Anda di halaman 1dari 5

PAPER

MATA KULIAH GENETIKA


SEMESTER GANJIL 2022/2023

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS, IPU.,ASEAN.Eng.

Disusun oleh :
Natasya Mahira Azali Litanjua
215050101111123
Genetika-I

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di alam sering ditemui berbagai macam variasi, mulai dari variasi pada
manusia, tumbuhan, bahkan hewan. Contohnya banyaknya variasi warna kulit pada
manusia, ada yang berkulit putih, sawo matang, bahkan berkulit gelap. Munculnya
variasi tersebut tentu saja tidak serta merta tanpa sebabnya. Dalam ilmu genetika
dibahas mengenai alasan munculnya variasi tersebut. Ternyata variasi tersebut
muncul karena adanya poligen, dimana poligen sendiri sering disebut dengan faktor
ganda. Poligen merupakan sifat yang dikendalikan oleh lebih dari dua pasang gen
pada lokus yang berbeda dalam satu kromosom yang sama atau berbeda.
Karena banyaknya variasi yang muncul, maka agar dapat menglarifikasikan
variasi individu harus dikelompokkan terlebih dahulu. Hal tersebut karena
membedakan variasi sangat sulit ditentukan. Sehingga penentuan variasi dilakukan
dengan sifat kuantitatif atau dengan pengukuran dan perhitungan. Dengan adanya
pengukuran atau perhitungan variasi dapat dibedakan mulai dari variasi yang terkecil
hingga terbesar.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa penyebab munculnya variasi di alam?
b. Apa saja contoh dari variasi di alam yang sering dijumpai?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui penyebab munculnya variasi di alam,
b. Mengetahui contoh variasi di alam.
BAB II
PEMBAHASAN

Poligen atau faktor ganda merupakan beberapa sifat yang dikendalikan oleh lebih
dari dua pasang gen pada lokus yang berbeda dalam satu kromosom yang sama atau berbeda
yang bersama-sama menentukan suatu sifat kuantitatif atau sifat yang dapat diukur. Poligen
dikendalikan oleh gen minor karena pengaruhnya terhadap individu terbilang cukup kecil.
Poligen mengakibatkan munculnya berbagai variasi dalam kelas fenotip. Fenotip yang
muncul akibat adanya poligen dikelompokkan dalam kelas-interval. Pada mekanisme
poligen kelas fenotip ditentukan oleh gen-gen lain dan lingkungan. Gen-gen dasar
menentukan fenotip dasar dan gen-gen ganda menentukan variasi gen-gen dasar.
Berdasarkan hukum Mendel gen yang menentukan fenotip adalah keturunan pertama atau
F1. Lingkungan menyebabkan aksi gen yang dapat memunculkan variasi yang kontinu pada
sifat gen yang bersangkutan. Oleh karena itu, variasi gen disebabkan oleh gen-gen itu sendiri
dan dari lingkungan.

Pada genetika kuantitatif konsep poligen digunakan untuk menjelaskan terbentuknya


sifat kuantitatif. Sifat kuantitatif memperlihatkan variasi kontinu yang dikendalikan oleh
banyak gen, namun masing-masing gen berpengaruh kecil dalam setiap individu, tetapi
kinerjanya serupa. Oleh karena itu dalam membedakan sifat kuantitatif sulit dilakukan,
sehingga untuk mengklasifikasikan dapat digolongkan menjadi lebih dari satu kelompok.
Pada sifat kuantitatif perbedaan individu menunjukkan tingkatan dari kecil sampai besar
yang sangat ekstrem sehingga sulit dicari batas-batasnya. Dengan demikian untuk
menentukan sifat kuantitatif dilakukan dengan pengukuran da perhitungan.

Contoh sifat yang dipengaruhi oleh adanya poligen pada manusia adalah pigmentasi
kulit, perbedaan tinggi tubuh, dan bentuk sidik jari. Sedangkan contoh akibat dari adanya
poligen pada tanaman adalah adanya galur murni pada bobot badan kacang kapri yang
disebabkan oleh lingkungan. Dalam bidang peternakan akibat dari adanya poligen dapat
dilihat dari perbedaan warna atau pola warna pada sapi, perbedaan ukuran tubuh kambing
kacang, dan jumlah produksi susu sapi perah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Poligen adalah sifat yang dikendalikan oleh lebih dari dua gen dalam satu lakus
yang berada pada satu kromosom atau kromoson yang berbeda. Poligen menyebabkan
munculnya berbagai variasi fenotip. Variasi dari poligen disebabkan oleh gen minor dan
lingkungan. Akibat munculnya variasi, maka diperlukan pengukuran atau perhitungan
untuk menentukan variasi yang terjadi di alam. Contoh dari akibat poligen khususnya di
bidang peternakan adalah perbedaan warna atau pola warna pada sapi, perbedaan ukuran
tubuh kambing kacang, dan jumlah produksi susu sapi perah.
3.2 Saran
Penulis mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca karena dalam penulisan paper
ini tentu saja belum sempurna dan kemungkinan masih ditemui kesalahan baik dalam
penulisan maupun inti pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. 2016. Pengantar Genetika Kuantitatif. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta

Arsal, A.F. 2018. Genetika I Arif Memahami Kehidupan. Badan Penerbit Universitas Negeri
Makassar. Makassar.

Arumingtyas, A.L. 2016. Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu Genetika. UB
Press. Malang.

Budisatria, I.G.S., dan Hartatik, T. 2011. Perubahan Fenotip Sapi Peranakan Ongole, Simpo,
dan Limpo pada Keturunan Pertama dan Keturunan Kedua (Backcross). Bulletin
Peternakan. 35(1): 11-16.

Zaki, M., Jati, P.Z., Novita, M., dan Hidayat, R. 2021. Karakteristik Morfometrik Kambing
Lokal di Kecamatan Tambang dan Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.
Journal of Engineering Science and Technology Management. 1(2): 32-36.

Anda mungkin juga menyukai