ABSTRACT
The court is obliged to uphold justice regardless of one’s social status. Resolving criminal
cases is carried out through the courts with various types of examination processes. The
examination process is referred to as a normal examination, a short examination, a quick
examination in accordance with the Criminal Code. Therefore, it is necessary to know whether
the implementation of the rapid inspection program has been carried out in accordance with the
applicable rules both in the Criminal Code and other legal rules. The implementation of the
quick inspection program at the Bangli District Court can be carried out effectively and efficiently
so that the achievement of legal objectives, namely justice and legal certainty for the entire
community. It is inseparable from the factors that influence its implementation. So that in this
study the author discussed what are the factors that influence the implementation of the rapid
inspection program in Bangli District Court and whether there are any factors that become
obstacles in the implementation of the rapid examination program at Bangli District Court. The
results of the study are as follows: Factors that influence the implementation of the rapid inspection
program at Bangli District Court namely; law enforcement, community, facilities and facilities
as well as cultural factors.
Keywords: Factors, rapid inspection events
I. LATAR BELAKANG
Hukum pidana mengatur semua perbuatan pelakunya ini dapat dikatakan merupakan
yang dilarang untuk dilakukan oleh setiap warga “subyek” tindak pidana. (Wiryono Projodikoro,
negara Indonesia dengan disertai sanksi yang tegas 1986, hlm.55).
bagi setiap pelanggar aturan pidana tersebut. Pengadilan berkewajiban untuk
Hukum pidana Indonesia diatur dalam Kitab menegakkan keadilan dengan tidak memandang
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)/ wet status sosial seseorang. Menyelesaikan perkara
boek wan strafrecht adalah sebuah peraturan pidana dilakukan melalui pengadilan dengan
warisan kolonial Belanda yang menjadi hukum bermacam-macam jenis proses pemeriksaan.
positif sampai saat ini yang mengatur tentang suatu Proses pemeriksaannya ada yang diacarakan
tindak pidana secara umum baik sebagai suatu sebagai pemeriksaan biasa, pemeriksaan singkat,
tindak pidana ringan atau tindak pidana berat. pemeriksaan cepat sesuai dengan Kitab Undang-
Wirjono Prodjodikoro mempergunakan istilah Undang Hukum Pidana . Pemeriksaan Cepat
tindak pidana adalah tetap dipergunakan dengan dilaksanakan dalam menyelesaikan perkara-
istilah tindak pidana atau dalam Bahasa Belanda perkara tindak pidana ringan. Definisi tindak
Strafbaar feit yaitu suatu perbuatan yang pidana ringan dapat ditemukan dalam KUHAP
pelakunya dapat dikenakan hukuman pidana dan Pasal 205 ayat (1) yang mengatur mengenai
37
VYAVAHARA DUTA Volume XIV, No.2, September 2019 ISSN : 1978 - 0982
Sumber bahan hukum primer yang peneliti gunakan pada persidangan tindak pidana pencurian ringan
adalah perundang-undangan yang terkait dengan telah dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
permasalahan tersebut. sedangkan sumber bahan hukum yang berlaku, karena aparat hukum yang
hukum sekunder berasal dari artikel, buku-buku bertugas menyelesaikan perkara pencurian ringan
hukum, dan karya ilmiah hukum yang berkaitan di Pengadilan Negeri Bangli telah melaksanakan
dengan acara pemeriksaan cepat dalam tugas dan fungsinya dengan baik, walaupun
persidangan tindak pidana ringan. Adapun teknik terdapat hambatan-hambatan yang datang dari
pengumpulan data yang digunakan yaitu dalam maupun dari luar, yaitu seperti tertundanya
obeservasi, wawancara, penentuan sampel atau pelaksanaan jadwal sidang tindak pidana ringan
informan, studi kepustakaan dan dokumentasi. karena tidak dipenuhinya surat panggilan yang
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan diberikan kepada terdakwa, serta Pelimpahan
teknik kualitatif. Teknik yang digunakan dalam berkas bukti pelanggaran oleh penyidik terkadang
menyajikan hasil analisis data dalam penelitian ini tidak bersamaan dengan barang bukti.
adalah deskritif dan secara formal berupa tabel,
bagan dan gambar. b. Faktor Penegak Hukum
Soerjono Soekanto dalam bukunya yang
III. ANALISIS HASIL PENELITIAN berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
a. Faktor - Faktor yang mempengaruhi dalam Penegakan Hukum mengemukakan
pelaksanaan acara pemeriksaan cepat dalam bahwa, faktor penegak hukum ini meliputi pihak-
persidangan tindak pidana pencurian ringan pihak yang membentuk maupun menerapkan
di Pengadilan Negeri Bangli hukum atau law enforcement. Bagian-bagian law
Pelaksanaan acara pemeriksaan cepat di enforcement itu adalah aparatur penegak hukum
Pengadilan Negeri Bangli dipengaruhi oleh yang mampu memberikan kepastian, keadilan dan
beberapa Faktor-faktor yang mempengaruhi kemanfaatan hukum secara proposional. Ada tiga
diantaranya adalah elemen penting yang mempengaruhi mekanisme
a. Faktor Kaidah Hukum bekerjanya aparat dan aparatur penegak hukum,
Soerjono Soekanto dalam bukunya yang antara lain: (1) intitusi penegak hukum beserta
berjuduk Faktor-Faktor yang Mempengaruhi berbagai perangkat sarana dan prasarana
dalam Penegakan Hukum mengemukakan pendukung dan mekanisme kerja kelembagaannya;
bahwa , yang dimaksud dengan faktor kaidah (2) budaya kerja yang terkait dengan aparatnya,
hukum yaitu hukum berfungsi untuk keadilan, termasuk mengenai kesejahteraan aparatnya; dan
kepastian dan kemanfaatan. Dalam praktik (3) perangkat peraturan yang mendukung baik
penyelenggaraan hukum di lapangan terjadi kinerja kelembagaannya maupun yang mengatur
pertentangan antara kepastian hukum dan materi hukum yang dijadikan standar kerja, baik
keadilan. Kepastian hukum sifatnya konkret hukum materiilnya maupun hukum acaranya.
berwujud nyata, sedangkan keadilan bersifat (Soekanto, 2008, hlm.7), dalam penerapannya di
abstrak sehingga ketika seorang hakim Pengadilan Negeri Bangli aparat penegak hukum
memutuskan suatu perkara dengan penerapan telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai
undang-undang saja maka nilai keadilan itu tidak dengan dasar hukum yang berlaku, serta penegak
tercapai sepenuhnya. Maka ketika terdapat hukum di Pengadilan Negeri Bangli telah bekerja
permasalahan mengenai hukum setidaknya dengan profesional dan proposional sehingga
keadilan menjadi prioritas utama. Karena hukum pelaksanaan acara pemeriksaan cepat dapat
tidaklah semata-mata dilihat dari sudut hukum berjalan dengan efektif dan efisien demi tercapainya
tertulis saja Melainkan masih mengatur kehidupan tujuan hukum yaitu keadilan dan kepastian hukum
masyarakat. (Soekanto,2008, hlm.7) bagi seluruh masyarakat.
Dimana dari hasil penelitian penulis
menemukan bahwa proses Pemeriksaan cepat
39
VYAVAHARA DUTA Volume XIV, No.2, September 2019 ISSN : 1978 - 0982
40
Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Acara Pemeriksaan Cepat...................(Desyanti Suka Asih K.Tus,
I Gede Putu Mantra, Ni Wayan Ardani, 37-41)
41