DI PT CANDRABUANA SURYASEMESTA
Jl. Tapak Raya No. 1A, Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang 50151,
Jawa Tengah
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun guna memenuhi salah satu
persyaratan pembelajaran dalam muatan kurikulum
di SMK Negeri 1 Temanggung Tahun Pembelajaran 2023/2024
Disusun oleh :
Adinda Lailani Kiasatina (12434)
Jl. Kadar Maron Sidorejo. Kotak Pos 104. Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221
2023/2024
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PT CANDRABUANA SURYASEMESTA
Jl. Tapak Raya No. 1A, Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang 50151,
Jawa Tengah
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun guna memenuhi salah satu
persyaratan pembelajaran dalam muatan kurikulum
di SMK Negeri 1 Temanggung Tahun Pembelajaran 2023/2024
Disusun oleh :
Adinda Lailani Kiasatina (12434)
Jl. Kadar Maron Sidorejo. Kotak Pos 104. Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221
2023/2024
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Di : Semarang
Pada Tanggal : 23 Maret 2023
Pembimbing Industri Guru Pembimbing
Mengetahui,
a.n. Kepala Sekolah
Wakasek Humas dan HKI
i
Laila F. Umami, S.Pd.
NIP. 19790413 200604 2 007
KATA PENGANTAR
ii
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang terkait dan berperan dalam membantu
dan membimbing kami selama proses penulisan laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan.......................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan....................................................................2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan..................................................................2
1. Bagi Dunia Kerja Dan Mitra Tempat PKL..........................................2
2. Bagi Peserta Didik...................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
A. Pengertian Timbangan..................................................................................4
B. Jenis-Jenis Timbangan..................................................................................4
C. Pengertian Ruang Scaling.............................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
METODE PELAKSANAAN................................................................................6
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL...........................................................6
B. Metode Pelaksanaan PKL.............................................................................6
BAB IV....................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................7
A. Profil Lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL)...............................................7
1. Sejarah Singkat PT. Candrabuana Suryasemesta...............................7
2. Lokasi Perusahaan..................................................................................8
3. Tata Letak Perusahaan...........................................................................8
iv
4. Struktur Organisasi..............................................................................10
5. Ketenagakerjaan...................................................................................11
6. Jenis Produk..........................................................................................11
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengenal, mengetahui, dan memperoleh pengalaman kerja sebagai persiapan
atau wadah peserta didik untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
2
2. Bagi Peserta Didik
a. Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai situasi dan
kondisi dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Menikatkan rasa percaya diri, keberanian, tanggung jawab, dan
kedisplinan peserta didik.
c. Membantu belajar untuk bersosialisasi dan berkomunikasi yang
baik.
d. Melatih untuk persiapan diri sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
e. Membantu berkembangnya rasa kemandirian dan kemampuan
kewirausahaan peserta didik.
f. Melatih kemampuan kerja dan keterampilan kerja peserta didik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Timbangan
Timbangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
merupakan alat untuk menimbang. Timbangan dalam bahasa Inggris disebut
“scale” yakni alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran massa atau
berat suatu benda.
Menimbang merupakan bagian dari peniagaan yang sering dilakukan
oleh para pedagang. Oleh sebab itu, timbangan mempunyai peran yang
penting dalam lintas berbisnis. Timbangan dijadikkan tolak ukur untuk
mewujudkan keahlian dan membangun kepercayaan konsumen terhadap suatu
bisnis.
B. Jenis-Jenis Timbangan
Untuk lebih memahami, jenis-jenis timbangan dapat di kelompokkan
menjadi beberapa sisi. Jika ditinjau berdasarkan prinsip kerjanya jenis
timbangan dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Timbangan manual (pegas)
Timbangan manual yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis
dengan sistem pegas. Timbangan pegas sering digunakan oleh para pedagang di
pasar tradisional untuk mengukur beban seperti ayam, sayur-sayuran, dan ikan,
karena timbangan seperti ini skala pengukurannya tidaklah besar dan sederhana
dalam penggunaannya.
2) Timbangan digital
Timbangan digital yaitu alat untuk mengukur berat suatu benda atau zat
dari ukuran besar hingga kecil. Hasil pengukuran akan lebih konsisten, tepat dan
akurat daripada timbangan jenis lainnya. Namun, jenis timbangan ini bekerja
secara elektronik dengan menggunakan tenaga listrik. Umumnya timbangan ini
menggunakan indikator berupa angka digital pada layar bacaan timbangan. Telah
banyak jenis timbangan digital yang beredar di pasar seperti timbangan diital pos,
timbangan makanan, timbangan bayi, dan lain lain.
3) Timbangan lantai
Timbangan lantai atau yang sering dissebut dengan timbangan datar yaitu
timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Timbangan jenis ini biasanya
4
digunakan untuk menimbang benda-benda dengan memiliki massa yan berat dan
volume yang berat.
4) Timbangan meja
Timbanga meja adalah timbangan yang cara penggunaannya di letakkan
diatas meja. Biasanya jenis timbangan ini sering di temukan di pasar-pasar untuk
menimbang barang-barang yang dijual seperti gula, cabai, kentang, dan lain-lain.
5) Timbangan duduk
Timbangan duduk adalah timbangan dimana benda yang ditimbang dengan
keadaan duduk. Umumnya timbangan ini bisa di temui di toko roti, untuk
menimbang bahan-bahan seperti gula, tepung, dan lain-lain.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
6
Metode pengambilan data dilakukan dengan cara penamatan secara
langsung dan wawancara dengan pembimbing serta staff karyawan di PT.
Candrabuana Suryasemesta.
BAB IV
7
Semenjak tahun 2004, Buana Bakery juga membuka diri bagi pengusaha
lain yang ingin menjadi rekan kerja usaha Buana Bakery dengan sistem waralaba
(franchise). Hingga saat ini, Buana Bakery memiliki 16 toko waralaba di jawa
Tengah, Yakni 1 toko di semarang (Jln. Fatmawati No.37), Temanggung di Jln.
MT. Haryono No. 34 Ruko Pandean No. 3A, Boyolali Jl. Pandanaran No. 237 A,
Blora Jl. Pemuda No. 55C,(samping bank jateng), Purwodadi Jl. R. Suprapto No.
111, (samping pengadilan negeri), Boja Jl. Pemuda No. 55 C, Pati Jl. Kol.
Sunandar No. 22, Kudus JL. Sunan Muria No. 16, Demak Jl. Sultan Fatah 54
(depan Bank BRI), Jepara Jl. Pemuda No. 85, Weleri Jl. Raya Weleri No. 254B,
Kendal Jl. Soekarno Hatta No. 234. 'Roti Buana' terus berkembang, sampai
sekarang menjadi 33 toko yang tersebar di seluruh Jawa Tengah
2. Lokasi Perusahaan
PT. Candrabuana Suryasemesta yang merupakan tempat pusat produksi
dan perkantoran dari Buana Bakery Semarang berlokasi di JL. Tugu, No.1A,
Kecamatan Tugu, Semarang. Lokasi terdebut berada dalam satu lahan dengan PT.
Karya Ciptanyata Wisesa pabrik pembuatan sirup Fresh dan makanan siap saji So
Good.
Lahan yang tersedia untuk Buana Bakery berada dalam satu bangunan
yang mencangkup ruang produksi, kantor staff non produksi, ruang pengemasan,
ruang penimbangan, ruang tart, ruang pengembangan adonan, ruang cuci, dan
juga ruang distribusi.
3. Tata Letak Perusahaan
Ruangan di Buana Bakery dibagi menjadi beberapa ruangan, diataranya :
a. Ruang Penimbangan
Memiliki 1 buah ruangan yang digunakan untuk menyimpan bahan baku
maupun bahan tambahan yang digunakan untuk membuat roti. Bahan baku yang
digunakan antara lain adalah telur, tepung, margarin, saf-instant, mother choice,
lain-lain. Telur yang disimpan dalam wadah/krat, dan telur yang telah dipecahkan
tetapi akan segera digunakan di lain waktu dipindahkan ke dalam lemari
pendingin yang berada di ruang penimbangan. Tepung yang belum akan
digunakan untuk produksi akan di simpan pada karung di dalam gudang. Namun,
tepung yang akan segera digunakan harus segera di pindahkan ke dalam wadah
atau di bungkus menggunakan plastik sesuai dengan kebutuhan. Selain ittu,
didalam ruang penimbangan juga menyimpan barang tambahan seperti kismis,
coklat, keju, minyak, wiijen, susu kaleng, dan lain sebagainya. Ruangan ini sudah
dilengkapi dengan AC sehingga aman digunakan untuk menyimpan stok bahan
yang bertekstur lunak dan tidak.
8
b. Ruang Tart
Ruang tart digunakan untuk menghias kue tart yang sudah selesai di olah.
Ruangan ini di fasilitasi dengan AC sehingga selain bisa digunakan untuk
menghias, bisa juga digunakan untuk menyimpan kue pesanan yang sudah siap
saji sehingga menutup kemungkinan kue tart dan bahan-bahan yang terdapat
diruangan itu akan lebih tahan lama.
c. Ruang Produksi
Ruang produksi digunakan untuk memproduksi/mengolah adonan roti dan
mengisi roti dengan isian yang sudah ditetapkan. Ruang produksi terletak di
sebelah ruang kantor dan ruangan oven. Di setiap sudut ruang produksi dilengkapi
dengan CCTV sehingga proses pengolahan tetap terpantau dari dalam kantor.
d. Dapur
Dapur digunakan sebagai tempat memasak roti basah dan untuk
menggoreng adonan donat dan juga pisang sebagai isian. Filler yang dapat di
masak di dapur adalah daging ayam, kacang hijau, daging sapi, dan lain
sebagainya. Dapur terletak di bagian belakang yang berdekatan dengan ruang
produksi.
e. Ruang Oven
Ruang oven yang dimiliki oleh Buana Bakery terdiri atas beberapa oven,
yaitu : 2 rotary oven dan 3 deck oven, ruangan ini berdekatan dengan dapur dan
ruang cuci. Ruangan ini juga digunakan untuk mengisi atau mengiris roti sisir.
f. Ruang Pengembangan
Ruang pengembangan digunakan untuk mengembangkan adonan roti yang
sudah diolah dan sudah siap di panggang. Ruang pengembangan memiliki suhu
dan juga kelembaban tertentu yang bertujuan supaya adonan dapat mengembang
dengan optimal. Sumber panas yang dihasilkan dari tungku yang memiliki suhu
70-80 derajat celcius untuk mendapatkan suhu ruang pengembangan sebesar 40
derajat celcius, di dalam ruangan ini tidak terdapat termometer atau RH meter,
sehingga standarisasi suhu dan kelembaban di ruangan ini dilakukan secara
inderawi oleh operator produksi.
g. Ruang Pengemasan
Ruang pengemasan ini digunakan untuk mengemas produk basah dan
keringg yang siap untuk dikonsumsi. Diruangan ini juga digunakan untuk
memotong roti tawar, pemberian kode produksi pada setiap kemasan roti, dan
9
juga memindahkan roti yang sudah dikemas ke ruang distribusi yang untuk
selanjutnya akan dikirim ke toko-toko Buana Bakery.
h. Kantor
Kantor digunakan untuk memantau setiap proses produksi dan lainnya
melalui cctv.
i. Ruang cuci
Ruang cuci digunakan untuk mencuci tempat, loyang-loyang, dan berbagai
peralatan yang sudah digunakan dalam proses produksi. Ruang cuci terletak di
sebelah ruang dapur dan ruang oven.
4. Struktur Organisasi
Dalam PT.Candrabuana memiliki beberapa struktur organisasi dengan
tugasnya masing-masing. Dapat dilihat pada gambar berikut ini :
a. Branch Manager
- Merencanakan serta membuat keputusan-keputusan tentang anggaran
belanja perusahaan cabang Semarang.
- Membuat peraturan-peraturan dalam perusahaan cabang Semarang.
- Memiliki wewenang untuk memberikan perintah pada masing-masing
bagian.
b. Supervisor Personal and General Affair
10
- Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan kepegawaian, perencanaan
tenaga kerja, dan penerimaan karyawan baru.
- Mengurus libur atau cuti karyawan, dan mengatur jadwal masuk
karyawan.
- Mengurus jam lembur karyawan, dan absen keluar masuk karyawan.
c. Supervisor Finance and Accounting
- Mengurus dan bertanggung jawab keuanngan perusahaan.
d. Supervisor Marketing
- Mengatur strategi pemasaran produk Buana Bakery.
e. Menerima pesanan dari toko.
- Memperluas jaringan pemasaran produk Buana Bakery.
f. Supervisor Produksi
- Bertanggung jawab atas kontinuitas produksi perusahaan.
- Bertanggung jawab atas kualitas produk.
- Bertangung jawab atas seluruh proses dan hasil produksi.
g. PPIC (Production Planning Inventory)
- Bertanggung jawab atas penyediaan bahan baku
- Bertanggung jawab atas perencanaan produksi (estimasi)
5. Ketenagakerjaan
Saat ini, jumlah karyawan PT. Candrabuana Suryasemesta mencapai
kurang lebih 100 orang (termasuk staff kantor, karyawan produksi, sales, SPG,
teknisi,satpam, OB, dan driver). Masing-masing devisi memiliki pimpinan atau
penanggung jawab yang bertanggung jawab atas setiap pembagian pekerjaan
karyawan agar setiap pekerjaan menghasilkan hasil yang baik dan optimal sesuai
dengan standar perusahaan yang berlaku. Sistem upah yang diterapkan di PT.
Candrabuana Suryasemesta dilakukan satu kali perbulan dengan gaji yang tetap.
Namun, setiap karyawan akan mendapatkan uang transportasi dan uang lembur
diluar gaji tetap selama 2 minggu sekali. Uang lembur yang didapatkan dapat
dihitung dengan jam lembur yang dilaksanakan. Setiap karyawan melakukan
absen dengan menggunakan Face Id sehingga jam datang dan keluar dapat
diamati, namun untuk karyawan baru absen sementara menggunakan absen
tertulis dan diletakkan pada kolom absen yang telah disediakan. Keterlambatan
karyawan tidak mempengaruhi upah bulanan karyawan yang bersangkutan,
apabila karyawan tidak hadir karena alasan tertentu atau datang tidak sesuai
dengan shiftnya maka akan dikenakan kebijakan dari perusahaan. Uang THR
(Tunjangan Hari Raya) pun akan diberikan saat hari raya kepada karyawan yang
bersangkutan. Cuti karyawan diberikan apabila karyawan berhalangan hadir untuk
bekerja. Hanya saja saat Hari Raya Idul Fitri karyawan produksi harus tetap
11
bekerja dan hari libur bersama hanya diberikan pada tanggal 31 Desember atau
akhir tahun.
6. Jenis Produk
PT. Candrabuana Suryasemesta memproduksi berbagai macam produk
pangan, diantaranya :
a) Roti Basah
Jenis-jenis roti basah yang diproduksi dibagi menjadi 2 diataranya roti
tawar dan roti manis. Contoh roti tawar yang di produksi oleh Buana Bakery
adalah tawar klasik, tawar gulung, dan tawar kupas. Sedangkan, contoh roti manis
yang diproduksi oleh Buana Bakery adalah roti sobek, roti dengan isian ayam,
keju, kacang, selai, kacang hijau, coklat, dan pisang.
b) Roti Kering
Jenis roti kering yang diproduksi oleh Buana Bakery adalah roti bagelan,
roti pongge, dan soes kering.
c) Cake
Jenis cake yang diproduksi oleh Buana Bakery dibagi menjadi 2 macam,
diataranya cake dan semi cake. Perbedaan utama pada jenis cake terletak pada
telur yang digunakan.
d) Produk Basahan
Produk basahan yang diproduksi oleh Buana Bakery diantaranya ada kueku,
risoles, lumpia, kue cantik manis, semar mendem, lemper mendut, arem-arem,
bakapo, pudding,lapis coklat, lapis bras, lapis surabaya, dan lain sebagainya.
e) Produk Lainnya
Selain memproduksi berbagai produk kering dan basah, Buana Bakery juga
memproduksi donat, muffin, coklat ball, dan pudding.
12
juga digunakan sebagai tempat penyediaan bahan, dan menyimpan berbagai
resepan produk.
Kegiatan utama yang saya lakukan adalah menimbang bahan-bahan atau
resepan seperti resepan roti manis, roti tawar, cake, bolu, dan muffin. Untuk
produk basahan seperti mendut, lemper, risol, nagasari bandung dan lain
sebagainya. Selain itu, terdapat resepan produk kering seperti bolu kukus, soes,
pongge, dan lain sebagainya. Setelah ditimbang satu persatu lalu di packing
menjadi 1. Selain menimbang saya juga menyiapkan dan mengantar apabila ada
permintaan tambahan dari produksi.
13
Beberapa bahan mungkin lebih padat atau berdebu, seperti tepung. Pastikan
untuk meratakan tepung diatas timbangan untuk mendapatkan takaran yang
akurat.
6. Penimbangan Cairan
Untuk bahan cair, seperti air atau minyak, gunakan cangkir pengukur
transparan dan letakkan dipermukaan datar untuk memastikan takaran yang
tepat.
7. Pentingnya Konsistensi
Konsistensi dalam penimbangan bahan adalah kunci untuk menghasilkan roti
dengan karakteristik yang diinginkan. Kecilnya perbedaan dalam takaran
dapat mempengaruhi tekstur dan rasa akhir roti.
Dengan memperhatikan langkah-langkah diatas, akan dapat meningkatkan
keterampilan menimbang bahan roti dan mencapai konsistensi yang lebih baik
dalam setiap hasil panggangan.
14
Dengan menimbang bahan, dapat mengurangi kelebihan atau kekurangan
bahan, sehingga menghindari pemborosan dan memastikan penggunaan bahan
yang efisien .
f. Pencapaian Konsistensi Tekstur
Takaran yang tepat dalam penimbangan bahan-bahan seperti tepung dan air
dapat mempengruhi tekstur roti, sehingga meimbang membantu mencapai
hasil yang diinginkan.
2. Kelemahan
a. Dibutuhkan Alat Timbangan
Penimbnan memerlukan penggunaan timbangan, yang mungkin tidak selalu
tersedia atau praktis bagi sebagian orang.
b. Proses Yang Lebih Lama
Menimbang bahan bisa memakan waktu yang lebih lama daripada
menggunakan metode pengukuran kasar seperti sendok dan cangkir pengukur
c. Resiko Kesalahan Manusia
Meskipun alat penimbang memberikan presisi, resiko kesalahan manusia tetap
ada, terutama jika tidak memperhatikan pengaturan awal atau kurang teliti
dalam proses penimbangan.
d. Keuntunan Atau Kerugian Material
Kesalahan dalam menimbang bisa mengakibatkan kelebihan atau kekurangan
bahan, yang dapat mempengaruhi hasil akhir roti.
e. Perlu Keterampilan Awal
Beberapa orang mungkin memerlukan waktu untuk mmpelajari cara
menimbang dengan presisi,terutama bagi pemula dalam dunia memasak.
f. Takaran Berbeda Pada Resep Yang Berbeda
Beberapa resep mungkin memberikan takaran dalam bentuk yang berbeda,
seperti gram atau kilogram yang mmerlukan konversi lebih lanjut.
15
Gula memberikan rasa manis pada roti dan memberikan sumber makanan
untuk ragi. Selain itu, gula dapat mempengaruhi warna dan kelembutan
pada roti.
4. Garam
Garam memberikan rasa pada roti dan juga mengontrol aktivitas ragi.
Secara umum garam juga berpengaruh pada rasa dan tekstur pada roti.
5. Minyak atau Lemak
Minyak atau lemak seperti mentega dan minyak sayur memberikan
kelembutan dan kelembaban dan juga mempengaruhi sifat adonan dan
karakteristik roti.
6. Telur
Telur memberikan protein, lemak, dan kelembaban pada roti. Telur juga
memberikan warna kuning pada roti.
7. Air
Air berperan penting dalam adonan roti, dapat membantu mengaktifkan
ragi.
Pentingnya untuk mengetahui peran penting masing-masing badan dalam
pembuatan roti untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan yang
digunakan.
16
Ketelitian dalam menimbanng ragi sangat harus diperhatikan karena
jumlah yang tepat akan mempengaruhi proses fermentasi dan
pengembangan roti.
5. Gula dan Garam
Pastikan keseimbangan gula dan garam ini dengan benar, karena selain
akan mempengaruhi rasa garam dan gula juka akan mempengaruhi
aktivitas dan tekstur ragi.
6. Bahan Lain
Jika resepan memeerlukan bahan tambahan seperti telur, susu, atau
lemak, pastikan juga menimbangnya menggunakan takaran yang tepat
untuk mempertahankan keseimbangan resep.
17
H. Titik Kritis
1. Titik kristis bahan
1. Tepung Terigu
Ketepatan menimbang tepung terigu kritis karena ini
mempengaruhi tekstur dan struktur roti.
2. Ragi
Menimbang ragi dengan akurat kritis karena akan mempengaruhi
proses fermentasi. Terlalu banyak atau terlalu sedikit juga akan
mempengaruhi pengembangan roti.
3. Gula dan Garam
Keseimbangan antara gula dan garam perlu diperhatikan. Titik
kritis pada gula terletak pada gula akan memberikan makanan bagi
ragi. Sementara, titik kritis pada garam terletak untuk
mengaturaktivits ragi.
4. Bahan Tambahan
Jika resepan menggunakan telur, susu, atau minyak maka titik
kritis pada ketiga bahan ini terletak pada keseimbangan aat
menimbang, karena dapat mempengaruhi pada hasil akhir.
Dengan memperhatikan beberapa titik kritis pada beberapa bahan maka akan
dapat meningkatkan peluang untuk menghasilkan hasil akhir yang baik dan
konsisten.
2. Titik Kritis dalam Penimbangan
Titik kritis dalam penimbangan bahan mencakup beberapa aspek kunci yang
dapat mempengaruhi hasil akhir. berikut adalah titik kritis dalam
penimbangan, diantaranya :
1. Akurasi Alat Timbang
Pastikan alat timbang yang digunakan akurat dan terkalibrasi
dengan baik untuk menghindari kesalahan dalam menimbang.
2. Satuan Pengukuran yang Konsisten
Gunakan satuan yang konsisten dengan resep, seperti gram, ons,
atau kilogram untuk memastikan keseimbangan bahan yang benar.
3. Urutan Penimbangan
Ikuti urutan yang ditentukan dalam resepan untuk menimbang
bahan. Urutan yang tepat dapat mempengaruhi pengembangan
adonan atau campuran bahan.
4. Zeroing/Tara yang Tepat
18
Pastikan untuk mengatur timbangan kembali ke nol umtuk
menimbang bahan selanjutnya agar tidak terjadi akumulasi
kesalahan.
5. Ketelelitian dalam Mengukur
Ketepatan menimbang bahan, terutama bahan kritis seperti tepung,
gula, dan garam, sangat penting untuk diperhatikan karena akan
berpengruh pada keberhasilan resep.
6. Catatan dan Pencatatan
Catat hasil pengukuran sebagai referens dimasa mendatang.ini
memungkinkan analisis dan percobaan berikutnya.
7. Perhatian pada Kelembaban
Perhatikan faktor kelembaban udara yang dapat mempengaruhi
kebutuhan cairan dalam resep.
8. Keseimbangan Proporsi
Pastikan keseimbangan proporsi bahan sesuai dengan resepan
untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.
9. Pengukuran Bahan Tambahan
Jika resep melibatkan bahan tambahan sepert rempah atau bumbu,
pastikan untuk menimbangnya dengan hati-hati supaya tidak
mengubah rasa akhir.
Dengan memperhatikan bebrapa titik kritis diatas akan dapat meningktkan
kualitas dan konsistensi hasil akhir resepan.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam pelaksanaan PraktikKerja Lapangan (PKL) pada 2 Oktober
– 22 Maret 2024, penulis dapat mengetahui dan mempaktikkan
secara langsung bagaimana proses kerja yang sedang berlangsung
di sebuah industri. Selain itu, sebagai tahapan awal untuk penulis
bisa beradaptasi dalam dunia kerja sebagai gambaran dan bekal
penulis untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada bidang pangan
di PT. Candrabuana Suryasemesta, peserta didik diharapkan dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama di sekolah.
Peserta didik akan lebih mengenal dan menambah wawasan
tentang dunia kerja,menambah pengalaman kerja langsung, dan
mendapatkan etos kerja untuk memasuki dunia kerja nantinya.
3. Dalam dunia industri pangan, aspek utama yang menunjang
kegiatan tersebut adalah produksi. Dimana, proses produksi sendiri
merupakan metode dan teknk untuk menciptakan dan menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber
seperti tenaga krerja, mesin, bahan-bahan, dan dana. Produk yang
diproduksi PT. Candrabuana Suryasemesta antara lain roti manis,
roti tart, roti ering, kue basah, bolu, dan pudding.
20
4. Prinsip dasar dalam menimbang terdapat satuan pengukuran, bobot
bahan, zering/tara, dan ketelitian.
5. Titik kritis dalam penimbangan bahan terdapat akurasi alat
timbang, satuan pengukuran yang konsisten, urutan penimbangan,
zeroing/tara, ketelitian dan pengukuran, catatandan pencatatan,
perhatian dalm kelembaban, keseimbangan proporsi, dan
pengukuran bahan tambahan.
B. Saran
1. Saat menimbang resepan bahan, sebaiknya periksa kembali resepan
secara keseluruhan dan pastikan tidak ada yang tertinggal dan tidak
ada kesalahan dalam jumlah dan jenis bahan. Karena hal ini akan
mempengaruhi hasil akhir produk.
2. Sebelum menimbang, sebaiknya pastikan kembali timbangan berapa
pada angka nol supaya tidak terjadi kesalahan saat akan menimbang
bahan selanjutnya.
3. Ketika memecah telur untuk produksi rot manis, sebaiknya periksa
kembali tempat telur, pastikan tidak ada kerangka telur yang ikut
masuk kedalamnya karena hal ini juga akan berpengaruh pada hasil
akhir produk.
21
DAFTAR PUSTAKA
Aulya Nurul Faridah. (2023). Laporan Praktik Kerja Lapangan PT. Candrabuana
Suryasemesta, Semarang.
22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
23
24
Lampiran 1
Keterangan :
25
P : Masuk pukul 08.00-16.00
S : Masuk pukul 14.00-22.00
T : Masuk setengah hari
OF : Libur
Lampiran 2:
Jam Kerja Karyawan
26