Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 9

1. Nanda Pravita Sari (2398011359)


2. Nuha Fazlussalam (2398011324)
3. Nur Afiani Herniatsih (2398011122)

RUANG KOLABORASI

LK 1.8 Ruang Lingkup Protokol (Budaya atau Tata Tertib)


Ruang Lingkup Kompetensi PSE Teknik Pembelajaran KSE

Protokol Kesadaran diri Aktifitas: pengecekan kerapian dan kelengkapan


(budaya atau pengenalan emosi seragam
tata tertib) 1. Teknik: pengecekan langsung, guru mengecek
kerapian dan kelengkapan seragam peserta didik
sebelum memasuki sekolahan
2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru:
a. Guru berjajar di depan sekolah untuk
menyambut kehadiran peserta didik.
b. Guru dan peserta didik saling tegur sapa saat
peserta didik baru tiba di sekolah.
c. Guru mengingatkan kepada peserta didik jika
kelengkapan seragam maupun kerapiannya
belum sesuai dengan tata tertib yang berlaku di
sekolah. Contohnya, peserta didik dianjurkan
melepas jaket atau sweater yang dikenakan
sebelum memasuki sekolah, guru mengecek
jika ada peserta didik berpenampilan yang
tidak sesuai tata tertib maka diterapkan teguran
maupun sanksi seperti SOP yang telah
ditetapkan.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta
didik: peserta didik yang baru tiba akan
bersalaman dan saling menyapa guru piket yang
telah berjaga di depan sekolah. Peserta didik yang
telah berseragamnya telah sesuai dengan SOP
yang berlaku maka diperbolehkan untuk langsung
memasuki kelas. Sedangkan, jika tidak maka
peserta didik mendapat teguran hingga sanksi oleh
guru sesuai pelanggaran yang telah dibuat.
4. Penjelasan tentang tujuan: tujuan dari kegiatan
tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran diri
peserta didik terkait pengenalan emosinya agar
mereka dapat mematuhi peraturan atau tata tertib
yang berlaku. Dengan mereka sadar atas apa yang
mereka perbuat maka mereka akan dapat
mengenali emosinya dan mengetahui mana saja
yang patut dilakukan dan mana yang tidak boleh
dilakukan.

Pengelolaan diri - Aktivitas: penerapan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan,


mengelola emosi Santun)
dan fokus 1. Teknik: seluruh warga sekolah menerapkan 5S
selama di sekolah, contohnya dengan saling
bertegur sapa dan mengucap salam, saling
menghormati dan menghargai antara satu individu
dengan yang lain, dan lain sebagainya.
2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru: guru
merupakan warga sekolah yang juga harus
menerapkan 5S ini, selama di sekolah khususnya
dalam pembelajaran guru harus bersemangat dan
tersenyum agar energi positif dapat tertularkan
kepada peserta didik. Budaya ini terasa mudah
diterapkan jika telah mengakar dalam diri guru
sehingga dalam setiap pembelajaran akan terasa
menyenangkan.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta
didik: peserta didik juga merupakan warga sekolah
yang harus menerapkan budaya 5S ini di
lingkungan sekolah. Peserta didik seharusnya
menyapa dan memberikan salam kepada guru jika
berpapasan, kemudian peserta didik juga tidak
seharusnya terlihat cemberut selama pembelajaran.
Selain itu, peserta didik harus menjunjung tinggi
sopan santun kepada orang lain terutama terhadap
guru yang membimbingnya belajar di sekolah.
4. Penjelasan tentang tujuan: budaya 5S patut
diterapkan bertujuan untuk mengelola diri
sehingga emosinya terkontrol dan tetap fokus.
Contohnya, jika seseorang mengalami suatu
masalah di luar lingkungan sekolah kemudian
merasa sedih atau kecewa dengan budaya 5S ini
diharapkan orang tersebut dapat lebih mengontrol
emosinya sehingga selama di sekolah tidak
mencampur adukkan dengan masalah di luar
sekolah.

Kesadaran sosial - Aktivitas: pengadaan donasi atau sumbangan/


keterampilan penggalangan dana
berempati 1. Teknik: di tiap kelas mengumpulkan donasi atau
sumbangan jika terjadi bencana atau berita duka
dan mengumpulkannya kepada pengurus OSIS
2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru:
a. Guru mengarahkan kepada peserta didik dalam
pengumpulan donasi di tiap kelasnya, sehingga
dapat terlaksana dengan tertib dan lancar.
b. Guru memberikan motivasi atau himbauan
kepada peserta didik untuk selalu berempati
kepada orang lain agar tercipta kerukunan.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta
didik:
a. Perwakilan pengurus OSIS menyampaikan
tujuan pengadaan donasi dan nantinya akan
dialokasikan kepada siapa atau pihak mana.
b. Perwakilan pengurus OSIS tersebut
berkeliling ke meja-meja peserta didik di
kelas untuk mengambil donasi yang diberikan
tiap peserta didik.
c. Pengurus tersebut menghitung perolehan
donasi dan mengumumkan di depan kelas
sebagai bentuk klarifikasi kepada peserta
didik di kelas tersebut.
d. Pengurus OSIS menyampaikan terimakasih
atas partisipasinya dalam pengadaan donasi
tersebut.
4. Penjelasan tentang tujuan: penggalangan dana
merupakan suatu kegiatan yang bertujuan salah
satunya untuk meningkatkan kesadaran sosial
peserta didik dalam keterampilan berempati, yang
mana peserta didik akan saling membantu orang
lain yang lebih membutuhkan. Dengan begitu
peserta didik akan lebih berempati dan
meningkatkan kesadaran sosial yang dimilikinya.

Keterampilan Aktivitas: gotong royong kebersihan sekolah dan


berhubungan lingkungan sekitar
sosial - daya 1. Teknik: pelaksanaan bersih-bersih lingkungan
lenting (resiliensi) sekolah yang dilakukan seluruh guru maupun
peserta didik
2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru:
a. Sebelum hari pelaksanaan kegiatan tersebut,
peserta didik telah diarahkan untuk membawa
alat kebersihan, seperti sapu lidi, pengki,
trashbag, dll.
b. Pada saat hari pelaksanaannya, koordinator
guru yang bertanggung jawab atas kegiatan
ini mengumpulkan peserta didik untuk
memberikan arahan dan pembagian tugas
kegiatan gotong royong kebersihan sekolah.
c. Guru wali kelas bertanggungjawab
mengarahkan dan mendampingi di tiap kelas
yang diampunya.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta
didik:
a. Peserta didik membawa alat kebersihan untuk
menunjang terlaksananya kegiatan gotong
royong kebersihan sekolah.
b. Peserta didik membersihkan lingkungan
sekolah sesuai pembagian tempat yang telah
diberikan.
c. Peserta didik saling berinteraksi dengan rekan
maupun masyarakat sekitar dalam
pelaksanaannya.
4. Penjelasan tentang tujuan: kegiatan gotong royong
kebersihan sekolah dapat bertujuan untuk melatih
keterampilan berhubungan sosial karena peserta
didik harus berinteraksi dengan orang lain yaitu
peserta didik lain, guru, hingga masyarakat sekitar.

Pengambilan Aktivitas: budaya malu


keputusan yang 1. Teknik: warga sekolah membiasakan budaya malu
bertanggung dan menerapkannya di sekolah. Contoh budaya
jawab malu yaitu malu untuk datang terlambat, malu
karena tidak berpakaian rapi dan sesuai ketentuan,
malu tidak mengerjakan tugas, malu melanggar
aturan, dll.
2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru: guru
mengingatkan peserta didik untuk selalu
mengingat dan menerapkan budaya malu. Guru
juga harus menerapkan budaya malu di sekolah
maupun luar sekolah.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan peserta
didik: peserta didik menerapkan budaya malu
dengan mengendalikan dirinya dalam mengambil
keputusan agar tidak salah dan selalu sesuai aturan
yang berlaku.
4. Penjelasan tentang tujuan: pelaksanaan budaya
malu bertujuan agar peserta didik mengambil
keputusan yang tepat dan dapat mempertanggung
jawabkan keputusan yang diambil. Contohnya,
peserta didik yang malu tidak mengumpulkan
tugas maka pada waktu sebelumnya ia akan
mengambil keputusan untuk mengerjakan tugas
yang telah diberikan oleh guru. Sedangkan bagi
peserta didik yang merasa acuh tak acuh akan
mengabaikan perintah guru sehingga tidak ada
budaya malu dalam dirinya yang mengakibatkan
peserta didik tersebut tidak mempertanggung
jawabkan keputusan yang telah dia ambil.

Anda mungkin juga menyukai