4 2018 C Lamp2SE12-2018 Pedoman Inspeksi Lereng Jalan
4 2018 C Lamp2SE12-2018 Pedoman Inspeksi Lereng Jalan
SE Menteri PUPR
Nomor : 12/SE/M/2018
Tanggal : 07 November 2018
PEDOMAN
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
ii
Pedoman inspeksi ini disusun berdasarkan hasil kajian litbang jalan dan jembatan, yang
diawali dengan penelitian slope stability inventory (SSI) yang dikembangkan sejak tahun
1998 melalui kerja sama dengan transport road research laboratory (TRRL). Penelitian ini
selanjutnya dikembangkan menjadi basis data Bidang Geoteknik dan penelitian slope
disaster management system sejak tahun 2006 sampai tahun 2011.
Pedoman ini disusun oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil pada Subkomite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui Gugus Kerja
Balai Geoteknik Jalan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pedoman ini telah dibahas dalam rapat konsensus pada tanggal 06 Juni 2017 di Bandung
yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu perwakilan dari
produsen, konsumen, pakar, dan pemerintah
iii
Inspeksi lereng jalan merupakan salah satu bagian kegiatan yang terintegrasi dalam suatu
sistem manajemen lereng jalan, bersama-sama dengan inventarisasi, penilaian risiko,
mitigasi tingkat risiko, Basis data lereng Jalan dan pemeliharaan. Sistem manajemen lereng
jalan tersebut dilengkapi serangkaian pedoman yang tidak terpisah, meliputi :
1. Pedoman sistem manajemen lereng jalan;
2. Pedoman inventarisasi lereng jalan;
3. Pedoman inspeksi lereng jalan;
4. Pedoman penilaian tingkat risiko lereng jalan;
5. Pedoman mitigasi tingkat risiko lereng jalan;
6. Pedoman pemeliharaan lereng jalan.
Inspeksi lereng jalan terdiri atas inspeksi rutin, inspeksi berkala, dan inspeksi khusus. Setiap
inspeksi dilakukan dengan cara pengumpulan data dan pemeriksaan kondisi lereng, kondisi
konstruksi rekayasa lereng, kondisi drainase, kondisi badan dan bahu jalan, kondisi jalan
inspeksi, dan kondisi instrumentasi. Pelaksanaan inspeksi dilakukan dengan survei lapangan
yang menggunakan formulir atau formulir aplikasi berbasis android/iOS yang ditunjang oleh
beberapa peralatan.
Data hasil inspeksi direkam dan dikelola dalam suatu aplikasi basis data yang berbasis GIS
dan web serta dikenal dengan basis data lereng Jalan. Basis data tersebut mudah diakses
dengan android/IOS oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat umum.
iv
1 Ruang lingkup
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan prosedur inspeksi lereng jalan yang meliputi
inspeksi rutin, inspeksi berkala, dan inspeksi khusus untuk lereng alam dan lereng
buatan, yaitu lereng galian atau lereng timbunan, serta lereng alam dan lereng buatan
yang mengalami keruntuhan.
2 Acuan normatif
Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk
melaksanakan pedoman ini.
Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 1 tahun
1997. Pemetaan penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan,
kemampuan tanah dan penggunaan simbol/warna untuk penyajian dalam peta
Guide To Road Slope Maintenance and Disaster Management, Jica dan JKR Malaysia.
2002
Untuk tujuan penggunaan pedoman ini, istilah dan definisi berikut digunakan.
3.1
aliran (flows)
gerakan tanah pada lokasi yang dangkal, di dekat permukaan, umumnya berupa
keruntuhanan aliran lumpur yang relatif cepat
3.2
anomali topografi
adanya perubahan garis kontur akibat adanya material longsoran regional
1 dari 224
3.4
bentang alam (terain)
bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik tertentu
3.5
diskontinuitas
ketidaksinambungan struktur geologi yang menyebabkan pelapisan batuan tidak
menerus, antara lain ketidakselarasan bidang pelapisan, kekar (joints), sesar (faults),
dan retak-pecah (fracture)
3.6
erosi alur (rill erosion)
akumulasi hasil erosi permukaan yang selanjutnya dibawa melalui sistim alur-alur kecil
yang mengalir
3.7
erosi fretting
erosi yang terjadi akibat terjadinya korosi pada tanah
3.8
erosi parit (gully erosion)
erosi alur yang semakin besar dan dalam karena aliran air yang lebih kuat
3.9
erosi permukaan/lembar (sheet erosion)
erosi permukaan yang terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan
yang paling atas
3.10
gelincir (slides)
keruntuhan massa tanah ataupun batuan yang bergerak pada suatu bidang
3.11
gelincir rotasi
keruntuhan yang umumnya terjadi pada lereng homogen dengan bidang keruntuhan
berbentuk lingkaran pada tempat yang dalam, dan masa tanah yang keruntuhan
cenderung menyatu
3.12
gelincir translasi
keruntuhan dengan bidang keruntuhan yang datar dan massa tanah dengan
keruntuhan berbentuk baji
2 dari 224
3.14
inspeksi lereng rutin
jenis kegiatan pemeriksaan dan pencatatan kondisi lereng jalan secara rutin yang
dilakukan visual sesuai dengan interval tingkat risiko lerengnya
3.15
inspeksi lereng berkala
jenis kegiatan pemeriksaan dan pencatatan kondisi lereng jalan secara berkala yang
dilakukan visual dengan pengukuran-pengukuran sesuai interval tingkat risiko
lerengnya
3.16
inventarisasi lereng jalan
jenis kegiatan pengamatan dan pencatatan terhadap kondisi-kondisi visual di
lapangan yang merupakan data awal suatu lereng jalan
3.17
jalan desa
ruas Jalan yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa
serta jalan lingkungan
3.18
jalan kabupaten/kota
ruas jalan yang menghubungkan antarkelurahan/desa
3.19
jalan nasional
ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi
3.20
jalan nonstatus
ruas jalan yang belum memiliki status
3.21
jalan provinsi
ruas jalan yang menghubungkan antarkabupaten/kota dalam sebuah provinsi
3.22
jatuhan (fall)
keruntuhanan yang disebabkan oleh keruntuhan tarik yang diikuti dengan jenis
keruntuhanan jatuh bebas akibat gravitasi
3 dari 224
3.24
jungkiran (topple)
jenis keruntuhanan memutar ke depan dari satu atau beberapa blok tanah (batuan)
terhadap titik pusat putaran di bawah massa batuan akibat gaya gravitasi dan atau
gaya dorong massa batuan dibelakangnya atau gaya akibat tekanan air yang mengisi
rekahan batuan
3.25
kondisi lereng jalan
kondisi topografi, geologi,dan hidrologi batuan/tanah di sekitar lereng jalan
3.26
lereng alam
lereng atau tebing yang terbentuk karena proses dan fenomena geologi
3.25
lereng galian
lereng yang terbentuk karena adanya pemotongan lereng alam
3.26
lereng jalan
lereng yang berada di bagian kiri, kanan, atas dan bawah suatu ruas jala
3.27
lempung mengembang (swelling clay)
lempung yang bersifat mengembang jika kena air/cairan dan bersifat pecah serta
mudah hancur ketika kering ketika terekspos di permukaan lereng
3.28
lereng timbunan
lereng yang terbentuk karena adanya penimbunan lereng alam
3.29
luas lereng
ukuran panjang lereng dengan panjang kemiringan lereng dengan karakteristik yang
sama
3.30
panjang kemiringan lereng (slope distance)
jarak miring lereng dari dasar lereng ke puncak lereng
3.31
panjang lereng (slope length)
ukuran panjang suatu lereng dengan karakteristik yang sama
4 dari 224
3.33
pengelupasan tipis (exfoliation)
proses pengelupasan batuan akibat adanya tekanan dan perubahan temperatur yang
ekstrim
3.34
sengkedan lereng (terasering)
kondisi lereng yang dibuat bertangga-tangga yang dapat diterapkan pada timbunan
atau galian yang tinggi
3.35
set diskontinuitas
kemenerusan kekar-kekar yang memiliki arah (strike) dan kemiringan (dip) yang sama
pada suatu lereng batuan
3.36
sudut lereng
sudut yang dibentuk oleh garis horizontal dengan kemiringan lereng
3.37
sudut sengkedan lereng
sudut yang dibentuk oleh garis horizontal dengan kemiringan lereng setiap sengkedan
3.38
tinggi lereng
ukuran tinggi suatu lereng dengan karakteristik yang sama
3.39
tinggi sengkedan lereng
jarak vertikal setiap sengkedan lereng jalan
4 Ketentuan
4.1 Umum
a. Inspeksi lereng jalan dilakukan terhadap lereng jalan yang datanya sudah terekam
di dalam basis data lereng jalan.
b. Inspeksi lereng jalan awal harus dilakukan bersamaan dengan inventarisasi lereng
jalan, yaitu inspeksi berkala lereng jalan.
c. Inspeksi lereng kedua dan selanjutnya dilakukan setelah inspeksi lereng berkala
awal sesuai dengan tingkat risiko lerengnya.
d. Inspeksi lereng jalan yang mengalami keruntuhan, tidak terbatas pada ruang milik
jalan.
e. Inspeksi lereng jalan awal menggunakan data sekunder dan hasil inventarisasi
lereng jalan yang disimpan dalam basis data lereng jalan.
5 dari 224
6 dari 224
Inspeksi Ketika hujan dengan intensitas yang tinggi mencapai 100 mm/hari atau mencapai
khusus 70 mm/hari secara terus menerus selama lebih dari dua jam, telah terjadi gempa,
dan rekomendasi ahli geoteknik
(Sumber : Geotechnical Engineering Office Hongkong, 2000-modifikasi)
a. Nomor provinsi
Nomor provinsi pada lereng jalan yang diinventarisasi mengacu pada Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat nomor 248/KPTS/M/2015
yaitu pada Tabel 2 atau peraturan yang berlaku saat inspeksi dilakukan.
7 dari 224
b. Nama provinsi
Nama provinsi lereng jalan yang diinspeksi. Nama provinsi mengacu pada
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat nomor
248/KPTS/M/2015 pada Tabel 2 atau peraturan yang berlaku saat inspeksi
dilakukan.
c. Nomor ruas jalan
Nomor ruas jalan pada lereng yang diinspeksi sesuai dengan nomor ruas jalan
Bina Marga untuk jalan nasional, Dinas Bina Marga Provinsi untuk jalan provinsi
dan Dinas Bina Marga Kabupaten untuk jalan kabupaten sesuai Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor : 250/KPTS/M/2015 atau
peraturan yang berlaku saat inspeksi dilakukan.
d. Nama ruas jalan
Nama ruas jalan pada lereng yang diinspeksi sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 250/KPTS/2015 atau peraturan
yang berlaku saat inspeksi dilakukan. Format arah dari (awal inventarisasi) dan
8 dari 224
e. Arah jalan
Arah jalan pada saat melakukan inspeksi, yaitu dari kota terdekat ke kota terdekat
selanjutnya.
f. Nomor lereng
1. Nomor identitas lereng meliputi nomor provinsi, nomor ruas jalan, nomor urut
lereng yang ada di ruas jalan tersebut dan lokasi lereng dari jalan yaitu lereng
kiri jalan, lereng kanan jalan, lereng bawah atau lereng atas jalan seperti pada
Gambar 1.
2. Ketentuan kiri, kanan, atas, dan bawah jalan dari arah km yang terdekat.
3. Jika diperlukan nomor urut lereng baru diantara nomor lereng yang sudah
diinvetarisasi, gunakan nomor tambahan suffix. Nomor suffix diberikan dimulai
dari 1, 2 dan seterusnya. Sebagai contoh, suatu ruas jalan dengan nomor urut
lereng 001, 002, 003 dan 004, dilakukan inventarisasi baru pada lokasi antara
nomor urut lereng 001 dan 002, nomor inventarisasi baru tersebut diberikan
tambahan suffix menjadi 001.1 dan seterusnya.
No lereng 7 0 0 1 2 0 0 2 A
nomor nomor ruas jalan nomor urut lereng lereng
provinsi kiri
jalan
No lereng 7 0 0 1 2 0 0 2 B
nomor nomor ruas jalan nomor urut lereng lereng
provinsi kanan
jalan
Gambar 1 - Penomoran lereng jalan
g. Bagian lereng
Lokasi lereng dari jalan yaitu lereng kiri jalan, lereng kanan jalan, lereng bawah
atau lereng atas jalan dari arah km yang terdekat.
h. Kilometer
Angka kilometer lokasi yang diinventarisasi atau diinspeksi, dihitung mulai dari
kota pertama pada ruas jalan yang diamati. Pengisian angka kilometer jalan
bersifat opsional, artinya dapat diisikan jika terdapat datanya.
i. Koordinat
Kordinat posisi lokasi lereng pada ruas jalan yang diinspeksi yang diperoleh dari
GPS. Format koordinat yang berlaku adalah longitude-latitude (contoh: -
5.85646000, 105.74402000), dengan datum WGS 1984. Pengambilan koordinat
dilakukan di awal, tengah dan akhir lereng jalan.
j. Nama pelaksana inspeksi
Nama pelaksana yang melakukan inspeksi.
k. Tanggal inspeksi
Tanggal disertai bulan dan tahun saat dilakukan inspeksi.
l. Tanggal inspeksi sebelumnya
Tanggal disertai bulan dan tahun saat inspeksi sebelumnya dilakukan.
m. Jenis inspeksi
9 dari 224
a. Saluran drainase
Kondisi saluran drainase di sekitar lereng pada saat diinspeksi rutin, dengan
pilihan sebagai berikut:
1. Air mengalir dan saluran bersih dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah, dan material penghambat lainnya;
2. Air mengalir namun ada vegetasi seperti rumput liar dll;
3. Air tersumbat/air tidak mengalir.
b. Dinding drainase
Kondisi dinding drainase di lokasi lereng pada saat inspeksi rutin, dalam keadaan
seperti pilihan berikut:
1. Baik;
2. Ada gompal;
3. Ada retak;
4. Bahan pengisi dan penutup sambungan hilang.
a. Kondisi saluran drainase di sekitar lereng pada saat diinspeksi berkala, dengan
pilihan sebagai berikut:
1. Air mengalir dan saluran bersih dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah, dan material penghambat lainnya;
2. Air mengalir namun ada vegetasi seperti rumput liar dll;
3. Air tersumbat/air tidak mengalir.
b. Dimensi tanda kerusakan sistem drainase pada saat diinspeksi berkala yaitu :
1. Gompal
Dimensi gompal pada sistem drainase meliputi panjang, lebar dan tinggi dalam
satuan meter persegi.
2. Retak
Dimensi retak pada pada sistem drainase meliputi lebar celah, dan panjang
dalam satuan meter.
c. Saluran bawah permukaan
10 dari 224
a. Kondisi saluran drainase di sekitar lereng pada saat diinspeksi khusus, dengan
pilihan sebagai berikut:
1. Air mengalir dan saluran bersih dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah, dan material penghambat lainnya;
2. Air mengalir namun ada vegetasi seperti rumput liar dll;
3. Air tersumbat/air tidak mengalir.
b. Dimensi tanda kerusakan sistem drainase pada saat diinspeksi berkala yaitu :
1. Gompal
Dimensi gompal pada sistem drainase meliputi panjang, lebar dan tinggi dalam
satuan meter persegi.
2. Retak
Dimensi retak pada pada sistem drainase meliputi lebar celah, dan panjang
dalam satuan meter.
c. Saluran bawah permukaan
Kondisi saluran bawah permukaan di lokasi lereng timbunan pada saat inspeksi
berkala, dalam keadaan seperti pilihan berikut:
1. Tersumbat/air tidak mengalir atau tidak ada saluran
2. Ujung saluran tidak dipelihara;
3. Pembengkokan (bending) atau kerusakan saluran
11 dari 224
12 dari 224
Lokasi rembesan air pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Di bagian kaki lereng;
2. Di bagian tengah lereng;
3. Di bagian puncak lereng.
h. Utilitas
Kondisi utilitas di sekitar lereng pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Stabil;
2. Tidak stabil/miring.
i. Pohon di sekitar lereng
Kondisi pohon di sekitar lereng pada saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Tegak;
2. Miring;
3. Bergeser.
j. Cekungan/kolam
Keberadaan cekungan-cekungan pada lereng atau puncak lereng yang berpotensi
menjadi kolam genangan air pada saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
k. Mata air
Keberadaan mata air pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
l. Basah pada kaki lereng timbunan
Kondisi basah pada kaki lereng timbunan saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
m. Jejak aliran air pada permukaan lereng timbunan
Jejak aliran air pada permukaan lereng timbunan dengan pilihan sebagai berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
n. Kondisi tanah dasar timbunan
Kondisi tanah dasar timbunan pada saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
15 dari 224
1. Jelas;
2. Sebagian;
3. Tidak jelas.
q. Garis kontur yang terganggu
Garis kontur yang terganggu seperti fitur geografi atau lereng yang curam di
bagian puncak, dengan pilihan sebagai berikut:
1. Jelas;
2. Sebagian;
3. Tidak jelas
r. Penggelembungan pada kaki lereng
Penggelembungan pada kaki lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
s. Vegetasi
Kondisi vegetasi pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Tumbuh;
2. Sebagian mati;
3. Keseluruhan vegetasi mati.
16 dari 224
a. Bangunan rekayasa yang diinspeksi rutin adalah dinding penahan tanah beton,
dinding penahan tanah mortar, beton semprot, bronjong.
b. Kondisi dinding penahan tanah/beton semprot pada saat diinspeksi rutin, dalam
keadaan seperti pilihan berikut:
1. Baik;
2. Tumbuh vegetasi/pohon;
3. Gompal;
4. Retak;
5. Suling-suling baik;
6. Tidak ada air yang mengalir dari suling-suling.
c. Bronjong
Kondisi bronjong pada saat diinspeksi rutin, dengan pilihan sebagai berikut:
1. Baik;
2. Tumbuh vegetasi/pohon;
3. Ambles;
4. Rusak.
d. Jaring tirai (tanpa bioteknik)
1. Tumbuh vegetasi;
a. Kondisi dan dimensi kerusakan dinding penahan tanah/beton semprot pada saat
diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Gompal;
Dimensi luas gompal dalam satuan meter kubik.
3. Retak;
Dimensi retak yang meliputi lebar celah dan panjang retak dalam satuan
meter.
4. Suling-suling baik;
5. Tidak ada air yang mengalir dari suling-suling.
b. Kondisi kerusakan bronjong pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti
pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Kawat bronjong putus;
3. Batu bronjong hilang.
19 dari 224
a. Kondisi dan dimensi kerusakan dinding penahan tanah/beton semprot pada saat
diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Gompal;
Dimensi luas gompal dalam satuan meter kubik.
3. Retak;
Dimensi retak yang meliputi lebar celah dan panjang retak dalam satuan
meter.
4. Suling-suling baik;
5. Tidak ada air yang mengalir dari suling-suling.
b. Kondisi kerusakan bronjong pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti
pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Kawat bronjong putus;
3. Batu bronjong hilang.
c. Kondisi jaring tirai pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti pilihan
berikut:
1. Material jatuhan batuan yang terkumpul/menumpuk pada jaring
2. Komponen jaring tirai ada yang rusak
d. Kondisi daerah penangkap batuan pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan
seperti pilihan berikut:
1. Jatuhan batuan mencapai badan jalan
a. Keruntuhan tanah
Keberadaan keruntuhan tanah atau batuan di lokasi inspeksi rutin, yaitu di
drainase, bahu dan badan jalan, dengan pilihan berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada,
22 dari 224
23 dari 224
25 dari 224
4.4.7 Instrumentasi
Pemeriksaan instrumentasi di lokasi lereng jalan yang diinspeksi baik rutin, berkala dan
khusus, dengan pilihan sebagai berikut:
a. Baik;
b. Ada kerusakan, masih berfungsi;
c. Tidak berfungsi.
4.4.9 Sketsa
a. Lokasi sekitar lereng harus digambarkan dengan sketsa situasi dan sketsa
penampang melintang dan memanjang.
b. Dalam sketsa situasi lereng jalan minimal harus dicantumkan, antara lain :
1. Ruang manfaat jalan yang meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan
ambang pengamannya serta bangunan utilitas;
2. Ruang milik jalan;
3. Garis ketinggian lereng;
4. Letak dan macam bangunan konstruksi lereng;
5. Letak dan macam drainase, gorong-gorong dan arah aliran airnya;
6. Letak dan macam bangunan utilitas;
7. Letak dan macam rambu jalan (patok KM dll);
8. Letak sungai dan arah aliran sungai (jika ada);
9. Letak alur aliran air dan genangan;
10. Letak mata air;
11. Daerah timbunan, daerah galian, daerah keruntuhan/jatuhan batuan;
12. Indikasi ketidakmantapan lereng seperti erosi, ambles dengan retakan dll;
13. Daerah terasiring;
14. Arah jalan ke kota atau tempat yang terdekat;
15. Jenis material penyusun lereng;
16. Arah utara magnetis.
c. Sketsa potongan melintang jalan minimal harus dicantumkan :
1. Bentuk penampang melintang;
2. Lokasi penampang lereng;
3. Sumbu jalan;
4. Bagian-bagian jalan dan ukurannya;
5. Bagian-bagian konstruksi lereng yang ada dan ukurannya;
6. Bagunan pelengkap jalan yang tepat terletak pada irisan tersebut;
7. Bangunan utilitas yang tepat terletak pada irisan tersebut;
8. Drainase dan gorong-gorong yang tepat terletak pada irisan tersebut.
d. Sketsa potongan memanjang jalan minimal harus dicantumkan :
1. Bentuk penampang memanjang;
2. Lokasi penampang lereng;
3. Lokasi jalan;
4. Bagian-bagian Konstruksi lereng yang ada dan ukurannya;
5. Bagunan pelengkap jalan yang tepat terletak pada irisan tersebut;
6. Bangunan utilitas yang tepat terletak pada irisan tersebut;
7. Drainase dan gorong-gorong yang tepat terletak pada irisan tersebut.
a. Pelaksana inspeksi rutin harus memenuhi kualifikasi pada Tabel 3 dan pelaksana
inspeksi berkala harus memenuhi kualifikasi pada Tabel 4.
27 dari 224
28 dari 224
4.6 Peralatan
Peralatan inspeksi lereng jalan rutin, berkala dan khusus sesuai Tabel 6.
29 dari 224
Format pelaporan inspeksi baik rutin, berkala dan khusus lereng jalan minimal
mencakup seperti berikut :
a. Kata pengantar;
b. Daftar isi;
c. Daftar gambar;
d. Daftar tabel;
e. Pendahuluan;
f. Ruang lingkup;
g. Lingkup wilayah;
h. Data inventarisasi dan/atau inspeksi lereng jalan sebelumnya;
i. Pelaksanaan inspeksi lereng jalan;
j. Penutup
1. Kesimpulan;
2. Saran;
k. Daftar pustaka;
l. Lampiran
1. Rangkuman hasil inspeksi lereng jalan;
2. Foto-foto.
Persiapan alat, pelaksana dan Formulir A atau Persiapan alat, pelaksana dan Formulir D atau
aplikasi Inslope inspeksi rutin aplikasi Inslope inspeksi berkala
Tidak
Memenuhi ? Tidak
Memenuhi ?
Ya Ya
Pasang kerucut lalu lintas dibelakang dan Pasang kerucut lalu lintas dibelakang dan
didepan mobil didepan mobil
Pendataan tapak umum sesuai ketentuan Pendataan tapak umum sesuai ketentuan
4.4.1 dengan mengisi formulir Lampiran A 4.4.1 dengan mengisi formulir Lampiran D
lembar 1 atau aplikasi Inslope inspeksi rutin lembar 1 atau aplikasi Inslope inspeksi berkala
folder A. folder A.
Lakukan inspeksi kondisi jalan inspeksi Lakukan inspeksi kondisi jalan inspeksi sesuai
sesuai ketentuan 4.4.1 butir o dengan ketentuan 4.4.1 butir o dengan mengisi
mengisi formulir Lampiran A lembar 1 atau formulir Lampiran D lembar 1 atau aplikasi
aplikasi Inslope inspeksi rutin folder B. Inslope inspeksi berkala folder B.
Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase
dengan ketentuan 4.4.2.1 dengan mengisi dengan ketentuan 4.4.2.2 dengan mengisi
formulir Lampiran A lembar 2-4 atau aplikasi formulir Lampiran D lembar 2-5 atau aplikasi
Inslope inspeksi rutin folder C. Inslope inspeksi berkala folder C.
Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu
jalan sesuai ketentuan 4.4.3.1dengan jalan sesuai ketentuan 4.4.3.2 dengan mengisi
mengisi formulir Lampiran A lembar 5 atau formulir Lampiran D lembar 6-7 atau aplikasi
aplikasi Inslope inspeksi rutin folder D. Inslope inspeksi berkala folder D.
Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan sesuai Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan sesuai
ketentuan 4.4.4.1 dengan mengisi formulir ketentuan 4.4.4.2 dengan mengisi formulir
Lampiran A lembar 6-9 atau aplikasi Inslope Lampiran D lembar 8-16 atau aplikasi Inslope
inspeksi rutin folder E. inspeksi berkala folder E.
Lakukan inspeksi kondisi bangunan Lakukan inspeksi kondisi bangunan rekayasa
Konstruksi lereng jalan sesuai ketentuan lereng jalan sesuai ketentuan 4.4.5.2 dengan
4.4.5.1 dengan mengisi formulir Lampiran A mengisi formulir Lampiran D lembar 17-20
lembar 10-12 atau aplikasi Inslope inspeksi atau aplikasi Inslope inspeksi berkala folder F.
rutin folder E. Lakukan inspeksi kondisi keruntuhan sesuai
Lakukan inspeksi kondisi keruntuhan sesuai ketentuan 4.4.6.2 dengan mengisi formulir
ketentuan 4.4.6.1 dengan mengisi formulir Lampiran D lembar 21-32 atau aplikasi Inslope
Lampiran A lembar 12 atau aplikasi Inslope inspeksi berkala folder G.
inspeksi rutin folder F. Lakukan inspeksi kondisi instrumentasi
Ambil foto sesuai dengan ketentuan 4.4.8 dengan ketentuan 4.4.7 dengan mengisi
Perekaman data inspeksi rutin ke basis data formulir Lampiran D lembar 33 atau aplikasi
lereng jalan sesuai ketentuan 4.1 Inslope inspeksi berkala folder H.
Pembuatan laporan inspeksi rutin sesuai Ambil foto sesuai dengan ketentuan 4.4.8
ketentuan 4.7 Buat sketsa Sesuai ketentuan 4.4.9
Perekaman data inspeksi berkala ke basis
data lereng jalan sesuai ketentuan 4.1
Pembuatan laporan inspeksi berkala sesuai
ketentuan 4.7
31 dari 224
Tidak
Tidak
Tidak
Memenuhi ?
Ya
Pasang kerucut lalu lintas dibelakang dan didepan mobil
Pendataan tapak umum sesuai ketentuan 4.4.1 dengan
mengisi formulir Lampiran G lembar 1 atau aplikasi Inslope
inspeksi khusus folder A.
Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase dengan ketentuan
4.4.2.3 dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 2-5
atau aplikasi Inslope inspeksi khusus folder B.
Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu jalan sesuai
ketentuan 4.4.3.3 dengan mengisi formulir Lampiran G
lembar 6-7 atau aplikasi Inslope inspeksi khusus folder C.
Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan sesuai ketentuan
4.4.4.3 dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 8-16
atau aplikasi Inslope inspeksi khusus folder D.
Lakukan inspeksi kondisi bangunan rekayasa lereng jalan
sesuai ketentuan 4.4.5.3 dengan mengisi formulir Lampiran
G lembar 17-20 atau aplikasi Inslope inspeksi khusus folder
E.
Lakukan inspeksi kondisi keruntuhan sesuai ketentuan
4.4.6.3 dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 21-32
atau aplikasi Inslope inspeksi khusus folder F.
Lakukan inspeksi kondisi instrumentasi dengan ketentuan
4.4.7 dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 33 atau
aplikasi Inslope inspeksi khusus folder G.
Ambil foto sesuai dengan ketentuan 4.4.8
Lakukan pemetaan dengan alat ukur sesuai ketentuan 4.6
Buat sketsa sesuai ketentuan 4.4.9
Perekaman data inspeksi berkala ke basis data lereng
jalansesuai ketentuan 4.1
Pembuatan laporan inspeksi khusus sesuai ketentuan 4.7
Selesai
a. Pengambilan data inventarisasi dan data inspeksi sebelumnya sesuai ketentuan 4.1.
b. Data-data sekunder tersebut dibawa pada saat inspeksi.
Penentuan frekuensi pelaksanaan inspeksi lereng jalan didasarkan tingkat risiko lereng jalan
sesuai ketentuan 4.3.
a. Peralatan sebagaimana pada ketentuan 4.6 disiapkan dan diperiksa dalam kondisi baik.
b. Pelaksana inspeksi lereng ditunjuk sesuai ketentuan 4.5.
c. Formulir inspeksi lereng disiapkan sesuai ketentuan 4.4. jika inspeksi yang dilakukan
inspeksi rutin menggunakan Lampiran A atau aplikasi Inslope inspeksi rutin, jika inspeksi
yang dilakukan inspeksi berkala menggunakan Lampiran D atau aplikasi Inslope inspeksi
berkala, dan jika yang dilakukan inspeksi khusus menggunakan Lampiran G atau
aplikasi Inslope inspeksi khusus.
a. Jika menggunakan aplikasi formulir inspeksi lereng maka aplikasi tersebut harus
dipasang terlebih dahulu pada komputer tablet. Cari aplikasi bernama Inslope di
playstore atau iOS kemudian pasang aplikasi tersebut. Setelah aplikasi terpasang,
masukan nama pengguna beserta kode sandi. Nama pengguna beserta kode sandi
sesuai ketentuan pusjatan (kirim surat elektronik ke admin.lereng@pusjatan.pu.go.id).
Pilih jenis inspeksi lereng jalan yang akan dilakukan kemudian cari nomor lereng yang
telah diinventarisasi.
a. Pemasangan kerucut lalu lintas dibelakang dan didepan mobil inspeksi pada saat tiba
dilokasi inspeksi.
b. Tandai area/ lokasi yang akan diinspeksi dengan GPS sesuai ketentuan 4.4.1 butir i.
Tulislah koordinat lokasi di formulir inspeksi, jika menggunakan formulir aplikasi lokasi
inspeksi akan langsung tertandai.
c. Inspeksi lereng jalan dilakukan sesuai kategori inspeksi dengan ketentuan pasal 4.4.
1. Inspeksi rutin
a) Pendataan tapak umum sesuai ketentuan 4.4.1 dengan mengisi formulir
Lampiran A lembar 1, yaitu nomor provinsi sesuai Tabel 2 , nama provinsi
sesuai Tabel 2, nomor ruas jalan, nomor ruas jalan, nama ruas jalan, arah
jalan, nomor lereng, bagian lereng, kilometer, nama pelaksana inspeksi,
tanggal inspeksi, tanggal inspeksi awal/sebelumnya, dan cuaca saat inspeksi.
Jika menggunakan aplikasi inslope inspeksi rutin, data tapak umum telah terisi
otomatis dari data inventarisasi, lakukan pengisian tanggal inspeksi, nama
pelaksana inspeksi, dan cuaca saat inspeksi pada folder A.
b) Lakukan inspeksi kondisi jalan inspeksi sesuai ketentuan 4.4.1 butir o dengan
mengisi formulir Lampiran A lembar 1, jika menggunakan aplikasi inslope
inspeksi rutin, buka dan isi folder B.
c) Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase yaitu saluran dan dinding sesuai
dengan letaknya dengan ketentuan 4.4.2.1 dengan mengisi formulir Lampiran A
lembar 2-4, jika menggunakan aplikasi inslope inspeksi rutin, buka dan isi folder
C.
d) Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu jalan sesuai ketentuan 4.4.3.1
dengan mengisi formulir Lampiran A lembar 5, jika menggunakan aplikasi
inslope inspeksi rutin, buka dan isi folder D.
33 dari 224
34 dari 224
35 dari 224
1.100. Nomor provinsi 1.101. Nama provinsi 1.102. Nomor ruas jalan 1.103. Nama ruas jalan
1.107. Kilometer ke
1.112. Tanggal inspeksi saat 1.113. Cuaca saat inspeksi 1. Hujan sangat lebat
ini
2. Hujan
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.1.200. Jalan inspeksi 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati
2.1.201. Jalan inspeksi tidak dapat 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati
dilewati
36 dari 224
2.1.310. Saluran di kaki lereng 2.1.311. Air mengalir dan saluran bersih 2.1.311. Air mengalir dan saluran bersih
dari material penghambat seperti dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah
dan material penghambat lainnya dan material penghambat lainnya
2.1.312. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.312. Air mengalir namun ada
seperti rumput liar dll vegetasi seperti rumput liar dll
2.1.316. Bahan pengisi dan penutup 2.1.316. Bahan pengisi dan penutup
sambungan hilang sambungan hilang
37 dari 224
2.1.320. Saluran gendong 2.1.321. Air mengalir dan saluran bersih 2.1.321. Air mengalir dan saluran bersih
dari material penghambat seperti dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah
dan material penghambat lainnya dan material penghambat lainnya
2.1.322. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.322. Air mengalir namun ada
seperti rumput liar dll vegetasi seperti rumput liar dll
2.1.326. Bahan pengisi dan penutup 2.1.326. Bahan pengisi dan penutup
sambungan hilang sambungan hilang
38 dari 224
2.1.330. Saluran terjunan 2.1.331. Air mengalir dan saluran bersih 2.1.331. Air mengalir dan saluran bersih
dari material penghambat seperti dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah
dan material penghambat lainnya dan material penghambat lainnya
2.1.332. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.332. Air mengalir namun ada
seperti rumput liar dll vegetasi seperti rumput liar dll
2.1.336. Bahan pengisi dan penutup 2.1.336. Bahan pengisi dan penutup
sambungan hilang sambungan hilang
39 dari 224
Bahu Jalan
40 dari 224
41 dari 224
42 dari 224
43 dari 224
44 dari 224
2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari 2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
45 dari 224
2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari 2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
46 dari 224
2.1.740 Jaring tirai (tanpa 2.1.741. Tumbuh vegetasi 2.1.741. Tumbuh vegetasi
bioteknik)
2.1.750 Daerah penangkap 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada
batuan daerah penangkap batuan daerah penangkap batuan
Runtuh
2.1.810. Longsor tanah, 2.1.811. Ada 2.1.811. Ada
batuan di drainase, bahu dan
badan jalan
47 dari 224
2.1.740 Jaring tirai (tanpa 2.1.741. Tumbuh vegetasi 2.1.741. Tumbuh vegetasi
bioteknik)
2.1.750 Daerah penangkap 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada
batuan daerah penangkap batuan daerah penangkap batuan
Runtuh
2.1.810. Longsor tanah, 2.1.811. Ada 2.1.811. Ada
batuan di drainase, bahu dan
badan jalan
48 dari 224
49 dari 224
50 dari 224
51 dari 224
1.100. Nomor provinsi 22 1.101. Nama provinsi Jawa Barat 1.102. Nomor ruas jalan 058 1.103. Nama ruas jalan Cidaun Cisela Cilaki
1.108. Koordinat GPS 07°14'01.2" 1.109. Pelaksana inspeksi Cahya, Yuli, Feri
108°11'38.0"
1.112. Tanggal inspeksi saat 12/5/2017 1.113. Cuaca saat inspeksi 3 1. Hujan sangat lebat
ini
2. Hujan
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.1.200. Jalan inspeksi 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati
v
2.1.201. Jalan inspeksi tidak dapat 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati
dilewati
52 dari 224
2.1.310. Saluran di kaki lereng 2.1.311. Air mengalir dan saluran bersih 2.1.311. Air mengalir dan saluran bersih
dari material penghambat seperti dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah
dan material penghambat lainnya dan material penghambat lainnya
2.1.312. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.312. Air mengalir namun ada
seperti rumput liar dll vegetasi seperti rumput liar dll
2.1.316. Bahan pengisi dan penutup 2.1.316. Bahan pengisi dan penutup
sambungan hilang sambungan hilang
53 dari 224
2.1.320. Saluran gendong 2.1.321. Air mengalir dan saluran bersih 2.1.321. Air mengalir dan saluran bersih
v dari material penghambat seperti v dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah
dan material penghambat lainnya dan material penghambat lainnya
2.1.322. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.322. Air mengalir namun ada
seperti rumput liar dll vegetasi seperti rumput liar dll
2.1.326. Bahan pengisi dan penutup 2.1.326. Bahan pengisi dan penutup
sambungan hilang sambungan hilang
54 dari 224
2.1.330. Saluran terjunan 2.1.331. Air mengalir dan saluran bersih 2.1.331. Air mengalir dan saluran bersih
dari material penghambat seperti dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah
dan material penghambat lainnya dan material penghambat lainnya
2.1.332. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.332. Air mengalir namun ada
seperti rumput liar dll vegetasi seperti rumput liar dll
2.1.336. Bahan pengisi dan penutup 2.1.336. Bahan pengisi dan penutup
sambungan hilang sambungan hilang
55 dari 224
Bahu Jalan
56 dari 224
57 dari 224
58 dari 224
59 dari 224
60 dari 224
2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari 2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
61 dari 224
2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari 2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
62 dari 224
2.1.740 Jaring tirai (tanpa 2.1.741. Tumbuh vegetasi 2.1.741. Tumbuh vegetasi
bioteknik)
2.1.750 Daerah penangkap 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada
batuan daerah penangkap batuan daerah penangkap batuan
Runtuh
2.1.810. Longsor tanah, 2.1.811. Ada 2.1.811. Ada
batuan di drainase, bahu dan
badan jalan
63 dari 224
64 dari 224
65 dari 224
22
No provinsi Bagian lereng Atas
Utilitas Stabil
66 dari 224
Nama petugas inspeksi Cahya, Yuli, Feri Tanggal inspeksi 12/5/2017 Supervisi Dinny Tanggal 12/5/2017
67 dari 224
68 dari 224
SKALA 1 : 100
69 dari 224
SKALA 1 : 100
70 dari 224
1.100. Nomor provinsi 1.101. Nama provinsi 1.102. Nomor ruas jalan 1.103. Nama ruas jalan
1.107. Kilometer ke
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
71 dari 224
2.2.310. Saluran di kaki 2.2.311. Air mengalir dan saluran 2.2.311. Air mengalir dan saluran bersih dari
lereng/saluran samping bersih dari material penghambat material penghambat seperti vegetasi/rumput
seperti vegetasi/rumput liar, liar, runtuhan, sampah dan material
runtuhan, sampah dan material penghambat lainnya
penghambat lainnya
2.2.312. Air mengalir namun ada 2.2.312. Air mengalir namun ada vegetasi
vegetasi seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
72 dari 224
2.2.320. Saluran 2.2.321. Air mengalir dan saluran 2.2.321. Air mengalir dan saluran bersih dari
gendong bersih dari material penghambat material penghambat seperti vegetasi/rumput
seperti vegetasi/rumput liar, liar, runtuhan, sampah dan material
runtuhan, sampah dan material penghambat lainnya
penghambat lainnya
2.2.322. Air mengalir namun ada 2.2.322. Air mengalir namun ada vegetasi
vegetasi seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
73 dari 224
2.2.330. Saluran 2.2.331. Air mengalir dan saluran 2.2.331. Air mengalir dan saluran bersih dari
terjunan bersih dari material penghambat material penghambat seperti vegetasi/rumput
seperti vegetasi/rumput liar, liar, runtuhan, sampah dan material
runtuhan, sampah dan material penghambat lainnya
penghambat lainnya
2.2.332. Air mengalir namun ada 2.2.332. Air mengalir namun ada vegetasi
vegetasi seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
74 dari 224
2.2.340. Saluran bawah 2.2.341. Tidak ada saluran 2.2.341. Tidak ada saluran permukaan
permukaan permukaan
75 dari 224
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
76 dari 224
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
77 dari 224
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis : Jenis
Panjang : Panjang :
78 dari 224
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
79 dari 224
Luas : Luas :
Luas : Luas :
80 dari 224
81 dari 224
82 dari 224
83 dari 224
84 dari 224
2.2.740. Kondisi tanah 2.2.741. Kaki lereng tidak stabil 2.2.741. Kaki lereng tidak stabil
dasar pada timbunan
85 dari 224
86 dari 224
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
87 dari 224
2.2.796. Tidak ada air yang mengalir 2.2.796. Tidak ada air yang mengalir dari
dari suling-suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
88 dari 224
Panjang : Panjang :
2.2.806. Tidak ada air yang mengalir 2.2.806. Tidak ada air yang mengalir dari
dari suling-suling suling-suling
89 dari 224
2.2.820. Jaring tirai 2.2.821. Material jatuhan batuan yang 2.2.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.2.882. Komponen jaring tirai ada 2.2.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak
yang rusak
2.2.830. Daerah 3.831. Jatuhan batuan mencapai 3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan
penangkap batuan badan jalan
90 dari 224
2.2.850. Luas 2.2.851. Sangat kecil yaitu jika 2.2.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya
keruntuhan besarnya keruntuhan < 10m2 keruntuhan < 10m2
2.2.852. Kecil yaitu jika besarnya 2.2.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan
keruntuhan 10 – 50 m2 10 – 50 m2
2.2.854. Agak besar yaitu jika 2.2.854. Agak besar yaitu jika besarnya
besarnya keruntuhan 101 – 1000 m2 keruntuhan 101 – 1000 m2
2.2.855. Besar yaitu jika besarnya 2.2.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan
keruntuhan 1001 – 10000 m2 1001 – 10000 m2
2.2.856. Sangat besar yaitu jika 2.2.856. Sangat besar yaitu jika besarnya
besarnya keruntuhan > 10000m2 keruntuhan > 10000m2
91 dari 224
92 dari 224
2.2.870. Jenis 2.2.873. Keruntuhan massa batuan 2.2.873. Keruntuhan massa batuan
keruntuhan
Jungkiran Jungkiran
2.2.874. Longsoran 2.2.874. Longsoran
93 dari 224
2.2.880.Tinggi gawir
keruntuhan
2.2.900.Kondisi 2.2.901. Masih aktif atau bergerak 2.2.901. Masih aktif atau bergerak
keruntuhan
2.2.902. Baru berhenti bergerak atau 2.2.902. Baru berhenti bergerak atau
sekarang mantap sekarang mantap
2.2.903. Mantap, namun masih ada 2.2.903. Mantap, namun masih ada tanda-data
tanda-data gerakan gerakan
2.2.904. Erosi sampingan atau gerak 2.2.904. Erosi sampingan atau gerak merayap
merayap
94 dari 224
2.2.910 Perkiraan 2.2.911. Pemotongan lereng yang 2.2.911. Pemotongan lereng yang terlalu
penyebab keruntuhan terlalu tegak tegak
2.2.913. Erosi pada kaki lereng 2.2.913. Erosi pada kaki lereng
2.2.914. Adanya bidang lapisan 2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
tanah lunak
95 dari 224
2.2.920. Kerusakan 2.2.921. Tidak ada pengaruh yang 2.2.921. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan akibat keruntuhan cukup berarti berarti
96 dari 224
2.2.920. Kerusakan 2.2.926. Seluruh badan jalan 2.2.926. Seluruh badan jalan longsor
jalan akibat keruntuhan longsor (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
2.2.928. Bencana alam, kerusakan 2.2.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
berat dan sangat luas yang sangat luas yang menimbulkan kerugian
menimbulkan kerugian materi cukup materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
besar, bahkan kadang-kadang menelan korban jiwa.
menelan korban jiwa.
2.2.930. Potensi 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
kerusakan jalan cukup berarti berarti
mendatang bila terjadi
keruntuhan
97 dari 224
2.2.930. Potensi 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor
kerusakan jalan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
mendatang bila terjadi
keruntuhan
2.2.937. Bencana alam, kerusakan 2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
berat dan sangat luas yang sangat luas yang menimbulkan kerugian
menimbulkan kerugian materi cukup materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
besar, bahkan kadang-kadang menelan korban jiwa.
menelan korban jiwa.
2.2.940. Sejarah 2.2.941. Ada 2.2.941. Ada
keruntuhan
98 dari 224
2.2.962. 2.2.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.2.963. 2.2.963.
2.2.972. 2.2.972.
2.2.973. 2.2.973.
< 30 ° < 30 °
99 dari 224
2.2.982. 2.2.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.2.983. 2.2.983.
2.2.992. 2.2.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.2.993. 2.2.993.
2.2.1050. Pola retakan 2.2.1051. Retakan beraturan, interval 2.2.1051. Retakan beraturan, interval > 1 m
>1m
Dokumentasi
Sketsa
Sketsa
1.100. Nomor provinsi 22 1.101. Nama provinsi Jawa Barat 1.102. Nomor ruas jalan 058 1.103. Nama ruas jalan Cidaun Cisela Cilaki
1.108. Koordinat GPS 07°14'01.2" 1.109. Pelaksana inspeksi Dinny, Cahya, Yuli, Feri
108°11'38.0"
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.2.320. Saluran 2.2.321. Air mengalir dan saluran bersih dari 2.2.321. Air mengalir dan saluran bersih dari
gendong material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah dan liar, runtuhan, sampah dan material
material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.2.322. Air mengalir namun ada vegetasi 2.2.322. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.310. Saluran di kaki 2.2.311. Air mengalir dan saluran 2.2.311. Air mengalir dan saluran bersih dari
lereng/saluran samping bersih dari material penghambat material penghambat seperti vegetasi/rumput
seperti vegetasi/rumput liar, liar, runtuhan, sampah dan material
runtuhan, sampah dan material penghambat lainnya
penghambat lainnya
2.2.312. Air mengalir namun ada 2.2.312. Air mengalir namun ada vegetasi
vegetasi seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.330. Saluran 2.2.331. Air mengalir dan saluran bersih dari 2.2.331. Air mengalir dan saluran bersih dari
terjunan material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah dan liar, runtuhan, sampah dan material
material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.2.332. Air mengalir namun ada vegetasi 2.2.332. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.340. Saluran bawah 2.2.341. Tidak ada saluran 2.2.341. Tidak ada saluran permukaan
permukaan permukaan
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis : Jenis
Panjang : Panjang :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
2.2.740. Kondisi tanah 2.2.741. Kaki lereng tidak stabil 2.2.741. Kaki lereng tidak stabil
dasar pada timbunan
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.796. Tidak ada air yang mengalir dari 2.2.796. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.806. Tidak ada air yang mengalir dari 2.2.806. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
2.2.820. Jaring tirai 2.2.821. Material jatuhan batuan yang 2.2.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.2.882. Komponen jaring tirai ada yang 2.2.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak
rusak
2.2.830. Daerah 3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan 3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan
penangkap batuan
2.2.850. Luas 2.2.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya 2.2.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya
keruntuhan keruntuhan < 10m2 keruntuhan < 10m2
2.2.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan 2.2.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan
10 – 50 m2 10 – 50 m2
2.2.853. Menengah yaitu jika besarnya 2.2.853. Menengah yaitu jika besarnya
keruntuhan 51 – 100 m2 keruntuhan 51 – 100 m2
2.2.854. Agak besar yaitu jika besarnya 2.2.854. Agak besar yaitu jika besarnya
keruntuhan 101 – 1000 m2 keruntuhan 101 – 1000 m2
2.2.855. Besar yaitu jika besarnya 2.2.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan
keruntuhan 1001 – 10000 m2 1001 – 10000 m2
2.2.856. Sangat besar yaitu jika besarnya 2.2.856. Sangat besar yaitu jika besarnya
keruntuhan > 10000m2 keruntuhan > 10000m2
2.2.870. Jenis 2.2.873. Keruntuhan massa batuan 2.2.873. Keruntuhan massa batuan
keruntuhan
Jungkiran Jungkiran
2.2.874. Longsoran 2.2.874. Longsoran
2.2.880.Tinggi gawir
keruntuhan
2.2.900.Kondisi 2.2.901. Masih aktif atau bergerak 2.2.901. Masih aktif atau bergerak
keruntuhan
2.2.902. Baru berhenti bergerak atau 2.2.902. Baru berhenti bergerak atau
sekarang mantap sekarang mantap
2.2.903. Mantap, namun masih ada tanda- 2.2.903. Mantap, namun masih ada tanda-data
data gerakan gerakan
2.2.904. Erosi sampingan atau gerak 2.2.904. Erosi sampingan atau gerak merayap
merayap
2.2.905. keruntuhan lama, sekarang mantap 2.2.905. keruntuhan lama, sekarang mantap
2.2.910 Perkiraan 2.2.911. Pemotongan lereng yang terlalu 2.2.911. Pemotongan lereng yang terlalu
penyebab keruntuhan tegak tegak
2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng 2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng
2.2.913. Erosi pada kaki lereng 2.2.913. Erosi pada kaki lereng
2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak 2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
2.2.920. Kerusakan 2.2.921. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.2.921. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan akibat keruntuhan berarti berarti
2.2.924. Menutup sebagian jalan (dapat 2.2.924. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.2.925. Ada pengaruh, mengganggu arus 2.2.925. Ada pengaruh, mengganggu arus
lalu-lintas lalu-lintas
2.2.920. Kerusakan 2.2.926. Seluruh badan jalan longsor 2.2.926. Seluruh badan jalan longsor
jalan akibat keruntuhan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
2.2.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.928. Bencana alam, kerusakan berat 2.2.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
dan sangat luas yang menimbulkan kerugian sangat luas yang menimbulkan kerugian
materi cukup besar, bahkan kadang-kadang materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
menelan korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.2.930. Potensi 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
kerusakan jalan berarti berarti
mendatang bila terjadi
keruntuhan
2.2.933. Menutup sebagian jalan (dapat 2.2.933. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.2.934. Ada pengaruh, mengganggu arus 2.2.934. Ada pengaruh, mengganggu arus
lalu-lintas lalu-lintas
2.2.930. Potensi 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor
kerusakan jalan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
mendatang bila terjadi
keruntuhan
2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian sangat luas yang menimbulkan kerugian
materi cukup besar, bahkan kadang-kadang materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
menelan korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.2.962. 2.2.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.2.963. 2.2.963.
2.2.972. 2.2.972.
2.2.973. 2.2.973.
< 30 ° < 30 °
2.2.982. 2.2.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.2.983. 2.2.983.
2.2.992. 2.2.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.2.993. 2.2.993.
2.2.1050. Pola retakan 2.2.1051. Retakan beraturan, interval > 1 m 2.2.1051. Retakan beraturan, interval > 1 m
2.2.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.2.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
Dokumentasi
Sketsa
SKALA 1 : 100
Sketsa
22
No provinsi Bagian lereng Atas
Lereng
Utilitas Stabil
Potensi kerusakan jalan mendatang bila terjadi Ada pengaruh, mengganggu arus lalu-
longsor lintas
Nama petugas inspeksi Dinny, Cahya, Yuli, Feri Tanggal inspeksi 28/4/2017 Supervisi Dinny Tanggal 28/4/2017
SKALA 1 : 100
SKALA 1 : 100
1.100. Nomor provinsi 1.101. Nama provinsi 1.102. Nomor ruas jalan 1.103. Nama ruas jalan
1.107. Kilometer ke
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.3.310. Saluran di kaki 2.3.311. Air mengalir dan saluran bersih 2.3.311. Air mengalir dan saluran bersih dari
lereng/saluran samping dari material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah liar, runtuhan, sampah dan material
dan material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi 2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.320. Saluran 2.3.321. Air mengalir dan saluran bersih 2.3.321. Air mengalir dan saluran bersih dari
gendong dari material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah liar, runtuhan, sampah dan material
dan material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi 2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.330. Saluran 2.3.331. Air mengalir dan saluran bersih 2.3.331. Air mengalir dan saluran bersih dari
terjunan dari material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah liar, runtuhan, sampah dan material
dan material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi 2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.340. Saluran bawah 2.3.341. Tidak ada pipa 2.3.341. Tidak ada pipa
permukaan
2.3.343. Ujung pipa tidak dipelihara 2.3.343. Ujung pipa tidak dipelihara
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis : Jenis :
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
2.3.740. Kondisi tanah 2.3.741. Kaki lereng tidak stabil 2.3.741. Kaki lereng tidak stabil
dasar pada timbunan
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari 2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari 2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
2.3.820. Jaring tirai 2.3.821. Material jatuhan batuan yang 2.3.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang 2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak
rusak
2.3.830. Daerah 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan
penangkap batuan jalan jalan
2.3.850. Luas 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya
keruntuhan keruntuhan < 10m2 keruntuhan < 10m2
2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya 2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan
keruntuhan 10 – 50 m2 10 – 50 m2
2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya 2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya
keruntuhan 51 – 100 m2 keruntuhan 51 – 100 m2
2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya 2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya
keruntuhan 101 – 1000 m2 keruntuhan 101 – 1000 m2
2.3.855. Besar yaitu jika besarnya 2.3.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan
keruntuhan 1001 – 10000 m2 1001 – 10000 m2
2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya 2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya
keruntuhan > 10000m2 keruntuhan > 10000m2
2.3.870. Jenis 2.3.873. Keruntuhan massa batuan 2.3.873. Keruntuhan massa batuan
keruntuhan
Jungkiran Jungkiran
2.3.874. Longsoran 2.3.874. Longsoran
2.3.880.Tinggi gawir
keruntuhan
2.3.900.Kondisi 2.3.901. Masih aktif atau bergerak 2.3.901. Masih aktif atau bergerak
keruntuhan
2.3.902. Baru berhenti bergerak atau 2.3.902. Baru berhenti bergerak atau
sekarang mantap sekarang mantap
2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda- 2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda-data
data gerakan gerakan
2.3.904. Erosi sampingan atau gerak 2.3.904. Erosi sampingan atau gerak merayap
merayap
2.3.910 Perkiraan 2.3.911. Pemotongan lereng yang terlalu 2.3.911. Pemotongan lereng yang terlalu
penyebab keruntuhan tegak tegak
2.3.913. Erosi pada kaki lereng 2.3.913. Erosi pada kaki lereng
2.3.914. Adanya bidang lapisan tanah 2.3.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
lunak
2.3.920. Kerusakan 2.3.921. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.3.921. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan akibat keruntuhan berarti berarti
2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus 2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus
lalu-lintas lalu-lintas
2.3.920. Kerusakan 2.3.926. Seluruh badan jalan longsor 2.3.926. Seluruh badan jalan longsor
jalan akibat keruntuhan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat 2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
dan sangat luas yang menimbulkan sangat luas yang menimbulkan kerugian
kerugian materi cukup besar, bahkan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
kadang-kadang menelan korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.930. Potensi 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
kerusakan jalan berarti berarti
mendatang bila terjadi
keruntuhan
2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus 2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus
lalu-lintas lalu-lintas
2.3.930. Potensi 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor
kerusakan jalan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
mendatang bila terjadi
keruntuhan
2.3.946. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.3.946. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.3.937. Bencana alam, kerusakan berat 2.3.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
dan sangat luas yang menimbulkan sangat luas yang menimbulkan kerugian
kerugian materi cukup besar, bahkan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
kadang-kadang menelan korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.962. 2.3.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.3.963. 2.3.963.
2.3.972. 2.3.972.
2.3.973. 2.3.973.
< 30 ° < 30 °
2.3.982. 2.3.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.3.983. 2.3.983.
2.3.992. 2.3.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.3.993. 2.3.993.
2.3.1050. Pola retakan 2.3.1051. Retakan beraturan, interval > 1 2.3.1051. Retakan beraturan, interval > 1 m
m
2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
Dokumentasi
Sketsa
1.100. Nomor provinsi 22 1.101. Nama provinsi Jawa Barat 1.102. Nomor ruas jalan 183 1.103. Nama ruas jalan Sukanagara-Cibeber
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.3.310. Saluran di kaki 2.3.311. Air mengalir dan saluran bersih 2.3.311. Air mengalir dan saluran bersih dari
lereng/saluran samping dari material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah liar, runtuhan, sampah dan material
dan material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi 2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.320. Saluran 2.3.321. Air mengalir dan saluran bersih 2.3.321. Air mengalir dan saluran bersih dari
gendong dari material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah liar, runtuhan, sampah dan material
dan material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi 2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.330. Saluran 2.3.331. Air mengalir dan saluran bersih 2.3.331. Air mengalir dan saluran bersih dari
terjunan dari material penghambat seperti material penghambat seperti vegetasi/rumput
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah liar, runtuhan, sampah dan material
dan material penghambat lainnya penghambat lainnya
2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi 2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi
seperti rumput liar dll seperti rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.340. Saluran bawah 2.3.341. Tidak ada pipa 2.3.341. Tidak ada pipa
permukaan
2.3.343. Ujung pipa tidak dipelihara 2.3.343. Ujung pipa tidak dipelihara
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis : Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
2.3.740. Kondisi tanah 2.3.741. Kaki lereng tidak stabil 2.3.741. Kaki lereng tidak stabil
dasar pada timbunan
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari 2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari 2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
2.3.820. Jaring tirai 2.3.821. Material jatuhan batuan yang 2.3.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang 2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak
rusak
2.3.830. Daerah 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan
penangkap batuan jalan jalan
2.3.850. Luas 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya
keruntuhan keruntuhan < 10m2 keruntuhan < 10m2
2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya 2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan
keruntuhan 10 – 50 m2 10 – 50 m2
2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya 2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya
keruntuhan 51 – 100 m2 keruntuhan 51 – 100 m2
2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya 2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya
keruntuhan 101 – 1000 m2 keruntuhan 101 – 1000 m2
2.3.855. Besar yaitu jika besarnya 2.3.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan
keruntuhan 1001 – 10000 m2 1001 – 10000 m2
2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya 2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya
keruntuhan > 10000m2 keruntuhan > 10000m2
2.3.870. Jenis 2.3.873. Keruntuhan massa batuan 2.3.873. Keruntuhan massa batuan
keruntuhan
Jungkiran Jungkiran
2.3.874. Longsoran 2.3.874. Longsoran
2.3.880.Tinggi gawir
keruntuhan
2.3.901. Masih aktif atau bergerak 2.3.901. Masih aktif atau bergerak
2.3.902. Baru berhenti bergerak atau 2.3.902. Baru berhenti bergerak atau
sekarang mantap sekarang mantap
2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda- 2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda-data
data gerakan gerakan
2.3.904. Erosi sampingan atau gerak 2.3.904. Erosi sampingan atau gerak merayap
merayap
2.3.910 Perkiraan 2.3.911. Pemotongan lereng yang terlalu 2.3.911. Pemotongan lereng yang terlalu
penyebab keruntuhan tegak tegak
2.3.913. Erosi pada kaki lereng 2.3.913. Erosi pada kaki lereng
2.3.914. Adanya bidang lapisan tanah 2.3.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
lunak
2.3.920. Kerusakan 2.3.921. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.3.921. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan akibat keruntuhan berarti berarti
2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus 2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus
lalu-lintas lalu-lintas
2.3.920. Kerusakan 2.3.926. Seluruh badan jalan longsor 2.3.926. Seluruh badan jalan longsor
jalan akibat keruntuhan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat 2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
dan sangat luas yang menimbulkan sangat luas yang menimbulkan kerugian
kerugian materi cukup besar, bahkan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
kadang-kadang menelan korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.930. Potensi 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
kerusakan jalan berarti berarti
mendatang bila terjadi
keruntuhan
2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus 2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus
lalu-lintas lalu-lintas
2.3.930. Potensi 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor
kerusakan jalan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
mendatang bila terjadi
keruntuhan
2.3.946. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.3.946. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.3.937. Bencana alam, kerusakan berat 2.3.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
dan sangat luas yang menimbulkan sangat luas yang menimbulkan kerugian
kerugian materi cukup besar, bahkan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
kadang-kadang menelan korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.962. 2.3.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.3.963. 2.3.963.
2.3.972. 2.3.972.
2.3.973. 2.3.973.
< 30 ° < 30 °
2.3.982. 2.3.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.3.983. 2.3.983.
2.3.992. 2.3.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.3.993. 2.3.993.
2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
Dokumentasi
Sketsa
Sketsa
22
No provinsi Bagian lereng Atas
Lereng
Utilitas Stabil
Luas longsoran 70 m2
Letak longsoran kaki lereng
Nama petugas inspeksi Cahya, Yuli Tanggal inspeksi 4/28/2017 Supervisi Dinny Tanggal 29/4/2017
Geotechnical Manual for Slopes, 2nd Edition, Geotechnical Engineering Office. 2001.
1. Pemrakarsa
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Penyusun
Nama Lembaga
Dinny Kus Andiany, MT Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Cahya Gumilar, ST Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
DR. IR. M. Eddie Soenaryo, M.Sc Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Elan Kadar, M.Sc Pusat Litbang Jalan dan Jembatan