ny. S berobat.

D. Diagnosis Keperawatan
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.

Strategi Promosi Kesehatan DIARE

1. Pemberdayaan

Adalah suatu upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan menentukan dan
mampu individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam menyelenggarakan
setiap upaya kesehatan.
Dalam melakukan pemberdayaan agar bisa terlaksananya dengan baik strategi promkes,
tentunya petugas Puskesmas harus memperhatikan kondisi dan situasi daerah yang akan
mereka lakukan pemberdayaan, khususnya sosial budaya masyarakat. Dimana dalam strategi
promosi kesehatan ini dilakukan di daerah pelosok yaitu daerah di sekitar puskesmas karena
masih kental budaya masyarakat setempat yang masih buang air besar BAB di sungai, hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan
juga dikarenakan masih banyaknya warga yang belum mempunyai jamban yang sehat di
rumah mereka, sehingga kasus diare di daerah tersebut meningkat setiap tahunnya. Untuk itu
dilakukan suatu pemberdayaan oleh petugas Puskesmas agar masyarakat bisa mengubah
perilakunya dan juga menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga air sungai di
daerah tersebut tidak tercemar lagi. Adapun pemberdayaan dilakukan yaitu:
A. Pemberdayaan individu
Pemberdayaan individu yaitu pemberdayaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan kepada
warga di sekitar wilayah yang mengunjungi Puskesmas karena mempunyai permasalahan
terhadap pencemaran atau terkena penyakit diare, dalam pemberdayaan dilakukan dengan
metode konseling dan menggunakan media brosur, dalam pemberdayaan ini pihak Puskesmas
dan mahasiswa memperkenalkan perilaku baru kepada warga yang terkena penyakit diare
tersebut seperti meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, mencuci tangan sebelum
makan, meningkatkan kualitas air di rumah dan tidak buang air besar di sungai sehingga
setelah warga tersebut mendapat pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri dan
lingkungannya maka warga tersebut bisa mengubah perilaku yang selama ini dipraktikkan
atau kebiasaan buruk warga tersebut menjadi lebih baik lagi.

B. Pemberdayaan keluarga
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas Puskesmas dan mahasiswa dengan mengunjungi rumah
warga sekitar yang masih belum mempunyai jamban yang sehat di rumah mereka. Metode
yang digunakan yaitu dialog dan bimbingan dengan media lembar balik, gimana kegiatan ini
diharapkan agar anggota keluarga menjadi tahu dan mendapat informasi tentang pentingnya
adanya jamban yang sehat di rumah mereka dan mengetahui apa saja permasalahan yang
diakibatkan karena masih buang air besar di sungai, selain menimbulkan penyakit diare juga
dapat merusak lingkungan di sekitar pemukiman sehingga mau mengubah kebiasaan dan
membangun jamban yang sehat di rumah mereka, mengatasi persoalan diare di daerah ini dan
kasus diare dapat menurun setiap tahunnya 3 prinsip dasar kemitraan yang harus diperhatikan
dan dipraktikkan adalah kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan. Dan juga dalam
melakukan kemitraan diperlukan metode dan media yang sesuai dengan sasaran yang dituju
sehingga kegiatan promosi kesehatan di lingkungan warga dapat berjalan dengan semestinya
dan pesan yang ingin disampaikan ke dapat dipahami oleh sasaran.

C. Pemberdayaan masyarakat
Pihak Puskesmas dan mahasiswa di sekitar wilayah memberitahu tentang permasalahan di
daerah tempat tinggal yaitu tingginya kasus diare di sekitar daerah tersebut, kemudian
dilakukan musyawarah dan juga dibentuk organisasi masyarakat terhadap kesehatan dan
membentuk para kader kemudian juga diperlukan peran aktif warga untuk melakukan upaya-
upaya agar permasalahan diare dapat diatasi yaitu kegiatan gotong royong warga sekitar
membersihkan sungai yang tercemar tadi dan bersama-sama membangun toilet umum yang di
dalamnya terdapat jamban dan air bersih, sehingga warga yang kurang mampu atau terkendala
biaya dalam membangun jamban yang sehat di rumah mereka bisa memanfaatkan fasilitas
tersebut agar tidak buang air besar di sungai lagi.

2. Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-tokoh masyarakat informal dan formal) agar
masyarakat di lingkungan Puskesmas dan warga berdaya untuk mencegah serta meningkatkan
kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat.

Dalam rangka mengupayakan lingkungan Puskesmas dan juga pemukiman warga di sekitar
Puskesmas yang kasus diare yang masih tinggi, maka pihak Puskesmas mahasiswa melakukan
advokasi kepada pemimpin atau kepala daerah dan juga bupati atau pejabat daerah tersebut
untuk membuat program yang berupaya mengatasi permasalahan diare serta program
pembangunan toilet umum yang di dalamnya terdapat jamban yang sehat, pembuatan toilet
warga yang menandai dan bersih dan juga memberikan dana kepada warga yang kurang
mampu atau kendala terhadap biaya dalam membangun jamban yang sehat di rumah mereka
sehingga tidak ada lagi informasi bahwasannya masih ada masyarakat yang buang air besar di
sungai dan kemudian dengan program ini kasus diare dapat menurun di wilayah tersebut.
3. Kemitraan
Setelah dilakukan pemberdayaan, binan suasana dan advokasi tentunya tiga kegiatan tersebut
dapat berjalan lancar jika adanya kemitraan baik itu kerjasama dengan warga setempat,
pemangku kebijakan dan juga para organisasi-organisasi yang ada di wilayah tersebut
sehingga dap pemangku kebijakan dan juga para organisasi-organisasi yang ada di wilaya
h tersebut sehingga dapat dengan adanya kemitraan ini bisa dilaksanakan dan terlaksana.
Topik : Diare
Sasaran : Keluarga Tn.A
Tujuan Umum : Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Diare selama 30
menit,diharapkan keluarga Tn. A mampu memahami tantang Diare
secara benar.

Tujuan Khusus : Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Diare selama 30


menit,diharapkan keluarga Tn. A mampu :
1. Menjelaskan kembali seluruh pengertian Diare secara benar

2. Menjelaskan embali penyebab Diare secara benar

3. Menjelaskan kembali pengobatan Diare secara benar

Garis-garis Besar : 1. Pengertian Diare


2. Penyebab Diare
3. Pengobatan Diare
Metode : Penyuluhan

Media : leaflet yang berisi tentang pengertian, penyebab, dan pengobatan Diare.
Waktu : 30 Menit
Tempat : Di ruang tamu rumah keluarga Tn. A, dengan setting penyuluh duduk
berhadapan dengan Tn. A dan Ny. S

Rencana Evaluasi

Lama Waktu : 5 Menit


Metode : Tanya jawab lisan
Instrumen evaluasi
1. pengertian DIARE
2. Pengaruh pola makan terhadap penyakit DIARE
3. Tanda dan gejala DIARE
N Tahap Waktu Kegiatan Petugas Kegiatan Sasaran
o Penyuluhan
1. Pembukaa 5 menit a. Memberi senyum, salam, a. Membalas senyum,
n sapa kepada sasaran salam sapa dari
b. Memperkenalkan diri penyuluh
secara singkat b. Menerima perkenalan
c. Menyampaikan tujuan dari penyuluh
dan menyampaikan c. Sasaran menyimak
pokok bahasan d. Sasaran menyimak
d. Menyampaikan prosedur e. Sasaran menyepakati
e. Menyampaikan kontrak kontrak waktu
waktu f. Sasaran terkondisikan
f. Pengkondisian sasaran untuk menerima
g. Melakukan apersepsi materi
g. Sasaran menjawab
apersepsi yang
disampaikan penyuluh
2. Penyajian 15 a. Menyampaikan materi a. Sasaran menyimak
menit (pengertian, penyebab, penyampaian materi
dan pengobatan Diare) dari penyuluh
b. Memberikan kesempatan b. Sasaran bertanya
sasaran untuk bertanya tentang hal yang
belum dimengerti
kepada penyuluh
3. Evaluasi 5 menit a. Memberikan pertanyaan a. Sasaran menjawab
kepada sasaran tentang pertanyaan penyuluh
pengertian, penyebab, dan b. Sasaran menanggapi
pengobatan Diare reinforcement positif
b. Memberikan dari penyuluh
reinforcement positif
kepada sasaran
c. Mengidentifikasi respon
klien

4. Penutup 5 menit a. Membuat kesimpulan a. Sasaran menyimak


penyuluhan b. Sasaran menyimak
b. Mengakhiri penyuluhan c. Membalas senyum,
c. Memberi salam kepada salam sapa dari
sasaran penyuluh
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT DIARE

Topik : Penyakit Diare


Sasaran : Keluarga Tn.A
Waktu/jam :20 menit
Tempat : Rumah Kelurga Tn.A
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Mei 2024

I. ANALISA SITUASI

a. Keadaan lingkungan : Kurang Bersih

b. Tingkat pendidikan : SMP

II. TUJUAN

 TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Tn. A mampu dan akan

memahami apa itu penyakit Diare dan cara mencegah terjadinya penyakit Diare

 TUJUAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, peserta penyuluhan mampu:

- Menjelaskan pengertian diare

- Menjelaskan tentang penyebab diare terutama terhadap pola makan

- Menjelaskan2 atau 3 tentang tanda dan gejala diare

- Menjelaskan cara menangani diare

- Menjelaskan cara pencegahan diare

III. KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan
No Tahapan Waktu Media
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan 5 Menit Micropone - Memberikan salam - Mendengarkan dan
menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dengan
- Menjelaskan tujuan penuh perhatian
penyuluhan memperhatikan
- Menyebutkan materi
penyluhan
2 Pengembagan 10 menit - LCD - Melakukan pretest - Mendengarkan
materi - Slide sebelum - Menjawab atau tanya
- Leaflet menyampaikan materi jawab
dan - Memperhatikan serta
- Menyampaikan mengamati
menjelaskan materi
3 Penutup 5 menit micropone - Merangkum semua - Mendengarkan
materi - Menjawab apa yang
- Melakukan evaluasi ditanyakan
dengan cara - Bertanya apa yang
menanyakan kembali kurang jelas
dan mengulang apabila - Menjawab salam
masih ada peserta yang
belum jelas
- Salam penutup
- Membagikan Leaflet
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab
V. MEDIA
- Leaflet
- Materi satpen
- Micropone
- LCD
VI. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan di Rumah Keluarga Tn.A
2. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
- Peserta mengetahui tentang penyakit Diare
- Peserta mengetahui tentang tanda dan gejala diare
- Peserta mengerti waktu secara tepat dan cepat dalam pencegaham dan penanganan
penyakit diare
- MATERI PENYULUHAN DIARE
A. Pengertian
Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali
sehari(WHO, 1992).Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang mash
memiliki kandungan airberlebihan. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja
yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi
BAB yang meningkat.
B. Etiologi
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara hewan, kuman
yang berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu
makan),makanan, infeksi,kurangnya hygien dan sanitasi lingkungan dan sebagainya.
C. PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP PENYAKIT DIARE
Penyebab diare lainnya adalah juga pola makan yang salah seperti makan makanan
yang merangsang gerakan usus seperti makan makanan pedas,makanan basi dan beracun,
alergi terhadap makanan, dll.
 Makanan pedas
Makanan pedas bisa memic diare pada banyak orang. Makanan akan pedas membuat usus teriritasi.
Saat territasi, tubuh akan mengirim lebih banyak air ke usus untuk meredakan gejala. Air selanjutnya
akan bercampur dengan kotoran dan membuat tinja menjadi encer atau berair. Sebagian orang
mampu makan makanan pedas tanpa masalah, sementara yang lain mungkin mengalami diare setiap
kali Makan makanan pedas.Hal ini disebabkan setiap orang memiliki kepekaan usus yang berbeda
serta tergantung pula pada makanan lain yang dimakan bersamaan dengan makanan pedas.
 Makanan basi
Organisme-organisme seperti E. coli, Salmonella, Cacing protozoa dan jamur ini
mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampakya makanan tidak dicerna
kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus
akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus
menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang
menyebabkan tinja berair pada diare.
 Alergi terhadap makanan

Penyebab lain diare salah satunya adalah alergi terhadap makanan.Alergi makanan yang paling sering
menyebabkan diare adalah alergi terhadap protein susu yang disebut dengan laktosa. Kemampuan
tubuh mencerna laktosa akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia dan biasanya
pada bayi/anak-anak enzim laktosa (lactose) belum di produksi secara sempurna shing ga
menimbulkan diare
D. TANDA DAN GEJALA DIARE
Tanda dan Gejala Diare
- Tinja encer
- Muntah
- Badan lesu atau lemah Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lendir dalam kotoran
- Nyeri pinggang

E. CARA PENANGAN DIARE


Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus diberi
cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan
pertama, diberi cairan rumah tangga seperti air tajin, air sayur, air matang, teh.
Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jika tidak ada oralit, bisa
Menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh
munjung gula pasir, seperempat sendok teh mujung garam, dilarutkan dalam satu gelas
air matang (200 cc). Selanjutnya penderita diberi minum.
F. NUTRISI BAGI PENDERITA DIARE

 Makan Makanan Khusus


Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan
berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita
susah buang air besar.
 Perhatikan terkstur makanan
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau
nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi,
sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan
sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan
yang pedas mengandung cabai dan lada Kondisi gerakan peristaltik usus yang tidak
memungkinkan, maka perlu diberi makanan yang lunak untuk membantu peristaltic usus.
Bagi bayi yang mash menyusui, ASI tetap diberikan dan Pasi di encerkan.
G. PENCEGAHAN DIARE
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Menutup makanan dan minuman
- Mencuci makanan/ sayuran
- Selalu minum udara yang sudah dimasak
- Menjaga kebersihan diri
- Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air, sampah di buang pada tempanya
dan ditutup
- Makan makanan yang schat / bergizi
Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare mash terus berlangsung
segera bawa penderita ke pusat pelayanan keschatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai