Anda di halaman 1dari 2

Laporan Karya Wisata Situs yang Bernilai Religi

dan Sejarah di Mojokerto


(Tanggal 22 Desember 2022)

Disusun Oleh:
Airafra Al-Musthafa Rahmawan
KARYA WISATA KE TROWULAN

Tanggal 21 November aku berkarya wisata ke Troloyo bersama Guru dan Teman-temanku. Disana
kita pergi ke Candi Brahu, Budha Tidur, Museum Peninggalan Majapahit, dan Makam Troloyo
menggunakan kereta wisata. Di Candi Brahu disana ada pemandu wisata yang menjelaskan tentang Candi
Brahu. Nama pemandu wisatanya adalah Abdul Ghafur.

Ini isi catatanku tentang penjelasan Candi Brahu dari Pak Ghafur:

1. Lokasi Candi Brahu ada di Dusun Muteran Desa Kejagan Kec. Trowulan Kab. Mojokerto.
2. Candi Brahu memiliki tinggi 25 meter lebar 19 meter panjang 22 meter.
3. Dibangun pada abad ke 10 pada masa kerajaan Medang Kamulan yang dipimpin oleh Raja Mpu
Sindok.
4. Digunakan sebagai tempat Ibadah agama Budha. Lalu kita berangkat ke Budha Tidur. Ketika sampai
di Budha Tidur disana tidak ada pemandu wisata jadi kita disana hanya melihat lihat dan berfoto-
foto.

Ketika datang ke Museum Peninggalan Majapahit. disana ada pemandu wisata yang Bernama Pak
Aryo. Pak Aryo menjelaskan beberapa hal tentang museum dan Majapahit.

Berikut adalah isi penjelasan Pak Aryo:

1. Museum Majapahit didirikan pada tanggal 24 April 1924.


2. Yang mendirikan Museum Majapahit adalah Raden Adipati Aryo Kromo Joyo Adinegara.
3. Museum didirikan sebagai Edukasi, Pembelajaran, Penelitian, dan pelestarian benda cagar budaya.
4. Trowulan bisa diindikasikan sebagai bekas Ibu Kota Kerajaan Majapahit.
5. Kerajaan Majapahit didirikan pada tanggal 12 November 1293 dan didirikan oleh Raden Wijaya.
6. Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan pada tahun 1350-1389.
7. Benda cagar budaya yang sudah ditemukan sekitar 90.000. Setelah penjelasan dari Pak Aryo kita
keluar dari Museum Peninggalan Majapahit lalu memakan makanan yang sudah disediakan oleh
guru, setelah makan kami Sholat Dhuhur berjamaah, lalu berangkat ke Makam Troloyo, setelah
datang ke Makam Troloyo kita berziarah ke makam Syekh Jumadil Kubro. Setelah itu kita membeli
oleh-oleh, lalu kita pulang ke sekolah.

Anda mungkin juga menyukai