Anda di halaman 1dari 3

1

KORELASI IMAN DENGAN JIWA PRODUKTIF


 Iman yag dimaksud:
o Bukan sekedar iman yang diucapkan dengan lisan, karena banyak
kaum munafik yang mengucapkan:
o Bukan mengerjakan syiar-syiar Islam seseorang dikatakan sebagai
orang beriman.
o Bukan sekedar mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan iman
secara teoritis seseorang dikatakan beriman, karena banyak orang
yang mengetahui tentang iman ia tetap kufur.
o Iman bukan sekedar persoalan lisan, amalan atau pemikiran. Akan
tetapi iman berkait erat dengan seluruh jiwa manusia, baik
berkaitan dengan pemahaman, keinginan maupun perasaan.
 Pemahaman yang mencapai batas keyakinan yang tidak dapat
disusupi oleh keraguan dan ketidak pastian.
 Lalu pemahaman tersebut diiringi oleh ketundukan dan
kepatuhan terhadap ketentuan sesiapapun yang diimaninya itu
dengan penuh keridhaan dan kepasrahan.

 Iman dan amal


o Sebagian orang menganggap ketika menjadi orang yang beriman
maka ia menjadi pasif.
o Ketika iman masuk dalam hati, maka tidak mematikan rasa suka dan
cinta pada kehidupan, serta keinginan untuk memunuhi kebutuhan
materialis
o Iman merupakan faktor utama mempengaruhi jiwa produktif,
karena jiwa produktif tidak akan berkembang melainkan dengan
kesungguhan dan kerja keras.
o Alquran telah menyandingkan kata iman dan amal lebih dari 70
buah tempat, tidak hanya dengan kata amal saja tetapi
mengaitkannya dengan “shalihat”
o produktifitas seorang mukmin untuk beramal tidak bisa dipaksakan
oleh faktor luaran, tetapi harus dari dalam diri sendiri.
2

o faktor internal yang mampu menggerakkan adalah iman kepada


iman, dan keyakinan bahwa tugasnya adalah memakmurkan
bumi.
o seorang mukmin meyakini bahwa kebahagiaan di akhirat dan
kesuksesan di dunia sangat tergantung pada amalan.
o Kesuksesan di akhirat
 syurga bukan balasan untuk orang yang duduk diam dan
bermalas-malasan, tetapi disiapkan untuk orang yang sungguh-
sungguh, pekerja dan punya komitmen.
 surga bukan warisan yang dapat diwariskan atau hanya sekedar
mengikatkan diri dengan agama.
 islam membatalkan sangkaan ahl kitab : (QS. Al-Baqarah: 111)
‫ِن‬ ‫ِت‬ ‫ِإاَّل‬
‫َو َق اُلوا َلن َي ْد ُخ َل اَجْلَّن َة َم ن َك اَن ُه وًد ا َأْو َنَص اَرٰى ۗ ْل َك َأَم ا ُّيُه ْم ۗ ُق ْل‬
‫ِلَّل ِه‬ ‫ِدِق‬ ‫ِإ‬
‫) َبَلٰى َمْن َأْس َلَم َوْجَه ُه َوُه َو‬111( ‫َه اُتوا ُبْرَه اَنُك ْم ن ُك نُتْم َص ا ني‬
)112( ‫ْحُمِس ٌن َفَلُه َأْج ُرُه ِعنَد َرِّبِه َواَل َخ ْو ٌف َعَلْيِه ْم َواَل ُه ْم ْحَيَزُنوَن‬
jalan menuju surga adalah menundukkan diri kepada Allah,
serta beramal dengan cara yang ihsan.
o Kesuksesan di dunia
o ada yang menyangka bahwa keberhasilan hanya bisa diraih
dengan amal, ini hanya di akhirat. ternyata tidak, qanun Allah
terkait keberhasilan itu hanya satu, baik di dunia maupun di
akhirat. Allah tuhan dunia dan akhirat.

o sunnatullah dalam Allah, Allah tidak membedakan balasan bagi


orang yang bekerja, tanpa melihat apakah ia mukmin atau kafir.
selama ini bekerja ia berhak mendapatkan hadil dari kerjanya.

 orang beriman senantiasa takut kepada Allah ketika ia bekerja


3

o orang beriman tidak sekedar semangat untuk bekerja, tetapi dia


harus bersungguh untuk mengerjakannya dengan baik karena ia
sangat meyakini bahwa Allah mengawasi pekerjaannya, melihat
pekerjaannya ketika ia di pabrik atau sawah, dalam kondisi apapun.
)‫كتب اإلحسان على كل شيء (الحديث‬
perasaan senantiasa dipandang oleh Allah sehingga senantiasa
muncul dalam dirinya, apakah Allah ridha apa tidak?
o allah tidak ridha kepadanya hingga ia melaksanakan pekerjaannya
dengan sungguh-sungguh dan sesempurna mungkin.
. ‫إن هللا يحب إذا عمل أحدكم عمال يتقنه‬
o ada 2 asas terbentuk kerja yang baik:
 amanah
 ikhlas
2 pondasi ini hanya ada pada diri orang beriman.
o sebuah contoh, seorang pekerja yang beriman ketika ia bekerja di
pabrik ia tidak sekedar bekerja untuk mendapatkan nilai materi
semata atau pujian dari majikan. tetapi ia akan berusaha jujur dalam
pekerjaannya, melaksanakan dengan sebaik-baiknya serta merasa
diawasi oleh tuhannya.

 ketenangan jiwa dan pengaruhnya terhadap produksi


o seorang mukmin menjalani kehidupannya dengan ketenangan jiwa.
ketenangan ini akan berpengaruh dalam hal produksi. karena orang
yang galau, putus asa dan iri hati tidak mungkin memberikan nailai
yang baik
o

Anda mungkin juga menyukai