Anda di halaman 1dari 13

Lampiran 2

Deskripsi Diri *)

INSTRUMEN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

DESKRIPSI DIRI

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2018
DESKRIPSI DIRI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

Deskripsikan dengan jelas penerapan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang


dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan praktik pelayanan
sosial. Deskripsi ini perlu dilengkapi dengan contoh kasus praktik pelayanan yang Anda
lakukan.

A. Penerapan Pengetahuan dalam Praktik Pelayanan


A.1 Berikan contoh penerapan pengetahuan yang relevan dalam rangka menjalankan praktik
pelayanan sosial yang telah/sedang lakukan!

Deskripsi:
Kegiatan Pemutakhiran Data, Verifikasi dan Final Closing adalah merupakan siklus rutin
kegiatan PKH dan puncaknya adalah penyaluran bantuan/pencairan bantuan dengan sukses.
Apabila salah satu tahapan tidak dilalui maka penyaluran bantuan tidak dapat terlaksana.
AHMAD YASIR HADIBROTO ( AYAH ) adalah seorang pendamping Program KeluargaHarapan
(PKH) Kecamatan bandar negeri suoh angkatan 2017 yang bertugas di desa bandar agung.
Pada awal bertugas, AYAH merupakan pendamping yang cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas dan kewajibannya, AYAH juga merupakan pribadi yang dinamis serta memiliki
hubungan yang baik dengan sesama pendamping lainnya. 6 bulan berjalan, belakangan
mulai diketahui atas informasi dari Administrasi pangkalan data (APD) kabupaten bahwa
kegiatan Final Closing Data mulai terhambat, bahkan mundur dari rencana kerja yang telah
ditetapkan. APD menyampaikan bahwa kelalaiannya ini bukan disebabkan semata-mata
karena kelalaian dirinya, tetapi juga dikarenakan koneksi pada sitem jaringan Kementerian
Sosial RI yang sering mengalami gangguan terutama menjelang kegiatan final closing.
Kemudian setelah dilakukan evaluasi diketahui penyebab lain dari permasalahan ini adalah
AYAH yang lambat dalam melaksanakan pengumpulan hasil pemutakhiran data peserta PKH
yang menjadi dampingannya, yang mengakibatkan APD terhambat dalam proses update
data pemutakhiran. Sehingganya APD tidak dapat melaksanakan Final Closing Data sesuai
dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

Penerapan pengetahuan dalam melakukan praktik pelayanan sosial (minimal 150 kata)

a. Uraikan pengetahuan (beserta isinya/substansinya) yang melandasi praktik anda serta


alasan pemilihan pengetahuan tersebut
Dalam menangani kasus ini, saya menggunakan teori sistem (System Theory). Teori sistem
merupakan hubungan tertentu antara sub-sub sistem dengan sistem sebagai suatu unit.
Sistem merupakan suatu kerangka yang terdiri dari beberapa sub system/elemen/sub
elemen/yang saling berinteraksi dan dan saling mempengaruhi hingga melahirkan pola.
Apabila terdapat sub-sistem yang terganggu, maka dapat mengganggu sub-sistem dan
sistem secara keseluruhan. Sistem dalam siklus Program Keluarga Harapan (PKH)
diibaratkan seperti tubuh manusia yang memiliki organ dan fungsi yang berbeda-beda.
Apabila suatu sub-sistem tidak berfungsi maka sistem tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya atau bahkan tidak berjalan. Apabila pemutahiran data tidak dilakukan, maka
verifikasi tidak dapat berjalan. Apabila verifikasi belum dilaksanakan maka Final Closing
tidak dapat terlaksana.
Teori sistem dipilih karena pendamping PKH dan APD merupakan sub-sistem yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Pada saat pendamping lambat dalam melakukan
pemutakhiran maka APD pun terhambat dalam proses update data pemutakhiran pada
Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKH, Dengan terhambatnya proses pemutakhiran
maka secara otomatis akan mengganggu proses berikutnya yaitu proses input data hasil
verfikasi pun akan terhambat yang pada akhirnya APD akan terhambat dalam melakukan
kegiatan temporary closing dan final closing.

b. Jelaskan penerapan pengetahuan/teori didalam penanganan kasus tersebut


Dengan menerapkan teori sistem (System Theory) hasil evaluasi dapat diketahui dari
mana permasalahan sumber berasal. AYAH melakukan Pemutakhiran diluar jadwal yang
telah ditentukan sebelumnya, ditambah lagi dengan adanya beberapa peserta yang tidak
berada ditempat pada saat AYAH melakukan pemutakhiran data. Selain itu AYAH juga
sedang mengalami masalah Pada tupoksinya ditempat kerja yang lain, yaitu seringnya
AYAH tidak masuk0meninggalkan pekerjaannya terutama apabila kegiatan pendampingan
sedang padat.
Setelah dikomunikasikan dengan pendamping PKH lainnya, Koordinator kabupaten
memutuskan agar ada pendamping PKH di wilayah kecamatan lain yang membantu RS
menyelesaikan pemutakhiran data peserta agar sistem dapat kembali berjalan normal.

A.2 Berikan contoh nyata perbedaan praktik pelayanan sosial yang dilandasi pengetahuan yang
relevan dengan praktik pelayanan sosial dengan yang tidak dilandasi pengetahuan, serta
bagaimana dampaknya terhadap penanganan masalah.

Deskripsi:
Pemutakhiran Data, Verifikasi dan Final Closing merupakan kegiatan dalam siklus kegiatan
PKH dan puncaknya adalah penyaluran bantuan. Apabila salah satu tahapan tidak dilalui
maka penyaluran bantuan tidak dapat terlaksana.
AYAH adalah seorang pendamping Program KeluargaHarapan (PKH) Kecamatan bandar
negeri suoh yang bertugas di pekon/desa bandar agung kecamatan bandar negeri suoh.
Pada awal bertugas, AYAH merupakan pendamping yang cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas dan kewajibannya, AYAH juga merupakan pribadi yang dinamis serta memiliki
hubungan yang baik dengan sesama pendamping lainnya. 6 bulan berjalan, belakangan
mulai diketahui atas informasi dari administrator pangkalan data ( APD ) kabupaten bahwa
kegiatan Final Closing Data mulai terhambat, bahkan mundur dari rencana kerja yang telah
ditetapkan. APD menyampaikan bahwa kelalaiannya ini bukan disebabkan semata-mata
karena kelalaian dirinya, tetapi juga dikarenakan koneksi pada sitem jaringan Kementerian
Sosial RI yang sering mengalami gangguan terutama menjelang kegiatan final closing.
Kemudian setelah dilakukan evaluasi diketahui penyebab lain dari permasalahan ini adalah
AYAH yang lambat dalam melaksanakan pengumpulan hasil pemutakhiran data peserta
PKH yang menjadi dampingannya, yang mengakibatkan APD terhambat dalam proses
update data pemutakhiran. Sehingganya APD tidak dapat melaksanakan Final Closing Data
sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

A.2.a Perbedaan Pelayanan Sosial yang dilandasi pengetahuan dengan yang tidak (minimal
150 kata):
1) Jelaskan dan tunjukkan secara spesifik penggunaan pengetahuan yang relevan dalam
pelayanan yang anda lakukan
Pelayanan yang didasarkan dengan pengetahuan akan lebih terukur dan terarah dengan
menghasilkan input dan output yang pasti. Dengan teori sistem dapat diketahui sumber
permasalahan dan dapat segera ditemukan solusi dari sumber permasalahan yang
ditemukan. pendamping PKH lainnya dapat segera membantu menyelesaikan tugas
AYAH, sehingga sub-sistem lainnya dapat berfungsi kembali. Keberfungsian sub-sitem ini
akan mempengaruhi sistem yang lainnya. AYAH merupakan sub-sitem yang dapat
mempengaruhi sub-sistem lainnya, pada saat AYAH tidak dapat memenuhi kewajibannya
maka APD pun tidak dapat melaksanakan tanggungjawabnya meskipun sebenarnya
mampu, hanya terhambat Oleh AYAH.

2) Bandingkan dengan jika pelayanan tersebut tidak didasarkan pengetahuan yang


relevan
AYAH yang tidak menyadari kelalalaiannya tetap menjalankan kewajibannya sesuai
dengan kemampuannya. Sementara APD kabupaten dan pendamping lainnya hanya
menunggu AYAH menyelesaikan kewajibannya tanpa ada tindakan yang dapat merubah
kondisi yang sebenernya masih dapat dilakukan jika mengetahui solusinya. Dengan kata
lain pelayanan yang tidak didasarkan dengan pengetahuan hanya bersifat cerita tanpa
ada tindak lanjut. Jika dengan pengetahuan permasalahan AYAH dapat segera diketahui
dan untuk kemudian mengambil keputusan atas permasalahan tersebut.

A.2.b Implikasinya terhadap penerima layanan (minimal 150 kata):


1) Uraikan respon penerima layanan atas layanan yang didasari pengetahuan yang
relevan dan bandingkan dengan jika tidak didasari pengetahuan
Jika layanan didasari dengan pengetahuan yang relevan AYAH akan menyadari
kelemahan dan kelalaiannya yang menyebabkan sistem tidak berfungsi, target Final
Closing tidak tercapai dan beberapa Pendamping yang lain juga akan membantu
kesulitannya dengan pro aktif karena mengetahui kondisi yang terjadi akan menghasilkan
buntut permasalahan yang berujung pada Surat Peringatan (SP) yang diterima oleh
seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) PKH yang ada di kabupaten lampung barat,
meliputi Kordinator kabupaten, Pendamping dan administrator pangkalan data ( APD ).
Sedangkan respon penerima layanan yang tidak didasari pengetahuan yang relevan akan
memberikan efek negatif pada seluruh SDM dan terlebih Keluarga Penerima Manfaat
bantuan sosial tidak menerima haknya..............
2) Uraikan dampak terhadap penerima layanan atas layanan yang didasari pengetahuan
yang relevan dan bandingkan dengan jika tidak didasari pengetahuan
Implikasinya, berdasarkan teori sistem (System Theory) maka intervensi yang dilakukan
meliputi dua konsep, yaitu keberfungsian sub-sistem meliputi Pendamping dan APD
(entropi) dan pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh Koordinator Kota (negentropi).
Pada saat koordinator kota lambat dalam mengambil keputusan maka sistem akan
berhenti sama sekali, dimana tidak ada target penyaluran bantuan disebabkan karena
tidak adanya progres Final Closing di tahap yang telah ditentukan.
Sedangkan implikasi terhadap penerima layanan jika tidak didasari pengetahuan RS akan
merasa dirinya tidak lagi diakui kredibilitasnya, dengan adanya pengambilalihan tugas di
beberapa wilayahnya oleh fasilitator/pendamping PKH lainnya yang pada tujuannya
untuk mengaktifkan kembali sub-sitem yang tidak berfungsi. Dan pada ahirnya sistem
non aktif Penyaluran Bantuan tidak terlaksana.

A.3. Berikan contoh pengetahuan tentang metode/teknik terbaru yang digunakan dalam praktik
penanganan masalah yang anda sudah atau sedang lakukan.
Deskripsi
Pemutakhiran Data, Verifikasi dan Final Closing merupakan kegiatan dalam siklus kegiatan PKH
dan puncaknya adalah penyaluran bantuan/pencairan. Apabila salah satu tahapan tidak dilalui
maka penyaluran bantuan tidak dapat terlaksana.
RS adalah seorang fasilitator/pendamping Program KeluargaHarapan (PKH) Kota Metro yang
bertugas di wilayah kecamatan Metro Selatan. Pada awal bertugas, RS merupakan
fasilitator/pendamping yang cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas dan kewajibannya, RS juga
merupakan pribadi yang dinamis serta memiliki hubungan yang baik dengan sesama
fasilitator/pendamping lainnya. 3 tahun berjalan, belakangan mulai diketahui atas informasi dari
Operator Kota bahwa kegiatan Final Closing Data mulai terhambat, bahkan mundur dari rencana
kerja/progres yang telah ditetapkan. Operator kota menyampaikan bahwa kelalaiannya ini bukan
disebabkan semata-mata karena kelalaian dirinya, tetapi dikarenakan koneksi pada sitem jaringan
Kementerian Sosial RI yang sering mengalami gangguan. Kemudian setelah dilakukan evaluasi
diketahui penyebab lain dari permasalahan ini adalah RS yang lambat dalam melaksanakan
Verifikasi pada fasilitas pendidikan dan kesehatan, yang mengakibatkan Operator terhambat
dalam proses update data verifikasi. Sehingganya operator tidak dapat melaksanakan Final Closing
Data sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

A.3.a Sebutkan dan uraikan pemahaman anda tentang metode/teknik terbaru yang
diterapkan dalam kasus yang ditangani, serta Jelaskan cara anda menerapkan Teknik
tersebut (minimal 150 kata):
Dalam menangani kasus RS teknik baru yang saya gunakan adalah teknik menjelaskan
(explaining technique). Teknik ini digunakan untuk membantu RS memahami situasi
dalam berbagai aspek dengan implikasi yang mungkin dialamai RS dan bahkan mungkin
akan berdampak pada orang lain. Saya mencoba menempatkan semua aspek dari
peristiwa secara detail dan dalam urutan yang tepat agar RS memiliki pemahaman
intelektual yang lebih baik dan apresiasi dari situasi peristiwa sehingga dapat membantu
RS mengambil keputusan yang tepat. Penjelasan difokuskan pada siklus PKH, yang
intinya pada saat ki gagal memahami siklus yang ada dalam sistem PKH maka kegiatan
yang kita lakukan hanya sebatas cerity. Jika permasalahan yang dihadapi RS tidak
diselesaikan segera maka akan berdampak lebih luas. Contohnya berdampak pada
sesama fasilitator lainnya dan bahkan berdampak pada KPM PKH.
Selain expalining technique saya juga menerapkan teknik FGD (Forum Grup Discution)
dimana saya memberikan kesempatan kepada para fasilitator/pendamping PKH lainnya
untuk dapat saling memberikan masukan terhadap peristiwa yang terjadi pada RS,
dengan harapan agar hal yang sama tidak lagi terulang baik oleh RS atau oleh
fasilitator/pendamping PKH yang lainnya.

A.3.b Jelaskan Perbedaan tampilan atau capaian dengan praktik pelayanan yang tidak
memahami teknik seperti yang anda terapkan. (minimal 150 kata):
Perbedaan terlihat pada penerimaan masing-masing fasilitator utamanya RS.
Pemahaman akan kelemahan sistem yang telah terjadi pada RS melakukan kelalaian
lebih mudah dipahami oleh para fasilitator lainnya setelah mereka terlibat langsung
dalam penyelesaian masalah tersebut. Tidak secara langsung mereka juga terlibat dalam
menganalisa sistem yang berlaku dalam siklus PKH. Apakah dampak positif dan
negatifnya jika salah satu sub-sitem tidak berfungsi dengan baik. Atau bahkan
disfungtion. Jika saya tidak menjelasan kepada RS perihal permasalahan yang
dialaminya, RS tidak menyadari kelalaiannya dan bahkan akan terus berkelanjutan
sampai dengan tahap-tahap berikutnya. Tindakan yang RS lakukan juga akan berdampak
negatif bagi fasilitator/pendamping PKH lainnya, dengan ata lain kelalaian yang sama
akan terjadi kembali. Dengan RS memahami siklus PKH secara baik maka RS dapat
mempertimbangkan keputusan langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadi
persoalan-persolan yang terjadi dalam lingkungan keluarganya, lingkungan kerja dan
rekan-rekan sesama fasilitator/pendamping lainnya yang mampu memberikan dukungan
kepada RS dan membawa RS kearah perubahan yang lebih baik lagi.

B. Penerapan Keterampilan dalam Pelayananan Sosial


B.1. Jelaskan teknik yang telah anda terapkan dalam membangun relasi dengan penerima
layanan pada tahap awal dan bagaimana dampaknya terhadap proses pelayanan yang anda
lakukan.

Deskripsi
Pemutakhiran Data, Verifikasi dan Final Closing merupakan kegiatan dalam siklus kegiatan PKH
dan puncaknya adalah penyaluran bantuan/pencairan. Apabila salah satu tahapan tidak dilalui
maka penyaluran bantuan tidak dapat terlaksana.
RS adalah seorang fasilitator/pendamping Program KeluargaHarapan (PKH) Kota Metro yang
bertugas di wilayah kecamatan Metro Selatan. Pada awal bertugas, RS merupakan
fasilitator/pendamping yang cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas dan kewajibannya, RS juga
merupakan pribadi yang dinamis serta memiliki hubungan yang baik dengan sesama
fasilitator/pendamping lainnya. 3 tahun berjalan, belakangan mulai diketahui atas informasi dari
Operator Kota bahwa kegiatan Final Closing Data mulai terhambat, bahkan mundur dari rencana
kerja/progres yang telah ditetapkan. Operator kota menyampaikan bahwa kelalaiannya ini bukan
disebabkan semata-mata karena kelalaian dirinya, tetapi dikarenakan koneksi pada sitem jaringan
Kementerian Sosial RI yang sering mengalami gangguan. Kemudian setelah dilakukan evaluasi
diketahui penyebab lain dari permasalahan ini adalah RS yang lambat dalam melaksanakan
Verifikasi pada fasilitas pendidikan dan kesehatan, yang mengakibatkan Operator terhambat
dalam proses update data verifikasi. Sehingganya operator tidak dapat melaksanakan Final Closing
Data sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

B.1.a Jelaskan penerapan teknik tersebut dalam kasus yang telah anda tangani (minimal
150 kata):
Dalam membangun relasi dengan penerima layanan pada tahap awal saya menerapkan
teknik eksplorasi (Generalisasi Techniques). Teknik ini digunakan untuk meminimalisir
rasa kecemamasan perasaan RS dengan melakukan generalising sifat peristiwa atau
reaksi. Setiap suami akan merasakan kecemasan yang sama pada saat kehamilan sang istri
diketahui bermasalah dan harus melakukan operasi cesar. Kecemasan RS mempengaruhi
beberapa peristiwa dalam kehidupannya. Generalisasi dilakukan untuk menegaskan
bahwa apa yang dialami RS juga dialami oleh orang banyak. Apa yang dirasakan RS juga
dirasakan oleh banyak orang. Melalui generalisasi saya memberitahu RS bahawa perasaan
dan reaaksi bersifat universal dan normal. Oleh karena itu saya mengajak RS agar tidak
merasa terlalu cemas, hingga dapat melaksanakan tanggungjawab pekerjaannya secara
normal. Teknik ini ditujukan untuk meminimalisir rasa kecemasan klien terhadap kondisi
kehamilan istrinya.
Kemudian saya juga menggunakan teknik penalaran logis (Logical Reasoning Techniques).
Saya mencoba melibatkan RS dalam analisis sistematis dan rasional. Dari situasi yang
memerlukan keputusan. Saya mendorong RS untuk menimbang tanggapan alternatif dan
untuk memprediksi kemungkinan konsekuensi dari masing-masing tanggapan. Pada saat
RS terus menerus dalam rasa kecemasan, maka RS tidak dapat berfikir secara rasional.
Tanggungjawabnya untuk menyelesaikan verifikasi data tidak akan tercapai. Jika hal
tersebut terus berkelanjutan maka akan berdampak pada fungsi sub-sub sistem yang ada.
B.1.b Jelaskan dampak penerapannya terhadap proses pertolongan yang anda lakukan
(minimal 150 kata):
Dengan tehnik yang saya jalankan, relasi dapat terbangun dengan baik. Karena tidak
adanya justifikasi dan blaming terhadap RS. RS mulai terbuka dengan hasil analisa yang
secara langsung RS terlibat dalam prosesnya. RS mulai dapat membedakan antara mana
hal yang lebih penting dan mana yang tidak. Apa keputusan yang harus diambil dan harus
didahulukan. Setiap keputusan pasti ada konsekuensinya. Hanya bagaimana kita dapat
menyikapinya secara bijak dan penuh pertimbangan. Pada saat kita merasa kesulitan
untuk menentukan keputusan, kita membutuhkan orang lain untuk berdiskusi dan
stidaknya kita menerima masukan atas permasalahan yang kita hadapi.
Jika RS irrasional dalam menentukan keputusan, maka keputusan yang diambil akan
menjadi bias hasilnya yang justru lebih condong merujuk pada arah kesalahan. RS mulai
terbuka dengan setiap permasalahan yang dihadapi, tidak menutup diri dan lebih aktif
dalam kondisi yang terjadi dilingkungannya (ruang lingkup pekerjaan). Kecemasan RS atas
kondisi kehamilan istrinya yang bermasalah berangsur mulai normal, RS mulai
mengkoordinasikan tanggungjawabnya dengan rekan fasilitator/pendamping PKH lainnya
juga mengkoordinasikan kepa operator atas kelalaiannya. Dengan komunikasi tersebut
akan membentuk analisa kembali bagi RS untuk menentukan tindakan apa yang harus
segera RS lakukan.

B.2. Berikan contoh ketidakberfungsian sosial penerima manfaat yang anda tangani. Bagaimana
anda mengidentifikasinya, dan sumber dan potensi apa yang anda gunakan dalam rangka
penanganan masalah penerima manfaat tersebut.

Deskripsi
Pemutakhiran Data, Verifikasi dan Final Closing merupakan kegiatan dalam siklus kegiatan PKH dan
puncaknya adalah penyaluran bantuan/pencairan. Apabila salah satu tahapan tidak dilalui maka
penyaluran bantuan tidak dapat terlaksana.
RS adalah seorang fasilitator/pendamping Program KeluargaHarapan (PKH) Kota Metro yang
bertugas di wilayah kecamatan Metro Selatan. Pada awal bertugas, RS merupakan
fasilitator/pendamping yang cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas dan kewajibannya, RS juga
merupakan pribadi yang dinamis serta memiliki hubungan yang baik dengan sesama
fasilitator/pendamping lainnya. 3 tahun berjalan, belakangan mulai diketahui atas informasi dari
Operator Kota bahwa kegiatan Final Closing Data mulai terhambat, bahkan mundur dari rencana
kerja/progres yang telah ditetapkan. Operator kota menyampaikan bahwa kelalaiannya ini bukan
disebabkan semata-mata karena kelalaian dirinya, tetapi dikarenakan koneksi pada sitem jaringan
Kementerian Sosial RI yang sering mengalami gangguan. Kemudian setelah dilakukan evaluasi
diketahui penyebab lain dari permasalahan ini adalah RS yang lambat dalam melaksanakan
Verifikasi pada fasilitas pendidikan dan kesehatan, yang mengakibatkan Operator terhambat
dalam proses update data verifikasi. Sehingganya operator tidak dapat melaksanakan Final Closing
Data sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

B.2.a Jelaskan bentuk ketidakberfungsian sosial penerima manfaat dan cara menggali
informasi untuk mengetahui ketidak berfungsian sosial klien tersebut, (minimal 150
kata):
Permasalahan yang terjadi pada RS adalah keterlambatannya dalam menyelesaian
verifikasi pada layanan pendidikan, permasalahannya didukung dengan libur semester
yang cukup lama. Penyebab dari permasalahan RS adalah dikarenakan RS tidak mengikuti
rencana kegiatan/rencana kerja yang telah ditetapkan oleh Lembaga yaitu Pelaksana
Program Keluarga Harapan (PKH). Melaksanakan verifikasi diluar jadwal yang telah
ditetapkan. Dalam menindaklanjuti permasalahan RS saya menggunakan teknik eksplorasi
(Exploration Technique). Saya mulai menggali identitas dan dan mengeksplorasi perasaan
RS dan pengalamannya dengan pertanyaan terbuka. Teknik ini saya gunakan untuk
menggali lebih dalam lagi tentang diri RS, masalah RS, dampak dan masalah RS, orang-
orang yang terlibat dalam permasalahan RS. Dengan banyak bertanya dan berkomentar
akan membantu saya untuk melihat RS secara lebih mendalam pada subjek tertentu.
Cara yang saya lakukan untuk mengetahui RS lebih dalam adalah dengan berkunjung
kerumah RS dimana saya dapat mengenal dan menggali informasi kepada istrinya.
Tentang perilaku kesehariannya, teman-temannya dan lingkungan pergaulan dimana RS
biasa bersosialisasi dilingkungan dan teman-temannya. Saya juga menyimpan no kontak
istri RS jika sewaktu-waktu saya perlu berkomuniasi dengannya dan untuk mendukung
komunikasi dengan RS. Kemudian saya juga beberapa kali hadir dalam Pertemuan
Kelompok (pendampingan peserta PKH) yang dilakukan oleh RS untuk mengetahui
bagaimana kinerja RS selama ini di lapangan dengan para Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) dampingannya. Hal ini dapat membantu saya dalam mengumpulkan data yang
relevan untuk tujuan diagnostik untuk membantu RS memiliki wawasan masalah. RS
diketahui jarang berkomunikasi dengan rekan-rekan sesama fasilitator/pendamping PKH
lainnya. RS juga sedang dalam menghadapi kecemasan karena kandungan istrinya yang
mengalami masalah hingga harus melakukan operasi cesar.

B.2.b Jelaskan secara spesifik sumber dan potensi yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan penerima manfaat, dan cara menggali sumber dan potensi tersebut,
(minimal 150 kata):
Untuk mengatasi permasalahannya RS harus sering bergaul dan berkomunikasi dengan
rekan-rekan sesama fasilitator/pendamping PKH wilayah dampingan lainnya. Hal ini
bertujuan untuk membangun spiritnya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
kewajibanya. Sharing dengan rekan sesama fasilitator/pendamping PKH mengenai
masalah-masalah yang dihadapi. Sehingga setiap permasalahan yang dihadapi dapat
segera menemukan solusi. Dengan RS bergaul dilingkungan sesama profesinya
mempengaruhi perubahan pola kerja RS dan RS dapat mengimbangi rekan-rekan lainnya.
Jika semakin lama RS jauh dari lingkungan pergaulan rekan-rekan fasilitator lainnya maka
perubahan sikap dan pola pikir RS akan semakin jauh dari pemahaman siklus PKH yang
seharusnya dipahami seperti rekan lainnya. Penerapan siklus yang semakin matang akan
semakin mendukung perubahan RS kearah yang positif. Beberapa fasilitator lainnya juga
saya berikan masukan agar dapat mendampingi RS dalam upaya RS memahami siklus PKH
yang sudah berjalan. Saling mengingatkan dan saling mengevaluasi kekurangan masing-
masing fasilitator juga dapat membantu RS. Mengikuti kegiatan kelompok dampingan
fasilitator lainnya juga akan menjadi jalan bagi RS untuk menambah wawasan RS dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi pada diri RS. Kekuatan
kerjasama pada sesama fasilitator lainnya menjadi sumber kekuatan perubahan RS.

B.3. Berikan contoh perencanaan dan pelaksanaan penanganan masalah yang pernah anda
lakukan dalam menyelesaikan masalah penerima manfaat yang ditangani.

Deskripsi:
Pemutakhiran Data, Verifikasi dan Final Closing merupakan kegiatan dalam siklus kegiatan PKH dan
puncaknya adalah penyaluran bantuan/pencairan. Apabila salah satu tahapan tidak dilalui maka
penyaluran bantuan tidak dapat terlaksana.
RS adalah seorang fasilitator/pendamping Program KeluargaHarapan (PKH) Kota Metro yang
bertugas di wilayah kecamatan Metro Selatan. Pada awal bertugas, RS merupakan
fasilitator/pendamping yang cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas dan kewajibannya, RS juga
merupakan pribadi yang dinamis serta memiliki hubungan yang baik dengan sesama
fasilitator/pendamping lainnya. 3 tahun berjalan, belakangan mulai diketahui atas informasi dari
Operator Kota bahwa kegiatan Final Closing Data mulai terhambat, bahkan mundur dari rencana
kerja/progres yang telah ditetapkan. Operator kota menyampaikan bahwa kelalaiannya ini bukan
disebabkan semata-mata karena kelalaian dirinya, tetapi dikarenakan koneksi pada sitem jaringan
Kementerian Sosial RI yang sering mengalami gangguan. Kemudian setelah dilakukan evaluasi
diketahui penyebab lain dari permasalahan ini adalah RS yang lambat dalam melaksanakan
Verifikasi pada fasilitas pendidikan dan kesehatan, yang mengakibatkan Operator terhambat
dalam proses update data verifikasi. Sehingganya operator tidak dapat melaksanakan Final Closing
Data sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

B.3.a Jelaskan proses dan hasil penyusunan rencana penanganan masalah yang anda lakukan
(minimal 150 kata):
Dengan menggunakan analisis SWAT
Proses penanganan masalah yang dihadapi RS adalah dengan melakukan pendampingan
secara penuh terhadap RS, memantau setiap kegiatannya, mengarahkan kepada
fasilitator/pendamping lainnya agar ikut mendampingi RS dan memberikan informasi
tentang perubahan RS. Melibatkan RS dalam kegiatan sosial lainnya, seperti tagana dan
karangtaruna tujuannya agar RS lebih terikat dan menumbuhkan kepekaan jiwa sosialnya
sehingga menumbuhkan rasa tanggungjawabnya terhadap tugas dan kewajibannya
sebagai fasilitator/pendamping PKH. Dengan memantau kegiatannya dapat mengevaluasi
secara langsung perubahan yang dilakukan oleh RS. Apakah perubahan kearah yang lebih
baik atau tidak ada perubahan. Dengan menggunakan analisa tersebut diatas dapat
diketahui secara berkala hasil dari penanganan masalah RS. Komunikasi secara langsung
dengan keluarga RS salah satunya istri RS juga mendukung proses penanganan masalah
RS. Dukungan dari fasilitator/pendamping PKH lainnya secara bertahap membuat RS
merasakan adanya keterkaitan tanggungjawabnya dengan rekan lainnya. Sehingga
melahirkan tanggungjawaab yang sama bagi RS. Proses penanganan masalah RS ini harus
tetap dilanjutkan meskipun RS sudah beruabah kearah yang lebih positif.

B.3.b Jelaskan proses dan hasil pelaksanaan penanganan masalah yang anda lakukan,
(minimal 150 kata):
Setelah banyak bergaul dan berkomunikasi dengan rekan fasilitator lainnya RS menjadi
lebih bertanggungjawab dalam melaksanakkan fungsinya sebagai fasilitator/pendamping
PKH. Ditunjukan dengan perubahan prilaku dan sikapnya yang tidak lagi melkasanakan
tanggungjawab hanya sebatas rutinitas, tetapi lebih mengarah kepada peraturan yang
telah ditetapkan. Kondisi ini didukung dengan lingkungan keluarga dimana istri juga
terlibat dalam mengingatkan kewajiban RS sebagai fasilitator/pendamping PKH. Dengan
dukungan keluarganya kehidupan RS akan lebih terarah karena sumber awal sebuah
hubungan dalam kehidupan adalah bermula dari keluarga. Dukungan lain diberikan juga
oleh istrinya yang memberikan motifasi kepada RS bahwa kehawatirannya akan masalah
kandungannya agar tidak terlalu difikirkan hingga membani pemikiran dan gerak lingkup
RS. Setelah menjalin hubungan dengan rekan sesama fasilitator/pendamping PKH,
berkomunikasi serta dukungan dari keluarga terutama istri maka RS dapat kembali
menjalani kewajibannya secara aktif. Ini ditunjukan dengan RS yang mengikuti kegiatan-
kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan di Kota Metro juga kegiatan
pendukung PKH lainnya seperti Family Development Session (FDS), edukasi non tunai
secara aktif, bimbingan siswa bidik misi yang mulai dilaksanakan di Kota Metro.

C. Penerapan nilai-nilai umum dalam praktik pelayanan sosial


Pelayanan sosial sebagai bentuk pelayanan kemanusiaan dilandasi oleh nilai-nilai filantropi
dalam aktivitas pelayanannya. Nilai-nilai tersebut merupakan nila-nilai umum yang menjadi
landasan dalam menjalankan peran-perannya baik dalam bekerja dengan penerima layanan,
mitra kerja, maupun kelembagaan

C.1 Berikan contoh bagaimana anda menerapkan nilai-nilai umum dalam bekerja dengan
penerima layanan, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pelayanan yang
dilakukan.

Deskripsi:
Uraikan salah satu kasus yang sudah anda tangani.
Verifikasi pada tingkat layanan fasilitas pendidikan yang dilaksanakan di sekolah oleh VS
(30 tahun) fasilitator/pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang betugas
diwilayah kelurahan Tejo Agung dan Yosodadi kecamatan Metro Timur mengalami
hambatan untuk mendapatkan informasi data absensi dan perkembangan siswa Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di salah satu sekolah jenjang
Sekolah Dasar (SD) yang berada di kecamatan Metro Timur. VS merupakan
fasilitator/pendamping PKH yang bertugas sejak September tahun 2013. Kesulitan
mendapatkan informasi data absensi dan perkembangan siswa KPM PKH yang dialami oleh
VS sudah berkali-kali, tetapi VS tidak menyampaikan permasalahannya tersebut pada
Koordinator Kota (Koordinator PKH) selaku penanggungjawab PKH wilayah kota Metro.
Keputusan atas sikapnya tersebut dilandasi dasar bahwa VS memiliki keyakinan bahwa
suatu saat VS mampu mengatasi permasalahanya tersebut, juga merasa malu dengan
rekan sesama fasilitator/pendamping PKH lainnya karena VS sudah mengalami beberapa
hambatan dalam menjalankan tugasnya sejak awal menjadi fasilitator. Hingga suatu hari
petugas/guru yang bertugas disekolah tersebut mendatangi lembaga dimana VS bekerja
tujuannya untuk bertemu dengan Koordinator PKH dan menggali informasi tentang
keberadaan dan posisi para siswa KPM PKH.

Jelaskan penerapan nilai-nilai umum dan implikasi penerapannya dalam penanganan


kasus yang anda tangani, (minimal 150 kata):
a. Penerapan nilai-nilai
Secara umum, VS memiliki sportivitas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai
fasilitator/pendamping PKH. Ditunjukan dengan sikapnya yang penuh keyakinan dan
terus berusaha untuk membangun komunikasi yang baik dengan petugas/guru yang
berada di SD tersebut dengan tujuan agar mudah untuk mendapatkan informasi yang
VS harapkan, meskipun komunikasi yang diinginkan tersebut belum juga dapat terbina.
Dalam kondisi yang demikian, saya berusaha untuk menciptakan suatu lingkungan
dimana VS merasa nyaman dalam memberikan ekpresi untuk menyatakan
perasaannya. Dengan mencari situasi yang tepat untuk dapat melakukan komunikasi
langsung dengan tatap muka (face to face) sehingga saya dapat membaca ekpresi VS
secara langsung. Penerapan prinsip komunikasi (Principle of Communication)
membuat VS merasa nyaman menyatakan permasalahanya.
Kemudian saya juga meyakinkan VS bahwa tidak ada individu yang sama, masalah yang
dialami VS mungkin saja sama tetapi penyebab masalah, persepsi masalah dan
kekuatan serta kemampuan menghadapi masalah antar individu berbeda. Ini berarti
saya juga menerapkan prinsip individualisasi (Principle of individualization). Sehingga
VS merasa mendapatkan perhatian secara penuh dari saya dan pada akhirnya
menghasilkan hubungan yang lebih dekat dalam rangka memecahkan masalah yang
dihadapi VS dan VS tidak lagi merasa malu untuk mengungapkan setiap permasalahan
yang dihadapinya dalam pendampingan KPM PKH.

b. Implikasi penerapan nilai-nilai


Dengan terjalinya komunikasi yang baik antara saya dengan VS, dapat ditelusuri
penyebab kesulitan-kesulitan yang dhadapi VS dalam mendapatkan informasi data
absensi dan perkembangan siswa di salah satu SD yang ada diwilayah dampingannya.
Hal tersebut terjadi karena petugas/guru yang berada/bertugas di SD tersebut belum
mengetahui secara keseluruhan keberadaan dan posisi para siswa KPM PKH, bahwa
mereka sesungguhnya adalah penerima bantuan sosial yang bantuanya diberikan
secara langsung kepada para orang tua siswa, bukan melalui sekolah-sekolah juga
tidak ada imbalan bagi para penyedia layanan fasilitas pendidikan yang bertugas
menangani para siswa tersebut dan petugas penyedia layanan pendidikan
berkewajiban memberikan informasi data dengan sebenar-benarnya.
Pada saat VS menyampaikan maksud dan tujuanya kepada petugas/guru di SD
tersebut, petugas tersebut menginginkan adanya surat pengantar dari istansi dimana
VS bertugas sebagai bukti fisik bahwa VS adalah benar petugas dari isntansi tersebut.
Dengan menerapan prinsip komunikasi dan individualisasi, implikasinya VS dan
petugas tersebut merasa saling membutuhkan, sehingga permasalahan dapat
terpecahkan dan tujuan masing-masing (VS dan petugas sekolah) dapat tercapai.

C.2 Berikan contoh bagaimana anda menerapkan nilai-nilai umum dalam bekerja dengan mitra
kerja, serta bagaimana implikasinya terhadap aktivitas pelayanan yang dilakukan
Dalam bekerja dengan mitra
Deskripsi
Uraikan salah satu kasus yang sudah anda tangani, terkait bermitra dengan pihak lain
Verifikasi pada tingkat layanan fasilitas pendidikan yang dilaksanakan di sekolah oleh VS
(30 tahun) fasilitator/pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang betugas
diwilayah kelurahan Tejo Agung dan Yosodadi kecamatan Metro Timur mengalami
hambatan untuk mendapatkan informasi data absensi dan perkembangan siswa Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di salah satu sekolah jenjang
Sekolah Dasar (SD) yang berada di kecamatan Metro Timur. VS merupakan
fasilitator/pendamping PKH yang bertugas sejak September tahun 2013. Kesulitan
mendapatkan informasi data absensi dan perkembangan siswa KPM PKH yang dialami oleh
VS sudah berkali-kali, tetapi VS tidak menyampaikan permasalahannya tersebut pada
Koordinator Kota (Koordinator PKH) selaku penanggungjawab PKH wilayah kota Metro.
Keputusan atas sikapnya tersebut dilandasi dasar bahwa VS memiliki keyakinan bahwa
suatu saat VS mampu mengatasi permasalahanya tersebut, juga merasa malu dengan
rekan sesama fasilitator/pendamping PKH lainnya karena VS sudah mengalami beberapa
hambatan dalam menjalankan tugasnya sejak awal menjadi fasilitator. Hingga suatu hari
petugas/guru yang bertugas disekolah tersebut mendatangi lembaga dimana VS bekerja
tujuannya untuk bertemu dengan Koordinator PKH dan menggali informasi tentang
keberadaan dan posisi para siswa KPM PKH.

Jelaskan penerapan nilai-nilai dan implikasi penerapannya dalam bermitra dengan pihak
lain, (minimal 150 kata):
a. Penerapan nilai-nilai
Menerima kelebihan VS dengan segenap keyakinannya bahwa VS dapat
menyelesaikan segala permasahannya sendiri tanpa bantuan siapapun, meskipun
hasilnya belum nampak, serta menerima segala kekurangannya karena keterbatasan
kemampuan VS dalam mensosialisasikan setiap informasi yang diterimanya kepada
penyedia layanan pendidikan.
Memberikan informasi kepada petugas/guru yang bertugas di sekolah SD tersebut
secara langsung dengan tidak menjatuhkan nama baik VS dihadapannya, tidak
menutup kemungkinan justru akan membuka jalur komunikasi saya dengan mitra
lainnya. Serta terbukanya kesempatan mensosialisasikan perubahan kebijakan-
kebijakan Kementerian Sosial RI terkait pelaksanaan verifikasi dan penerapan sanksi
baru bagi siswa KPM PKH yang tidak memenuhi kewajibannya.
Dengan menerapkan prinsip penerimaan (Principle of acceptance) dapat menciptakan
respon positif bagi VS, VS merasa diperhatikan dan terbuka untuk menyampaian
masalahnya.
b. Implikasi penerapan nilai-nilai
Dengan kerjasama yang baik dan menjaga kehormatan teman sejawat kerjasama
dapat terjalin dengan baik dan lebih nyaman dalam melakukan sharing dan
menyelesaikan tugas dan tanggungjawab masing-masing. Implikasinya hubungan
profesional akan tercipta dengan iklim saling menghormati antara rekan kerja yang
satu dengan lainnya.

C.3 Berikan contoh bagaimana anda menerapkan nilai-nilai umum dalam rangka menjaga
hubungan dengan lembaga tempat bekerja/masyarakat umum, serta bagaimana
implikasinya terhadap praktik pelayanan yang dilakukan

Deskripsi
Uraikan salah satu kasus yang sudah anda tangani, terkait menjaga hubungan baik dengan
pihak lembaga/masyarakat umum.
Verifikasi pada tingkat layanan fasilitas pendidikan yang dilaksanakan di sekolah oleh VS (30
tahun) fasilitator/pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang betugas diwilayah
kelurahan Tejo Agung dan Yosodadi kecamatan Metro Timur mengalami hambatan untuk
mendapatkan informasi data absensi dan perkembangan siswa Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di salah satu sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) yang
berada di kecamatan Metro Timur. VS merupakan fasilitator/pendamping PKH yang bertugas
sejak September tahun 2013. Kesulitan mendapatkan informasi data absensi dan
perkembangan siswa KPM PKH yang dialami oleh VS sudah berkali-kali, tetapi VS tidak
menyampaikan permasalahannya tersebut pada Koordinator Kota (Koordinator PKH) selaku
penanggungjawab PKH wilayah kota Metro. Keputusan atas sikapnya tersebut dilandasi dasar
bahwa VS memiliki keyakinan bahwa suatu saat VS mampu mengatasi permasalahanya
tersebut, juga merasa malu dengan rekan sesama fasilitator/pendamping PKH lainnya karena
VS sudah mengalami beberapa hambatan dalam menjalankan tugasnya sejak awal menjadi
fasilitator. Hingga suatu hari petugas/guru yang bertugas disekolah tersebut mendatangi
lembaga dimana VS bekerja tujuannya untuk bertemu dengan Koordinator PKH dan menggali
informasi tentang keberadaan dan posisi para siswa KPM PKH.

Jelaskan penerapan nilai-nilai umum dan implikasi penerapannya terhadap hubungan anda
dengan lembaga/masyarakat umum, (minimal 150 kata):
a. Penerapan nilai-nilai
Dalam hubungan dengan lembaga, Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Kota
Metro yang berada dibawah binaan Dinas Sosial Kota Metro. Saya bekerja dengan
integritas yang tinggi, kompetensi yang dapat diandalkan serta penuh tanggungjawab. Ini
saya tunjukkan dengan menyelesaikan setiap permasalahan yang ada diwilayah Kota
Metro. Bekerja bukan dengan perintah melainkan dengan tanggungjawab. Memberikan
laporan secara berkala akan progres-progres setiap kegiatan yang dilaksanakan. Baik
memberikan laporan ke lembaga (Dinas Sosial Kota Metro), Korwil PKH Provinsi Lampung
atau pun memberikan informasi perkembangan PKH kepada stakeholder-stekholder
terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Bappeda dan Kementerian Agama dan
BRI Kantor Cabang Metro sebagai pendukung penyedia layanan.
b. Implikasi penerapan nilai-nilai
Dengan bekerja penuh integritas, kompetensi dan tanggungjawab, maka kinerja dapat
terukur dan terarah. Lembaga lebih mudah dalam melakukan evaluasi Sumber Daya
Manusia (SDM) yang ada. Dapat menentukan porsi tanggungjawab yang terukur melalui
kinerja dan prestasi yang telah dicapai. Seperti penghargaan yang pernah dicapai pada
tahun 2015, dimana Kota Metro meraih penghargaan dalam kegiatan PKH Award yang
diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI, dengan nominasi penghargaan “Kerjasama
Pendamping dan Operator Terbaik Tahun 2015”. Yang penilaiannya dilakukan diseluruh
Indonesia.

PERNYATAAN PESERTA
Saya yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan
adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan
ini dikemudian hari terbukti tidak benar

Metro, 14 Juli 2017

(SILFIANA NUR BAROKAH, S.Kom)

Anda mungkin juga menyukai