Oleh
191134013
2-TPJJ
2021
DATA TEKNIS JEMBATAN
• Kelas jembatan : I/A
• Bentang jembatan (L) : 50 m
• Lebar jembatan :6m
• Tebal pelat lantai kendaraan : 22 cm
• Kelas muatan : I/A
• Mutu baja : BJ 50
- Fy : 290 MPa
- Fu : 500 MPa
• Tinggi rangka :6m
• Sudut rangka tepi : 50˚
• Jarak antargelagar memanjang :5m
• Jarak antargelagar melintang : 1.5 m
PERENCANAAN GELAGAR MEMANJA
Keterangan Simbol Nilai Satuan
Jarak antar gelagar memanjang b 1,5 m
Panjang bentang jembatan L 50 m
Panjang segmen rangka λ 5 m
Asumsi IWF G. Memanjang IWF 300x300x10x18
Tebal lantai kendaraan d 0,22 m
Tebal aspal da 0,1 m
Tebal genangan air dw 0,05 m
Tebal trotoar dtro 0,25 m
Lebar trotoar lt 0,25 m
Berat jenis beton γbeton 24 kN/m3
Berat jenis aspal γaspal 22 kN/m3
Berat jenis air γair 10 kN/m3
Mutu baja BJ-50
Tegangan ultimit baja fu 500 MPa
Tegangan leleh baja fy 290 MPa
Modulus elastisitas baja E 200000 MPa
Modulus geser baja G 80000 MPa
Mutu beton fc’ 30 MPa
Analisis Pembebanan
1. Beban mati (MS) dan berat mati tambahan (MA)
• Pelat lantai = d × b × γbeton
= 0,22 × 1,5 × 24 = 7,92 kN/m
1
Momen akibat berat pelat lantai = 8 × 𝑞𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 × 𝜆2
1
= 8 × 7,92 × 52 = 24,75 kNm
1
Lintang akibat beban pelat lantai = 2 × 𝑞𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 × 𝜆
1
= 2 × 7,92 × 5 = 19,80 kN
= 12,66 kNm
1 1
Lintang akibat berat mati tambahan = 2 × 𝑞𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 × 𝜆 + 2 × 𝑞𝑎𝑖𝑟 × 𝜆
1 1
= 2 × 3,30 × 5 + 2 × 0,75 × 5
= 10,13 kN
2. Beban lalu lintas (TD)
Kelas jembatan rencana = I/A dengan besar muatan 100%.
Lebar lajur lalu lintas (b1) = 7 m
a) Beban Terbagi Rata (BTR)
RSNI T-02-2005 menjelaskan beban terbagi rata q untuk beban lalu lintas tergantung
dari total yang dibebani sepanjang bentang jembatan L.
L ≤ 30 m : q = 9,0 kPa
15
L > 30 m : q = 9,0 (0,5 + ) kPa
𝐿
qTD =q×b
= 7,20 × 1,5 = 10,80 kN/m
b) Beban Garis Terpusat (BGT)
RSNI T-02-2005 menjelaskan beban garis terpusat P harus ditempat tegak lurus
terhadap arah lalu lintas kendaraan. Besar P adalah 49 kN/m.
P = 49 kN/m;
Faktor beban dimanis (FBD) untuk L 50 m = 0,4.
PTD = (1+0,4) × P × b
= (1+0,4)× 49 × 1,5 = 102,90 kN
1 1
Momen akibat beban lalu lintas MTD = (8 × 𝑞𝑇𝐷 × 𝜆2 + × 𝑃𝑇𝐷 × 𝜆) 100%
4
1 1
= (8 × 10,80 × 52 + × 102,90 × 5) 100%
4
= 162,38 kNm
1 1
Lintang akibat beban lalu lintas DTD = (2 × 𝑞𝑇𝐷 × 𝜆 + × 𝑃𝑇𝐷 ) 100%
2
1 1
= (2 × 10,80 × 5 + × 102,90) 100%
2
= 78,45 kN
3. Beban angin (EW)
RSNI T-02-2005 menerangkan bahwa suatu kendaraan berada diatas jembatan, beban
angin harus diterapkan pada permukaan lantai jembatan dengan rumus:
TEW = 0,0012×CW×(VW)2×Ab
Koefisien seret CW = 1,2.
Kecepatan angin rencana VW = 8m/s.
Luas bidang samping kendaraan (asumsi seluruh kendaraan berjajar sepanjang jembatan
dan tinggi kendaraan 2 m) = 2 × 1 = 2 m2.
Beban garis angin TEW = 0,0012×CW×(VW)2×Ab
= 0,0012×1,2×(8)2×2 = 0,18 kN
(2+𝑑)𝑇𝐸𝑊
Beban garis angin pada akibat tekanan roda = 1,75
(2+0,22)0,18
= = 0,23 kN
1,75
1
Momen akibat beban angin = 4 × 𝑃𝐸𝑊 × 𝜆
1
= 4 × 0,23 × 5 = 0,29 kNm
1
Lintang akibat beban angin = 2 × 𝑃𝐸𝑊
1
= 2 × 0,23 = 0,15 kN
Kombinasi Pembebanan
Rekapitulasi momen dan lintang pada pembebanan gelagar memanjang ditampilkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi momen dan lintang beban gelagar memanjang
Faktor beban Faktor beban Momen Lintang
Beban
ultimit (KU) layan (KS) kNm kN
Beban mati baja 1,1 1,0 2,9375 2,35
Beban mati pelat 1,3 1,0 24,75 19,80
Beban mati tambahan 2,0 1,0 12,66 10,13
Beban lalu lintas 1,8 1,0 162,38 78,45
Beban angin 1,2 1,0 0,29 0,15
Beban gempa vertikal 1,0 1,0 4,03 3,23
Ada enam kombinasi pembebanan yang diterapkan pada analisa gelagar memanjang. Hasil
kombinasi pembebanan terdapat pada Tabel IV.7 sampai Tabel IV.12. Kombinasi pembebanan
tersebut adalah sebagai berikut.
Kombinasi 1 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KUTD*TD+ KSEW*EW
Kombinasi 2 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD
Kombinasi 3 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD+ KUEW*EW
Kombinasi 4 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD+ KSEW*EW
Kombinasi 5 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD+ KUEQ*EQ
Kombinasi 6 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSEW*EW
Tabel 1.1. Kombinasi 1 pembebanan gelagar memanjang
Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,8 162,38 78,45 292,28 141,21
Beban angin EW 1,0 0,29 0,15 0,29 0,15
Total 353,29 189,93
Tabel 1.2. Kombinasi 2 pembebanan gelagar memanjang
Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,0 162,38 78,45 162,38 78,45
Total 223,09 127,03
Zx (perlu) = 10,05 cm3 < Zx = 628 cm3 ➔ OK, Profil dapat digunakan
Kontrol Profil Gelagar Memanjang
Kontrol profil yang digunakan terdiri dari kontrol kekuatan terhadap kapasitas
penampang, kontrol pengaruh panjang bentang, kontrol kondisi pelat badan dan kontrol geser.
• Kontrol kekuatan terhadap kapasitas penampang
𝑏 202
𝜆𝑓 = 2×𝑡𝑓 = 2×16 = 6,3125 (pelat sayap)
ℎ−2𝑡𝑓−2𝑟 208−2×16−2×13
𝜆𝑤 = = = 15,0 (pelat badan)
𝑡𝑤 10
170 170
𝜆𝑝 = = = 9,98 (pelat sayap)
√𝑓𝑦 √290
1680 1680
𝜆𝑝 = = = 98,65 (pelat badan)
√𝑓𝑦 √290
𝜆𝑓 ≤ 𝜆𝑝
𝜆𝑓 = 6,3125 ≤ 𝜆𝑝 = 9,98 ……OK (Penampang Kompak)
𝜆𝑤 = 15,0 ≤ 𝜆𝑝 = 98,65 ……OK (Penampang Kompak)
Maka,
Mu = 𝜙 Mn
Mn = Mp = 1,12 × Zx × Fy
= 1,12 × 628 × 10−6 × 290× 103 = 203,974 kNm
𝜙 Mn = 0,9 × 203,974
= 183,577 kNm
Mu ≤ 𝜙 Mn
2,94 kNm ≤ 183,577 kNm ……OK
208 200000
≤ 6,36√
10 290
Analisis Pembebanan
1. Beban Mati
Analisis beban mati pada pembebanan gelagar melintang berkaitan dengan gaya lintang
dari pembebanan beban mati gelagar memanjang.
DDL GMJ = Gaya lintang total dari gelagar memanjang
DPelat = 19,80 kN
DAspal dan air = 17,63 kN
1 1
DIWFMemanjang = 2 × 𝑞𝐼𝑊𝐹𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝜆 = 2 × 0,94 × 5 = 2,35 kN
qBTR = BTR × 𝜆
= 7,20 × 5 = 36 kN/m
𝐵−5,5−2 × 𝑙𝑡 6−5,5−2 × 0,25
Lx = = =0m
2 2
Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan diambil pada kondisi ultimit. Kombinasi pembebanan tersebut
adalah sebagai berikut.
Kombinasi 1 : KUMS*MS + KUTT*TT + KSEW*EW
Kombinasi 2 : KUMS*MS + KSTT*TT + KUTP*TP
Kombinasi 3 : KUMS*MS + KSTT*TT + KSEW*EW
Kombinasi 4 : KUMS*MS + KSTT*TT + KUEW*EW
Kombinasi 5 : KUMS*MS + KSTT*TT + KSEQ*EQ
Kombinasi 6 : KUMS*MS + KSEQ*EW
Rekapitulasi momen dan lintang pada gelagar memanjang ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi momen dan lintang beban gelagar melintang
Faktor beban Faktor beban Momen Lintang
Beban
ultimit (KU) layan (KS) kNm kN
Beban mati baja 1,1 1,0 2,9375 2,35
Beban mati pelat 1,3 1,0 24,75 19,80
Beban mati tambahan 2,0 1,0 13,59 17,63
Beban lalu lintas 1,8 1,0 198,25 124,30
Beban angin 1,2 1,0 0,29 0,15
Beban gempa vertikal 1,0 1,0 5,36 2,97
Beban pejalan kaki 1,8 0,78 6,25
𝜆𝑓 ≤ 𝜆𝑝
𝜆𝑓 = 8,85 ≤ 𝜆𝑝 = 9,98 ……OK (Penampang Kompak)
𝜆𝑤 = 21,27 ≤ 𝜆𝑝 = 98,65 ……OK (Penampang Kompak)
Maka,
Mu = 𝜙 Mn
Mn = Mp = 1,12 × Zx × Fy
= 1,12 × 1540 × 10−6 × 290 × 103
= 500,192 kNm
𝜙 Mn= 0,9 × 500,192
= 450,17 kNm
Mu ≤ 𝜙 Mn
392,55 kNm ≤ 450,17 kNm ……OK
304 200000
≤ 6,36√
11 290
200000
= 1,76 × 7,57 × √ 290
= 349,88 cm
1
J = 3 (ℎ × 𝑡𝑓 3 + 2𝑏 × 𝑡𝑤 3 )
1
= 3 (304 × 173 + 2 × 301 × 113 )
= 76,49 cm4
G = 80.000 MPa = 800.000 kg/cm2
E = 200.000 MPa = 2.000.000 kg/cm2
Fr = 0,3×Fy = 0,3×290 = 87 MPa
FL = Fy – Fr =290 – 87
= 203 MPa
𝜋 𝐴.𝐽.𝐸.𝐺
X1 = 𝑍𝑥 × √ 2
𝜋 134,8×76,49×2.000.000×800.000
= 1540 × √ = 185.281,56 kg/cm2
2
𝑍𝑥 2 𝐼𝑤
X2 = 4 × (𝐽.𝐺 ) × 𝐼𝑦
1540 2 30,42
= 4 × (76,49×800.000) × 4
= 5,85×10-7 kg/cm2
𝑋1 ×𝑖𝑦
Lr = √1 + √1 + 𝑋2 × 𝐹𝐿 2
𝐹𝐿
185.281,56 ×7,57
= √1 + √1 + 5,85 × 10−7 × 2.0302
2.030
= 980,04 cm
Lb = jarak antar gelagar memanjang = 150 cm
Lp = 349,88 cm
Lr = 980,04 cm
Jadi Lb ≤ Lp ≤ Lr
150 cm ≤ 349,88 cm ≤ 980,04 cm ➔ Kondisi Plastis (Zona I).
Mn = Mp = 1,12 × Zx × Fy
= 1,12 × 1540 × 10−6 × 290 × 103 = 500,192 kNm
Syarat,
Mu ≤ 𝝓 Mn
≤ 0,9 × 500,192
392,55 kNm ≤ 450,17 kNm ……OK
• Kontrol geser
5
Kn =5+ 𝑎 2
=5+0=5
( )
ℎ
ℎ 𝐾𝑛×𝐸
≤ 1,1√
𝑡𝑤 𝐹𝑦
304 5×200000
≤ 1,1√
11 290
Maka,
Pada gelagar memanjang digunakan baja profil IWF 200.200.10.16.
Pada gelagar melintang digunakan baja profil IWF 300.300.11.17 dengan panjang 6 meter.