Anda di halaman 1dari 2

1.

Sebutkan dasar hukum masing-masing dan berikan pula suatu kesimpulan Saudara disertai dengan
masing-masing contoh dari Asas Nasional Aktif dan Asas Nasional Pasif

Jawab :

Asas National Aktif Dasar Hukum :Kehadiran asas personalitas dalam peraturan perundang-undangan
dapat ditemukan dalamPasal 8 UU 1/2023yang berbunyi: Ketentuan pidana dalam Undang-Undang
berlaku bagi setiap warga negara Indonesia yang melakukan tindak pidana di luar wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dan juga terdapat pada pasal 5 KUHP

Asas Nasional Pasif Dasar Hukum : Pasal 4 KUHPmemuat Asas Nasionalitas Pasif, yang dimaksudkan
untuk Undang-Undang Pidana Indonesia berlaku bagi setiap orang, baik Warga Negara Indonesia
maupun Warga Negara Asing yang melakukan tindak pidana di luar wilayah Indonesia sepanjang
perbuatan itu melanggar kepentingan Indonesia

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa perbuatan Kagura melanggar hukum dan dapat dikenakan
sanksi pidana karena memproduksi dan menjual uang palsu yang merugikan masyarakat Indonesia. Asas
negara aktif dalam hal ini dapat dijadikan landasan hukum bagi penegakan hukum pidana aktif
terhadap Kagura, sedangkan asas negara pasif tidak dapat dijadikan landasan hukum, karena perilaku
Kagura tidak hanya berdampakpada hubungan antar manusia, tetapi juga melibatkan negara dan
masyarakat

2. Dalam kasus di atas, apakah Kagura dapat dituntut menurut hukum pidana di Indonesia? Uraikan
alasan dan sebutkan dasar-dasar hukumnya!

Jawab :

Tentu saja Kagura dapat dituntut secara hukum pidana di Indonesia atas perbuatannya memproduksi
dan mengedarkan uang palsu yang merugikan masyarakat Indonesia. Dasar hukum menggugat Kagura
adalah Pasal 36(1) UU No. 36. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang
menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja memproduksi, menggandakan,
memalsukan,atau menggunakan uang palsu dapat dikenakan sanksi pidana. Selain itu, Pasal 55 ayat 1
KUHP juga dapat dijadikan dasar hukum, karena perbuatan Kagura merupakan tindak pidana yang
dilakukan diluar Indonesia tetapi menimbulkan kerugian bagi masyarakat Indonesia

3. Dalam kasus No 2 di atas, Jika dilihat dari teori dan asas hukum pidana, apakah Badang dapat
dipidana? Uraikanlah alasannya

Jawab :
Dalam teori dan prinsip hukum pidana, suatu lembaga dapat dipidana karena melakukan
transaksi pembelian dengan menggunakan mata uang palsu yang diketahuinya palsu. Dasar hukum
penuntutan Batang adalah Pasal 245 KUHP, yang mengatur bahwa barang siapa dengan sengaja
menggunakan uang palsu untuk transaksi jual beli dapat dikenakan sanksi pidana. Meski Badang tidak
mengetahui secara langsung bahwa uang yang diterimanya palsu, ia tetap bisa dituntut atas
penggunaan uang tersebut untuk melakukan pembelian

Anda mungkin juga menyukai