Anda di halaman 1dari 2

Siaran Pers Jakarta, 30 Januari 2024

No. 1/Sipers/B.8/A.3/2024

Kementerian Investasi Terus Kawal Pemenuhan Hak Warga Rempang, Hunian Baru Siap Dibangun

Jakarta, 30 Januari 2024-Di tengah hiruk pikuk menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024,
Pemerintah Indonesia masih terus melaksanakan pemenuhan hak bagi warga terdampak proyek
pengembangan Kawasan Rempang Eco-City, di Batam. Pada tanggal 10 Januari 2024 kemarin, telah
dilaksanakan peletakan batu pertama oleh pihak Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) untuk
pembangunan rumah baru bagi warga terdampak yang target pengerjaannya akan berlangsung selama
2,5 bulan.

DepuL Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi


Penanaman Modal (BKPM) Yuliot, menyampaikan bahwa percepatan realisasi proyek pembangunan
Rempang Eco-City ini dipasLkan terlaksana dengan mengutamakan pemenuhan hak dari warga
terdampak. Selain melakukan koordinasi secara ruLn dengan BP Batam, Kementerian Investasi/BKPM
juga menggandeng erat K/L terkait seperL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk
penyelesaian hal-hal terkait lahan dan perizinan. Sementara penataan dan penyediaan sarana
prasarana permukiman dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.

“Setelah diterbitkannya PP (Peraturan Presiden) Nomor 78 Tahun 2023 sebagai perubahan dari PP
Nomor 68 Tahun 2018 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka Penyediaan
Tanah untuk Pembangunan Nasional, Kementerian Investasi bersama BP Batam langsung sigap
menindaklanjuL berbagai hambatan terkait pemenuhan hak warga terdampak di Rempang, khususnya
terkait relokasi dan ganL rugi. Jika dilihat dari data yang dimiliki Kementerian Investasi per akhir
Desember tahun 2023, jumlah warga yang telah berhasil direlokasi ke hunian sementara sebanyak 334
jiwa. Kami juga pasLkan dilakukannya pendekatan secara intensif dengan cara sebaik mungkin kepada
warga yang mungkin masih resisten terhadap pengembangan proyek Rempang Eco-City ini,” ungkap
Yuliot.

Salah satu warga Rempang terdampak Dedi Yunhar yang berprofesi sebagai Buruh Tani, menyatakan
keyakinannya atas proyek yang dicanangkan pemerintah ini. Menurutnya proyek ini akan menjadi
ladang baru yang mampu membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi warga Rempang.

”Kami bersedia dipindah ke hunian sementara atas kemauan kami sendiri tanpa ada paksaan dari pihak
manapun. Program pengembangan Rempang Eco-City ini sudah jelas akan menyediakan lowongan
kerja baru untuk anak-anak kami ke depannya. Fasilitas yang dijanjikan juga sudah kami terima.
Harapan kami semoga proyek ini berjalan lancar dan hasilnya menguntungkan bagi masyarakat
Rempang, khususnya kami yang terdampak,” ucap Dedi.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM per bulan Desember tahun 2023, upaya sosialisasi
dengan cara door-to-door telah dilaksanakan ke 551 warga. Tercatat 382 warga melakukan konsultasi
ke posko yang telah disediakan yakni Posko Koramil/RSKI, Posko Kantor Camat Galang, Posko Kantor
Lurah Rempang Cate, dan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam atau MPP Batam
Center. Selain itu Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi Kementerian Investasi/BKPM juga
secara ruLn melakukan peninjauan langsung ke lokasi pergeseran sementara dan lokasi
pengembangan proyek Rempang Eco-City.(*)

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:


Ricky Kusmayadi
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi
Kementerian Investasi/BKPM
E-mail: rickykusmayadi@bkpm.go.id

Anda mungkin juga menyukai