Anda di halaman 1dari 20

Putusan Nomor : PUT-112982.15/2013/PP/M.

IVA Tahun 2019


Jenis Pajak : PPh Badan

Tahun Pajak : 2013

K
Pokok Sengketa : koreksi positif Penghasilan Neto sebesar Rp44.441.995.028,00
yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding dengan rincian

JA
sebagai berikut:

1. Koreksi atas Peredaran Usaha sebesar


Rp38.658.021.031,00

PA
2. Koreksi atas HPP sebesar Rp5.783.973.997,00;

Menurut Terbanding:

bahwa berdasarkan data yang tersedia, pemilihan metode transfer pricing untuk menguji

N
kewajaran afiliasi Pemohon Banding untuk penjualan Crude Coconut Oil (CNO) dengan
metode Comparable Uncrontrolled Price (CUP) dapat diterima;

LA
bahwa berdasarkan data yang tersedia, Terbanding menggunakan data pembanding dari
UCAP (United Coconut Association of Philipines dengan menggunakan harga Rotterdam
(Seller) untuk penjualan CNO karena transaksi afiliasi Pemohon Banding berupa Penjualan;

DI
bahwa berdasarkan data yang tersedia, Terbanding melakukan peningkatan kesebandingan
dengan penyesuaian harga terhadap data pembanding yang digunakan dengan
memperhitungkan biaya freight sesuai Term Kontrak Penjualan;
GA
bahwa berdasarkan penjelasan di atas dan Pembahasan akhir Hasil Pemeriksaan dan
tanggapan surat Pemohon Banding, Terbanding menghitung kembali harga transaksi afiliasi
Pemohon Banding berupa Penjualan CNO ke Cargill International Trading Pte Ltd dengan
N

Comparable Uncontrolled Price (CUP) sehingga diperoleh koreksi sebesar


Rp38.658.021.031,00;
PE

bahwa terkait Koreksi Peredaran usaha, bahwa didalam Risalah Pembahasan tanggal 09
November 2016, Koreksi Peredaran Usaha awalnya adalah sebesar Rp47.779.171.835,00
Pemohon Banding lalu memberikan tanggapan yang intinya sama dengan Surat Keberatan
dengan menyerahkan dokumen pendukung yang relevan. Terbanding menerima sebagian
T

tanggapan Pemohon Banding, sehingga koreksi Perdaran usaha menjadi sebesar


Rp38.658.021.31,00;
IA

bahwa terkait dengan alasan Pemohon Banding terkait ongkos angkut (freight cost),
Terbanding berpendapat dan berkeyakinan bahwa data pembanding dari UCAP (United
AR

coconut Associations of Philipines) dengan menggunakan harga Rotterdam (seller) yang


telah dilakukan penyesuaian berupa biaya freight (ongkos angkut) menggunakan data
Freight Cost dari Rotterdam ke Filipina yang diperoleh dari agen pengangkutan independen,
Eastport Maritim Pte LTd, sudah dapat dijadikan dasar pengujian harga atas transaksi
ET

afiliasi Pemohon Banding berupa CNO ke Cargill International Trading Pte Ltd dengan
metode CUP karena transaksi dengan pihak afiliasi berupa penjualan. Dan karakteristik
CNO yang dijual Pemohon Banding ke Cargill International Trading Pte Ltd sebanding
dengan produk CNO yang disajikan oleh UCAP;
KR

bahwa terkait dengan alasan Pemohon Banding bahwa Terbanding tidak melakukan
penyesuaian atas bogery cost terhadap data pembanding dari UCAP, karena Terbanding
tidak mempunyai keyakinan bahwa data pembanding tersebut merupakan kumpulan data
transaksi-transaksi penjualan CNO yang didalamnya terdapat unsur Bogey cost;
SE

Menurut Pemohon Banding

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dipertahankan oleh Terbanding
atas Peredaran Usaha sebesar Rp38.658.021.031,00 dengan alasan sebagai berikut:

a) Penerapan CUP oleh Terbanding didasari oleh analisis yang tidak tepat dan tidak
konsisten.
b) Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Pemohon Banding, transaksi penjualan
CNO telah memenuhi prinsip kewajaran dan kelaziman usaha;

bahwa lebih lanjut, alasan-alasan tersebut di atas Pemohon Banding uraikan di bawah ini;

K
a) Penerapan CUP oleh Terbanding didasari oleh analisis yang tidak tepat dan tidak
konsisten

JA
Analisis Terbanding yang hanya didasarkan pada seller price tidak sesuai dengan
kebiasaan pihak independen

PA
bahwa Terbanding melakukan koreksi atas transaksi penjualan CNO Pemohon Banding
kepada pihak afiliasi, yaitu Cargill International Trading Pte. Ltd. (“CITPL”) didasarkan
hanya menggunakan harga permintaan penjualan (seller price) berdasarkan data dari
UCAP;

N
bahwa sebelumnya, Pemohon Banding ingin memberikan uraian atas data pembanding
dari UCAP yang digunakan oleh Terbanding:

LA
• Seller Price yang tertera dalam UCAP merupakan sekumpulan harga jual yang
dikehendaki oleh pihak penjual CNO untuk ditawarkan kepada pihak pembeli. Perlu
ditekankan bahwa harga tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan harga transaksi
penjualan CNO, karena tidak mencerminkan harga beli yang dikehendaki atau
diminta (buyer price); DI
• Pada akhirnya, akan terjadi negosiasi antara kedua belah pihak (pihak pembeli dan
penjual), yang kemudian akan menghasilkan harga transaksi yang disepakati oleh
GA
kedua belah pihak. Pemohon Banding menggunakan pendekatan tersebut dalam
menentukan data pembanding, sehingga harga tersebut lebih wajar karena telah
menampilkan harga yang telah disetujui antara pihak penjual dan pembeli, dan
secara luas diterima antara penjual dan pembeli barang komoditas;
N

bahwa Pemohon Banding ingin menekankan bahwa hal ini telah sesuai dengan
ketentuan dalam OECD Transfer Pricing Guidelines for Multinational Enterprises and
PE

Tax Administrations tahun 2017 (“OECD Guidelines”) paragraf 2.19, dimana tertulis
bahwa:

“…Quoted commodity prices generally reflect the agreement between independent


T

buyers and sellers in the market on the price for a specific type of and amount of
commodity, traded under specific conditions at a certain point in time. A relevant factor
IA

in determining the appropriateness of using the quoted price for a specific commodity is
the extent to which the quoted price is widely and routinely used in the ordinary course
of business in the industry to negotiate prices for uncontrolled transactions comparable
AR

to the controlled transactions”;

[Terjemahan tidak resmi]


“…Referensi harga komoditas pada umumnya mencerminkan perjanjian antara penjual
dan pembeli independen di pasar atas tipe dan harga untuk komoditas tertentu, yang
ET

diperjualbelikan berdasarkan kondisi spesifik di waktu tertentu. Faktor penting untuk


menentukan kesesuaian penggunaan referensi harga untuk komoditas tertentu adalah
sejauh apa referensi harga tersebut digunakan secara luas dan rutin dalam kegiatan
usaha umum di dalam industri untuk menegosiasikan harga untuk transaksi pihak
KR

independen yang sebanding dengan transaksi dengan pihak afiliasi”;

bahwa mempertimbangkan hal di atas, Terbanding seharusnya tidak semata-mata


hanya menggunakan harga penawaran penjualan (seller price), namun seharusnya
SE

juga mempertimbangkan harga permintaan pembelian (buyer price) dan proses


negosiasi yang akan terjadi antara kedua belah pihak, sesuai dengan OECD Guideline.
Harga tengah rata-rata antara seller dan buyer price melalui proses negosiasi akan
menghasilkan harga yang lebih wajar dan diterima secara luas antara pihak penjual dan
pembeli komoditas. Terlebih, sebagaimana lazimnya transaksi perdagangan, harga
transaksi merupakan hasil negosiasi antara penjual dan pembeli terutama barang
komoditi yang pergerakan harganya sangat dinamis, dan proses negosiasi adalah
sebuah proses yang umum terjadi dalam kegiatan jual beli barang dan/atau jasa;

bahwa lebih lanjut, penggunaan seller price oleh Terbanding menunjukkan


ketidakkonsistenan analisis atas transaksi afiliasi Pemohon Banding. Di dalam surat
uraian banding, Terbanding menyatakan bahwa pihak yang diuji dalam transaksi

K
penjualan merupakan pihak afiliasi yang merupakan pembeli. Dengan demikian,
seharusnya Terbanding juga mempertimbangkan harga permintaan pembelian (buyer
price) dalam melakukan analisis;

JA
bahwa selain itu, perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa terkait dengan
perdagangan CNO pada Tahun Pajak 2013, harga pasar ekspor CNO di Indonesia

PA
cenderung sedang menurun karena faktor persaingan dari barang subtitusi, yaitu Palm
Kernel Oil (PKO) yang harganya lebih rendah/kompetitif dibandingkan dengan harga
CNO. Sehingga pihak penjual CNO tidak memiliki daya tawar untuk mendapatkan
harga jual yang dikehendaki. Dengan kata lain, harga penjualan CNO pada saat
tersebut seharusnya lebih mendekati harga permintaan pembelian (buyer price).

N
Sehingga rentang harga yang digunakan oleh Pemohon Banding dengan menggunakan
harga rata-rata sudah lebih tinggi dari harga CNO yang sesungguhnya terjadi di Tahun
Pajak 2013;

LA
Terbanding mengabaikan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi dalam penerapan
metode CUP

DI
bahwa perlu ditekankan bahwa barang komoditi, seperti produk CNO yang dijual oleh
Pemohon Banding sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Dengan adanya
harga pasar yang beredar, para pelanggan atau pembeli akan mengacu kepada harga
GA
pasar tersebut. Namun, pada umumnya, para pedagang komoditi tidak dapat semata-
semata menetapkan harga jual yang sama dengan harga pasar tersebut. Terdapat
berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan dan dapat mempengaruhi harga
tersebut, seperti kondisi ekonomi yang ada, supply/ demand, strategi bisnis, dan daya
N

tahan barang komoditi yang relatif sangat pendek;

bahwa dalam hal ini, Pemohon Banding menyatakan bahwa penerapan metode CUP
PE

yang dilakukan oleh Terbanding tidak dapat diandalkan, karena Terbanding


mengabaikan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi dalam penerapan metode CUP atas
transaksi penjualan Pemohon Banding;
T

bahwa dalam PER-22 Bab III No.2 disebutkan:


IA

2.1. Metode harga pasar sebanding


Metode ini diterapkan dengan pembandingan harga transaksi dari pihak yang ada
hubungan istimewa tersebut dengan harga transaksi barang sejenis dengan pihak
AR

yang tidak mempunyai hubungan istimewa (pembanding independen).

Metode ini dapat digunakan dalam hal:


- Terdapat penjualan/pembelian kepada pihak yang ada hubungan istimewa;
- Maupun kepada pihak lain yang tidak ada hubungan istimewa;
ET

- Jenis produk sebagai obyek transaksi relatif sama.

Dalam membandingkan harga dimaksud harus diperhatikan kondisi yang


menyebabkan perbedaan harga antara lain sebagai berikut:
KR

- Pasar-pasar yang berbeda secara geografis;


- Potongan harga dan potongan kuantitas (diskon dan rabat);
- Kualitas barang;
- Biaya transportasi;
SE

- Asuransi.

Perbedaan harga yang diakibatkan oleh faktor-faktor di atas harus dieliminasi untuk
mendapatkan pembebanan harga yang wajar, dengan demikian penyesuaian dapat
dilakukan seperlunya sesuai dengan keadaan;

bahwa kemudian, berdasarkan OECD Guidelines tahun 2010 paragraf 2.14 tertulis:
“…An uncontrolled transaction is comparable to a controlled transaction (i.e. it is a
comparable uncontrolled transaction) for purposes of the CUP method if one of two
conditions is met: a) none of the differences (if any) between the transactions being
compared or between the enterprises undertaking those transactions could materially

K
affect the price in the open market; or, b) reasonably accurate adjustments can be
made to eliminate the material effects of such differences…”;

JA
[Terjemahan tidak resmi]:
" ... Suatu transaksi independen sebanding dengan transaksi afiliasi (yang disebut
transaksi independen sebanding) untuk tujuan metode CUP jika salah satu dari dua

PA
kondisi terpenuhi : a) tidak ada perbedaan (jika ada) antara transaksi yang
dibandingkan atau antara perusahaan yang melakukan transaksi tersebut yang secara
material dapat mempengaruhi harga di pasar; atau, b) penyesuaian yang cukup akurat
dapat dilakukan untuk menghilangkan efek materiil dari perbedaan tersebut";

N
bahwa lebih lanjut SE-50 mencontohkan bahwa perbedaan kondisi yang dapat
dilakukan penyesuian akurat dapat dilakukan atas 1) syarat pengiriman barang, 2)
syarat pembayaran;

LA
bahwa dalam menilai transaksi penjualan Pemohon Banding, data pembanding
eksternal yang digunakan (UCAP) memiliki ketentuan Cost Insurance Freight (CIF)
Rotterdam, sementara pada kenyataannya seluruh incoterm atas transaksi penjualan
DI
CNO kepada CITPL adalah Free on Board (FOB) Amurang, dimana penjual (Pemohon
Banding) melakukan penyerahan kepemilikan produk (CNO) kepada pihak pembeli di
pelabuhan asal dalam kondisi barang siap untuk diberangkatkan ke pelabuhan tujuan.
GA
Dengan demikian, terdapat perbedaan term penyerahan antara data pembanding (CIF
Rotterdam) dengan term penyerahan atas transaksi penjualan CNO Pemohon Banding
(FOB Amurang) yang kemudian harus dilakukan penyesuaian yang akurat terhadap
perbedaan tersebut;
N

bahwa berikut adalah uraian komponen penyesuaian tingkat kesebandingan harga


penjualan CNO dengan term penyerahan CIF Rotterdam dan FOB Amurang yang
PE

seharusnya diperhitungkan dalam menentukan kewajaran harga penjualan CNO:

1) Penyesuaian biaya angkut dari term penyerahan CIF Rotterdam menjadi FOB
Amurang sebesar USD 93/MT, dengan rincian sebagai berikut:
T

Penyesuaian Nilai
IA

Freight dari Amurang menuju General Santos USD 26.00


City (Filipina)
Freight dari Filipina menuju Rotterdam USD 67.00
AR

Total USD 93.00

bahwa dalam hal ini, Terbanding hanya mengakui komponen biaya penyesuaian
ET

atas freight cost dari Filipina ke Rotterdam (sebesar USD 67/MT). Dengan kata
lain, penyesuaian yang dilakukan Terbanding hanya atas biaya angkut sampai
dengan pelabuhan di Filipina, dan term penyerahan yang telah disesuaikan
tersebut hanya menjadi FOB Filipina, dan bukan (belum) FOB Amurang. Untuk
KR

menjadi FOB Amurang, maka diperlukan penyesuaian komponen biaya


pengangkutan dari Pelabuhan di Filipina sampai ke Pelabuhan di Amurang untuk
meningkatkan tingkat kesebandingan yang akurat;
SE

bahwa sesuai dengan penjelasan Pemohon Banding dalam surat banding, bahwa
jarak antara pelabuhan Rotterdam ke pelabuhan Bitung, Indonesia (pelabuhan
terdekat dengan Amurang) adalah lebih jauh dibandingkan dengan jarak antara
pelabuhan Rotterdam ke pelabuhan General Santos, Filipina. Sehingga total biaya
angkut sebesar USD 93/MT, yang terdiri atas freight cost dari pelabuhan Amurang
ke pelabuhan Filipina sebesar USD 26/MT dan freight cost dari pelabuhan Filipina
ke pelabuhan Rotterdam sebesar USD 67/MT merupakan komponen biaya angkut
yang harus diperhitungan dalam penyesuaian terhadap data pembanding;

2) Penyesuaian atas bogey cost

bahwa Bogey cost adalah komponen biaya yang terkait dengan risiko komoditas

K
selama dalam perjalanan dari pelabuhan di Amurang sampai dengan pelabuhan
penyerahan Rotterdam yang dapat mencapai waktu 4-5 minggu. Risiko tersebut
harus diukur dengan menggunakan perhitungan sebagaimana yang telah Pemohon

JA
Banding sampaikan sebelumnya dalam proses pemeriksaan dan keberatan yaitu
sebesar USD 15.76/MT. Adanya komponen bogey cost ini diatur dan dijelaskan
secara rinci oleh suatu asosiasi independen yang berperan sebagai arbriter dalam

PA
bidang perdagangan komoditas, khususnya untuk produk oils, seeds, dan fats yaitu
Federation of Oils, Seeds, and Fats Associations Limited (FOSFA) International
(http://www.fosfa.org/). FOSFA mengatur bahwa kontrak dengan term CIF harus
mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

N
• Free Fatty Acids (FFA) at discharge: biaya penyesuaian atas perbedaan
kandungan FFA CNO yang terjadi sebelum dan sesudah pengiriman barang,
sampai ke pelabuhan destinasi Rotterdam. Pada umumnya, kandungan FFA

LA
CNO akan cenderung naik selama pengiriman barang dikarenakan adanya
berbagai macam faktor, seperti lamanya pengiriman barang dan suhu udara.
Dengan demikian, kandungan FFA CNO pada saat pengecekan di pelabuhan
asal (dalam hal ini Filipina) akan berbeda dengan FFA CNO pada saat barang
DI
tiba di Rotterdam, dan hal ini dapat mempengaruhi harga. Pemohon banding
telah menyampaikan contoh laporan surveyor independen, Intertek yang
digunakan oleh CITPL untuk mengecek kandungan FFA sebelum pengiriman
GA
dan sesudah sampai di tujuan.
• Insurance and war risk insurance: biaya asuransi atas barang komoditas
selama pengiriman barang.
• Interest: biaya atas bunga pembayaran apabila terjadi keterlambatan
N

pembayaran.
• Shrinkage (adjustment of outturn): biaya penyesuaian atas penyusutan
kuantitas/berat CNO yang terjadi sebelum dan sesudah pengiriman barang
PE

sampai ke pelabuhan destinasi, Rotterdam. Atas pengecekan kuantitas barang


komoditi, pada umumnya, pembeli akan menggunakan surveyor independen
untuk melakukan pengecekan tersebut. Sebagai bahan pertimbangan,
penyusutan atas kuantitas ini dapat dilihat pada laporan surveyor independen,
T

Intertek.
IA

• Surveyor: biaya surveyor yang ditanggung oleh pembeli. Sebagai bahan


pertimbangan, Pemohon Banding telah sampaikan selama proses
pemeriksaan dan keberatan dokumen pendukung berupa contoh invoice dari
AR

surveyor independen, Intertek, yang ditanggung oleh CITPL;

bahwa dalam hal ini, Terbanding sama sekali tidak mengakui adanya penyesuaian
terhadap bogey cost di atas sehingga mengabaikan adanya faktor resiko barang
komoditas selama dalam perjalanan dari pelabuhan di Amurang sampai dengan
ET

pelabuhan penyerahan Rotterdam yang dapat mencapai waktu 4-5 minggu;

bahwa Terbanding melakukan koreksi atas harga penjualan CNO kepada CITPL
dengan tidak mengakui adanya dua komponen penyesuaian tingkat kesebandingan
KR

harga, yaitu penyesuaian biaya angkut atau freight cost dari Amurang ke Filipina, dan
penyesuaian atas bogey cost. Dari uraian di atas jelas bahwa kedua komponen
penyesuaian, yaitu freight cost dari Amurang ke Filipina dan bogey cost merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam melakukan penyesuaian untuk meningkatkan
SE

kesebandingan data pembanding UCAP yang menggunakan term CIF Rotterdam


dengan transaksi penjualan CNO Pemohon Banding dengan term penyerahan FOB
Amurang;

b) Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Pemohon Banding, transaksi penjualan


CNO telah sesuai dengan prinsip kewajaran
bahwa di dalam Surat Tanggapan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (“SPHP”),
surat keberatan, dan surat permohonan banding, Pemohon Banding telah menyediakan
informasi atas komponen-komponen penyesuaian CIF Rotterdam kepada FOB
Amurang yang dapat diperhitungan (yaitu biaya pengangkutan/ocean freight dari
Amurang ke Filipina dan Filipina ke Rotterdam serta bogey cost);

K
bahwa terlebih, Pemohon Banding juga telah menyediakan informasi dan data
pendukung yang andal dari pihak independen sehingga penyesuaian dapat dilakukan

JA
secara akurat yaitu:

- Data freight cost dari Rotterdam ke Filipina dari agen pengangkutan independen,

PA
Eastport Maritime Pte Ltd dan setifikasi freight cost dari pelabuhan Amurang ke
Filipina dari Villa Shipping Lines Inc.
- Informasi dari Federation of Oils, Seeds, and Fats Associations Limited (FOSFA)
International yang mengatur tentang komponen-komponen biaya atas risiko
komoditas (bogey cost), yang harus diperhitungkan untuk kontrak dengan term CIF;

N
bahwa Terbanding seharusnya mempertimbangkan data-data tersebut dan membuat
penyesuaian terhadap incoterm harga pembanding yang digunakan oleh Terbanding.

LA
Apabila Terbanding tidak memperhitungkan penyesuaian data pembanding berupa
biaya pengangkutan kapal (ocean freight) dan bogey cost tersebut ke dalam harga data
pembanding, maka kondisi harga jual antara transaksi afiliasi dan data pembanding
menjadi tidak sebanding sebagaimana disyaratkan dalam aturan transfer pricing di
DI
Indonesia dan OECD Transfer Pricing Guidelines. Dengan demikian, pendapat
Terbanding untuk turut memperhitungkan biaya freight dan bogey cost, dan
menggunakan data pembanding tanpa melakukan penyesuaian (adjustment) atas
GA
incoterm untuk penjualan CNO adalah tidak tepat dan tidak sesuai dengan peraturan
transfer pricing yang berlaku;

bahwa Pemohon banding dalam persidangan menyampaikan penjelasan secara lisan


N

dan tertulis atas data pembanding dan penyesuaiannya sehubungan dengan sengketa
banding atas koreksi peredaran usaha (penjualan CNO), khususnya atas (1)
penggunaan harga penjual dan pembeli dalam data pembanding dan (2) penyesuaian
PE

data pembanding oleh Pemohon Banding dan Terbanding;

bahwa dalam sengketa koreksi atas Peredaran Usaha (Penjualan CNO) sebesar
Rp38.658.021.031,00 Terbanding dan Pemohon Banding menggunakan metode
T

eksternal CUP untuk menguji kewajaran transaksi. Terbanding dan Pemohon Banding
menggunakan data pembanding yang sama dengan Pemohon Banding, yaitu dari
IA

UCAP (United Coconut Association of Philippines) dengan ketentuan CIF Rotterdam;

bahwa di dalam laporan UCAP tersebut tercantum harga penawaran penjual (seller
AR

price) dan harga permintaan pembeli (buyer price). Dalam hal ini, Terbanding hanya
menggunakan harga penawaran penjual oleh karena transaksi afiliasi Wajib Pajak
berupa Penjualan. Menurut Terbanding, harga penjualan CNO harus sama 100%
dengan harga penawaran penjual yang tercantum dalam Laporan UCAP sehingga
Terbanding mengabaikan fakta adanya varian harga yang sangat mungkin terjadi akibat
ET

naik turunnya harga komoditi dan proses negosiasi;

bahwa di lain pihak, Pemohon Banding menggunakan baik harga penawaran penjual
KR

dan harga permintaan pembeli (harga tengah) sebagai data pembanding yang lebih
andal karena transaksi perdagangan akan selalu melibatkan pihak penjual dan pembeli
dalam negosiasi harga sebelum disepakati/disetujui terutama untuk barang komoditi
yang harganya fluktuatif seperti CNO. Argumen pemohon banding ini didukung dengan
SE

teori permintaan dan penawaran;

bahwa terdapat perbedaan ketentuan pengiriman atas transaksi yang dilakukan


Pemohon Banding yaitu FOB dan data pembanding yaitu CIF sehinggaPemohon
Banding dan Terbanding melakukan penyesuaian terhadap data pembanding. Dalam
proses penyesuaian ini, terdapat perbedaan pandangan atas penyesuaian terhadap
data pembanding yang menjadi salah satu alasan koreksi penjualan CNO pemohon
banding;

bahwa Terbanding melakukan penyesuaian pada data pembanding sebesar USD 67


hanya atas:
A. Komponen biaya freight (ongkos angkut) dari Filipina ke Rotterdam sebesar USD

K
67;

bahwa Pemohon Banding melakukan penyesuaian pada data pembanding sebesar

JA
USD 108.76 atas:
A. Komponen biaya freight (ongkos angkut) dari Filipina ke Rotterdam sebesar USD
67;

PA
B. Komponen biaya freight (ongkos angkut) dari Amurangke Filipina sebesar USD 26;
dan
C. Bogey cost (komponen biaya yang terkait dengan risiko komoditas selama dalam
perjalanan) sebesar USD 15.76;

N
bahwa Pemohon Banding menjelaskan mengenai perbedaan komposisi biaya yang
terdapat pada ketentuan pengiriman (incoterms) CIF dan FOB yaitu bogey cost sesuai
dengan FOSFA (“FOSFA”, Federation of Oils, Seeds, and Fats Associations Limited

LA
(http://www.fosfa.org/about-us/). FOSFA adalah asosiasi independen yang berperan
sebagai arbitrer dalam bidang perdagangan komoditi dan penerbitan kontrak yang
menjadi acuan perdagangan internasional, khususnya untuk produk oils, seeds, dan
fats. FOSFA memiliki berbagai bentuk kontrak standar yang memuat berbagai syarat-
syarat kesepakatan penjualan dengan berbagai ketentuan incoterm, termasuk CIF
untuk berbagai macam komoditas termasuk CNO yang masuk kategori sebagai minyak
asal tumbuhan (vegetable oil). Terkait hal ini, Pemohon Banding di dalam kontrak
DI
GA
penjualannya pun mengacu kepada ketentuan FOSFA sebagaimana tercantum dalam
bagian “term and condition”. Maka sesuai dengan uraian di atas, untuk menjelaskan
penyesuaian yang harus dilakukan dari data pembanding yang menggunakan incoterm
CIF menjadi FOB (khususnya komponen bogey cost), Pemohon Banding merujuk pada
N

ketentuan FOSFA54, sehingga dapat diketahui komponen biaya apa saja yang terdapat
pada incoterm CIF yang menjadi dasar penyesuaian Pemohon Banding
sebagaikomponen bogey cost;
PE

Gambar1: Komposisibiayapadaketentuanpengiriman CIF dan FOB

CIF FOB
T

Cost of Product Cost of Product


Free Fatty Acids (FFA) at discharge FREIGHT ON BOARD Cost of Product
COST Shrinkage (adjustment of outturn)
IA

Bogey Cost
Surveyor
Interest *Dapat dilihat pada lampiran 3

Insurance
INSURANCE Insurance
AR

War Risk Insurance

FREIGHT Freight Freight

*Dapat dilihat pada lampiran 2


ET

bahwa berdasarkan komposisi biaya diatas, berikut Pemohon Banding uraikan setiap
komposisi harga CIF yang merupakan harga data pembanding:
KR

Komposisi Biaya KetentuanPengiriman


CIF
Cost Cost of Product HargaProduk yang bersangkutan
Bogey Cost, yang terdiridari:
SE

Free Fatty Acids Dalam ketentuan CIF, terdapat biaya FFA yaitu biaya
(FFA) at penyesuaian atas perbedaan kandungan FFA CNO
discharge yang terjadi saat pengiriman dan saat barang tiba
mengingat kandungan FFA CNO selama perjalanan/
pengiriman akan cenderung naik, yang disebabkan
oleh berbagai macam faktor. Perbedaan ini dapat
memengaruhi harga CNO sehingga pihak penjual
harus memperhitungkan resiko ini dalam dalam
ketentuan pengiriman CIF.

Referensi: FOSFA 54 butir 2.

K
Dokumen pendukung: Contoh laporan surveyor saat
pengiriman dan saat barang tiba.

JA
Shrinkage Dalam ketentuan CIF, pihak penjual
(adjustment of memperhitungkan biaya Shrinkage dalam harga jual,

PA
outturn) yaitu biaya penyesuaian atas susutnya
kuantitas/berat CNO yang terjadi sebelum
dansesudah pengiriman barangsampai kepelabuhan
destinasi.

N
Referensi: FOSFA 54 butir 16.

LA
Dokumen pendukung: Contoh laporan surveyor saat
pengiriman dan sesudah barang tiba.

Surveyor Dalamketentuan CIF, terdapat biaya Surveyor yang


DI
merupakan biaya untuk menganalisa kualitas dari
CNO tersebut, baik saat pemuatan/pengiriman dan
saat barang tiba.
GA
Referensi: FOSFA 54 butir 17.

Dokumen pendukung: Contoh laporan surveyor


independen saat pengiriman dan saat barang tiba.
N

Interest Dalam ketentuan CIF, terdapat biaya interest atau


PE

biaya bunga yang diperhitungkan penjual dalam


komponen harga jual oleh karena penerimaan
pembayaran tersebut lebih lama diterima.

Referensi : FOSFA 54 butir 10.


T

Insurance Insurance Dalam ketentuan CIF, pihak penjual harus


IA

memperhitungkan biaya insurance atau asuransi


dalam menentukan harga jual. Biaya asuransi ini
terkait dengan kerusakan dan kehilangan barang
AR

selama dalam perjalanan.

Referensi : FOSFA 54 butir 5.


ET

War Risk Biaya asuransi terkait dengan resiko apabila terjadi


Insurance kerusuhan.

Referensi: FOSFA 54 butir 6. (Lampiran 2).


KR

Freight Freight Dalam ketentuan CIF, pihak penjual


memperhitungkan biaya ongkos angkut (freight cost)
dari destinasi asal hingga sampai tujuan.
SE

bahwa Terbanding melakukan koreksi atas harga penjualan CNO kepada CITPL
dengan tidak mengakui adanya komponen penyesuaian bogey cost dalam
meningkatkan tingkat kesebandingan harga dan tidak tepat dalam penggunaan data
pembanding. Terbanding hanya menggunakan harga penjual dalam menggunakan data
pembanding dan tidak menggunakan data harga pembeli. Penyesuaian yang dilakukan
oleh Pemohon Banding ini, harus dilakukan karena syarat penyerahaan Pemohon
Banding adalah FOB sedangkan syarat penyerahan harga pasar yang digunakan
sebagai data pembanding adalah CIF, sehingga data pembanding seharusnya
dilakukan penyesuaian sesuai dengan faktor-faktor yang berbeda yang telah disebutkan
pada table diatas. Berikut merupakan skema atas penyesuaian yang dilakukan
Pemohon Banding;

K
JA
PA
bahwa dari uraian di atas, jelas bahwa komponen penyesuaianbogey cost merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam melakukan penyesuaian untuk meningkatkan
kesebandingan data pembanding UCAP yang menggunakan term CIF Rotterdam dengan

N
transaksi penjualan CNO Pemohon Banding dengan term penyerahan FOB Amurang;

LA
bahwa berdasarkan uraian di atas, maka koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha
(Penjualan CNO) sebesar Rp 38.658.021.031 seharusnya dibatalkan;

Pendapat Majelis
DI
bahwa dalam melakukan koreksi Peredaran Usaha, Terbanding berpendapat sebagai
berikut :
GA
i. Berdasarkan data yang tersedia, pemilihan metode transfer pricing untuk menguji
kewajaran afiliasi Pemohon Banding untuk penjualan Crude Coconut Oil (CNO)
dengan metode Comparable Uncrontrolled Price (CUP) dapat diterima.
ii. Berdasarkan data yang tersedia, Terbanding menggunakan data pembanding dari
N

UCAP (United Coconut Association of Philipines dengan menggunakan harga


Rotterdam (Seller) untuk penjualan CNO karena transaksi afiliasi Pemohon Banding
PE

berupa Penjualan.
i. Berdasarkan data yang tersedia, Terbanding melakukan peningkatan
kesebandingan dengan penyesuaian harga terhadap data pembanding yang
digunakan dengan memperhitungkan biaya freight sesuai Term Kontrak Penjualan
(Philipines ke Amsterdam);
T

ii. Berdasarkan penjelasan di atas dan Pembahasan akhir Hasil Pemeriksaan dan
tanggapan surat Pemohon Banding, Terbanding menghitung kembali harga
IA

transaksi afiliasi Pemohon Banding berupa Penjualan CNO ke Cargill International


Trading Pte Ltd dengan Comparable Uncontrolled Price (CUP) sehingga diperoleh
koreksi sebesar Rp38.658.021.031,00;
AR

bahwa atas koreksi Peredaran Usaha tersebut Pemohon Banding menjelaskan :

1. Bahwa Metode pemilihan metode transfer pricing Terbanding dan Pemohon Banding
ET

untuk menguji kewajaran afiliasi untuk penjualan Crude Coconut Oil (CNO) adalah
sama yaitu dengan menggunakan metode Comparable Uncrontrolled Price (CUP)
dapat diterima.;
2. bahwa Terbanding menggunakan sumber data pembanding eksternal yang sama
KR

dengan Pemohon Banding, yaitu data yang dipublikasikan oleh United Coconut
Association of Philippines (“UCAP”) dengan ketentuan CIF Rotterdam. Akan tetapi,
Terbanding tidak mempertimbangkan harga pembeli (buyer price) dan hanya
menggunakan harga penjual (seller price) karena transaksi afiliasi Pemohon Banding
SE

berupa penjualan;

3. bahwa Pemohon Banding melakukan penyesuaian data pembanding dengan


mengurangkan harga rata-rata seller ditambah harga buyer (CIF Rotterdam)
dikurangi dengan Freight Roterdam-Filipina, Freight Filipina-Amurang dan Boogey
Cost sedangkan Terbanding menghitung dengan mengurangkan harga Seller (CIF
Rotterdam) dikurangi Rotterdam-Filipina;
Contoh perhitungan menurut Pemohon Banding :
Data Pembanding Penyesuaian Harga
Harga per Harga Seller Harga Buyer Harga rata – (Freight setelah
Metrik Ton CIF CIF rata Amurang- penyesuaian

K
(USD) Rotterdam Rotterdam (USD/MT) Filipina,Freight
(USD/MT) (USD/MT) Filipina
Rotterdam

JA
Boogey Cost)
735 830 800 815 108,76 706,24
860 940 930 935 108,76 826.24

PA
Contoh perhitungan menurut Terbanding :
Data Pembanding Penyesuaian Harga
Harga per Harga Seller Harga Buyer Harga rata – (Freight setelah
Metrik Ton CIF CIF rata Amurang- penyesuaian

N
(USD) Rotterdam Rotterdam (USD/MT) Filipina,Freight
(USD/MT) (USD/MT) Filipina
Rotterdam

LA
Boogey Cost)
735 830 - 815 67 769
860 940 - 935 67 826.24

DI
bahwa menurut Pemohon Banding dalam rangka menentukan harga pembanding yang
akurat sudah seharusnya dipertimbangkan harga permintaan dari kedua belah pihak yaitu
Seller dan Buyer untuk lebih mencerminkan pasar yang sesungguhnya. Pendekatan
GA
Pemohon Banding yang menggunakan rentang harga tengah antara Seller dan Buyer pada
Laporan UCAP sebagai harga pembanding merupakan metode yang lebih tepat untuk
menguji nilai wajar atas transaksi penjualan CNO;
N

bahwa Terbanding menggunakan sumber data pembanding eksternal yang sama dengan
Pemohon Banding, yaitu data yang dipublikasikan oleh United Coconut Association of
Philippines (“UCAP”) dengan ketentuan CIF Rotterdam. Akan tetapi, Terbanding tidak
PE

mempertimbangkan harga pembeli (buyer price) dan hanya menggunakan harga penjual
(seller price) karena transaksi afiliasi Pemohon Banding berupa penjualan;

bahwa menurut Pemohon Banding jarak antara pelabuhan Rotterdam ke pelabuhan


T

General Santos, Filipina adalah 17.975 km, sedangkan jarak antara pelabuhan Rotterdam
ke pelabuhan Bitung, Indonesia adalah 18.224 km;
IA

bahwa menurut Pemohon Banding kapal pengangkut dari pelabuhan Rotterdam melewati
Filipina terlebih dahulu sebelum pelabuhan Bitung di Indonesia dan bukan sebaliknya, yaitu
AR

melewati Indonesia dulu sebelum ke Filipina sebagaimana pendapat Terbanding;

bahwa dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa total freight cost sebesar USD 93/MT,
yang terdiri atas freight cost dari pelabuhan Amurang ke pelabuhan Filipina sebesar USD
26/MT dan freight cost dari pelabuhan Filipina ke pelabuhan Rotterdam sebesar USD 67/MT
ET

merupakan komponen biaya angkut yang harus diperhitungan dalam penyesuaian terhadap
data pembanding;

bahwa Pemohon Banding juga mengurangi Bogey Cost disamping Freight dan Insurance
KR

dari komponen harga CIF untuk memperoleh harga FOB;

bahwa menurut Pemohon Banding, Bogey Cost adalah komponen biaya yang terkait resiko
komoditas selama perjalanan dari pelabuhan Amurang sampai dengan pelabuhan
SE

penyerahan Rotterdam yang dapat mencapai waktu 4-5 minggu;

bahwa menurut Pemohon Banding kontrak term CIF yang diatur oleh FOSFA (Federation of
Oil, seeds and Fats Assosiation Limited) harus mencakup :
- Free Fatty Acid (FFA) at discharge
- Insurance and war risk insurance
- Interest
- Shrinkage (adjustment of outturn)
- Surveyor;

bahwa menurut Pemohon Banding Bogey Cost terdiri dari :


- Free Fatty Acid (FFA) at discharge

K
- Insurance and war risk insurance
- Interest
- Shrinkage (adjustment of outturn);

JA
bahwa menurut Pemohon Banding dalam keterangan yang disampaikan pada tanggal 23
Januari 2018 (sidang ke-4) sebagai berikut :

PA
- Free Fatty Acids (FFA) at discharge adalah biaya penyesuaian atas perbedaan
kandungan FFA CNO yang terjadi sebelum dan sesudah pengiriman barang sampai ke
pelabuhan destinasi Rotterdam.
Pada umunya, kandungan FFA CNO akan cenderung naik selma pengiriman barang

N
karena adanya berbagai macam faktor , seperti lamanya pengiriman barang dan suhu
udara dengan demikian kandungan FFA CNO pada saat pengecekan di pelabuhan asal
(dalam hal ini Filipina) akan berbeda dengan FFA CNO pada saat barang tiba di

LA
Rotterdam, dan hal ini dapat mempengaruhi harga.
- Insurance and war risk insurance adalah biaya asuransi atas barang komoditas selama
pengiriman barang;
- Interest adalah biaya atas bunga yang diperhitungkan penjual dalam komponen harga

-
DI
jual oleh karena penerimaan pemabayaran tersebut lebih lama diterima;
Shrinkage (adjustment of outturn) adalah biaya penyesuaian atas penyusutan
keuantitas/berat CNO yang terjadi sebelum dan sesudah pengiriman barang sampai ke
GA
pelabuhan destinasi, Rotterdam. Atas pengecekan kuantitas barang komoditi, pada
umunya, pembeli akan menggunakan surveyor independen untuk melakukan
pengecekan tersebut. Sebagai bahan pertimbangan, penyusutan atas kuantitas ini
dapat dilihat pada laporan surveyor independen;
N

- Surveyor biaya untuk menganalisa kualitas dari CNO tersebut baik saat
pemuatan/pengiriman dan pada saat barang tiba;
PE

bahwa menurut Pemohon banding dalam penjelesan tertulis atas data pembanding dan
penyesuiannya sehubungan dengan sengketa banding atas koreksi peredaran usaha dapat
disimpulkan bahwa :
T

CIF = FOB (Cost of Product)+Insurance+Freight+Bogey Cost;


IA

bahwa Incoterm atau International Commercial Terms adalah kumpulan istilah yang dibuat
untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam perdagangan
internasional, Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang
AR

berhubungan dengan pengiriman barang;

bahwa dalam Incoterm FOB kewajiban utama Eksportir adalah menyerahkan barangnya
sampai di atas kapal pengangkut, menyiapkan ijin ekspor dan biaya yang diperlukan dalam
rangka kegiatan ekspor sedangkan kewajiban importir adalah mengurus sarana pengankut,
ET

membayar Freight dan menanggung asuransi;

bahwa pada Incoterm FOB resiko kehilangan atau kerusakan kalau ada dipindahkan dari
eksportir ke importir pada saat barangnya melewati pagar kapal di tempat keberangkatan;
KR

bahwa untuk Incoterm CIF kewajiban utama eksportir adalah menanggung biaya angkutan
(freight) dan asuransi sampai ditempat tujuan yang ditujukan importir dan menyerahkan di
atas kapal ditempat tujuan, menyiapkan ijin ekspor, pajak dan biaya yang diperlukan dan
SE

membayar biaya pemuatan;

bahwa resiko kehilangan dan kerusakan barang serta kenaikan biaya dipindahkan dari
eksportir ke importir pada saat barangnya melewati pagar kapal di tempat tujuan;

bahwa dengan berdasarkan keterangan-keterangan di atas, maka menurut Majelis:


- Perbedaan pemilihan harga pembanding yang dipublikasikan oleh United Coconut
Association of Philipines dimana Terbanding menggunakan harga penjual (seller
price) sedangkan Pemohon Banding menggunakan data rata-rata Seller Price +
Buyer Price;
- Bahwa berdasarkan datayang disampaikan data seller Price lebih tinggi
dibandingkan dengan Buyer Price;

K
- Bahwa dengan demikian seller price = buyer price + profitsehingga menurut Majelis
seharusnya yang dipakai adalah harga buyer price dimana buyer price adalah
sama/sebanding dengan harga jual Pemohon Banding yang belum ditambah profit;

JA
- Bahwa incotermnya adalah FOB yaitu barang diserahkan di atas kapal dipelabuhan
eksportir;

PA
bahwa dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-22/PJ/2013,
Tentang Pedoman Pemeriksaan Terhadap Wajib Pajak Yang Mempunyai Hubungan
Istimewa dalam pembahasan BAB III Metode Pemeriksaan Transfer Pricing : Metode
Perbandingan Harga antara Pihak yang Independen (Comparable Uncontrolled Price
Method – CUP diberikan contoh bila dilakukan kesebandingan antara transaksi independen

N
dengan Incoterm CIF dan transaksi afiliasi dengan incoterm FOB, maka dilakukan
penyesuain Incoterm dengan mengurangkan CIF – biaya insurance dan freight;

LA
bahwa dalam OECD Transfer Pricing Guidelines for Multinational Enterprises and Tax
Administrations tahun 2009 paragraf 2.9 juga menyebutkan:
“…Every effort should be made to adjust the data so that it may be used appropriately in a
CUP method. As for any method, the relative reliability of the CUP Method is affected by the
DI
degree of accuracy with which adjustments can be made to achieve comparability”;

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan bahwa :


GA
- Sebagai harga pembanding seharusnya yang dipakai adalah harga buyer yang
merupakan harga CIF pembelian dari pihak eskportir/produsen sehingga
penggunaan Seller Price oleh Terbanding tidak tepat karena seharusnya Terbanding
EN

mengurangkan dulu dengan profit penjualan;

- bahwa dikarenakan kesepakatan harga penjualan adalah FOB Amurang maka harga
CIF United Coconut Association of the Philippines (UCAP) harus dikonversi ke FOB
Amurang dengan mengurangkan CIF UCAP dengan Freight Rotterdam-General
TP

Santos Phlipines dan General Santos – Amurang serta dikurangi biaya-biaya lain
selain freight yang dikeluarkan dalam rangka incoterm FOB;
- bahwa Terbanding hanya mengurangkan harga pembanding CIF UCAP dengan
Freight Rotterdam - General Santos Philipines sehingga menurut Majelis harga
IA

pembanding tidak sesuai dengan kontrak penjualan yang menggunakan incoterm


FOB Amurang;
- bahwa dengan demikian menurut Majelis data harga pembanding yang digunakan
R

Terbanding dalam analisa kesebandingan tidak tepat;


- bahwa dalam sengketa ini tidak ada sengketa penggunaan metode analisa
TA

kesebandingan;

bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan yang telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2009 pada Pasal 12 ayat (3) disebutkan bahwa apabila Direktur Jenderal Pajak
RE

mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tidak benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang
terutang;
K

bahwa dalam penjelasan Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang telah beberapa kali dirubah terakhir
SE

dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 terdapat phrasa :

- Pendapat dan kesimpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang
kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan;
- Petugas pemeriksa harus melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan;

bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka menurut Majelis tidak


terdapat bukti yang kuat dan nyata, sehingga koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha
sebesar Rp 38.658.021.031,00 tidak dapat dipertahankan;

K
bahwa karena koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha (Penjualan CNO) tidak dapat
dipertahankan maka perhitungan koreksi menjadi sebagai berikut :

JA
Koreksi Peredaran Usaha Rp. 38.658.021.031,00
Koreksi Terbanding yang tidak dapat dipertahankan Rp. 38.658.021.031,00

PA
Koreksi yang dipertahankan Rp. 0,00

1. Koreksi atas Harga Pokok Penjualan (Pembelian Soybean Meal) sebesar


Rp5.783.973.997,00

N
Menurut Terbanding

bahwa berdasarkan data yang tersedia, pemilihan metode transfer pricing untuk menguji

LA
kewajaran afiliasi Pemohon Banding untuk pembelian Soybean Meal dengan metode
Comparable Uncontroled Price (CUP) dapat diterima;

DI
bahwa berdasarkan data yang tersedia dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan
tanggapan surat Pemohon Banding, Terbanding berkesimpulan wajar atas harga transaksi
afiliasi Pemohon Banding berupa pembelian Soybean Meal dari Cargill International Trading
Pte Ltd dengan data internal Pemohon Banding kecuali untuk transaksi pembelian nomor
GA
kontrak: P 812/ S 23582 tanggal 26 Juni 2013 dengan pembanding P 813/ S 22292 tanggal
26 Juni 2013 dan transaksi pembelian nomor kontrak: P 804/ S 22291, tanggal 05 Juni 2013
dengan pembanding P 805/ S 22168 tanggal 05 Juni 2013 dimana atas transaksi-transaksi
tersebut Pemohon Banding menggunakan data pembanding eksternal Broker Report JJ
N

Hinrichsen SA, Moore Research Inc, dan perhitungan Freight dari Ocean Transport. Maka
atas pembelian Soybean Meal dari Cargill International Trading Pte Ltd berdasarkan
penghitungan kembali penilaian kewajaran transaksi dengan metode CUP, sehingga
PE

diperoleh koreksi sebesar Rp5.783.973.997,00;

bahwa terkait dengan koreksi HPP, bahwa didalam Risalah Pembahasan tanggal 09
November 2016, Koreksi HPP awalnya adalah sebesar Rp7.361.853.225,00, Pemohon
T

Banding lalu memberikan tanggapan yang intinya sama dengan surat keberatan dengan
menyerahkan dokumen pendukung yang relevan. Terbanding menerima sebagian
IA

tanggapan Pemohon Banding, sehingga koreksi HPP menjadi sebesar Rp5.783.973.997,00;

bahwa dalam alasan Pemohon Banding dalam Surat Keberatan dapat dikatakan sama
AR

dengan apa yang telah disampaikan dalam Surat Tanggapan atas Pemeriksaan;

bahwa berdasarkan uraian di atas bahwa Terbanding telah melakukan tahapan


pemeriksaan transfer pricing sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ET

Nomor PER-22/PJ/2013 tanggal 1 Juli 2013 tentang Pedoman Pemeriksaan terhadap Wajib
Pajak yang Mempunyai Hubungan Istimewa;

bahwa berdasarkan L.aporan Hasil Rapat dengan Tim Pembahasan dengan pendapat
bahwa Tim Pembahas sependapat dengan Tim Peneliti;
KR

bahwa berdasarkan uraian di atas, koreksi peredaran usaha dan koreksi Harga Pokok
Penjualan telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan menolak keberatan Pemohon
Banding;
SE
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa penerbitan Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Nomor 00085/406/13/057/15 tanggal 24
November 2015 Tahun Pajak 2013 sudah sesuai aturan yang berlaku. Dengan demikian
diusulkan untuk menolak keberatan Pemohon Banding, dan perhitungan dalam Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Nomor 00085/406/13/057/15 tanggal 24

K
November 2015 Tahun Pajak 2013 menjadi sebagai berikut:

Menurut Pemohon Banding

JA
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dipertahankan oleh Terbanding
atas Harga Pokok Penjualan sebesar Rp5.783.973.997,00 dengan alasan sebagai berikut:

PA
a) Terbanding mengabaikan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi untuk dapat menerapkan
metode CUP internal atas transaksi pembelian komoditi Soybean Meal;
b) Berdasarkan pengujian dengan data pembanding eksternal, transaksi pembelian
Soybean Meal sudah sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha;

N
bahwa lebih lanjut, alasan-alasan tersebut di atas Pemohon Banding uraikan di bawah ini;

LA
a) Terbanding mengabaikan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi untuk dapat menerapkan
metode CUP atas transaksi pembelian komoditi Soybean Meal

pembanding internal sebagai berikut:

1.
DI
bahwa Terbanding membandingkan transaksi pembelian Soybean Meal dengan data

Kontrak P812 tanggal 26 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan Agustus 2013
GA
dibandingkan dengan data pembanding berupa kontrak pembelian No P813/S
22292 (P813) tanggal 26 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan September
2013.
2. Kontrak P804 tanggal 5 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan Agustus 2013
N

dibandingkan dengan data pembanding berupa kontrak pembelian No P 805/S


22168 (P805) tanggal 5 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan September
2013;
PE

bahwa Terbanding melakukan koreksi tersebut dengan melakukan perbandingan


terhadap data pembanding internal (pembelian Soybean Meal Pemohon Banding dari
pihak independen) hanya berdasarkan pada incoterm dan periode tanggal perjanjian
T

yang sama. Dalam hal ini, Terbanding berpendapat bahwa harga pembelian Soybean
Meal (“SBM”) harus sama persis, atau lebih rendah daripada transaksi independen
IA

sehingga deviasi atau selisih lebih yang terjadi antara harga beli Pemohon Banding
dengan data pembanding menjadi objek koreksi;
AR

bahwa Terbanding mengabaikan fakta bahwa di dalam kontrak yang dibandingkan,


terdapat perbedaan waktu pengiriman. Dalam industri perdagangan komoditi, transaksi
dapat dilakukan dengan forward contract dimana pembeli dan penjual dapat
menetapkan harga final di kemudian hari sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam
ET

melakukan penetapan harga jual/ beli SBM, para pedagang SBM termasuk Pemohon
Banding mengacu pada harga pasar harian Chicago Board of Trade (CBOT) yang
menyajikan future price yang biasanya mengacu pada periode pengiriman barang dari
pelabuhan Chicago, Amerika Serikat;
KR

bahwa sebagai bukti pendukung, Pemohon Banding telah menyampaikan contoh


Laporan Harga Pasar Harian CBOT kepada Terbanding selama proses pemeriksaan
dan keberatan. Terlihat jelas pada Laporan Harga Pasar tersebut bahwa selisih harga
soybean meal untuk future price setiap bulannya relatif tinggi. Sehingga, pendekatan
SE

Terbanding yang membandingkan nilai pembelian SBM hanya berdasarkan tanggal


kontrak adalah tidak tepat;

bahwa lebih lanjut, terdapat ketentuan sebagai berikut:

a. OECD Guidelines paragraf 1.36, tertulis bahwa:


“The economically relevant characteristics or comparability factors that need to be
identified in the commercial or financial relations between the associated
enterprises in order to accurately delineate the actual transactions can be broadly
categorized as follows:
o The contractual terms of the transaction

K
o […]
o The characteristics of property transferred or services provided

JA
o The economic circumstances of the parties and of the market in which the
parties operate
o The business strategies pursued by the parties”

PA
[Terjemahan tidak resmi]
“Karakteristik ekonomi yang relevan atau faktor pembanding yang harus
diidentifikasi di dalam hubungan komersil atau keuangan antar pihak afiliasi untuk
secara akurat menggambarkan transaksi nyata dapat secara luas dikategorisasikan
sebagai berikut:

N
a. Ketentuan kontrak atas transaksi
b. […]

LA
c. Karakteristik harta benda yang ditransfer atau jasa yang diberikan
d. Keadaan ekonomis atas tiap pihak dan atas pasar di mana pihak-pihak
tersebut beroperasi
e. Strategi bisnis yang dilakukan oleh tiap pihak”;

b. DI
Paragraf 2.20 dari OECD Guidelines yang secara spesifik membahas mengenai
produk komoditas dan penerapan metode CUP:
GA
“For the CUP method to be reliably applied to commodity transactions, the
economically relevant characteristics of the controlled transaction and the
uncontrolled transactions or the uncontrolled arrangements represented by the
quoted price need to be comparable. For commodities, the economically relevant
N

characteristics include, among others, the physical features and quality of the
commodity; the contractual terms of the controlled transaction, such as volumes
PE

traded, period of the arrangements, the timing and terms of delivery, transportation,
insurance, and foreign currency terms”;

[Terjemahan tidak resmi]


“Untuk menerapkan metode CUP secara andal untuk transaksi komoditas,
T

karakteristik ekonomis yang relevan atas transaksi afiliasi dan transaksi


independen atau pengaturan independen berdasarkan harga penawaran harus
IA

sebanding. Untuk komoditas, karakteristik ekonomis yang relevan termasuk, antara


lain, fitur fisik dan kualitas produk komoditas; ketentuan kontrak atas transaksi
afiliasi, seperti volume produk yang diperdagangkan, jangka waktu perjanjian,
AR

waktu dan ketentuan pengiriman, transportasi, asuransi, dan ketentuan mata uang
asing”;

bahwa berdasarkan penjelasan dan ketentuan di atas, Pemohon Banding


ET

menyampaikan bahwa aplikasi metode CUP yang dilakukan Terbanding dengan


data pembanding internal untuk transaksi pembelian SBM adalah tidak tepat;

b) Berdasarkan pengujian dengan data pembanding eksternal, transaksi pembelian


KR

Soybean Meal sudah sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha

bahwa Pemohon Banding kembali menegaskan bahwa perbedaan atas berbagai faktor
seperti ketentuan kontrak, kondisi ekonomi dan pasar, dan karakteristik produk yang
diperdagangkan dapat mempengaruhi harga beli produk komoditas. Atas faktor-faktor
SE

tersebut dan penjelasan Pemohon Banding dalam poin a, penggunaan data


pembanding internal yang tersedia sulit dilakukan karena perbedaan tingkat
kesebandingan dengan transaksi pembelian SBM Pemohon Banding. Oleh Karena itu,
Pemohon Banding menggunakan data pembanding eksternal untuk menguji nilai wajar
transaksi pembelian SBM, yaitu dengan menggunakan data pembanding yang
bersumber dari Moore Research, Inc., harga FOB Premium yang bersumber dari broker
independen, J.J. Hinrichsen S.A; dan perhitungan ocean freight yang bersumber dari
Ocean Transport;

bahwa sesuai dengan kontrak pembelian awal No. P812 dan P804 antara Pemohon
Banding dan CITPL, terdapat ketentuan forward contract, dimana harga tersebut
merupakan harga future CBOT pada bulan Agustus 2013 ditambah dengan CNF

K
Indonesia Premium dan Ocean Frieght. CNF Indonesia Premium adalah biaya ongkos
angkut barang dari gudang barang di Chicago ke pelabuhan ekspor di Amerika Serikat
(“FOB Premium”). Sedangkan Ocean Freight merupakan biaya angkut dari pelabuhan

JA
ekspor di Amerika Serikat ke pelabuhan destinasi di Indonesia;

bahwa dalam hal ini, Pemohon Banding telah melakukan perbandingan dengan data

PA
pembanding eksternal yang handal untuk setiap komponen harga tersebut, yaitu:
- Future Price CBOT dapat dibandingkan dengan harga CBOT yang telah terangkum
dalam data Moore Research, Inc.
- FOB Premium yang berasal dari laporan harga pasar harian dari broker
independen J.J.Hinrichsen S.A.; serta Ocean Freight yang bersumber dari Ocean

N
Transport;

bahwa selanjutnya, Pemohon Banding juga memperhitungkan komponen rollover

LA
dalam eningkatkan nilai kesebandingan. Atas kedua kontrak pembelian ini, Pemohon
Banding melakukan “rollover” pada tanggal 12 Juli 2013 atas future price bulan Agustus
2013 menjadi bulan Desember 2013. Sesuai dengan ketentuan CBOT yang berlaku
dan lazimnya perdagangan komoditi, rollover sangat lazim dilakukan sebelum barang
DI
dikirim oleh penjual. Untuk membuktikan bahwa rollover forward contract merupakan
hal yang umum dan wajar terjadi di dunia perdagangan, Pemohon Banding juga
melakukan rollover dengan pihak independen, yaitu PT JCI Tbk, dimana terdapat
GA
rollover future price bulan Agustus 2015 menjadi bulan Desember 2015. Sehingga
unsur rollover tersebut seharusnya diperhitungkan sebagai komponen harga
pembanding. Ketentuan mengenai rollover dan analisis perbandingan dengan
menggunakan CUP eksternal telah Pemohon Banding sampaikan selama proses
N

pemeriksaan dan keberatan, dan akan disampaikan kembali dalam proses


persidangan;
PE

bahwa selain itu, Terbanding juga seharusnya mempertimbangkan penyesuaian atas


harga pembelian SBM yang disebabkan karena perbedaan term pembayaran terkait
kontrak No. P812 dan P804;
T

bahwa Pemohon Banding ingin menegaskan bahwa Pemohon Banding telah memenuhi
ketentuan OECD Guidelines 2017, paragraf 2.21 mengenai penyediaan informasi, yaitu:
IA

“In order to assist tax administrations in conducting an informed examination of the


taxpayer’s transfer pricing practices, taxpayers should provide reliable evidence and
document, as part of their transfer pricing documentation, the price-setting policy for
AR

commodity transactions, the information needed to justify price adjustments based on


the comparable uncontrolled transactions or comparable uncontrolled arrangements
represented by the quoted price and any other relevant information, such as pricing
formulas used, third party end-customer agreements, premia or discounts applied,
pricing date, supply chain information, and information prepared for non-tax purposes”;
ET

[Terjemahan tidak resmi]


“Untuk membantu administrasi perpajakan dalam melakukan pemeriksaan terhadap
praktik penetapan harga transfer Wajib Pajak, Wajib Pajak harus memberikan bukti dan
KR

dokumen yang dapat dipercaya, sebagai bagian dari dokumentasi penetapan harga
transfer mereka, kebijakan penetapan harga untuk transaksi komoditas, informasi yang
diperlukan untuk membenarkan penyesuaian harga berdasarkan transaksi independen
yang sebanding atau pengaturan independen yang sebanding dengan harga yang
SE

dikutip dan informasi lainnya yang relevan, seperti formula harga yang digunakan,
perjanjian pelanggan akhir pihak independen, premia atau diskon yang diterapkan,
tanggal penetapan harga, informasi rantai pasokan, dan informasi yang disiapkan untuk
tujuan non-pajak”;

bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Terbanding seharusnya dapat mempertimbangkan


informasi-informasi yang telah diberikan oleh Pemohon Banding dalam melakukan
penyesuaian atas harga beli, sehingga penyesuaian dilakukan bukan untuk memberikan
justifikasi terhadap transaksi afiliasi antara Pemohon Banding dan CITPL, melainkan untuk
meningkatkan kesebandingan dengan transaksi independen yang dijadikan data
pembanding;

K
bahwa apabila Terbanding tidak memperhitungkan penyesuaian data pembanding tersebut
ke dalam data pembanding, maka kondisi harga beli antara transaksi afiliasi dan data
pembanding menjadi tidak sebanding sebagaimana disyaratkan dalam penerapan metode

JA
CUP yang diatur dalam peraturan transfer pricing di Indonesia dan OECD Transfer Pricing
Guidelines;

PA
bahwa berdasarkan uraian di atas, dengan hormat Pemohon Banding sampaikan bahwa
koreksi atas HPP sebesar Rp5.783.973.997,00 seharusnya dibatalkan;

Menurut Majelis

N
bahwa koreksi dilakukan Terbanding dengan melakukan perbandingan transaksi pembelian
Soybean Meal (SBM) dengan tanggal kontrak yang sama yang dilakukan Pemohon Banding
terhadap Cargill International Trading Pte Ltd (CITPL) dengan data internal, yaitu:

LA
1. Nomor kontrak P812 tertanggal 26 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan
Agustus 2013 dibandingkan dengan data pembanding berupa Kontrak Pembelian

September 2013; DI
No. P 813/S 22292 (“P813”) tertanggal 26 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan

2. Nomor kontrak P804 tertanggal 5 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan Agustus
2013 dibandingkan dengan data pembanding berupa Kontrak Pembelian No. P
GA
805/S 22168 (“P805”) tertanggal 5 Juni 2013 untuk periode pengiriman bulan
September 2013;

bahwa menurut Pemohon Banding bahwa dalam industri perdagangan barang komoditi
N

(termasuk SBM), para pembeli dapat melakukan transaksi dengan forward contract (kontrak
serah), dimana pembeli dan penjual dapat menetapkan harga final (fixed price) di kemudian
hari sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
PE

bahwa menurut Pemohon Banding dalam melakukan penetapan harga jual/ beli SBM, para
pedagang SBM termasuk Pemohon Banding mengacu pada harga pasar harian Chicago
Board of Trade (CBOT) yang menyajikan future price yang biasanya mengacu pada periode
T

pengiriman barang dari pelabuhan Chicago, Amerika Serikat;


IA

bahwa menurut Terbanding karateristik usaha Pemohon berdasarkan analisa FAR


disimpulkan adalah Full Risk Manufacture dan Limited Risk Distributor;
AR

bahwa sesuai dengan kontrak pembelian awal No. P812 dan P804 antara Pemohon
Banding dan CITPL, terdapat ketentuan forward contract, dimana harga tersebut merupakan
harga future CBOT pada bulan Agustus 2013 ditambah dengan CNF Indonesia Premium
dan Ocean Frieght. CNF Indonesia Premium adalah biaya ongkos angkut barang dari
ET

gudang barang di Chicago ke pelabuhan ekspor di Amerika Serikat (“FOB Premium”).


Sedangkan Ocean Freight merupakan biaya angkut dari pelabuhan ekspor di Amerika
Serikat ke pelabuhan destinasi di Indonesia;

bahwa dalam hal ini, Pemohon Banding telah melakukan perbandingan dengan data
KR

pembanding eksternal yang handal untuk setiap komponen harga tersebut, yaitu:

- Future Price CBOT dapat dibandingkan dengan harga CBOT yang telah terangkum
dalam data Moore Research, Inc.
SE

- FOB Premium yang berasal dari laporan harga pasar harian dari broker independen
J.J.Hinrichsen S.A.; serta Ocean Freight yang bersumber dari Ocean Transport;

bahwa atas kedua kontrak pembelian ini, Pemohon Banding melakukan “rollover” pada
tanggal 12 Juli 2013 atas future price bulan Agustus 2013 menjadi bulan Desember 2013;

bahwa menurut Pemohon Banding sesuai dengan ketentuan CBOT yang berlaku dan
lazimnya perdagangan komoditi, rollover sangat lazim dilakukan sebelum barang dikirim
oleh penjual. Untuk membuktikan bahwa rollover forward contract merupakan hal yang
umum dan wajar terjadi di dunia perdagangan, Pemohon Banding juga melakukan rollover
dengan pihak independen, yaitu PT JCI Tbk, dimana terdapat rollover future price bulan
Agustus 2015 menjadi bulan Desember 2015. Sehingga unsur rollover tersebut seharusnya

K
diperhitungkan sebagai komponen harga pembanding. Ketentuan mengenai rollover dan
analisis perbandingan dengan menggunakan CUP eksternal telah Pemohon Banding
sampaikan selama proses pemeriksaan dan keberatan, dan akan disampaikan kembali

JA
dalam proses persidangan;

bahwa menurut Pemohon Banding, selain itu, Terbanding juga seharusnya

PA
mempertimbangkan penyesuaian atas harga pembelian SBM yang disebabkan karena
perbedaan term pembayaran terkait kontrak No. P812 dan P804;

bahwa Terbanding dalam Kertas Kerja Pemeriksaa index B.2 dan Laporan penelitian
Keberatan menyampaikan bahwa :

N
1. berdasarkan data yang tersedia, pemilihan metode transfer pricing untuk menguji
kewajaran transaksi afiliasi Pemohon Banding untuk pembelian Soybean Meal

LA
dengan metode Comparable Uncontrolled Price (CUP);
2. Terbanding berkesimpulan wajar atas harga transaksi afiliasi Pemohon Banding
berupa pembelian Soybean Meal dari Cargill International Trading Pte Ltd dengan
data internal Pemohon Banding kecuali untuk transaksi pembelian nomor kontrak: P
DI
812/ S 23582 tanggal 26 Juni 2013 dengan pembanding P 813/ S 22292 tanggal 26
Juni 2013 dan transaksi pembelian nomor kontrak: P 804/ S 22291, tanggal 05 Juni
2013 dengan pembanding P 805/ S 22168 tanggal 05 Juni 2013 dimana atas
GA
transaksi-transaksi tersebut Pemohon Banding menggunakan data pembanding
eksternal Broker Report JJ Hinrichsen SA, Moore Research Inc, dan perhitungan
Freight dari Ocean Transport. Maka atas pembelian Soybean Meal dari Cargill
International Trading Pte Ltd berdasarkan penghitungan kembali penilaian kewajaran
N

transaksi dengan metode CUP, sehingga diperoleh koreksi sebesar


Rp5.783.973.997,00;
PE

bahwa dari fakta-fakta di atas maka diketahui :

1. bahwa koreksi Terbanding menggunakan Metode CUP untuk menguji kewajaran


transaksi afiliasi;
T

2. bahwa data yang digunakan adalah membandingkan beberapa kontrak pembelian


Soybean Meal antara Pemohon Banding dengan Cargill International Trading Pte Ltd
IA

yaitu :
- nomor kontrak pembelian : P 812/ S 23582 tanggal 26 Juni 2013 dengan
pembanding nomor kontrak pembelian : P 813/ S 22292 tanggal 26 Juni 2013;
AR

- nomor kontrak pembelian : P 804/ S 22291, tanggal 05 Juni 2013 dengan


pembanding nomor kontrak pembelian : P 805/ S 22168 tanggal 05 Juni 2013;
3. bahwa kontrak-kontrak pembelian tersebut merupakan kontrak pembelian antara pihak
Pemohon Banding dengan pihak afiliasi yang sama yaitu Cargill International Trading
Pte Ltd ;
ET

4. bahwa Terbanding semata melihat pada tanggal kontrak yang sama;


5. bahwa menurut Pemohon Banding pengiriman terjadi pada bulan September 2013;
6. bahwa dalam kontrak nomor P 812/ S 23582 maupun P 804/ S 22291 terdapat
clausula, “USD 79.00 PER SHORT TON OVER AUG 2013 CBOT-SOYBEAN MEAL
KR

FUTURES (REPEAT USD79.00 + SMQ13 COST AND FREIGHT FREE OUT (CNF FO)
TWO SAFE INDONESIA MAIN PORTS (CIGADING/SURABAYA AS SECOND
DISPORT);
SE

bahwa dengan demikian menurut Majelis tidak seharusnya Terbanding melakukan


perbandingan hanya dengan melihat pada tanggal kontrak yang sama tetapi juga harus
melihat pada isi daripada kontrak tersebut;

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis tidak dapat meyakini koreksi
Terbanding, sehingga koreksi Terbanding atas Harga Pokok Penjualan sebesar Rp
5.783.973.997,00 tidak dapat dipertahankan;
bahwa karena koreksi Terbanding atas HPP tidak dapat dipertahankan maka perhitungan
koreksi menjadi sebagai berikut :

Koreksi HPP Rp. 5.783.973.997,00

K
Koreksi Terbanding yang tidak dapat dipertahankan Rp. 5.783.973.997,00
Koreksi yang dipertahankan Rp. 0,00

JA
bahwa atas koreksi Penyesuaian Fiskal Positif sebesar Rp1.345.848.156,00 Pemohon
Banding tidak mengajukan banding;

PA
bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap data/bukti, fakta-fakta, dan keterangan baik
dari Pemohon Banding maupun Terbanding dalam persidangan, serta pertimbangan-
pertimbangan hukum tersebut di atas, terdapat alasan hukum yang kuat dan meyakinkan
Majelis untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding atas
sengketa pajak terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-

N
00193/KEB/WPJ.07/2017 tanggal 21 Februari 2017, tentang keberatan Wajib Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2013 Nomor :
00085/406/13/057/15 tanggal 24 November 2015, sehingga perhitungan pajak

LA
pengahsilannya menjadi sebagai berikut :

Peredaran Usaha Rp. 5.130.694.932.983,00


Harga Pokok Penjualan Rp. 4.708.671.473.900,00
Laba Bruto
Pengurang Penghasilan Bruto
Penghasilan dari Luar Usaha
Rp.
Rp.
Rp.
DI 422.023.459.083,00
(261.921.268.051,00)
(49.495.923.387,00)
GA
Penyesuaian Fiskal Rp.
a. Penyesuaian Fiskal Positif Rp. 46.273.606.948,00
b. Penyesuaian Fiskal Negatif Rp. 22.406.952.542,00
c. Jumlah (a-b) Rp. 23.866.654.406,00
N

Penghasilan Netto Rp. 134.472.922.051,00


Kompensasi Kerugian Rp.
Penghasilan Kena Pajak Rp. 134.472.922.000,00
PE

PPh Badan terutang Rp. 33.618.230.500,00


Kredit Pajak Rp.
a. PPh Pasal 22 Rp. 50.080.098.525,00
b. PPh Pasal 23 Rp. 206.389.260,00
T

c. PPh Pasal 25 Rp. -


d. Jumlah Pajak Rp. 50.286.487.785,00
IA

Jumlah PPh kurang (lebih) bayar Rp. (16.668.257.85,00)


AR

Menimbang

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak;

Menimbang
ET

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kompensasi kerugian;

Menimbang
KR

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;

Menimbang
SE

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi,
kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa
lainnya;

Memperhatikan
penjelasan dan fakta persidangan serta bukti-bukti yang disampaikan dalam persidangan;

Menimbang

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, serta berdasarkan musyawarah Majelis,

K
Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk mengabulkan sebagian Banding
Pemohon Banding dengan Penghasilan Neto Tahun Pajak 2013 dihitung kembali sebagai

JA
berikut:

Penghasilan Neto menurut Terbanding Rp178.914.917.079,00

PA
Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Rp 44.441.995.028,00
Penghasilan Neto menurut Majelis Rp134.472.922.051,00

Mengingat

N
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan
perundang-undangan Iainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan
dengan ini;

LA
Memutuskan

DI
Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor : KEP-00193/KEB/WPJ.07/2017 tanggal 21 Februari 2017, tentang keberatan
Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2013
Nomor : 00085/406/13/057/15 tanggal 24 November 2015, atas nama PT CI , sehingga
GA
Pajak Penghasilan yang lebih dibayar menjadi sebagi berikut :

Penghasilan Netto Rp. 134.472.922.051,00


Kompensasi Kerugian Rp. 0,00
N

Penghasilan Kena Pajak Rp. 134.472.922.000,00


PPh Badan terutang Rp. 33.618.230.500,00
PE

Kredit Pajak Rp. 50.286.487.785,00


PPh kurang (lebih) bayar Rp. (16.668.257.285,00)
Sanksi Administrasi 0,00
Jumlah PPh yang masih harus (lebih) Rp. (16.668.257.285,00)
bayar
T

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam


IA

persidangan dicukupkan pada hari Selasa, tanggal 6 Maret 2018 oleh Hakim Majelis IVA
Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis sebagai berikut :
AR

Idawati, S.H., M.Sc. sebagai Hakim Ketua,


Naseri, S.E., M.Si. sebagai Hakim Anggota,
R. Aryo Hatmoko, S.IP., M.M. sebagai Hakim Anggota,
dengan dibantu oleh :
ET

M. Adnan Abdullah, S.E., M.M. sebagai Panitera Pengganti

Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis pada hari
Selasa, tanggal 12 Februari 2019, dengan dihadiri oleh Hakim Anggota dan Panitera
KR

Pengganti, tidak dihadiri oleh Pemohon Banding maupun Terbanding.


SE

Anda mungkin juga menyukai