Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rahmat Hidayah

Nim : 2211101080
Kelas : PAI 1 KKI
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen : Drs. H. M. Said Husin, MA

SOAL UJIAN
TENGAH SEMESTER
(UTS) MATA KULIAH
METODOLOGI
STUDI
ISLAM

Petunjuk:
1. Baca soal dengan baik!
2. Setiap butir soal memiliki skor yang berbeda!
3. Jawaban diketik dengan menggunakan font times new roman size 12 dan
spasi 1.5!

Soal:
1. Jelaskan unsur-unsur metodologi menurut Abraham Kaflan! (skor 12.5)
2. Paparkan argumentasi tentang urgensi (pentingnya) studi Islam dengan
berbagai pendekatannya bagi mahasiswa/I prodi TBIO! (skor 12.5)
3. Islam dan keislaman adalah 2 hal yang berbeda namun tidak dapat
dipisahkan. Mengapa demikian? Jelaskan makna berikut karakteristik
dari kedua istilah dimaksud secara komprehensif (skor 25)
4. Bagi sebagian masyarakat modern yang hidup dengan bantuan IPTEK,
kehadiran agama bagi kehidupan mereka sudah dipertanyakan. Mengapa
demikian? Dan mengapa seseorang harus beragama? (skor 20)
5. Studi Islam memiliki ragam orientasi dan corak. Paparkan secara luas
orientasi dan corak studi Islam di kalangan umat Islam maupun di
Barat! (skor 30)

---selamat
mengerjakan
Jawaban :
1. Menurut Abraham Kaflan unsur-unsur
metodologi itu terdiri dari 4 unsur
yaitu pengkajian (study), mengenal
penggambaran (deskripsi), penjelasan
(exsplanasi), dan pembenaran
(justifikasi). Berikut penjelasannya
lebih lanjut.
- Pengkajian (Study)
Di dalam pengkajian ini termuat
sebuah pembelajaran yang dimana
ada proses identifikasi didalamnya
secara ilmiah, baik Islam sebagai
agama, ajaran dan sumber ajaran
menyeluruh yang menggunakan
pendekatan, teologis, historis.
sosiologis, dan budaya.
- Penggambaran (Deskripsi)
Di dalam penggambaran ini
terkandung di dalamnya berupa
pemaparan-pemaparan secara jelas
dan mendetail mengenai Islam
sebagai sumber ajaran dan
keyakinan yang dimana
didalamnya ada langkah-langkah
sistematis yaitu tahapan yang
sudah berstruktur berupa metode,
cara kerja, dan sintaks.
- Penjelasan (Exsplansi)
Di dalam penjelasan ini berisikan
sebuah pemikiran yang dijelaskan
melalui cerita terhadap suatu
fenomena atau peristiwa yang
terjadi berkaitan dengan Islam
dalam fenomena sejarah baik
sosial maupun lain sebagainya
yang menggunakan cara berpikir
dan cara bekerja.
- Pembenaran (Justifikasi)
Di dalam pembenaran ini
mengandung sebuah penegasan
atau pengesahan terhadap apa
yang telah dipelajari bisa diyakini,
seperti halnya Islam adalah agama
yang Rahmatan lil ‘alamin
bersumber dari Allah diturunkan
kepada Nabi Muhammad sebagai
agama yang indah membawa
keberkahan bagi orang yang
menganutnya. Pada pembenaran
ini perlunya diadakan seperti
kajian empiris, sosiologis, strategi
(upaya0, teologi (berupa kehendak
Allah) dan juga geografi
- Verifikasi (Di uji)
Dalam verifikasi terkandung
bahwa apa yang sudah diteliti atau
dipelajari perlunya ada penguji
akan kebenarannya tentang
keakuratan informasi yang
sebenarnya.
2. Studi Islam merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi mahasiswa Tadris
Biologi. Seperti hal yang kita ketahui
dimana hubungan antara ilmu
pengetahuan dan sains sangat
memiliki keterkaitan yang erat dalam
hubungannya dan telah dijelaskan di
dalam Al-Qur’an bahwasanya Islam
sangat memerhatikan berbagai
komponen pendukung yang bisa
memajukan umat Islam pada
kedepannya. Dari hal ini kita dapat
lihat seperti dalam hal pembelajaran
biologi tentang penciptaan manusia
yang jika digabungkan dengan ilmu
Qur’an bahwa Allah lah sang tuhan
pencipta yang maha kuasa atas
segalanya karena telah menciptakan
seluruh alam semesta beserta isinya.
Berkat dari penelitian ilmu biologi dan
penjelasan Al-Qur’an dapat
disimpulkan bahwa pada hakekatnya
kita harus taat dan patuh kepada Allah
sebagai rasa syukur karena telah
menciptakan kita ke dunia ini. Seperti
dalam Al-Qur’an bahwa Allah telah
menciptakan manusia dari tulang sulbi
laki-laki dan tulang dada perempuan
yang dimana dalam hakekat
penciptaan manusia itu hanya untuk
beribadah kepada Allah.

3. Islam dan keisalaman merupakan 2


hal yang tidak dapat dipisahkan
karena kedua komponen ini saling
berkaitan yang dimana saling
mendukung dan menjelaskan satu
sama lain. Islam adalah agama yang
dijadikan sebuah ajaran keyakinan
dengan penuh rasa Rahmatan lil
‘alamin yang dihadirkan dengan
penuh rasa damai kasih sayang
didalamnya dengan keindahaan
diturunkan oleh Allah kepada nabi
Muhammad, sedangkan keislaman
berupa perbuatan atau perilaku
mengenai syariat dan ajaran yang
terdapat dalam Islam tadi tersebut.
Untuk karakteristiknya Islam itu
berupa ajaran-ajaran pokok dalam
Islam yang dijadikan pegangan dalam
beribadah kepada Allah seperti
1.) aqidah dan akhlak,
2.) fiqh, tauhid, dan tasawuf
3.) Al-Qur’an dan Hadits
4.) Sejarah
Sedangkan untuk karakterisitik
keislaman lebih mengarah kepada
sesuatu yang jadi, seperti ibaratnya
produk, dalam hal ini keislaman yang
dimaksud adalah bagaimana perbuatan
seorang yang beragama Islam yang
harus sesuai dengan ajaraanya seperti
ajaran akidah dan akhlak tentang cara
bersikap kepada Allah sebagai tuhan
kita dan bersikap terhadap sesama
manusia.

4. Kehadiran IPTEK di tengah


kehidupan masyarakat zaman
sekarang seringkali menjadi
perdebatan dimana kecanggihan
IPTEK dapat menimbulkan manusia
yang lalai untuk beribadah kepada
Tuhannya karena lebih berfokus
kepada teknologi, akan tetapi
bukanlah sebuah penghalang atau
hambatan untuk mereka tetap
beriman dan beribadah kepada Allah,
melainkan dengan hadirnya IPTEK
menjadi suatu alat yang bisa
mendukung agar mereka lebih dekat
dan mengenal Allah sebagai Tuhan
yang menciptakannya. Sebagaimana
halnya yang dikatakan oleh Prof.
Abdul Salam seotrang pemenang
hadiah nobel dalam menarik
kesimpulan terhadap tafsir Q.S.Ali
Imran ayat 191 yang dimana beliau
berkata Al-Qur’an itu mengajarkan
kita tentang dua hal yaitu Tafakkur
dan Tasyakkur. Dimana Tafakkur itu
di sebut dengan sains dan Tasyakkur
itu disebut dengan teknologi. Karena
ciri intelektual muslim adalah
kesenangannya untuk mentafakkuri
bagaimana Allah bisa menciptakan
alam semesta dan isinya, dan setelah
itu timbullah rasa kagum dan
bersyukur atas karunia Allah yang
telah menganguerahkan segala
Rahmat-Nya untuk alam semesta ini.
Seseorang harus beragama
dikarenakan ia wajib memiliki sebuah
pegangan atau pedoman mereka dalam
berkehidupan yang dimana norma dan
aturan telah di atur di tetapkan dalam
agama. Seseorang harus beragama
juga telah dijelaskan didalam firman
Allah dalam Q.S. Ar-rum ayat 30,
dimana dalam konteks atau penafsiran
tersebut menyeru kepada Nabi
Muhammad dan umatnya agar wajah
mereka lurus dengan agama Allah
yaitu mengikuutinya dan taat pada
ajaraanya dalam menjalankan agama
sebagai bentuk rasa syukur dan
terimakasih kepada Allah SWT yang
telah menciptakan kita sebagai
manusia.

5. Orientasi studi Islam dikalangan umat


islam dan dibarat sangatlah jauh
berbeda, dimana dikalangan umat
Islam seperti halnya di Timur Tengah
untuk kajian studi pemikiran Islam
sangattlah mudah diterima ajarannya
dan hanya sedikit terjadi sebuah
ikhtilf. Dimana dalam pengenalan
studi islam, pengkajiannya terhadap
umat Islam seperti sebuah pemahaman
untuk mendalami ajaran Islam agar
bisa diterapakan kedalam
kehidupannya sehari-hari. Maka oleh
dari itu kajiannya dinamakan
orientalisme. Sedangakan untuk
orientasi studi Islam di Barat seperti
halnya bahwa dengan kata lain, studi
Islam di Barat melihat Islam sebagai
doktrin dan peradaban, dan bukan
sebagai agama transenden yang
diyakini sebagaimana kaum Muslimin
melihatnya, tetap merupakan ciri yang
tak mungkin dihapus. Oleh karena
Islam diletakkan semata-mata sebagai
obyek studi ilmiah, maka Islam
diperlakukan sama sebagaimana obek-
obyek studi ilmiah lainnya. Ia dapat
dikritik secara bebas dan terbuka.Pada
hal ini terdapat banyak perbedaan
yang membuat ragam pendapat antara
ilmuwan barat dalam mengkaji studi
Islam. Pengkajian Islam yang
dilakukan oleh para ilmuwan baik dari
kalangan sarjana Muslim Barat sendiri
maupun sarjana Barat non-Muslim
tidak akan pernah berhenti.
Ketertarikan para peneliti tampaknya
lebih merupakan kedinamisan Islam
dan masyarakatnya, dan karena
banyaknya tantangan yang dihadapi
oleh umat Muslim dalam upaya
mengakualisasikan ajaran-ajarannya.
Corak kajian studi Islam di kalangan
umat Islam lebih mengarah seperti
kajian-kajian yang dilakukan ilmuwan
muslim dahulu yang mengankat
pemikiran mereka ke dalam berbagai
kita-kitab seperti syarah matan yang
merupakan kitab lanjutan penjelas.
Corak studi Islam di kalangan Barat,
dimana para sejarawan atau filsuf
Barat memiliki corak kajian yang
teologis berdasarkan latarbelakang
bangsa barat yaitu umat nasrani yang
menyodorkan normatif-normatif
agama. Di barat ini para sejarawan
atau filsuf barat membuat buku
tentang kajian studi Islam berdasrkan
penelitian yang mereka lakukan
terhadap Islam.

Anda mungkin juga menyukai