Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pembelajaran Sepak bola


Dosen Pengampu : Muhammad Ishak, S.Pd., M.Pd., Argubi Silwan S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

FRILI HARMONI SITOMPUL


6223311043
PJKR III-H 2022

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat-Nya, saya dapat
menyelesaikan Critical Book Review dalam mata kuliah Pembelajaran Sepak bola dengan dosen
pengampu ibu Putri Sari Margaret Julianty Silaban, S.E, M.Si. Penulis berharap kiranya Critical
Book Review ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui isi buku beserta mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Penulis menyadari bahwa pembuatan tugas ini
belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
Critical Book Review yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, 09 Oktober 2023

Frili Harmoni Sitompul


REVIEW BOOK

1. IDENTITAS BUKU 1
Judul
Pendidikan Jasmani, olahraga dan
Kesehatan
ISBN 978-602-05-2617-1

Penyusun Paiman, S.Pd., M.Or

Desain Sampul Brooccholi

Diterbitkan pertama kali PT Gramedia Widiasarana Indonesia, anggota Ikapi,


Jakarta, 2021.

Cover buku 1

2. ISI RINGKASAN BUKU 1

A. Mengenal Berbagai Cara Melatih Fisik Program latihan fisik dibagi dua tipe yakni:
1. Program binaraga yang membuat olahragawan terlihat lebih besar karena otot-otot
tubuhnya membesar.
2. Program pemantapan yang membuat olahragawan dapat memainkan cabang
olahraganya dengan lebih baik.

B. Perencanaan Latihan yang Efektif


Sebuah perencanaan latihan yang baik harus memperhatikan hal-hal berikut.
a. Banyaknya latihan
Hal ini berkaitan dengan banyaknya latihan yang harus dilakukan pada setiap kegiatan.
b. Urutan latihan
Ini berkaitan dengan urutan latihan dalam setiap kegiatan. Dalam hal ini disarankan
melakukan latihan yang bersifat kompleks di awal latihan, baru latihan yang sederhana.
c. Frekuensi latihan atau berapa kali pengulangan
Frekuensi latihan berkaitan dengan banyaknya ulangan dalam setiap set latihan
d. Banyaknya set
Jumlah set berbanding terbalik dengan jumlah ulangan. Hal ini maksudnya adalah jika
setnya banyak maka ulangan latihan setiap set sedikit dan sebaliknya jika jumlah set
sedikit maka jumlah ulangan latihan di setiap set banyak.
e. Tempo
Akan lebih baik jika tempo latihan bervariasi dari satu latihan ke latihan berikutnya.
f. Waktu jeda (rest interval)
Latihan dengan beban berat membutuhkan waktu jeda lebih lama dibanding dengan
latihan dengan beban ringan. Sekelompok otot membutuhkan waktu jeda lebih lama
dibanding sedikit otot.

C. Pentingnya Melakukan Pemanasan (Warming Up) Sebelum Berolahraga


Sering kali ditemui ada siswa yang sedang melaksanakan pelajaran PJOK meminta
kepada guru untuk langsung bermain tanpa didahului oleh pemanasan. Kejadian seperti
ini adalah hal yang kurang baik karena dapat berdampak buruk bagi siswa tersebut.

Aktivitas Pembelajaran Variasi dan Kombinasi Gerak Spesifik Sepak Bola

Variasi gerak spesifik sepak bola adalah melakukan salah satu gerak spesifik sepak
bola dengan berbagai cara, misalnya melakukan latihan mengoper bola dengan
berbagai cara dan menurut jenis lintasan bola, menurut perkenaan bagian tubuh dengan
bola, menurut posisi tubuh saat mengawali operan sebagainya. Sedang kombinasi gerak
spesifik adalah melakukan latihan dua atau lebih gerak spesifik sepak bola dalam satu
paket latihan. Contoh kombinasi adalah gerak menggiring dikombinasi dengan
mengoper dan menghentikan bola, mengoper dengan mengontrol, mengoper dengan
menyundul, menggiring, mengoper, dan menghentikan, dan sebagainya.
Seseorang untuk dapat menjadi pemain sepak bola yang baik harus memiliki kecakapan
melakukan berbagai variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam permainan sepak bola.
Gerak spesifik tersebut di antaranya: a) gerak spesifik menggiring bola (dribble); b)
gerak spesifik mengoper bola (passing); c) gerak spesifik menendang (shooting); d)
gerak spesifik menghentikan bola (stopping); dan e) menyundul bola (heading).
Kecakapan melakukan variasi dan kombinasi gerak spesifik ini berguna untuk
menjawab permasalahan yang terjadi di permainan yang sesungguhnya yang tingkat
kesulitannya berubah-ubah terjadi setiap saat. Perubahan tingkat kesulitan ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain: kecakapan pemain lawan, kondisi lapangan
permainan, dan keadaan sarana yang digunakan.

Keterampilan pemain dalam memainkan bola sangat berguna dalam pertandingan


sepak bola. Untuk dapat bermain dengan sempurna dibutuhkan penguasaan gerak
spesifik permainan sepak bola dalam berbagai variasi dan kombinasi. Kecakapan tiap
individu dalam satu tim perihal penguasaan gerak spesifik sepak bola sangat
menentukan kualitas tim. Penguasaan individu perihal variasi dan kombinasi gerak
spesifik dalam permainan sepak bola memungkinkan terjadi kekompakan dalam kerja
Sama tim. Kerja sama tim berguna untuk memporakporandakan pertahanan tim lawan
serta mempermudah pengarahkan bola ke arah sasaran, yakni gawang lawan untuk
menghasilkan gol.

a. Aktivitas Pembelajaran Variasi dan kombinasi Gerak

Spesifik Menggiring Bola (Dribble)

Tujuan menggiring bola dalam permainan sepak bola adalah mengarahkan bola
mendekati sasaran yakni gawang lawan guna mencetak gol. Mengarahkan bola pada
sasaran dari jarak dekat akan lebih memiliki peluang berhasil dibanding dengan
mengarahkan bola dari jarak jauh. Oleh karenanya pemain sepak bola harus mampu
menggiring bola menuju gawang lawan dalam jarak paling dekat. Namun dalam
pertandingan sepak bola sebenarnya, pemain untuk dapat menggiring bola menuju
gawang lawan tidak semudah yang dibayangkan karena banyak hambatan/ rintangan
yang harus dilewati yakni hadangan lawan. Pemain lawan juga berusaha sekuat tenaga
untuk dapat merebut bola dari pemain penggiring untuk ganti balas menggiring.
Kegiatan menggiring bola dalam pertandingan yang penuh rintangan itu dibutuhkan
kecakapan khusus dalam melakukannya.

Berbagai variasi kecakapan menggiring bola sepak sangat dibutuhkan dalam


permainan, menggiring menggunakan kaki berganti-ganti, menggiring dengan litasan
berbelak- belok menghindari jebakan lawan, menggiring dengan kombinasi juggling,
menggiring dengan lintasan lurus, menggiring dengan kombinasi heading, dan
sebagainya.

Semakin tangkas seorang pemain sepak bola dalam memainkan bola, maka semakin
mahir pemain tersebut mengarahkan bola mendekati gawang lawan guna mencetak gol.
Apabila setiap individu memiliki kecakapan menggiring bola tingkat tinggi pada suatu
tim, maka tim tersebut akan dapat bermain secara kompak karena bola akan lebih sering
dikuasai oleh tim tersebut dibanding pemain lawan.

1) Latihan kombinasi dan variasi menggiring, mengoper, dan menghentikan bola

Aktivitas ini bertujuan melatih pemain mampu menggiring lintasan belak-belok secara
lincah agar terhindar dari hadangan lawan, dapat mengoper dan menghentikan bola
dengan tepat.

Variasi gerak spesifik menggiring bola lintasan belak-belok dan lurus dapat diuraikan
sebagai berikut. Amati dan peragakanlah cara melakukan variasi gerak spesifik
menggiring bola (dribble) bola seperti di bawah. Ini.

Siswa disusun membentuk formasi berbanjar atau berderat ke belakang menghadap


pancang-pancang yang telah tersusun.

a) Berdiri rileks dengan kedua kaki depan belakang.

b) Meletakkan bola dekat dengan kaki kanan.

c) Melangkah ke depan arah lurus kira-kira jarak 3 meter lalu belak-belok melewati
pancang atau cone sepanjang 10 meter sambil mendorong bola menggunakan kaki
bagian dalam dan luar. Setelah melewati pancang terakhir bergerak berbalik arah
menuju garis start, sesampai di garis akhir bola dioper (passing) kepada siswa urut.
Siswa urut dua melakukan controll menghentikan bola dengan kaki bagian dalam,
selanjutnya melakukan latihan seperti yang dilakukan siswa urut satu. Siswa urut satu
selanjutnya menempatkan diri di urutan paling belakang dari formasi berbanjar
tersebut.

d) Setelah siswa urut dua melakukan latihan seperti yang dilakukan oleh siswa urut satu
dan telah sampai di garis finish, selanjutnya bola dioper kepada siswa urut 3 selanjutnya
melakukan latihan aktivitas seperti yang dilakukan siswa urut sebelumnya.
1. IDENTITAS BUKU 2
Judul Buku Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan untuk SMA Kelas X Semester 1

ISBN 978-623-7035-37-4

Penulis SAINAL, M.Pd

Editor Fungky Fabri

Diterbitkan Uwais Inspirasi Indonesia Ds. Pulung, Kec. Pulung, Kab.


Ponorogo

Cover buku 2

2. ISI RINGKASAN BUKU 2


SEPAK BOLA
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya. dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik*)
4.1 Mempraktik-kan hasil analisis keterampilan gerak salah satu per-mainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi gerak yang baik *)

SEPAK BOLA
A. Sejarah Sepak Bola

S epak bola merupakan olahraga permainan yang sangat populer di masyarakat baik di Indonesia
maupun di seluruh dunia. Permainan sepak bola hingga saat ini belum jelas diketahui dari mana
asal mulanya permainan ini mulai dimainkan dan siapa penciptanya. Olahraga modern lahir di
Inggris yang ditandai dengan berdirinya asosiasi sepak bola yang dikenal dengan The Football
Association (FA). Assosiasi sepak bola internasional lahir pada tahun 1904 dengan nama
Federation International de Football Assosiation (FIFA) di Paris. Sedangkan organisasi olahraga
sepak bola Indonesia mulai berdiri dari tanggal 19 April 1930 yang dikenal dengan Persatuan
Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).
B. Bermain Sepak Bola

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan olahraga
ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan
bola ke gawang kelompok lawan sebanyak-banyaknya. Masing-masing kelompok beranggotakan
sebelas pemain, oleh karena itu kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan. Suatu
pertandingan tidak boleh dimulai apabila pemain dari salah satu tim kurang dari 7 orang.
Pergantian pemain yang diizinkan dalam suatu pertandingan resmi yang diorganisir sesuau dengan
ketentuan FIFA, maksimal sebanyak tiga pemain pengganti. Peraturan kompetetisi harus
menentukan beberapa orang pemain yang boleh atau dapat diganti, mulai dari 3 sampai maksimal
7 orang. Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertanding untuk memasukkan sebuah
bola bundar ke gawang lawan “mencetak gol”.

C. Peraturan Permainan

Berikut ini merupakan beberapa peraturan yang ditetapkan Federation Internasionale de Football
assosiation (FIFA).
1. Lapangan

Keterangan Lapangan sepak bola dan: Permukaan lapangan dilapisi dengan rumput dan lapangan
sepak bola harus berbentuk empat persegi panjang, panjang minimal 90 meter, maksimal 120
meter. Dan lebar 45 meter, maksimal 90 meter. Standar lapangan Sepakbola internasional
mempunyai panjang minimal 100 meter, maksimal 110 meter. Lebar minimal 64 meter, maksimal
75. Titik tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan di kelilingi oleh sebuah lingkaran
dengan radius 9,15 meter. Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang di buat dari sisi kiri
dan kanan gawang dengan jarak 5,5 meter diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang. Kedua
garis ini di tarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 5,5 meter dan di hubungkan dengan
garis yang sejajar dengan garis yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang di batasi oleh garis-
garis ini dan garis gawang adalah daerah gawang. Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang
di buat dari sisi kiri dan kanan gawang, dengan jarak 16,5 meter diukur dari bagian sebelah dalam
tiang gawang. Kedua garis ini di tarik diukur dari bagian sebelah dalam tioang gawang. Kedua
garis ini di tarik ke dalam lapangan permainan 16,15 meter dan dihubungkan dengan garis gawang.
Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini garis gawang adalah daerah finalti. Pada setiap daerah
pinalti yang berjarak 11 meter dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya
dengan tiang gawang tersebut. Di luar garis pinalti di buat suatu garis busur/lingkaran dengan
radius 9,15 dari masing titik pinalti. Tiang bendera dengan tinggi tidak kurang dari 1,5 meter yang
bagian atasnya tumpul dan dengan bendera terpasang ditempatkan pada setiap sudut lapangan.
Tiang bendera boleh juga ditempatkan di ujung garus tengah, tidak kurang dari 1 meter di luar
garis samping. Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera sudut dibuat seperempat lingkaran
dengan radius 1 meter.
Dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar atau palang gawang. Lebar gawang adalah 7,32
meter dan jarak dari bagian paling bawah mistar atau palang gawang ke tanah adalah 2,44 meter.
Lebar kedua tiang dan lebar mistar harus sama, tidak lebih dari 12 cm. Tiang gawang dan mistar
harus berwarna putih.
2. Lamanya pertandingan
1) Permainan berlangsung selama dua babak yang waktunya sama yaitu 45 menit setiap babak,
kecuali ada kesepakatan lain Antara wasit dan kedua tim yang akan bertanding.
2) Para pemain berhak untuk mendapat waktu istirahat antara kedua babak. Waktu istirahat tidak
lebih dari 15 menit. Lama Waktu istirahat dapat diubah hanya atas persetujuan wasit
3. Bola
Federation International de Football Associational ( FIFA) menetapkan bahwa bola harus bulat,
terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai, memiliki lingkar tidak lebih dari 70 cm dan tidak
kurang dari 68 cm, berat tidak lebih 450 gram dan tidak kurang dari 410 gram. Tekanan udara 600-
1100g/cm2.
3. Perlengkapan Pemain

Beberapa perlengkapan permainan sepakbola Baju kaos/kemeja olahraga yang bernomor


punggung Bernomor dada Dan Celana pendek, pada bagian kanan bernomor punggung Kaos kaki
dan sepatu Pelindung tulang kering (Shinguards) terbuat dari bahan yang Sesuai (karat plasti atau
bahan sejenisnya) selurunya tertutup Kaos kaki. Tiap penjaga gawang memakai kaos yang
warnanya berbeda dengan warna kaos lainnya, wasit dan asisten wasit.

D. Teknik dasar dalam permainan sepak bola terdiri dari


1. Menendang Bola
2. Menerima/menghentikan Bola
3. Menggiring Bola
4. Menyundul Bola
5. Lemparan ke dalam

1. Menendang Bola (kicking)

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan.
Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik akan dapat bermain secara efisien. Tujuan
menendang bola adalah untuk mengoper (passing), menembak ke gawang (shooting), dan
menyapu untuk menggagalkan lawan (sweeping).
Macam-macam menendang bola
1) Menendang dengan kaki bagian dalam
2) Menendang dengan punggung kaki
3) Menendang kaki bagian luar

2. Menerima / menghentikan bola


Tujuan menerima atau menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola yang termasuk
didalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan mempermudah
untuk passing.
a. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam

Posisi badan segaris dengan datangnya bola Kaki tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit
ditekuk
Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan ke depan segaris
dengan datangnya bola
Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam
Kaki penghenti bersama bola berhenti di bawah badan (terkuasai)

b. Menghentikan bola dengan punggung kaki

Posisi badan menghadap datangnya bola Kaki tumpu berada pada garis datangnya bola dengan
Lutut sedikit ditekuk Kaki penghenti diangkat sedikit dan dijulurkan sedikit ke Depan menjemput
datangnya bola
Bola menyentuh kaki persis di punggung kaki
c. Menghentikan bola dengan telapak kaki

Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola


Kaki tumpu berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk
Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak kaki
Dijulurkan menghadap kesasaran
Pada saat bola masuk ke kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti di depan badan
d. Menghentikan bola dengan paha

Posisi badan menghadap datangnya bola


Kaki tumpu berada pada guris datangnya bola dengan
Lutut sedikit ditekuk
Paha diangkat tegak lurus dengan badan ditekuk tegak
Lurus dengan paha
Bola mengenai paha tepat pada tengah-tengah paha antara lutut dan pangkal paha
e. Menghentikan bola dengan dada

Posisi badan menghadap datangnya bola


Kedua kaki dibuka selebar bahu dengan kedua lutut
Sedikit ditekuk Dada sedikit dibusungkan ke depan menghadap arah .
Datangnya bola
Perkenaan bola pada dada tepat di tengah-tengah dada

3. Menggiring Bola (dribbling)

Menggiring bola adalah menendang bola terputus-putus atau pelan-pelan. Menggiring bola
bertujuan untuk mendekati jarak Kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Kaki
yang digunakan dalam menggiring bola sama dengan Kaki yang digunakan untuk menendang bola,
antara lain
1. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
2. Menggiring bola dengan kaki bagian luar
3. .Menggiring bola dengan punggung kaki

4. Menyundul Bola

Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah untuk mengoper, mencetak bola dan
mematahkan serangan lawan / membuang bola. Banyak gol tercipta dalam permainan sepak bola
dari hasil sundulan kepala. Pemain harus belajar untuk menyundul bola menggunakan dahi, bukan
ubun-ubun kepala. Pemain harus sadar bahwa mereka yang akan menyundul bola, bukan bola yang
membentur mereka. Ditinjau dari posisi tubuhnya, menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri
dan sambil meloncat / melompat.
5. Lemparan ke dalam (throw in)

Ketika bola melewati garis lapangan, pemain akan melakukan lemparan ke dalam. Berikut aturan
tentang lemparan ke dalam yang benar : Pelempar harus memegang bola dan melemparnya dengan
Kedua tangan Posisi bola harus berada di belakang kepala dan dilepas melewati kepala . Kedua
kaki tidak boleh bergerak selama melakukan lemparan Posisi badan harus sesuai dengan arah
lemparan

E. Variasi Pembelajaran Teknik

Pembelajaran 1
Membuat kelompok dan berbanjar saling berhadapan. Siswa menedang dengan mengggunakan
kaki bagian dalam, kaki bagian luar segara bergantian. Diarahkan pada siswa yang di depannya.
Siswa yang selesai menendang berlari ke belakang. Lakukan secara bergantian.
Pembelajaran 2
Membuat kelompok dan berbanjar saling berhadapan. Siswa menedang dengan mengggunakan
kaki bagian dalam, kaki bagian luar segara bergantian. Diarahkan pada siswa yang di depannya.
Siswa yang selesai menendang berlari ke depan dan menempati posisi paling belakang. Lakukan
secara bergantian.
Latihan 3
Membuat kelompok dan berbaris berpasang-pasangan salah satu siswa dengan bola berada di kaki.
Bola digiring dengan kaki bagian dalam, luar dan punggung kaki. Latihan ini dilakukan dengan
mengikuti gerak teman yang berada di depannya yang memakai bola.
Latihan 4
Membuat kelompok dan berbaris berpasang-pasangan salah satu siswa dengan bola berada di kaki.
Bola digiring dengan kaki bagian dalam, luar dan punggung kaki. Latihan ini dilakukan dengan
mengikuti gerak teman yang berada di depannya yang memakai bola
F. Bermain dengan Peraturan Dimodifikasi

Yang dimaksud permainan dimodifikasi di sini adalah permainan yang di rombak pada aturan
permainan sebenarnya, disesuaikan dengan kondisi sarana prasarana dan kuantitas serta kualitas
pemain (Jumlah pemain, bola, gawang dan aturan permainan) Dan nantinya menjadi kemengan.

Rangkuman
Sepak bola merupakan olahraga permainan yang sangat populer di masyarakat baik di Indonesia
maupun di seluruh dunia. Olahraga modern lahir di Inggris yang ditandai dengan berdirinya
asosiasi sepak bola yang dikenal dengan The Football Association (FA). Asosiasi sepak bola
internasional lahir pada tahun 1904 dengan nama Federation International de Football assosiation
(FIFA). Di Paris. Sedangkan organisasi olahraga sepak bola Indonesia mulai berdiri dari tanggal
19 April 1930 yang dikenal dengan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Posisi pada permainan sepak bola Keeper untuk mengamankan gawang dari bobolan gol atau
disebut penjaga gawang. Breaker pemain terakhir sebagai pelapis penjaga gawang. Stopper
pengawal Breaker, biasanya tergantung stategi pelatih berapa orang yang dipasang. Wing Back
pemain bertahan tapi bisa membantu serangan. Playmaker pemain yang mengendalikan alur
serangan atau disebut gelandang. Winger pemain murni sayap kiri atau kanan. Target Man
penyerang utama atau disebut striker murni. Striker Tandem penyerang pembantu yang biasanya
posisi-nya agak di belakang striker murni.
Teknik dasar dalam permainan sepak bola terdiri dari menendang bola, menerima/menghentikan
bola, menggiring bola, menyundul bola dan lemparan ke dalam.

1. IDENTITAS BUKU 3
Judul STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI

Desain Cover Dwi Novidiantoko

ISBN 978-623-02-1184-3

PENERBIT (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Anggota IKAPI


(076/DIY/2012)
JL.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo,
Ngaglik, Sleman Jl.Kaliurang Km.9,3-Yogyakarta 55581

Cetakan Pertama Juni 2021

Penulis Dr. Cucu Hidayat, M.Pd. Dicky Tri Juniar, M.Pd.

Cover buku 3
2. ISI RINGKASAN BUKU 3

Konsep Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi berasal dari bahasa Inggris yaitu "strategy" artinya siasat, akal atau ilmu perang.
Pada awalnya istilah strategi seringkali digunakan di kalangan militer yang diartikan
sebagai seni merencanakan gerakan militer dalam suatu pertempuran atau perang terutama
dalam hubungannya dengan gerakan pasukan darat, laut dan udara ke arah sasaran yang
menguntungkan untuk bertempur. Oleh karena itu strategi dapat diartikan sebagai suatu
garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan
pengertian di atas, strategi dapat dirumuskan sebagai dasar yang mengacu pada
perencanaan dan pengelolaan suatu kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Dalam dunia pendidikan kita perlu mengenal dan memperhatikan berbagai aktivitas
pembelajaran dalam tujuannya untuk membelajarkan peserta didik. Perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik merupakan tantangan yang utama bagi
seorang guru atau pendidik dalam hal memilih dan mengelola pembelajaran yang efektif
dan efisien. Karena tidak semua peserta didik memiliki tingkat pemahaman dan daya serap
yang baik dalam belajar, sehingga dibutuhkan cara-cara atau strategi yang tepat untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Beberapa pengertian mengenai strategi
pembelajaran menurut beberapa ahli di antaranya adalah menurut Kozna (Aqib, 2015)
bahwa strategi pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dipilih yaitu dapat memberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran
tertentu. Hal lain mengenai strategi pembelajaran menurut Dick and Carey (Aqib, 2015)
bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan
prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka
membentuk peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Jadi tidak hanya sebatas
prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan, materi
atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Konsep paling mendasar sebuah strategi pembelajaran dalam pendidikan jasmani adalah
melaksanakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Tidak
membicarakan gagal atau tidaknya sebuah keterampilan gerak melainkan mampu
memunculkan perasaan senang, dihargai dan diakui oleh kelompok dan teman-temannya.
Oleh karena itu, melaksanakan suatu kegiatan belajar mengajar mempertimbangkan
strategi yang matang dan bertujuan yang jelas agar hasilnya bisa maksimal terutama bagi
peserta didik. Strategi pembelajaran merupakan suatu prosedur memilih, menetapkan dan
memadukan kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran (Rahayu,
2016).

Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah nyata yang disiapkan dan dilakukan


oleh seorang guru atau pendidik dalam mencapai suatu tujuan pendidikan yang utuh.
Sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara (Pemerintah Republik Indonesia,
2003). Sehingga proses pembelajaran yang baik adalah mampu menciptakan manusia
berkepribadian baik, cerdas dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk ikut
mendukung pembangunan bangsa dan negara.

Aktivitas pendidikan jasmani mampu mengakomodir harus perbedaan kemampuan dan


perkembangan gerak peserta didik, mulai dari yang sangat berbakat, kurang berbakat
bahkan yang kesulitan dalam belajar belajar gerak. Memilih dan menetapkan aktivitas yang
tepat untuk hal tersebut sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan pendidikan, hal ini yang
dinamakan strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini harus mendorong siswa
mengalami hal-hal sebagai berikut.

- Perkembangan keterampilan gerak, yakni kemampuan seseorang untuk melakukan


aktivitas gerak serta bagaimana mengatur gerakan itu secara baik dan benar.
- Penguasaan gerak yang lebih tinggi melalui latihan yang mendasar untuk
mengembangkan potensi keolahragaan.
- Perluasan wawasan tentang konsep ruang, waktu, dan tenaga yang berkaitan
dengan gerak insani dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
- Perkembangan aspek-aspek kepribadian seperti fair play, tekun, kerja keras,
berdisiplin, bertanggung jawab, dan tak mudah putus asa.
- Pemantapan nilai-nilai sosial dalam kelompok maupun perorangan melalui
kegiatan permainan atau olahraga.

Bisa diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran dalam pendidikan jasmani


adalah suatu kegiatan yang dipilih, diputuskan dan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan materi, prosedur, metode dan media yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran melalui aktivitas gerak.
B. Hubungan Model, Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan sering sekali guru-guru dibuat bingung dalam memahami
dan mengimplementasikan konsep antara model, pendekatan, strategi, dan metode
pembelajaran. Sehingga pada proses pembelajaran selalu kebingungan dalam
mengungkapkan apakah kita sedang menggunakan sebuah model, pendekatan,
strategi, atau metode.

ANALISIS KEKURANGAN DAN KELEBIHAN BUKU


Buku Kelebihan Kekurangan
➢ Menjelaskan ➢ Menjelaskan secara
secara sistematis tidak kurang
Buku 1 sehingga Mudah lengkap atau terlalu
dipahami oleh singkat
pembaca
➢ Cover yang
digunakan atau
dipilih menarik
perhatian
pembaca
Buku 2 ➢ Menjelaskan dengan
➢ Bahasa yang di penyusunan Teks
gunakan tidak yang kurang rapi
berbelit belit
➢ Cover yang
digunakan atau
yang dipilih
menarik perhatian
pembaca
Buku 3 ➢ Cover yang ➢ Kurangnya contoh
digunakan dalam penjelasan
menarik perhatian
para pembaca

Anda mungkin juga menyukai