Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA

Mata Kuliah Struktur Baja Jembatan 2

Oleh

Hafizh Khoosy Fadhilah

191134013

2-TPJJ

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PRODI D4-TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2021
DATA TEKNIS JEMBATAN
• Kelas jembatan : I/A
• Bentang jembatan (L) : 50 m
• Lebar jembatan :6m
• Tebal pelat lantai kendaraan : 22 cm
• Kelas muatan : I/A
• Mutu baja : BJ 50
- Fy : 290 MPa
- Fu : 500 MPa
• Tinggi rangka :6m
• Sudut rangka tepi : 50˚
• Jarak antargelagar memanjang :5m
• Jarak antargelagar melintang : 1.5 m
PERENCANAAN GELAGAR MEMANJA
Keterangan Simbol Nilai Satuan
Jarak antar gelagar memanjang b 1,5 m
Panjang bentang jembatan L 50 m
Panjang segmen rangka λ 5 m
Asumsi IWF G. Memanjang IWF 300x300x10x18
Tebal lantai kendaraan d 0,22 m
Tebal aspal da 0,1 m
Tebal genangan air dw 0,05 m
Tebal trotoar dtro 0,25 m
Lebar trotoar lt 0,25 m
Berat jenis beton γbeton 24 kN/m3
Berat jenis aspal γaspal 22 kN/m3
Berat jenis air γair 10 kN/m3
Mutu baja BJ-50
Tegangan ultimit baja fu 500 MPa
Tegangan leleh baja fy 290 MPa
Modulus elastisitas baja E 200000 MPa
Modulus geser baja G 80000 MPa
Mutu beton fc’ 30 MPa

Analisis Pembebanan
1. Beban mati (MS) dan berat mati tambahan (MA)
• Pelat lantai = d × b × γbeton
= 0,22 × 1,5 × 24 = 7,92 kN/m
1
Momen akibat berat pelat lantai = 8 × 𝑞𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 × 𝜆2
1
= 8 × 7,92 × 52 = 24,75 kNm
1
Lintang akibat beban pelat lantai = 2 × 𝑞𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 × 𝜆
1
= 2 × 7,92 × 5 = 19,80 kN

• Berat IWF = IWF 300x300x10x18 = 0,94 kN/m


1
Momen akibat berat IWF = 8 × 𝑞𝐼𝑊𝐹 × 𝜆2
1
= 8 × 0,94 × 52 = 2,9375 kNm
1
Lintang akibat berat IWF = 2 × 𝑞𝐼𝑊𝐹 × 𝜆
1
= 2 × 0,94 × 5 = 2,35 kN
• Aspal = da × b × γaspal
= 0,1 × 1,5 × 22 = 3,30 kN/m
• Genangan air = dw × b × γair
= 0,05 × 1,5 × 10 = 0,75 kN/m
1 1
Momen akibat berat mati tambahan = 8 × 𝑞𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 × 𝜆2 + 8 × 𝑞𝑎𝑖𝑟 × 𝜆2
1 1
= 8 × 3,30 × 52 + 8 × 0,75 × 52

= 12,66 kNm
1 1
Lintang akibat berat mati tambahan = 2 × 𝑞𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 × 𝜆 + 2 × 𝑞𝑎𝑖𝑟 × 𝜆
1 1
= 2 × 3,30 × 5 + 2 × 0,75 × 5

= 10,13 kN
2. Beban lalu lintas (TD)
Kelas jembatan rencana = I/A dengan besar muatan 100%.
Lebar lajur lalu lintas (b1) = 7 m
a) Beban Terbagi Rata (BTR)
RSNI T-02-2005 menjelaskan beban terbagi rata q untuk beban lalu lintas tergantung
dari total yang dibebani sepanjang bentang jembatan L.
L ≤ 30 m : q = 9,0 kPa
15
L > 30 m : q = 9,0 (0,5 + ) kPa
𝐿

Karena L = 50 m > 30 m, maka nilai q:


15
q = 9,0× (0,5 + ) kPa
𝐿
15
= 9,0× (0,5 + ) = 7,20 kPa = 7,20 kN/m2
50

qTD =q×b
= 7,20 × 1,5 = 10,80 kN/m
b) Beban Garis Terpusat (BGT)
RSNI T-02-2005 menjelaskan beban garis terpusat P harus ditempat tegak lurus
terhadap arah lalu lintas kendaraan. Besar P adalah 49 kN/m.
P = 49 kN/m;
Faktor beban dimanis (FBD) untuk L 50 m = 0,4.
PTD = (1+0,4) × P × b
= (1+0,4)× 49 × 1,5 = 102,90 kN
1 1
Momen akibat beban lalu lintas MTD = (8 × 𝑞𝑇𝐷 × 𝜆2 + × 𝑃𝑇𝐷 × 𝜆) 100%
4
1 1
= (8 × 10,80 × 52 + × 102,90 × 5) 100%
4

= 162,38 kNm
1 1
Lintang akibat beban lalu lintas DTD = (2 × 𝑞𝑇𝐷 × 𝜆 + × 𝑃𝑇𝐷 ) 100%
2
1 1
= (2 × 10,80 × 5 + × 102,90) 100%
2

= 78,45 kN
3. Beban angin (EW)
RSNI T-02-2005 menerangkan bahwa suatu kendaraan berada diatas jembatan, beban
angin harus diterapkan pada permukaan lantai jembatan dengan rumus:
TEW = 0,0012×CW×(VW)2×Ab
Koefisien seret CW = 1,2.
Kecepatan angin rencana VW = 8m/s.
Luas bidang samping kendaraan (asumsi seluruh kendaraan berjajar sepanjang jembatan
dan tinggi kendaraan 2 m) = 2 × 1 = 2 m2.
Beban garis angin TEW = 0,0012×CW×(VW)2×Ab
= 0,0012×1,2×(8)2×2 = 0,18 kN
(2+𝑑)𝑇𝐸𝑊
Beban garis angin pada akibat tekanan roda = 1,75
(2+0,22)0,18
= = 0,23 kN
1,75
1
Momen akibat beban angin = 4 × 𝑃𝐸𝑊 × 𝜆
1
= 4 × 0,23 × 5 = 0,29 kNm
1
Lintang akibat beban angin = 2 × 𝑃𝐸𝑊
1
= 2 × 0,23 = 0,15 kN

4. Beban gempa (EQ)


Beban gempa yang ditinjau adalah gempa vertikal pada struktur atas jembatan. Analisa
beban gempa untuk jembatan adalah sebagai berikut.
qEQ = 0,1 berat sendiri
= 0,1 (qpelat + qIWF + qaspal + qair)
= 0,1 (7,92 + 0,94 + 3,30 + 0,75)
= 1,29 kN/m
1
Momen akibat beban gempa = 8 × 𝑞𝑔𝑒𝑚𝑝𝑎 × 𝜆2
1
= 8 × 1,29 × 52 = 4,03 kNm
1
Lintang akibat beban gempa = 2 × 𝑞𝑔𝑒𝑚𝑝𝑎 × 𝜆
1
= 2 × 1,29 × 5 = 3,23 kN

Kombinasi Pembebanan
Rekapitulasi momen dan lintang pada pembebanan gelagar memanjang ditampilkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi momen dan lintang beban gelagar memanjang
Faktor beban Faktor beban Momen Lintang
Beban
ultimit (KU) layan (KS) kNm kN
Beban mati baja 1,1 1,0 2,9375 2,35
Beban mati pelat 1,3 1,0 24,75 19,80
Beban mati tambahan 2,0 1,0 12,66 10,13
Beban lalu lintas 1,8 1,0 162,38 78,45
Beban angin 1,2 1,0 0,29 0,15
Beban gempa vertikal 1,0 1,0 4,03 3,23

Ada enam kombinasi pembebanan yang diterapkan pada analisa gelagar memanjang. Hasil
kombinasi pembebanan terdapat pada Tabel IV.7 sampai Tabel IV.12. Kombinasi pembebanan
tersebut adalah sebagai berikut.
Kombinasi 1 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KUTD*TD+ KSEW*EW
Kombinasi 2 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD
Kombinasi 3 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD+ KUEW*EW
Kombinasi 4 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD+ KSEW*EW
Kombinasi 5 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSTD*TD+ KUEQ*EQ
Kombinasi 6 : KUMS*MS+ KUMA*MA+ KSEW*EW
Tabel 1.1. Kombinasi 1 pembebanan gelagar memanjang
Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,8 162,38 78,45 292,28 141,21
Beban angin EW 1,0 0,29 0,15 0,29 0,15
Total 353,29 189,93
Tabel 1.2. Kombinasi 2 pembebanan gelagar memanjang
Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,0 162,38 78,45 162,38 78,45
Total 223,09 127,03

Tabel 1.3. Kombinasi 3 pembebanan gelagar memanjang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,0 162,38 78,45 162,38 78,45
Beban angin EW 1,2 0,29 0,15 0,35 0,18
Total 223,44 127,20

Tabel 1.4. Kombinasi 4 pembebanan gelagar memanjang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,0 162,38 78,45 162,38 78,45
Beban angin EW 1,0 0,29 0,15 0,29 0,15
Total 223,39 127,17

Tabel 1.5. Kombinasi 5 pembebanan gelagar memanjang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,0 162,38 78,45 162,38 78,45
Beban angin EW 1,0 4,03 3,23 4,03 3,23
Total 227,13 130,25
Tabel 1.6. Kombinasi 6 pembebanan gelagar memanjang
Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban mati tambahan MA 2,0 12,66 10,13 25,31 20,25
Beban lalu lintas TD 1,0 0,29 0,15 0,29 0,15
Beban angin EW 1,1 2,94 2,35 3,23 2,59
Total 61,01 48,72

Berdasarkan tabel kombinasi di atas, momen dan lintang maksimum adalah:


MUMAX = 353,29 kNm
DUMAX = 189,93 kN

Pradimensi Gelagar Memanjang


Baja pada gelagar memanjang menggunakan baja dengan BJ-50 yang memiliki nilai
fy = 290 MPa dan nilai fu = 500 MPa.
MDL = 2,9375 kNm = 2.937.500 Nmm
Faktor reduksi kekuatan (𝜙) = 0,9
Syarat yang harus dipenuhi
Koefisien penampang plastis untuk WF = 1,12 (khusus untuk profil IWF)
MDL ≤ 𝜙 Mn
Mn = 1,12 × Zx × fy
𝑀 𝐷𝐿
Zx (perlu) = 𝜙 ×1,12 × Fy
2.937.500
= 0,9×1,12 × 290 = 10048,919 mm3 = 10,05 cm3

Dicoba profil IWF 200x200x10x16


Data profil
Zx = 628 cm3 r = 13 mm
Zy = 218 cm3 A = 83,69 cm2
Ix = 6.530 cm4 h = 208 mm
Iy = 2200 cm4 b = 202 mm
ix = 8,83 cm tf = 16 mm
iy = 5,13 cm tw = 10 mm
Berat profil = 0,657 kN/m

Zx (perlu) = 10,05 cm3 < Zx = 628 cm3 ➔ OK, Profil dapat digunakan
Kontrol Profil Gelagar Memanjang
Kontrol profil yang digunakan terdiri dari kontrol kekuatan terhadap kapasitas
penampang, kontrol pengaruh panjang bentang, kontrol kondisi pelat badan dan kontrol geser.
• Kontrol kekuatan terhadap kapasitas penampang
𝑏 202
𝜆𝑓 = 2×𝑡𝑓 = 2×16 = 6,3125 (pelat sayap)
ℎ−2𝑡𝑓−2𝑟 208−2×16−2×13
𝜆𝑤 = = = 15,0 (pelat badan)
𝑡𝑤 10
170 170
𝜆𝑝 = = = 9,98 (pelat sayap)
√𝑓𝑦 √290
1680 1680
𝜆𝑝 = = = 98,65 (pelat badan)
√𝑓𝑦 √290

𝜆𝑓 ≤ 𝜆𝑝
𝜆𝑓 = 6,3125 ≤ 𝜆𝑝 = 9,98 ……OK (Penampang Kompak)
𝜆𝑤 = 15,0 ≤ 𝜆𝑝 = 98,65 ……OK (Penampang Kompak)
Maka,
Mu = 𝜙 Mn
Mn = Mp = 1,12 × Zx × Fy
= 1,12 × 628 × 10−6 × 290× 103 = 203,974 kNm
𝜙 Mn = 0,9 × 203,974
= 183,577 kNm

Mu ≤ 𝜙 Mn
2,94 kNm ≤ 183,577 kNm ……OK

• Kontrol kondisi pelat badan


ℎ 𝐸
≤ 6,36√𝐹𝑦
𝑡𝑤

208 200000
≤ 6,36√
10 290

20,8 ≤ 167,02 …… OK, kondisi pelat badan aman.


PERECANAAN GELAGAR MELINTANG
Keterangan Simbol Nilai Satuan
Jarak antar gelagar memanjang b 1,5 m
Panjang bentang jembatan L 50 m
Panjang segmen rangka λ 5 m
Asumsi IWF G. Melintang IWF 300x300x10x18
Tebal lantai kendaraan d 0,22 m
Tebal aspal da 0,1 m
Tebal genangan air dw 0,05 m
Tebal trotoar dtro 0,25 m
Lebar trotoar lt 0,25 m
Berat jenis beton γbeton 24 kN/m3
Berat jenis aspal γaspal 22 kN/m3
Berat jenis air γair 10 kN/m3
Mutu baja BJ-50
Tegangan ultimit baja fu 500 MPa
Tegangan leleh baja fy 290 MPa
Modulus elastisitas baja E 200000 MPa
Modulus geser baja G 80000 MPa
Lebar jembatan B 6 m

Analisis Pembebanan
1. Beban Mati
Analisis beban mati pada pembebanan gelagar melintang berkaitan dengan gaya lintang
dari pembebanan beban mati gelagar memanjang.
DDL GMJ = Gaya lintang total dari gelagar memanjang
DPelat = 19,80 kN
DAspal dan air = 17,63 kN
1 1
DIWFMemanjang = 2 × 𝑞𝐼𝑊𝐹𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝜆 = 2 × 0,94 × 5 = 2,35 kN

DDL GMJ = DPelat + DIWFGMJ + DAspal dan air


= 19,80 + 2,35 + 17,63
DDL GMJ = 39,78 kN
Jumlah G.Memanjang (n) = 4 buah
Berat profil gelagar melintang asumsi, qGML = 0,94 kN/m
Beban trotoar (qt) = dtro × 𝜆 × BJ = 0,25 × 5 × 24 = 30 kN/m
2. Beban lalu lintas (TT)
Kelas jembatan rencana = I/A dengan besar muatan 100%.
a) Beban Terbagi Rata (BTR)
L = bentang jambatan = 50 m, 𝜆 = 5 m
Karena L > 30 m (RSNI T-02-2005 Pasal 6.3), sehingga
15
BTR = 9,0× (0,5 + )kPa
𝐿
15
= 9,0× (0,5 + 50) = 7,20 kPa = 7,20 kN/m2

qBTR = BTR × 𝜆
= 7,20 × 5 = 36 kN/m
𝐵−5,5−2 × 𝑙𝑡 6−5,5−2 × 0,25
Lx = = =0m
2 2

b) Beban Garis Terpusat (BGT)


Faktor beban dinamis (FBD) L = 50 m = 0,4 (RSNI T-02-2005 Hal 25)
PBGT = (1+0,4) × 49 kN/m = 68,80 kN/m
Lx =0m

3. Beban angin (EW)


RSNI T-02-2005 menerangkan bahwa suatu kendaraan berada diatas jembatan, beban
angin harus diterapkan pada permukaan lantai jembatan dengan rumus:
TEW = 0,0012×CW×(VW)2×Ab
Koefisien seret CW = 1,2.
Kecepatan angin rencana VW = 8 m/s.
Luas bidang samping kendaraan (asumsi seluruh kendaraan berjajar sepanjang jembatan
dan tinggi kendaraan 2 m) = 2 × 1 = 2 m2.
Beban garis angin TEW = 0,0012×CW×(VW)2×Ab
= 0,0012×1,2×(8)2×2 = 0,18 kN
(2+𝑑)𝑇𝐸𝑊 (2+0,22)0,18
Beban garis angin pada akibat tekanan roda = = = 0,23 kN
1,75 1,75

4. Beban gempa (EQ)


Beban gempa yang ditinjau adalah gempa vertikal dengan menggunakan 10% dari
berat struktur atas terhadap percepatan gravitasi. Analisis beban gempa untuk jembatan
adalah sebagai berikut.
qEQ = 0,1 WT
a. Beban gempa terpusat (PEQ)
Beban gempa terpusat adalah jumlah antara gaya lintang beban pelat (Dpelat), beban
gelagar memanjang (DGMJ) dan beban mati tambahan (DMa) pada perhitungan
pembebanan gelagar memanjang kemudian dikalikan 10%.
PEQ = 10% (DPelat + DGMJ + DMa)
= 10% (19,80+ 2,35 + 17,63) = 3,98 kN
a. Beban gempa terbagi merata
Beban gempa terbagi adalah 10% dari berat profil melintang (qGML) dan berat
trotoar (qTro).
QEQ1 = 10%×qGML
= 10%× 0,94 = 0,094 kN/m
QEQ1 = 10%×qTro
= 10%× 30 = 3,0 kN/m

5. Beban pejalan kaki (TP)


Trotoar yang dilewati oleh lalu lintas pejalan kali harus diperhitungkan dengan beban
nominal q = 5 kN/m2
qTP = q × 𝜆 = 5 × 5 = 25 kN/m

Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan diambil pada kondisi ultimit. Kombinasi pembebanan tersebut
adalah sebagai berikut.
Kombinasi 1 : KUMS*MS + KUTT*TT + KSEW*EW
Kombinasi 2 : KUMS*MS + KSTT*TT + KUTP*TP
Kombinasi 3 : KUMS*MS + KSTT*TT + KSEW*EW
Kombinasi 4 : KUMS*MS + KSTT*TT + KUEW*EW
Kombinasi 5 : KUMS*MS + KSTT*TT + KSEQ*EQ
Kombinasi 6 : KUMS*MS + KSEQ*EW
Rekapitulasi momen dan lintang pada gelagar memanjang ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi momen dan lintang beban gelagar melintang
Faktor beban Faktor beban Momen Lintang
Beban
ultimit (KU) layan (KS) kNm kN
Beban mati baja 1,1 1,0 2,9375 2,35
Beban mati pelat 1,3 1,0 24,75 19,80
Beban mati tambahan 2,0 1,0 13,59 17,63
Beban lalu lintas 1,8 1,0 198,25 124,30
Beban angin 1,2 1,0 0,29 0,15
Beban gempa vertikal 1,0 1,0 5,36 2,97
Beban pejalan kaki 1,8 0,78 6,25

Tabel 2.1. Kombinasi 1 pembebanan gelagar melintang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban lalu lintas TT 1,8 198,25 124,30 356,85 223,74
Beban angin EW 1,0 0,29 0,15 0,29 0,15
Total 392,55 252,21

Tabel 2.2. Kombinasi 2 pembebanan gelagar melintang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban lalu lintas TT 1,8 198,25 124,30 198,25 124,30
Beban pejalan kaki TP 1,0 0,78 6,25 1,41 11,25
Total 235,06 163,88

Tabel 2.3. Kombinasi 3 pembebanan gelagar melintang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban lalu lintas TT 1,0 198,25 124,30 198,25 124,30
Beban angin EW 1,0 0,29 0,15 0,29 0,15
Total 233,95 152,77

Tabel 2.4. Kombinasi 4 pembebanan gelagar melintang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban lalu lintas TT 1,0 198,25 124,30 198,25 124,30
Beban angin EW 1,2 0,29 0,15 0,35 0,18
Total 234,01 152,80
Tabel 2.5. Kombinasi 5 pembebanan gelagar melintang
Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban lalu lintas TT 1,0 198,25 124,30 198,25 124,30
Beban gempa vertikal EQ 1,0 5,36 2,97 5,36 2,97
Total 239,02 155,60

Tabel 2.6. Kombinasi 6 pembebanan gelagar melintang


Momen Lintang Momen Lintang
Beban K
kNm kNm kN kNm
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)*(3) (6) = (2)*(4)
Beban mati baja MS 1,1 2,9375 2,35 3,23 2,59
Beban mati pelat MS 1,3 24,75 19,80 32,18 25,74
Beban gempa vertikal EQ 1,0 5,36 2,97 5,36 15,94
Total 40,77 44,26

Berdasarkan tabel kombinasi di atas, momen dan lintang maksimum adalah:


MUMAX = 392,55 kNm
DUMAX = 252,21 kN

Pradimensi Gelagar Melintang


Baja pada gelagar memanjang menggunakan baja dengan BJ-50 yang memiliki nilai
fy = 290 MPa dan nilai fu = 500 MPa.
Mu = 392,55 kNm = 392.550.000 Nmm
Vu = 252,21 kN = 252.210 N
Faktor reduksi kekuatan (𝜙) = 0,9
Syarat yang harus dipenuhi
Koefisien penampang plastis untuk WF = 1,12 (khusus untuk profil IWF)
Mu ≤ 𝜙 Mn
Mn = 1,12 × Zx × Fy
𝑀𝑢
Zx (perlu) = 𝜙 ×1,12 × Fy
392.550.000
= 0,9×1,12 × 290 =1342872,64 mm3 = 1342,87 cm3
Dicoba profil IWF 300x300x11x17
Data profil
Zx = 1540 cm3 r = 18 mm
3
Zy = 514 cm A = 134,8 cm2
Ix = 23400 cm4 h = 304 mm
4
Iy = 7730 cm b = 301 mm
ix = 13,2 cm tf = 17 mm
iy = 7,57 cm tw = 11 mm
Berat profil = 1,06 kN/m
Zx (perlu) = 1342,87 cm3 < Zx = 1540 cm3 ➔ OK, Profil dapat digunakan

Kontrol Profil Gelagar Melintang


Kontrol profil yang digunakan terdiri dari kontrol kekuatan terhadap kapasitas
penampang, kontrol pengaruh panjang bentang, kontrol kondisi pelat badan dan kontrol geser.
• Kontrol kekuatan terhadap kapasitas penampang
𝑏 301
𝜆𝑓 = 2×𝑡𝑓 = 2×17 = 8,85 (pelat sayap)
ℎ−2𝑡𝑓−2𝑟 304−2×17−2×18
𝜆𝑤 = = = 21,27 (pelat badan)
𝑡𝑤 11
170 170
𝜆𝑝 = = = 9,98 (pelat sayap)
√𝑓𝑦 √290
1680 1680
𝜆𝑝 = = = 98,65 (pelat badan)
√𝑓𝑦 √290

𝜆𝑓 ≤ 𝜆𝑝
𝜆𝑓 = 8,85 ≤ 𝜆𝑝 = 9,98 ……OK (Penampang Kompak)
𝜆𝑤 = 21,27 ≤ 𝜆𝑝 = 98,65 ……OK (Penampang Kompak)
Maka,
Mu = 𝜙 Mn
Mn = Mp = 1,12 × Zx × Fy
= 1,12 × 1540 × 10−6 × 290 × 103
= 500,192 kNm
𝜙 Mn= 0,9 × 500,192
= 450,17 kNm
Mu ≤ 𝜙 Mn
392,55 kNm ≤ 450,17 kNm ……OK

• Kontrol kondisi pelat badan


ℎ 𝐸
≤ 6,36√𝐹𝑦
𝑡𝑤

304 200000
≤ 6,36√
11 290

27,64 ≤ 167,02 …… OK, kondisi pelat badan aman.

• Kontrol pengaruh panjang bentang


Karena profil memanjang berada sejajar dengan gelagar melintang, sehingga gelagar
memanjang menjadi pengaku gelagar melintang sehingga,
Lb = jarak antar gelagar memanjang = 1,5 m
𝐸
Lp = 1,76 × iy × √𝑓𝑦

200000
= 1,76 × 7,57 × √ 290
= 349,88 cm
1
J = 3 (ℎ × 𝑡𝑓 3 + 2𝑏 × 𝑡𝑤 3 )
1
= 3 (304 × 173 + 2 × 301 × 113 )

= 76,49 cm4
G = 80.000 MPa = 800.000 kg/cm2
E = 200.000 MPa = 2.000.000 kg/cm2
Fr = 0,3×Fy = 0,3×290 = 87 MPa
FL = Fy – Fr =290 – 87
= 203 MPa
𝜋 𝐴.𝐽.𝐸.𝐺
X1 = 𝑍𝑥 × √ 2

𝜋 134,8×76,49×2.000.000×800.000
= 1540 × √ = 185.281,56 kg/cm2
2

𝑍𝑥 2 𝐼𝑤
X2 = 4 × (𝐽.𝐺 ) × 𝐼𝑦

Iw = konstanta puntir lengkung/warping


𝐻2
= Iy × 4
𝐻2
𝑍𝑥 2 𝐼𝑦×
4
X2 = 4 × (𝐽.𝐺 ) × 𝐼𝑦

1540 2 30,42
= 4 × (76,49×800.000) × 4

= 5,85×10-7 kg/cm2
𝑋1 ×𝑖𝑦
Lr = √1 + √1 + 𝑋2 × 𝐹𝐿 2
𝐹𝐿

185.281,56 ×7,57
= √1 + √1 + 5,85 × 10−7 × 2.0302
2.030

= 980,04 cm
Lb = jarak antar gelagar memanjang = 150 cm
Lp = 349,88 cm
Lr = 980,04 cm
Jadi Lb ≤ Lp ≤ Lr
150 cm ≤ 349,88 cm ≤ 980,04 cm ➔ Kondisi Plastis (Zona I).
Mn = Mp = 1,12 × Zx × Fy
= 1,12 × 1540 × 10−6 × 290 × 103 = 500,192 kNm
Syarat,
Mu ≤ 𝝓 Mn
≤ 0,9 × 500,192
392,55 kNm ≤ 450,17 kNm ……OK

• Kontrol geser
5
Kn =5+ 𝑎 2
=5+0=5
( )

ℎ 𝐾𝑛×𝐸
≤ 1,1√
𝑡𝑤 𝐹𝑦

304 5×200000
≤ 1,1√
11 290

27,63 ≤ 64,59, maka tidak perlu pengaku. Sehingga Vn = 0,6 × fy × Aw


Vu = 𝜙 Vn
= 𝜙 × 0,6 × fy × Aw
Aw = h × tw = 304 × 11
= 3344 mm2
Vn = 0,6 × fy × Aw
= 0,6 × 290 × 3344
= 581.856 N = 581,856 kN
Syarat,
Vu ≤ 𝝓 Vn
≤ 0,9 × 581,856
252,21 kNm ≤ 523,67 kNm ➔ OK, Penampang aman terhadap gaya geser

Maka,
Pada gelagar memanjang digunakan baja profil IWF 200.200.10.16.
Pada gelagar melintang digunakan baja profil IWF 300.300.11.17 dengan panjang 6 meter.

Anda mungkin juga menyukai