2. Nuha Fazlussalam (2398011324) 3. Nur Afiani Herniatsih (2398011122)
RUANG KOLABORASI
LK 1.8 Ruang Lingkup Protokol (Budaya atau Tata Tertib)
Ruang Lingkup Kompetensi PSE Teknik Pembelajaran KSE
Protokol Kesadaran diri Aktifitas: pengecekan kerapian dan kelengkapan
(budaya atau pengenalan emosi seragam tata tertib) 1. Teknik: pengecekan langsung, guru mengecek kerapian dan kelengkapan seragam peserta didik sebelum memasuki sekolahan 2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru: a. Guru berjajar di depan sekolah untuk menyambut kehadiran peserta didik. b. Guru dan peserta didik saling tegur sapa saat peserta didik baru tiba di sekolah. c. Guru mengingatkan kepada peserta didik jika kelengkapan seragam maupun kerapiannya belum sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah. Contohnya, peserta didik dianjurkan melepas jaket atau sweater yang dikenakan sebelum memasuki sekolah, guru mengecek jika ada peserta didik berpenampilan yang tidak sesuai tata tertib maka diterapkan teguran maupun sanksi seperti SOP yang telah ditetapkan. 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta didik: peserta didik yang baru tiba akan bersalaman dan saling menyapa guru piket yang telah berjaga di depan sekolah. Peserta didik yang telah berseragamnya telah sesuai dengan SOP yang berlaku maka diperbolehkan untuk langsung memasuki kelas. Sedangkan, jika tidak maka peserta didik mendapat teguran hingga sanksi oleh guru sesuai pelanggaran yang telah dibuat. 4. Penjelasan tentang tujuan: tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran diri peserta didik terkait pengenalan emosinya agar mereka dapat mematuhi peraturan atau tata tertib yang berlaku. Dengan mereka sadar atas apa yang mereka perbuat maka mereka akan dapat mengenali emosinya dan mengetahui mana saja yang patut dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Pengelolaan diri - Aktivitas: penerapan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan,
mengelola emosi Santun) dan fokus 1. Teknik: seluruh warga sekolah menerapkan 5S selama di sekolah, contohnya dengan saling bertegur sapa dan mengucap salam, saling menghormati dan menghargai antara satu individu dengan yang lain, dan lain sebagainya. 2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru: guru merupakan warga sekolah yang juga harus menerapkan 5S ini, selama di sekolah khususnya dalam pembelajaran guru harus bersemangat dan tersenyum agar energi positif dapat tertularkan kepada peserta didik. Budaya ini terasa mudah diterapkan jika telah mengakar dalam diri guru sehingga dalam setiap pembelajaran akan terasa menyenangkan. 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta didik: peserta didik juga merupakan warga sekolah yang harus menerapkan budaya 5S ini di lingkungan sekolah. Peserta didik seharusnya menyapa dan memberikan salam kepada guru jika berpapasan, kemudian peserta didik juga tidak seharusnya terlihat cemberut selama pembelajaran. Selain itu, peserta didik harus menjunjung tinggi sopan santun kepada orang lain terutama terhadap guru yang membimbingnya belajar di sekolah. 4. Penjelasan tentang tujuan: budaya 5S patut diterapkan bertujuan untuk mengelola diri sehingga emosinya terkontrol dan tetap fokus. Contohnya, jika seseorang mengalami suatu masalah di luar lingkungan sekolah kemudian merasa sedih atau kecewa dengan budaya 5S ini diharapkan orang tersebut dapat lebih mengontrol emosinya sehingga selama di sekolah tidak mencampur adukkan dengan masalah di luar sekolah.
Kesadaran sosial - Aktivitas: pengadaan donasi atau sumbangan/
keterampilan penggalangan dana berempati 1. Teknik: di tiap kelas mengumpulkan donasi atau sumbangan jika terjadi bencana atau berita duka dan mengumpulkannya kepada pengurus OSIS 2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru: a. Guru mengarahkan kepada peserta didik dalam pengumpulan donasi di tiap kelasnya, sehingga dapat terlaksana dengan tertib dan lancar. b. Guru memberikan motivasi atau himbauan kepada peserta didik untuk selalu berempati kepada orang lain agar tercipta kerukunan. 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta didik: a. Perwakilan pengurus OSIS menyampaikan tujuan pengadaan donasi dan nantinya akan dialokasikan kepada siapa atau pihak mana. b. Perwakilan pengurus OSIS tersebut berkeliling ke meja-meja peserta didik di kelas untuk mengambil donasi yang diberikan tiap peserta didik. c. Pengurus tersebut menghitung perolehan donasi dan mengumumkan di depan kelas sebagai bentuk klarifikasi kepada peserta didik di kelas tersebut. d. Pengurus OSIS menyampaikan terimakasih atas partisipasinya dalam pengadaan donasi tersebut. 4. Penjelasan tentang tujuan: penggalangan dana merupakan suatu kegiatan yang bertujuan salah satunya untuk meningkatkan kesadaran sosial peserta didik dalam keterampilan berempati, yang mana peserta didik akan saling membantu orang lain yang lebih membutuhkan. Dengan begitu peserta didik akan lebih berempati dan meningkatkan kesadaran sosial yang dimilikinya.
Keterampilan Aktivitas: gotong royong kebersihan sekolah dan
berhubungan lingkungan sekitar sosial - daya 1. Teknik: pelaksanaan bersih-bersih lingkungan lenting (resiliensi) sekolah yang dilakukan seluruh guru maupun peserta didik 2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru: a. Sebelum hari pelaksanaan kegiatan tersebut, peserta didik telah diarahkan untuk membawa alat kebersihan, seperti sapu lidi, pengki, trashbag, dll. b. Pada saat hari pelaksanaannya, koordinator guru yang bertanggung jawab atas kegiatan ini mengumpulkan peserta didik untuk memberikan arahan dan pembagian tugas kegiatan gotong royong kebersihan sekolah. c. Guru wali kelas bertanggungjawab mengarahkan dan mendampingi di tiap kelas yang diampunya. 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta didik: a. Peserta didik membawa alat kebersihan untuk menunjang terlaksananya kegiatan gotong royong kebersihan sekolah. b. Peserta didik membersihkan lingkungan sekolah sesuai pembagian tempat yang telah diberikan. c. Peserta didik saling berinteraksi dengan rekan maupun masyarakat sekitar dalam pelaksanaannya. 4. Penjelasan tentang tujuan: kegiatan gotong royong kebersihan sekolah dapat bertujuan untuk melatih keterampilan berhubungan sosial karena peserta didik harus berinteraksi dengan orang lain yaitu peserta didik lain, guru, hingga masyarakat sekitar.
Pengambilan Aktivitas: budaya malu
keputusan yang 1. Teknik: warga sekolah membiasakan budaya malu bertanggung dan menerapkannya di sekolah. Contoh budaya jawab malu yaitu malu untuk datang terlambat, malu karena tidak berpakaian rapi dan sesuai ketentuan, malu tidak mengerjakan tugas, malu melanggar aturan, dll. 2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru: guru mengingatkan peserta didik untuk selalu mengingat dan menerapkan budaya malu. Guru juga harus menerapkan budaya malu di sekolah maupun luar sekolah. 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta didik: peserta didik menerapkan budaya malu dengan mengendalikan dirinya dalam mengambil keputusan agar tidak salah dan selalu sesuai aturan yang berlaku. 4. Penjelasan tentang tujuan: pelaksanaan budaya malu bertujuan agar peserta didik mengambil keputusan yang tepat dan dapat mempertanggung jawabkan keputusan yang diambil. Contohnya, peserta didik yang malu tidak mengumpulkan tugas maka pada waktu sebelumnya ia akan mengambil keputusan untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Sedangkan bagi peserta didik yang merasa acuh tak acuh akan mengabaikan perintah guru sehingga tidak ada budaya malu dalam dirinya yang mengakibatkan peserta didik tersebut tidak mempertanggung jawabkan keputusan yang telah dia ambil.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu