Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Kebudayaan dan Peradaban Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar)

DISUSUN OLEH:
NADHIF ZAHWAN FARZAKA
40040223630063

UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI REKAYASA PERANCANGAN MEKANIK
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang telah
memberikan karunia-Nya kepada umat manusia dengan mengutus Rasulullah
Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai penunjuk jalan yang benar. Makalah
ini merupakan hasil jerih payah kami dalam memahami dan menggali lebih dalam tentang
Kebudayaan dan Peradaban Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin, khususnya Khalifah
pertama, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu.

Kebudayaan dan peradaban Islam telah memberikan kontribusi besar bagi perjalanan
sejarah umat manusia. Pada masa Khulafaur Rasyidin, khususnya di bawah
kepemimpinan Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, Islam berkembang dengan pesat dan
mengalami perkembangan yang luar biasa. Inilah yang melatarbelakangi penulisan
makalah ini.

Melalui makalah ini, kami berusaha untuk menguraikan dengan cermat dan mendalam
peran Abu Bakar dalam membentuk kebudayaan dan peradaban Islam pada masanya.
Kami juga akan mengupas berbagai aspek penting seperti sistem pemerintahan, ekonomi,
sosial, dan pendidikan yang menjadi landasan bagi kemajuan peradaban Islam.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam
memahami lebih dalam tentang peran Abu Bakar dalam membentuk peradaban Islam
pada masa Khulafaur Rasyidin. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
keberkahan dalam segala upaya kita. Amin.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal abad ke-7 Masehi, dunia Arab dan sekitarnya disaksikan
peristiwa bersejarah yang tak terlupakan, yaitu munculnya Islam sebagai agama
dan kekuasaan politik di bawah kepemimpinan para Khulafaur Rasyidin1. Salah
satu tokoh yang sangat signifikan dalam awal peradaban Islam adalah Abu Bakar
al-Shiddiq, yang menjadi khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad
SAW. Kepemimpinan Abu Bakar membuka babak baru dalam sejarah Islam,
memimpin umat Muslim dalam ekspansi wilayah dan penyebaran agama Islam.
Namun, peran beliau tak hanya terbatas pada aspek politik dan militer, melainkan
juga melibatkan pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam.
Makalah ini akan menggali lebih dalam mengenai kebudayaan dan
peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin, dengan fokus pada kontribusi
dan peran Abu Bakar al-Shiddiq. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
memahami bagaimana kebijakan dan tindakan Abu Bakar mempengaruhi
pengembangan budaya dan peradaban Islam di masa itu. Kami juga akan
menjelaskan bagaimana konsep keadilan, ilmu pengetahuan, dan hukum Islam
dikembangkan dalam masa pemerintahan beliau, serta dampaknya dalam
perjalanan sejarah Islam selanjutnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan historis dan
analisis literatur yang bersumber dari sumber-sumber primer dan sekunder,
termasuk kitab-kitab sejarah Islam, hadis, serta karya-karya ilmiah terkait.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam
mengenai peran Abu Bakar dalam pembentukan peradaban Islam awal, yang
menjadi dasar bagi peradaban Islam yang berkembang selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

1
Muchamad Imron, ‘Sejarah Islam Di Indonesia Dalam Buku API Sejarah’ (]Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo, 2020).
Berikut rumusan masalah yang digunakan pada makalah ini:
1. Bagaimana peran dan kontribusi Abu Bakar al-Shiddiq dalam
pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa Khulafaur
Rasyidin?
2. Bagaimana kebijakan-kebijakan Abu Bakar memengaruhi perkembangan
ilmu pengetahuan, hukum Islam, dan konsep keadilan dalam masyarakat
pada masa pemerintahannya?
3. Apa dampak pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa
Abu Bakar terhadap perkembangan peradaban Islam selanjutnya?

C. Tujuan
Berikut tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengkaji peran Abu Bakar al-Shiddiq dalam pengembangan
kebudayaan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin.
2. Untuk menganalisis dampak kebijakan Abu Bakar terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, hukum Islam, dan konsep keadilan dalam masyarakat pada
masa pemerintahannya.
3. Untuk memahami bagaimana pengembangan kebudayaan dan peradaban
Islam pada masa Abu Bakar menjadi dasar bagi perkembangan peradaban
Islam selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Abu Bakar dalam Pengembangan Kebudayaan Islam

Peran Abu Bakar dalam pengembangan kebudayaan Islam adalah kunci dalam
membentuk fondasi kebudayaan yang kuat dan mendalam dalam sejarah Islam.
Sebagai khalifah pertama yang menggantikan Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar al-
Shiddiq memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa Islam tidak hanya
menjadi agama, tetapi juga mengakar dalam budaya dan kehidupan sehari-hari umat
Islam2. Di bawah ini, kita akan menggali lebih dalam peran dan kontribusi Abu Bakar
dalam pengembangan kebudayaan Islam, serta bagaimana ia mempromosikan nilai-
nilai Islam dalam masyarakat serta menginspirasi ukhuwah (persaudaraan) di antara
para pengikutnya.

1. Penegakan Nilai-nilai Islam:

Salah satu peran paling penting yang dimainkan Abu Bakar adalah
memastikan penegakan nilai-nilai Islam dalam masyarakat yang dikuasainya. Dia
menjadi khalifah pada saat yang sangat penting dalam sejarah Islam, ketika
banyak wilayah dan suku-suku Arab baru saja masuk Islam. Abu Bakar
memastikan bahwa hukum-hukum Islam, etika, dan prinsip-prinsip moral
diterapkan secara konsisten dalam pemerintahannya. Konsep kesetiaan terhadap
nilai-nilai Islam, yang ditegaskan dalam Surah Al-Hujurat (49:13), mencerminkan
tekad Abu Bakar untuk menjadikan Islam sebagai fondasi budaya yang tak
tergoyahkan.

2. Pengembangan Ilmu dan Pendidikan:

Abu Bakar juga memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu


pengetahuan dan pendidikan dalam masyarakat Muslim. Ia menyadari pentingnya
pengetahuan dan pendidikan dalam memajukan masyarakat Islam. Di bawah
kepemimpinannya, para ulama dan cendekiawan Islam diberi dukungan untuk

2
Hammis Syafaq and others, Pengantar Studi Islam Buku Ajar Perkuliahan, Nuwailah Ahsana (Surabaya:
Nuwailah Ahsana, 2021) <www.nuwailahahsana.com>.
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu
agama, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu sosial. Inilah awal dari apa yang
kemudian menjadi Zaman Keemasan Islam, di mana penemuan-penemuan ilmiah
dan pengetahuan dari seluruh dunia diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan
disebarkan.

3. Memperluas Kesan Islam:

Selain memastikan penegakan nilai-nilai Islam di wilayah-wilayah yang


baru saja masuk Islam, Abu Bakar juga memperluas pengaruh Islam ke wilayah-
wilayah yang lebih jauh. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Muslim
melancarkan kampanye militer untuk memperluas kekhalifahan, dengan tujuan
membawa agama Islam dan nilai-nilainya ke masyarakat yang lebih luas.
Meskipun ini adalah langkah kontroversial dalam sejarah Islam, hal ini
menghasilkan penyebaran ajaran Islam di seluruh wilayah yang luas dan beragam.

4. Promosi Ukhuwah (Persaudaraan):

Salah satu konsep yang sangat ditekankan oleh Abu Bakar adalah
ukhuwah atau persaudaraan di antara umat Islam. Dia berpegang teguh pada hadis
Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa "Seorang mukmin terhadap
mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan: yang satu
menguatkan yang lain." Ini adalah landasan dari hubungan yang erat antara para
sahabat dan pengikutnya. Konsep ini memainkan peran penting dalam
mempersatukan berbagai kelompok suku, etnis, dan latar belakang yang ada di
wilayah yang dikuasai oleh Abu Bakar. Dia memastikan bahwa semua Muslim,
tanpa memandang latar belakang mereka, merasa satu dalam persaudaraan Islam.

5. Pemeliharaan Tradisi Islam:

Abu Bakar juga memainkan peran penting dalam menjaga tradisi-tradisi


Islam. Dia memerintahkan kompilasi dan penyusunan Al-Quran menjadi satu
kitab tunggal, yang sebelumnya ada dalam bentuk yang tersebar. Tindakan ini
penting dalam memastikan bahwa ajaran Islam yang benar dan asli dipelihara.
Selain itu, dia juga menjaga dan mengamankan pengetahuan lisan tentang hadis
Nabi Muhammad SAW, sehingga ajaran dan tradisi Islam bisa diwariskan dengan
baik ke generasi berikutnya.

6. Keadilan Sosial:

Abu Bakar dikenal karena keadilan sosialnya. Dia memastikan bahwa


harta rampasan perang dibagi secara adil, dan dia sering kali memberikan bantuan
kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini menciptakan sistem yang adil dan
merata dalam distribusi sumber daya, yang merupakan salah satu nilai
fundamental dalam Islam.

B. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam Masa Abu Bakar

Abu Bakar juga memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu


tindakan terkenalnya adalah pengumpulan dan penyusunan Al-Quran dalam bentuk
satu kitab yang utuh3. Ini adalah langkah awal penting dalam melestarikan ajaran Islam
dan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Quran. Al-Quran sendiri telah
mendorong para pemikir dan cendekiawan Islam untuk menjalani riset dan eksplorasi
lebih lanjut, seperti yang dinyatakan dalam Surah Al-Mujadila (58:11), "Tidak ada
suatu perkara pun yang dikerjakan oleh tiga (orang) melainkan Allah ada di antara
mereka, dan apabila mereka membaca Al-Quran, maka dengarkanlah kamu
pembicaraannya dan tahanlah diri (dari bicara) sampai mereka selesai. Kemudian
apabila mereka telah selesai, maka berkatalah kamu kepada mereka, kemudian kamu
bertindak atas dasar keadilan."

C. Peran Abu Bakar dalam Pembentukan Hukum Islam

Dalam hal hukum Islam, Abu Bakar mengembangkan prinsip-prinsip dasar


yang mendukung keadilan dan kebijakan yang didasarkan pada hukum Islam. Dia
memerintahkan para hakim untuk memutuskan perselisihan dengan berpegang pada
Al-Quran dan Sunnah Nabi4. Sebagai contoh, dalam Hadis, Nabi Muhammad SAW
bersabda, "Sesungguhnya kami, para nabi, tidak mewariskan harta, apa yang kami
tinggalkan adalah sedekah." Hal ini menjadi dasar bagi peraturan yang mengatur

3
Agmad Raiyyan, ‘Nilai-Nilai Jujur Dalam Kitab Shahih Muslim (Analisis Kata Al Shidq Dan Al Amin Dalam
Hadis Shahih Muslim’ (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2019).
4
Abdul Hakim, Kepemimpinan Islam, J-Aksi : Jurnal Akuntansi Dan Sistem Informasi, 2022, III.
warisan dalam Islam dan berkontribusi pada pembentukan hukum waris Islam yang
adil.

D. Dampak Pengembangan Kebudayaan dan Peradaban pada Masa Abu Bakar

Pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa Abu Bakar


membawa dampak yang signifikan. Kebijakan-kebijakan Abu Bakar yang
berlandaskan nilai-nilai Islam membantu mengintegrasikan berbagai kelompok
masyarakat dan menciptakan fondasi kuat untuk peradaban Islam selanjutnya5. Hal ini
mencakup perkembangan ilmu pengetahuan, hukum, dan tatanan sosial yang adil.
Berikut dampak pengembangan kebudayaan dan peradaban pada masa Abu Bakar:

1. Integrasikan Berbagai Kelompok Masyarakat:

Salah satu dampak paling signifikan dari pengembangan kebudayaan dan


peradaban pada masa Abu Bakar adalah integrasi berbagai kelompok masyarakat.
Saat Abu Bakar menjadi khalifah, wilayah kekhalifahan mencakup berbagai
kelompok suku, etnis, dan budaya. Abu Bakar memainkan peran penting dalam
mempersatukan mereka di bawah bendera Islam. Konsep kesetiaan terhadap nilai-
nilai Islam, seperti yang terdapat dalam Surah Al-Hujurat (49:13), membantu
menghapuskan perbedaan suku dan etnis, dan menggarisbawahi persaudaraan
sesama Muslim6. Dengan demikian, Abu Bakar menciptakan fondasi persatuan
yang kuat yang menjadi dasar bagi peradaban Islam selanjutnya.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan:

Abu Bakar mempromosikan pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam


masyarakat Islam. Ia menyadari bahwa ilmu pengetahuan adalah kunci untuk
kemajuan dan perkembangan peradaban. Dalam masa pemerintahannya, para
ulama dan cendekiawan Muslim diberi dukungan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam berbagai bidang. Pustaka-pustaka didirikan di bawah
patronase Abu Bakar untuk menyimpan pengetahuan dan karya tulis, dan banyak
karya ilmiah dan filosofis diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Inilah awal dari

5
Fahrurrozi Fahrurrozi, ‘Urgensi Penerapan Sistem Ekonomi Islam’, El-Barka: Journal of Islamic
Economics and Business, 2.2 (2019), 191 <https://doi.org/10.21154/elbarka.v2i2.1745>.
6
Abdul Latiff Bin Abu Bakar, ‘Penyelenggara Abdul Latiff Abu Bakar’, Journal of Techno-Social, 4.1
(2011), 129–40.
apa yang kemudian menjadi Zaman Keemasan Islam, di mana penemuan-
penemuan ilmiah dan pengetahuan dari seluruh dunia diterjemahkan ke dalam
bahasa Arab dan disebarkan di seluruh dunia Muslim.

3. Pengembangan Hukum Islam:

Abu Bakar juga berperan dalam pengembangan hukum Islam. Dia


memastikan bahwa hukum-hukum Islam diterapkan secara konsisten dalam
pemerintahannya. Penegakan hukum Islam mencakup berbagai aspek kehidupan,
termasuk pernikahan, perceraian, perdagangan, dan sanksi atas tindak pidana.
Dalam masa pemerintahannya, konsep keadilan dan kepatuhan terhadap hukum
Islam ditegakkan. Hal ini membantu menciptakan tatanan sosial yang lebih adil
dan merata di masyarakat, di mana hak dan kewajiban setiap individu dijamin oleh
hukum Islam.

4. Perluasan Pengaruh Islam:

Abu Bakar memperluas pengaruh Islam ke wilayah-wilayah yang lebih


jauh melalui kampanye militer. Ini adalah langkah yang kontroversial, namun
memiliki dampak besar pada perkembangan peradaban Islam. Kampanye militer
ini membawa Islam ke wilayah-wilayah baru, dan dengan itu, nilai-nilai Islam,
budaya, dan tradisi mulai meresap dalam masyarakat-masyarakat yang lebih luas.
Ini berarti bahwa pengaruh Islam tidak hanya terbatas pada Arab, tetapi juga
merambah ke Persia, Mesir, dan wilayah-wilayah lainnya.

5. Pemeliharaan Tradisi Islam:

Selain mempromosikan ilmu pengetahuan dan hukum Islam, Abu Bakar


juga memastikan bahwa tradisi Islam tetap terjaga. Salah satu langkahnya adalah
kompilasi Al-Quran menjadi satu kitab tunggal, yang sebelumnya tersebar dalam
berbagai bentuk. Tindakan ini penting dalam memastikan bahwa ajaran Islam
yang benar dan asli dipelihara. Dia juga menjaga dan mengamankan pengetahuan
lisan tentang hadis Nabi Muhammad SAW, sehingga ajaran dan tradisi Islam bisa
diwariskan dengan baik ke generasi berikutnya. Dengan langkah-langkah ini, Abu
Bakar memastikan bahwa warisan budaya Islam tetap terjaga dan berkembang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab pendahuluan dan pembahasan, dapat diambil
beberapa kesimpulan penting:
1. Abu Bakar al-Shiddiq adalah tokoh kunci dalam awal peradaban Islam. Dia
tidak hanya memimpin dalam aspek politik dan militer, tetapi juga memiliki
dampak besar dalam pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, hukum
Islam, dan konsep keadilan dalam masyarakat Islam pada masa
pemerintahannya.
2. Peran Abu Bakar dalam pengembangan kebudayaan Islam sangat signifikan.
Dia memastikan penegakan nilai-nilai Islam dalam masyarakat yang baru
masuk Islam, mempromosikan ilmu pengetahuan dan pendidikan,
memperluas pengaruh Islam ke wilayah-wilayah yang lebih jauh,
mempromosikan ukhuwah (persaudaraan), dan menjaga tradisi Islam.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan pada masa Abu Bakar menciptakan dasar
bagi Zaman Keemasan Islam, di mana penemuan-penemuan ilmiah dan
pengetahuan diterjemahkan dan disebarkan di seluruh dunia Muslim.
4. Abu Bakar memainkan peran penting dalam pengembangan hukum Islam
dengan menerapkan hukum-hukum Islam secara konsisten, yang mencakup
berbagai aspek kehidupan. Ini menciptakan tatanan sosial yang lebih adil dan
merata di masyarakat.
5. Dampak pengembangan kebudayaan dan peradaban pada masa Abu Bakar
mencakup integrasi berbagai kelompok masyarakat, perkembangan ilmu
pengetahuan, pengembangan hukum Islam, perluasan pengaruh Islam, dan
pemeliharaan tradisi Islam.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa saran yang dapat diambil untuk
meningkatkan kualitas dan informativitasnya:
1. Lebih banyak contoh konkret: Untuk mendukung klaim dan kesimpulan,
tambahkan lebih banyak contoh konkret dan rujukan kepada sumber-sumber
primer dan sekunder yang mendukung argumen-argumen dalam makalah.
2. Pertimbangkan untuk memasukkan kutipan langsung: Menambahkan kutipan
langsung dari hadis atau sumber-sumber sejarah Islam yang relevan dapat
memperkuat argumen dan memberikan dasar yang lebih kuat untuk
pernyataan yang dibuat dalam makalah.
3. Perbandingan dengan masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin lainnya: Untuk
memberikan konteks yang lebih lengkap, pertimbangkan untuk
membandingkan peran Abu Bakar dengan Khulafaur Rasyidin lainnya seperti
Umar ibn Khattab, Uthman ibn Affan, dan Ali ibn Abi Talib, dan bagaimana
kontribusinya mempengaruhi peradaban Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, Abdul Latiff Bin Abu, ‘Penyelenggara Abdul Latiff Abu Bakar’, Journal of
Techno-Social, 4.1 (2011), 129–40

Fahrurrozi, Fahrurrozi, ‘Urgensi Penerapan Sistem Ekonomi Islam’, El-Barka: Journal


of Islamic Economics and Business, 2.2 (2019), 191
<https://doi.org/10.21154/elbarka.v2i2.1745>

Hakim, Abdul, Kepemimpinan Islam, J-Aksi : Jurnal Akuntansi Dan Sistem Informasi,
2022, III

Imron, Muchamad, ‘Sejarah Islam Di Indonesia Dalam Buku API Sejarah’ (]Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo, 2020)

Raiyyan, Agmad, ‘Nilai-Nilai Jujur Dalam Kitab Shahih Muslim (Analisis Kata Al Shidq
Dan Al Amin Dalam Hadis Shahih Muslim’ (Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, 2019)

Syafaq, Hammis, Amin Tohari, Nurul Asiya Nadhifah, Umi Hanifah, and Marli Candra,
Pengantar Studi Islam Buku Ajar Perkuliahan, Nuwailah Ahsana (Surabaya:
Nuwailah Ahsana, 2021) <www.nuwailahahsana.com>

Anda mungkin juga menyukai