Anda di halaman 1dari 5

Legal opini tentang pencurian coklat di Alfamart

Hasil : Qurratan A’yun

1. Pendahuluan

Pada dasarnya pencurian adalah tindakan melanggar hukum baik secara


sengaja ataupun tidak disengaja. Apapun alasannya tidak menutup kemungkinan
seseorang tersebut terjerat kasus pidana. Kasus pencurian telah dijelaskan pada
KUHP pasal 362.

Saya membuat Legal Opini (LO) tentang pencurian coklat pada Alfamart
beberapa waktu lalu. LO ini saya kerjakan sebagai salah satu tugas saya pada acara
KPPMH Jurusan Hukum Unesa sebagai rasa tanggung jawab saya. Melalui LO ini
saya bisa berpendapat tentang pandangan hukum pada kasus ini.

2. Kualifikasi hukum

Sabtu, 13 Agustus 2022. Diawali dengan terpergoknya seorang perempuan


yang mengendarai mobil mewah ketahuan mencuri coklat disebuah alfamart. Aksi
tersebut direkam seorang pegawai alfamart yang sedang bekerja. Pegawai tersebut
meminta agar membayar coklat tersebut. Vidio itu pun tersebar luas di media sosial.
Setelah disedak untuk membayar akhirnya perempuan itu membayar beberapa
batang coklat yang diambilnya sebelumnya. Berdasarkan keterangan pegawai, si
pelaku tidak hanya mengambil coklat , namun beberapa barang lainnya tanpa
membayar.

Setelah beberapa hari berikutnya, si perempuan dan kuasa hukumnya kembali


mendatangi alfamart tersebut untuk menuntut klarifikasi dan minta maaf dari
pegawai alfamart tersebut. Pegawai tersebut diamcam dengan UU informasi dan
transaksi elektronok / UU ITE oleh pelaku dikarenakan pegawai merekam aksi
pencurian tersebut. Pihak kuasa pelaku pelaku menyebut vidio tersebut sangat
merugikan clientnya. Karna itu pihak pelaku mendesak pegawai alfamart untuk
melakukan klarifikasi dan minta maaf yang membuat pegawai itu tertekan.
Menanggapai hal tersebut pihak manajement alfamart menyayangkan adanya
tindakan lanjutan dari pihak pelaku dengan membawa pengacara yang membuat
pegawai itu tertekan. Pihak manajement alfamart menyatakan dan menegaskan
bahwa perusahaannya mendukung pegawainya yang berdasarkan investigasi awal
menjalankan tugasnya sesuai prosedur. Mereka menolak perbuatan intimidasi
terhadap pegawai yang telah melaksanaakn tuganya dengan baik.

Setelah viralnya vidio tersebut, banyak yang beranggapan bahwa si pelaku


tersebut mengidap penyakit kejiwaan berupa Kleptomania. Hal ini dibuktikan
dengan barang barang yang pelaku tersebut mengambil barang - barang yang harga
dan jumlahnya tidak seberapa, sedangkan si pelaku diketahui mengendari mobil
yang mewah

3. Dasar hukum
 KUHP Pasal 362
 KUHP Pasal 44
 UU ITE nomor 11 tahun 2008
 UU ITE nomor 19 tahun 2016
 UU ITE pasal 27 ayat 3
4. Pertanyaan hukum
1. Apakah dalam kasus pencurian ini bisa ditindak hukum secara lanjut
sedangkan dilihat dari alurnya si pelaku mengidap ganguan kejiwaan?
2. Apakah klarifikasi dan permintaan maaf dari si pegawai kepada si pelaku di
hadapan media hukumnya sah?
3. Apakah video pencurian tersebut dapat dijerat hukum dengan UU ITE?
5. Analisis hukum
Dalam kasus pencurian coklat ini tetaplah disebut pencurian walaupun barang
iru atk seberapa harganya. Sebagaimana yang telah diatur dalam KUHP Pasal 362
yang berbunyi “Barang siapa yang mengambil barang sesuatu, atau yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk memiliki
secara melawan hukum diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.” 1. Namun dalam
kasus ini si pelaku diduga mengalami Kleptomania. Dalam hukum, orang yang
mengalami gangguan kejiwaan tidak mampu mempertanggungjawabkan
kesalahannya. Hal ini dijelaskan pada KUHP Pasal 44 ayat 1 yang berbunyi:
1. Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan
kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena
penyakit, tidak dipidana.
2. Jika ternyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepada pelakunya
karena pertumbuhan jiwanya cacat atau terganggu karena penyakit, maka
hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan ke rumah sakit jiwa,
paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan.
3. Ketentuan dalam ayat 2 hanya berlaku bagi Mahkamah Agung, Pengadilan
2
Tinggi, dan Pengadilan Negeri.
Jadi menurut pandangan hukum saya terkait masalah ini adalah si pelaku tidak
serta merta lepas dari tuntutan hukum yang ada, tetapi harus melewati proses
pemeriksaan kejiwaannya agar bisa membuktikan apakah benar si pelaku
mengidap gangguan jiwa. Jika terbukti benar adanya maka hakim dapat
memutuskannya sesuai pasal 44 ayat 2 KUHP
Tersebarnya vidio tentang permintaan maaf dan klarifikasi si pegawai alfamart
di media. Terdapat banyak respon negatif yang ditujukan kepada perempuan
pencuri coklat tersebut. Adanya intimidasi ataupun paksaan untuk melakukan
klarifikasi dan permintaan maaf tersebut dianggap merupakan kecacatan hukum. Si
pengacara dari pihak pelaku menekankan akan melakukan gugatan atas pencemaran
nama yang dilakukan si pegawai dengan dasar hukum UU ITE pasal 11 tahun 2008.
Namun faktanya UU itu sudah diberlakukan dan berubah menjadi UU ITE pasal 19
tahun 2016. 3 Hal pemaksaan yang dilakukan pelaku kepada pegawai alfamart
tersebut dapat menimbulkan akibat hukum yang telah diatur dalam KUHP Pasal

1
Legal Smart Channel and Badan Pembinaan Hukum Nasional, “Legal Smart Channel - KonsultasiView
Site,” accessed September 11, 2022, https://lsc.bphn.go.id/konsultasiView?id=1609.
2
Tim Yuridis.id, “Pasal 44 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) – Yuridis.Id,” accessed
September 11, 2022, https://yuridis.id/pasal-44-kuhp-kitab-undang-undang-hukum-pidana/.
3
Jogloabang, “UU 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas UU 11 Tahun 2008 Tentang ITE,” accessed
September 11, 2022, https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-19-2016-uu-11-2008-ite.
368 ayat1 ataupun pasal lainnya yang berkaitan dengan pemaksaan dan
peintimidasian
Menurut UU ITE pasal 27 ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki
muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik.” 4. Dapat dilihat berdasarkan
video pencurian yang diunggah pegawai alfamart tidak ada sedikit pun yang
mengandung opini atau yang lain sebagainya. Hal itu tidak dapat dinilai sebagai
pencemaran nama baik di mata hukum karena video tersebut berisikan 100% fakta
yang terjadi pada saat kejadian berlangsung.
6. Kesimpulan
Jadi pada akhirnya ditemukan poin poin penting dalam kasus ini
1. Pelaku dapat dapat dijerat hukuman sesuai hukum yang ada. Namun jika benar
adanya pelaku mengidap gangguan kejiwaan, maka harus melewati
pemeriksaan lebih lanjut tentang kejiwaannya berdasarkan KUHP pasal 44 ayat
2
2. Kesepakatan tersebut merupakan cacat hukum karena hal tersebut dilakukan
karena adanya paksaan dari pelaku. Jika mau, pegawai alfamart tersebut bisa
menuntut balik pelaku atas dasar pemaksaan dan peintimidasian.
3. Sebagaimana yang telah diketahui video pencurian tersebut adalah benar
adanya (fakta) tanpa ada tambahan atau opini lainya. Maka hal tersebut tidak
bisa dijerat hukuman tentang pencemaran nama baik

4
Berita Terkini, “Bunyi UU ITE Pasal 27 Ayat 3 Dan Ancaman Hukumannya | Kumparan.Com,” accessed
September 11, 2022, https://kumparan.com/berita-terkini/bunyi-uu-ite-pasal-27-ayat-3-dan-ancaman-
hukumannya-1ygVViR4jB7/full.
DAFTAR PUSAKA

Channel, Legal Smart, and Badan Pembinaan Hukum Nasional. “Legal Smart Channel -
KonsultasiView Site.” Accessed September 11, 2022.
https://lsc.bphn.go.id/konsultasiView?id=1609.

Jogloabang. “UU 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas UU 11 Tahun 2008 Tentang
ITE.” Accessed September 11, 2022. https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-19-
2016-uu-11-2008-ite.

Terkini, Berita. “Bunyi UU ITE Pasal 27 Ayat 3 Dan Ancaman Hukumannya |


Kumparan.Com.” Accessed September 11, 2022. https://kumparan.com/berita-
terkini/bunyi-uu-ite-pasal-27-ayat-3-dan-ancaman-hukumannya-
1ygVViR4jB7/full.

Yuridis.id, Tim. “Pasal 44 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) –


Yuridis.Id.” Accessed September 11, 2022. https://yuridis.id/pasal-44-kuhp-kitab-
undang-undang-hukum-pidana/.

Anda mungkin juga menyukai