MAKALAH KELOMPOK Pengembangan Kurikulum Materi 2
MAKALAH KELOMPOK Pengembangan Kurikulum Materi 2
“PENGEMBANGAN KURIKULUM”
“Inovasi Dalam Perancangan Dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan Standar Kurikulum Yang Berlaku Dijenjang Sekolah Dasar
(Standard Isi Kurikulum, Pembelajaran Abad 21)”
Dosen Pengampuh :
1. Dr. Zoya F Lumampow, M.Pd
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
1. Shelomita Masihor (22105006)
2. Giranda Fiolin Kalundas (22105052)
3. Anastasya Linoghi (22105040)
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan Penyusunan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penyusunan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kurikulum
Hakikat adalah intisari atau dasar; kenyataan yang sebenarnya (KBBI: 383). Secara
etimologi kurikulum memiliki asal usul katadari “Kurikulum < curese < currerre (jumlah
yang ditempuh)”Dalam bahasa latin berarti: Berlari cepat, Tergesa-gesa, Menjalani.
Pengertian kurikulum dalam arti luas adalah kegiatan belajar-mengajar yang
mencakup di dalam maupun di luar kelas. Sedangkan Pengertian kurikulum dalam arti
sempit yaitu kegiatan belajar-mengajar yang hanya ada di dalam kelas saja.
B. Substansi Kurikulum
1. Substansi Kurikulum
Menurut KBBI Substansi berarti Inti, pokok, atau hal yang membentuk sesuatu.
Istilah-istilah lain dari substansi Kurikulum adalah Garis-garis Besar Program
Pengajaran (GBPP), silabus, kurikulum maksimal, kurikulum tercetak, printed
curriculum, kurikulum yang diharapkan intended curriculu. Substansi kurikulum
sendiri berisikan:
a) Tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari proses
pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran berarti juga sesuatu yang
diharapkan muncul pada siswa setelah proses pembelajaran, misalnya
mengidentifikasi, menjelaskan, menunjukan, dan kata operasional lainnya.
b) Isi
Isi mencakup semua yang terlibat di dalam pembelajaran, seperti guru, murid,
materi pelajaran dan bahkan pengalaman belajar dari murid itu sendiri.
c) Strategi
Strategi sendiri merupakan siasat yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
d) Evaluasi.
Evalusi merupakan penilaian untuk mengetahui apakah kurikulum tersebut sudah
berjalan dengan baik ataukah belum. Evaluasi juga digunakan untuk menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan (tyler, 1949 dalam Padmono, 2010:2).
2) Prinsip Fleksibilitas
Apa yang diharapkan dalam kurikulum ideal kadang-kadang tidak sesuai dengan
kondisi kenyataan yang ada. Bisa saja ketidaksesuaian itu ditunjukkan oleh
kemampuan guru yang kurang, latar belakang atau kemampuan dasar siswa yang
rendah, atau mungkin sarana dan prasarana yang ada di sekolah tidak memadai. Maka
kurikulum harus bersifat lentur dan fleksibel.Artinya, kurikulum itu harus bisa
dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum yang kaku atau tidak
fleksibel akan sulit diterapkan.
Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi :
a. Fleksibel bagi guru, artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru
untuk mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada.
b. Fleksibel bagi siswa, artinya kurikulum harus menyediakan berbagai
kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa.
3. Prinsip Kontinuitas
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan
kesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program
pendidikan. Dalam penyusunan materi pelajaran perlu dijaga agar apa yang
diperlukan untuk mempelajari suatu materi pelajaran pada jenjang yang lebih tinggi
telah diberikan dan dikuasai oleh siswa pada waktu mereka berada pada jenjang
sebelumnya. Prinsip ini sangat penting bukan hanya untuk menjaga agar tidak terjadi
pengulangan-pengulangan materi pelajaran yang memungkinkan program pengajaran
tidak efektif dan efisien, akan tetapi juga untuk keberhasilan siswa dalam menguasai
materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu.
4. Prinsip Efektifitas
Prinsip efektifitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat
dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua sisi
efektifitas dalam suatu pengembangan kurikulum yaitu :
a. Efektifitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas
mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Contoh, apabila guru
menetapkan dalam satu senmester harus menyelesaikan 12 program
pembelajaran sesuai dengan pedoman kurikulum, ternyata dalam jangka
waktu tersebut hanya dapat menyelesaikan 4 atau 5 program saja, berarti dapat
dikatakan bahwa pelaksanaan program itu tidak efektif.
b. Efektifitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Maksudnya
sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan sesuai dengan
jangka waktu tertentu. Contoh, apabila ditetapkan dalam satu semester siswa
harus dapat mencapai sejumlah tujuan pembelajaran, ternyata hanya sebagian
saja dapat dicapai siswa, maka dapat dikatakan bahwa proses pembelejaran
siswa tidak efektif.
5. Prinsip Efisiensi
Prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara, dan
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum dikatakan memiliki
tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan waktu
yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Pengembangan kurikulum sekolah di Indonesia mengikuti prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang berbeda, namun sasaran yang hendak dicapai adalah
sama , yaitu dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan nasional pada
umumnya dan tujuan pendidikan nasional pada khususnya dengan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Pengembangan kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia antara lain:
a) Kurikulum 1975; mengacu pada prinsip pengembangan:
1) Fleksibelitas
2) Efesiensi dan efektivitas,
3) Berorientasi pada tujuan,
4) Kontinuitas,
5) Pendidikan seumur hidup,
b) Kurikulum 1984; mengacu pada prinsip :
1) Relevansi,
2) Pendekatan pengembangan,
3) Pendidikan seumur hidup,
4) Keluwesan.
c) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); mengacu pada:
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
2) Beragam dan terpadu,
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan,
5) Menyeluruh dan berkesinambungan,
6) Belajar sepanjang hayat,
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah,
d) Kurikulum 2013, mengacu pada :
1) Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran,
karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
2) Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan
untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun
maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan
kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3) Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik
yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.Kompetensi yang termasuk
pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran.
e) Kurikulum Merdeka, mengacu pada :
1) Pengembangan soft skills dan karakter melalui project penguatan profil
pelajar Pancasila
2) Fokus pada Materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu
cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam
mencapai kompetisi dasar seperti literasi dan numerasi
3) Pembelajaran yang Fleksibel, keleluasaan bagi guru untuk melakukan
pembeklajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-
masing peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.
4) Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik.
Mengekplorasi ilmu pengetahuan
Mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting, sepert
gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi dan kehidupan berdemokrasi.
Melakukan aksi nyata sebagau respon terhadap isu-isu tersebut sesuai
dengan perkembangan dan tahapan belajar
A. Kesimpul
DAFTAR PUSTAKA