PENDAHULUAN
Pada umumnya, setiap sel pada tumbuhan memiliki membran sel. Membran sel
merupakan selaput tipis yang digunakan untuk melindungi sel dan sebagai tempat keluar
masuknya zat-zat dari dalam sel. Membran sel bersifat semi-permeable (selektif permeable)
yang berarti beberapa cairan atau zat tertentu bisa masuk melewatinya. Ada beberapa cairan
sel yang mampu masuk melewati membran sel yaitu cairan yang bersifat hipotonis (potensial
air rendah) yang bisa didapatkan melalui akuades dan cairan sel yang bersifat hipertonis
(potensial air tinggi) yang bisa didapatkan dengan menggunakan larutan sukrosa 21%.
Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan.
Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipertonis sel tumbuhan akan
kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan
kondisi sel seperti ini akan layu. Tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana
protoplasma sel terkelupas dari dinding sel dan membran, menyebabkan adanya jarak antara
dinding sel dan membran.
1. Apa yang terjadi jika sel pada daun Rhoe discolor mengalami plasmolisis?
2. Apa yang terjadi jika sel pada daun Rhoe discolor mengalami deplasmolisis?
3. Apa perbedaan sel daun Rhoe discolor yang mengalami plasmolisis dan
deplasmolisis?
1.3 Tujuan
1.4 Hipotesis
Saat terjadi plasmolisis, sel pada daun Rhoe discolor akan mengalami pelepasan
membran sel dari dinding sel sehingga sitoplasma akan mengekrut. Sedangkan, saat
mengalami deplasmolisis saat air ditambahkan maka sitoplasma akan kembali mengembang.