DOSEN PENGAMPU:
DI SUSUN OLEH:
NOMINCE WANIMBO
POLITEKNIK NEGERI MANADO
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih memberikan
kami nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN”
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata
kuliah Quality Management System (QMS) 2.
Kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu Selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca untuk memberikan
kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk kemudian kami
akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
❖ KOMITMEN MANAJEMEN
Manajemen harus mencapai tujuan dengan bekerja melalui orang lain, pimpinan tidak
akan dapat melaksanakan seluruh strategi organisasi dengan bekerja sendiri.
Menurut Nadirsyah (2008) komitmen manajemen adalah suatu keyakinan dan dukungan
yang kuat dari manajemen untuk melakukan, menjalankan, dan mengimplementasikan suatu
kebijakan yang ditetapkan secara bersama sehingga tujuan atas diterapkannya kebijakan tersebut
dapat dicapai.
Organisasi dengan komitmen manajemen yang kuat dari pimpinan dan bawahannya maka
akan lebih mudah untuk mencapai hasil yang diinginkan untuk menghasilkan kinerja yang lebih
baik, dibanding dengan organisasi yang tidak memiliki komitmen manajemen. Dengan demikian
keberadaan komitmen manajemen yang kuat sangat dibutuhkan organisasi agar dapat
meningkatkan akuntabilitas kinerja serta penggunaan yang lebih baik atas informasi kinerja yang
dihasilkan.
❖ Kebijakan Mutu
Kebijakan Mutu merupakan salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan
atau organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Kebijakan Mutu
adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan tentang komitmen perusahaan
dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktivitas keseharian
organisasi atau perusahaan. Di dalam Standar ISO 9000:2015 – sebuah dokumen standar yang
berisi definisi kata atau istilah yang digunakan dalam sistem manajemen mutu -disebutkan
bahwa:
Kebijakan Mutu
Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang
dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak.
1. Pada umumnya kebijakan mutu konsisten dengan kebijakan menyeluruh organisasi dan
menyediakan kerangka kerja bagi penetapan sasaran mutu.
2. Prinsip manajemen mutu yang disajikan dalam standar ini dapat merupakan dasar bagi
penetapan kebijakan mutu.
Dari definisi di atas jelas bahwa yang dimaksud dengan kebijakan mutu adalah kebijakan resmi
organisasi atau perusahaan dari manajemen perusahaan yang berisi maksud dan tujuan organisasi
yang berkaitan dengan masalah mutu.
Kami selaku Konsultan ISO 9001 sering sekali mendapat pertanyaan dari klien mengenai cara
penyusunan kebijakan mutu yang benar. Sebenarnya dalam Standar ISO 9001:2015 Klausul 5.2
sudah dijelaskan syarat untuk menyusun kebijakan mutu, yaitu:
Kebijakan mutu harus menyediakan kerangka utama yang dapat dijadikan acuan dalam
penetapan target kerja (sasaran mutu). Kerangka utama yang dimaksud biasanya menjadi target
utama perusahaan seperti masalah kepuasan pelanggan, kompetensi dan kesejahteraan karyawan,
dan sebagainya.
c. Memuat komitmen untuk mematuhi persyaratan yang berlaku
Di dalam kebijakan mutu arus ada pernyataan tertulis yang berisi komitmen dalam
mematuhi persyaratan yang berlaku.
Di dalam kebijakan mutu harus ada pernyataan untuk menyempurnakan efektifitas Sistem
Manajemen Mutu dan melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Kebijakan mutu harus tersedia dalam bentuk informasi terdokumentasi (dapat berupa
hard copy ataupun dalam bentuk soft copy), dan secara periodik ditinjau kesesuaiannya dengan
visi, misi, strategi, dan lingkup bisnis perusahaan.
Kebijakan mutu yang telah ditetapkan harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan
mulai dari level manajemen hingga ke level staff. Beberapa perusahaan melakukan sosialisasi
kebijakan mutu dengan cara mencetaknya dalam spanduk besar dan ditempelkan pada pintu
masuk atau gerbang masuk agar semua karyawan dapat membaca dan memahaminya dengan
mudah. Ada pula yang memasukkan kebijakan mutu dalam motto perusahaan yang selalu
diikrarkan setiap pagi sebelum memulai bekerja. Setiap organisai dapat secara bebas memilih
cara mengkomunikasikan kebijakan mutu kepada seluruh karyawannya.
Kebijakan mutu selain harus disosialisasikan kepada karyawan, namun juga harus
disosialisasikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan organisasi, sosialisasi kepada pihak
terkait dapat dilakukan dengan memposting kebijakan mutu dalam website perusahaan atau
dapat disosialisasikan melalui pertemuan secara langsung.
Berikut kami selaku Konsultan ISO 9001 akan memberikan contoh kebijakan mutu yang
sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh ISO 9001:2015:
Kebijakan Mutu
Multiple Training & Consulting bertekad menjadi perusahaan jasa konsultan sistem
manajemen terdepan di Indonesia dengan selalu mengutamakan kepuasan klien melalui
pelayanan yang bermutu tinggi dan konsisten.
Dalam upayanya menerapkan tujuan tersebut, manajemen dan seluruh karyawan Multiple
Training & Consulting telah menyatakan komitmennya untuk menerapkan Sistem Manajemen
Mutu yang sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015, dan senantiasa melakukan perbaikan yang
berkelanjutan dalam sistem manajemen mutu, serta pengembangan sumber daya dengan cara:
Informatif
Kebijakan mutu ini disampaikan untuk dipahami oleh manajemen dan seluruh karyawan
melalui pelatihan dan sosialisasi sesuai dengan program yang direncanakan. Kebijakan mutu ini
secara berkala akan dievaluasi agar senantiasa sesuai dengan misi perusahaan.
Kebijakan mutu di atas merupakan salah satu contoh kebijakan mutu yang sederhana
namun mencakup visi, misi dan tujuan organisasi. Disampaikan dengan bahasa yang lugas dan
mudah untuk dihafal dan dipahami oleh seluruh karyawan.
1. Kebijakan Mutu tidak memuat syarat wajib yang ditegaskan dalam Standar ISO 9001:2015
Klausul
2. Kebijakan Mutu tidak sejalan dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan
4. Sosialisasi kebijakan mutu kurang efektif yang dibuktikan dari banyaknya karyawan yang
tidak memahami kebijakan mutu
5. Kebijakan Mutu tidak direvisi seiring perubahan visi, misi, maupun lingkup bisnis perusahaan
❖ Hirarki Dokumen
Ditinjau dari hirarkinya, dokumen dalam sistem manajemen mutu terdiri dari 4 tingkatan :
Dokumen ini berisi antara lain kebijakan mutu, sasaran mutu, serta penjelasan dari sistem
manajemen mutu berikut klausul-klausul dari standar ISO yang akan diterapkan. Jika berbicara
mengenai laboratorium pengujian dan atau kalibrasi, panduan mutu merupakan dokumen yang
menyatakan kebijakan mutu dan menguraikan sistem manajemen mutu. Dokumen ini digunakan
untuk perencanaan menyeluruh kegiatan operasional laboratorium yang dapat mempengaruhi
mutu data hasil pengujian atau kalibrasi. Dokumen ini haruslah menjabarkan kegiatan
operasional laboratorium, pengendaliannya, tanggung jawab, wewenang, dan hubungan timbal
balik personel yang mengatur, melaksanakan, menverifikasi atau mengkaji ulang pekerjaan yang
dapat mempengaruhi mutu, selain itu panduan mutu itu sendiri dapat digunakan oleh
laboratorium untuk memberikan informasi pada pelanggan, pemasok, assesor, dan personelnya,
bahwa kebijakan dan sasaran sistem manajemen mutu telah diterapkan sesuai dengan standar
yang di adopsi.
Manfaat adanya panduan mutu / quality manual tersebut adalah antara lain :
Digunakan sebagai dokumen acuan untuk internal / eksternal audit sistem manajemen
mutu serta digunakan sebagai bahan pelatihan seluruh personel di dalam laboratorium.
Merupakan sistem komunikasi informasi yang positif, terencana, dan dapat dipercaya
sehingga memberikan dasar yang kuat bahwa sistem manajemen mutu dapat diterapkan secara
berhasil di dalam laboratorium. Untuk memenuhi persyaratan akresditasi dari badan akreditasi.
Dapat digunakan sebagai alat pemasaran karena dapat meyakinkan pelanggan bahwa
laboratorium memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen mutu
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Distribusi
Daftar Isi
Profil Laboratorium
Acuan
Penjabaran elemen-elemen sistem manajemen yang mengacu pada ISO / IEC 17025 : 2017
Prosedur pelaksanaan atau SOP ini adalah suatu rangkaian atau tahapan dalam suatu
kegiatan tertentu yang bertujuan untuk memberi petunjuk bagi personel dalam malaksanakan
suatu kegiatan / proses.
b. Ruang Lingkup
Menyebutkan penerapan, kegunaan, dan pada bagian mana prosedur pelaksanaan akan
diimplmentasikan
c. Acuan / Referensi
d. Definisi
e. Tanggung Jawab
f. Tahapan
Menyebutkan langkah demi langkah secara detil mengenai siapa, apa, kapan, dan dimana
SOP tersebut dilaksanakan
g. Rekaman
Menjabarkan segala kegiatan yang harus direkam berkaitan dengan penerapan prosedur
pelaksanaan yang bersangkutan termasuk waktu simpan rekaman serta personel yang
bertanggung jawab memusnahkan
h. Lampiran
Di dalam laboratorium kalibrasi, instruksi kerja itu bisa dibuat oleh pelaksana yang setiap
hari melaksanakan kegiatan operasional yang bersangkutan, namun tetap memerlukan bimbingan
dari penyelia / atasan langsungnya.
b. Jelasakan secara rinci setiap tahapan tersebut serta dokumen pendukung / dokumen terkait
yang diperlukan
Contoh Instruksi kerja yang paling mudah adalah instruksi kerja pemakaian alat standar
kalibrator.
4. Form
❖ Tanggung Jawab
Tanggung jawab manajemen tidak dapat dilimpahkan kepada oranglain. Authority diterima
maka tanggungjawabnya harus diterima jugadengan sebaik-baiknya. Hal inilah manajer puncak
menjadi penanggung jawab terakhir mengenai nasib suatu perusahaan dalam menjalankan
manajemen perubahan dikenal adanya pemeran utama sehingga menyangkut pula tanggung
jawab, yaitu sebagai berikut:
1) Change Advocates
Orang yang mempunyai gagasan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melaksanakan,
dinamakan change advocate. Langkah pertama yang dilakukan change advocate adalah menjadi
sponsor, yang dapat menunjuk seseorang menjadi change agent dan mengusahakan sumber daya
yang mendukung agar perubahan benar-benar terjadi. Change advocate dapat berubah menjadi
change agent dengan wewenag dansumber daya untuk menfasilitasi dan melakukan gagasan baik
tersebutdan membuat perubahan terjadi.
2) Sponsor
Sponsor sering kali adalah direktur atau senior manajer yang sibuk dengan pekerjaan
sehari-hari, tetapi juga betanggung jawab untuk menjalankan peran aktif dalam banyak
perubahan yang sering kali dilakukan dari mejanya. Sponsor harus memahami
perubahan,mengelola atau mengawasi perubahan dan berhubungan dengan orang yang terkena
perubahan. Dengan demikian tanggung jawab sponsor adalah :
- Memahami keadaan yang diinginkan dan dampak yang didapat pada tenagan kerja.
- Mengelola dan mengawasi perubahan.
- Sponsor berpengaruh pada orang yang terkena pengaruh perubahan.
Change Agent adalah sponsor, sedangkan dibawahnya adalah target. Sponsor meminta change
agent untuk memahami pada tingkatstrategis tentang bagaimana perubahan akan membuat
perubahan bisnis dan membuatnya lebih baik. Mereka berbicara dalam terminology bisnis dan
berharap change agent menyampaikan perubahan dengan cepat dana dengan biaya yang efesien.
Change agent tidak membuat keputusan untuk berubah, atau mengalokasikan sumber daya
untuk berubah, dan tidak memiliki sendiri perubahan tersebut. Perubahan menjadi milik sponsor
dan orang yang menjadi berubah. Pekerjaan change agent adalahmerencanakan dan
mengimplementasikan perubahan atas namanya sendiri. Kadang-kadang peran sponsor dan
change agent dijalankanoleh orang yang sama.
4) Target
Target adalah seseorang yang harus berubah. Sering dikira bahwa target adalah kelompok
kecil orang dimana perubahan akan mempunyai dampak besar. Target dapat mengajukan
keberatan apabila tidak diberi kesempatan berpertisipasi dalam perubahan. Jika sponsor dan
change agent menerima sikap positif terhadap target dan berusahamelibatkan mereka dalam
perubahan, keberatan mungkin kurang terjadi.
❖ Kewenangan
Kewenangan atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang
sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal
atau terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih
untuk memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki kewenangan atau
kekuasaan yang terlegitimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer
personalia dengan sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur
berbagai hal yang terkait dengan sumber daya manusia atau orang-orang yang terdapat di
dalam organisasi.
Kewenangan atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering
kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau
terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih untuk
memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki kewenangan atau kekuasaan yang
terlegitimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer personalia dengan
sendirinya
Kewenangan atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yangsering
kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formalatau
terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih
untukmemimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki kewenangan atau kekuasaan
yangterlegitimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer personalia dengan
sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang
terkait dengansumber daya manusia atau orang-orang yang terdapat di dalam organisasi.
Dua Pandangan Mengenai Kewenangan Formal.
Pandangan Klasik
(1) Bawahan dapat memahami apa yang diinginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan
atau atasan, atau atasan;
(2) Pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh
atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten atau tidak bertentangandengan
rencana pencapaian tujuan organisasi;
(3) Pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh
atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi,
maupun motif pribadi atau kelompoknya;
(4) Sang bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang
diperintahkannya.
Berdasarkan kedua pandangan ini, bisa dikatakan bahwa tidak setiap kewenangan dapat
mengubah situasi ke arah yang diinginkan. Berbagai jenis organisasi tentunya
memiliki kekhasannya sendiri, apakah cenderung mengikuti pandangan klasik atau
pandangan yang berdasarkan penerimaan. Hal tersebut sangat bergantung pada
berbagai faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh organisasi David Mc Clelland
mengemukakan ada "dua muka darikekuasaan'; yaitu sisi negatif dan sisi positif. Sisi
negatif mengandung arti bahwa memilikikekuasaan berarti menguasai orang lain yang lebih
lemah. Kepemimpinan yang didasarkan atassisi negatif kekuasaan memperlakukan orang sebagai
tidak lebih dari "bidak" yang digunakan atau dikorbankan bila perlu. Hal ini jelas merugikan,
karena orang-orang yang merasa hanyasebagai "bidak" akan cenderung menentang
kepemimpinan atau menjadi pasif.
Sisi positif kekuasaan ditandai dengan perhatian pada pencapaian tujuan kelompok.
Inimeliputi penggunaan pengaruh atas nama, dan bukan kekuasaan di atas orang lain. Manajer
yang menggunakan kekuasaan positif mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan
kekuatandan kecakapan yang mereka butuhkan untuk meraih sukses sebagai perseorangan atau
an.u!ota suatu organisasi. Penggunaan kekuasaan secara tepat merupakan motivator besar bagi
anggotaorganisasi.
❖ Komunikasi
Manajemen komunikasi pada dasarnya adalah suatu perpaduan ilmu komunikasi dengan
teori manajemen untuk bisa diterapkan dalam berbagai latar tempat belakang suatu komunikasi.
Manajemen komunikasi juga bisa diartikan sebagai suatu perencanaan yang sistematis,
penerapan, pemantauan, serta revisi dari seluruh saluran komunikasi dalam suatu perusahaan
atau organisasi dan juga antar organisasi yang mencakup organisasi serta penyebaran instruksi
pada komunikasi baru yang tersambung dengan jaringan, organisasi atau suatu teknologi
komunikasi.
Jadi, pengertian dari manajemen komunikasi ini adalah cara setiap individu dalam
mengelola proses komunikasi yang berhubungan dengan pihak lain dalam hal berkomunikasi.
Manajemen komunikasi juga akan membentuk suatu alur komunikasi agar nantinya bisa
melahirkan koordinasi yang tidak saling berbenturan dan untuk menghasilkan solusi jika
nantinya ada perbedaan pendapat.
Dalam dunia bisnis, terdapat dua fungsi utama manajemen komunikasi, yaitu sebagai sarana
untuk menyamakan pengertian pada seluruh anggota dalam suatu perusahaan serta sebagai
sarana untuk menggerakan orang lain dalam suatu perusahaan dengan informasi yang diberikan
secara jelas.
Seorang manajer dalam hal memiliki peran dalam memerintahkan tiap anggota timnya untuk
bisa bekerja sesuai dengan instruksi yang disetujui untuk bisa menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Selain itu, manajemen ini juga bermanfaat untuk menjaga hubungan baik pada tiap
anggota di dalam perusahaan. Tanpa adanya komunikasi yang baik, kemungkinan akan terjadi
konflik internal yang bisa berpengaruh pada kerjasama yang tidak maksimal.
Di bawah ini adalah fungsi lain dari manajemen komunikasi dalam bisnis bisa Anda baca di
bawah ini:
Manajer akan melakukan pengendalian perilaku pada tiap anggota dengan bentuk tata tertib atau
peraturan anggota. Sehingga, setiap kegiatan anggota harus dilakukan dengan dasar peraturan
yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan demi menghindari konflik yang
mungkin bisa terjadi.
Suatu perusahaan yang telah memiliki manajemen komunikasi yang baik akan melahirkan
koordinasi antar tim yang sama baiknya. Sehingga, komunikasi akan dimanfaatkan sebagai
sarana yang penting untuk mengungkapkan emosional pada tiap anggota. Sehingga akan mampu
meminimalisir segala bentuk permasalahan yang bisa timbul karena konflik pribadi antar
individu.
Tujuan akhir dari komunikasi adalah sebagai sarana menyampaikan informasi serta
menentukan pilihan lain dalam langkah mengambil kebijakan yang tepat. Pada umumnya, tujuan
adanya manajemen komunikasi adalah untuk bisa berinteraksi dengan baik, sehingga setiap
orang mampu memahami dan mengerti bagaimana cara berkomunikasi dengan baik. Selain itu,
manajemen komunikasi juga bisa dijadikan sarana informasi yang membentuk cara orang lain
dalam berinteraksi.
Beberapa tujuan lain dari manajemen komunikasi adalah untuk mengembangkan bentuk interaksi
yang profesional, membentuk suatu keinginan yang baik, memiliki rasa toleransi yang tinggi,
bisa saling bekerja sama, saling menghargai satu sama lain, dan mendapatkan sudut pandang lain
yang menguntungkan.
George R. Terry menjelaskan bahwa komunikasi terdiri dari 5 komponen yang penting,
yaitu:
1. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan tanpa
memerlukan pengaturan tertentu. Jenis komunikasi yang digunakan pada jalur komunikasi
formal ini mempunyai wewenang dan tanggung jawab melalui berbagai instruksi dalam bentuk
tulisan ataupun lisan dengan memanfaatkan prosedur secara fungsional yang terjadi dari atasan
ke bawahan atau sebaliknya.
Contohnya adalah kebijakan peraturan perusahaan terkait jam kerja yang disampaikan dalam
surat kontrak kerja.
2. Komunikasi Non-Formal
Komunikasi non-formal juga tidak memerlukan suatu pengaturan tertentu dan sering terjadi
secara spontan saja. Seperti adanya saran terkait tanggung jawab atau tugas dalam suatu
pekerjaan. Contohnya adalah anggota perusahaan yang memberikan saran dan masukan ketika
menerima suatu tugas.
3. Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan untuk membahas hal lain diluar
pekerjaan. Komunikasi jenis ini akan lebih menekankan hubungan antar manusia. Seperti dua
orang karyawan yang curhat tentang masalah kehidupannya di luar pekerjaan.
4. Komunikasi Teknis
Komunikasi teknis adalah komunikasi yang dijalin untuk menyampaikan suatu strategi tertentu,
seperti seorang manajer marketing yang memberikan arahan secara teknis tentang cara
melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial.
5. Komunikasi Prosedural
Komunikasi prosedural adalah komunikasi yang dilakukan untuk membuat suatu laporan
performa pada suatu perusahaan.
Disisi lain, Onong U. Effendi membagi komunikasi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi timbal balik antara atasan dan bawahan dengan suatu
etika komunikasi yang baik.
2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjalin antar pimpinan antar karyawan dalam
suatu perusahaan. Artinya, komunikasi horizontal adalah arus komunikasi yang berada dalam
satu level organisasi tertentu.
3. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjalin antar perusahaan dengan perusahaan lain
yang berada di luar perusahaan.
❖ Tinjawan Manajemen
Tinjawan manajemen merupakan suatu proses untuk kaji ulang sitem manajemen mutu.
Sistem manajemen mutu ISO 9002:2008 menyebutkan bahwa pimpinan puncak harus meninjau
sistem manajemen mutu organisasi pada selang waktu terencana untuk memastikan kesusesuian,
kecukupan dan efektifitasnya terus berkelanjutan. Hal ini dilakakukan dalam bentuk Rapat
Tinjawan Manajemen (RTM), dimana harus mencakuup penilaian peluang koreksi dan keperluan
akan perubahan pada sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.
Kegiatan ini wajib dilakukan seluruh jajaran manajemen dalam rangka memenuhi persyaratan
standar ISO 9001. Biasanya kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk rapat yang dihadiri oleh
semua jajaran penting perusahaan termasuk direktur. Itu sebabnya tinjawan menajmen bisanya
dinamakan RTM atau Rapat Tinjawan Manajemen. Pelaksanaan rapat minimal satu kali dalam
satu tahun.
Keluran Tinajwan Manajemen Harus Mencakup Keputusan dan Tindakan Yang Berhubungan
Dengan :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab manajemen yaitu keharusan untuk melakukan semua kewajiban atau
tugas-tugas yang dibebankan kepada seseorang sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau
diwakilinya yang sesuai dengan garis-garis besar yang sudah diatur dalam sebuah manajerial.
Tnggung jawab manjemen memang seringkali terasa sulituntuk menerangkannya dengan tepat.
Ada kalanya tanggung jawab dikaitkandengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-
kadang dihubungkandengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu
perbuatan.Banyaknya bentuk tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulitmerumuskannya
dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudahdimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh,
pengertian tanggung jawabselalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan
untukmelakukan, dan kemampuan untuk melakukannya.
Manajemen harus mewajibkan semua personel untuk menerapkan keamanan informasi sesuai
dengan kebijakan keamanan informasi, kebijakan topik khusus dan prosedur organisasi yang
ditetapkan. Untuk memastikan manajemen memahami peran mereka dalam keamanan informasi
dan melakukan tindakan yang bertujuan untuk memastikan semua personel menyadari dan
memenuhi tanggung jawab keamanan informasi mereka. Manajemen harus menunjukkan
dukungan terhadap kebijakan keamanan informasi, kebijakan topik khusus, prosedur dan kontrol
keamanan informasi.
https://www.coursehero.com/file/41173133/TUGAS-TANGGUNG-JAWAB-
MANAJEMENdoc/
http://theorykeuangandaerah.blogspot.com/2015/12/komitmen-manajemen.html?m=1
https://konsultaniso.web.id/iso-90012015/kebijakan-mutu/
https://www.sentrakalibrasiindustri.com/hirarki-dokumen-di-dalam-sistem-manajemen-
laboratorium-iso-17025-2017/
https://www.infolabling.com/2014/05/hirarki-dokumentasi-sistem-manajemen.html?m=1
https://id.scribd.com/document/380276091/TANGGUNG-JAWAB-MANAJEMEN
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/07/153000169/kekuasaan-dan-wewenang-
dalam-manajemen-
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-komunikasi/