Anda di halaman 1dari 13

LAUT

ANGGOTA:
YOSSY KEMAL
FARREL ADRIAN
ANANDA PRASSTIYO
M. WASSAN
M. RIFKI
DHAFIR DHUAHRI

X IPS 5
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini.karya tulis ini
dibuat agar dapat menambah wawasan para pembaca.
Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis banyak mengalami kesulitan yang disebabkan karena
kurangnya pengetahuan dan tidak adanya pengalaman. Keberhasilan penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ini tentu atas campur tangan, bimbingan, dan arahan guru mata
pelajaran geografi yaitu Ibu sri okta kartini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada ibu sri okta kartini
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………...…1
Daftar isi……………………………………………………………………………2

Table of Contents
BAB 1...........................................................................................................................................................3
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................................3
1.2 Batasan masalah....................................................................................................................................3
1.3 Rumusan masalah..................................................................................................................................3
1.4 Tujuan...................................................................................................................................................3
Bab 2........................................................................................................................................................4
2.1 Morfologi laut....................................................................................................................................4
2.2 Relief dasar laut.................................................................................................................................6
2.3 Laut berdasarkan cara kerjanya........................................................................................................6
LAMPIRAN...............................................................................................................................................8
BAB 3.......................................................................................................................................................9
KESIMPULAN...........................................................................................................................................9
BAB 4.....................................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Morfologi laut merupakan hal penting yang harus siswa pelajari dalam pelajaran geografi
dibentuknya makalah ini dengan tujuan menyelesaikan tugas dari ibu guru geografi yaitu ibu
okta.
Laut berfungsi sebagai sumber makanan, sebagai jalan raya perdagangan, sebagai sarana
penaklukan, sebagai tempat pertempuran, sebagai tempat rekreasi dan sebagai alat pemisah atau
pemersatu bangsa.

1.2 Batasan masalah


1. Gelombang Laut: Kami hanya akan mengulas jenis-jenis gelombang laut, pemanfataan, serta
faktor yang mempengaruhi.
2. Arus Laut: Fokus kami hanya pada pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi arus laut,
jenis arus laut, pemanfaatannya, serta memberi contoh petanya.
3. Manfaat laut: Fokus kami hanya pada penjelasan tentang fenomena pasang surut, termasuk
pengaruh gravitasi Bulan dan Matahari,perubahan tinggi permukaan air laut yang terkait, jenis,
serta pemanfaatannya

1.3 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan morfologi laut?
2. Apa yang dimaksud dengan relief dasar laut?
3. Klasifikasikan laut berdasarkan cara kerjanya

1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui tentang morfologi air laut
beserta klasifikasinya. Diharapkan setelah membaca ini, pengetahuan pembaca semakin
meningkat.
Bab 2
Pembahasan
2.1 Morfologi laut
Morfologi lautan adalah bentuk permukaan bumi yang berada di dalam laut. Bentuk permukaan
bumi ini memiliki berbagai macam bentuk. Perubahan bentuk ini, terjadi akibat adanya dua
tenaga, yaitu endogen dan eksogen. Kedua tenaga ini, membuat dasar laut memiliki relief yang
bermacam- macam. Morfologi laut memiliki banyak bentuk. Setiap bentuk terbagi dalam 4
bentuk. Yaitu berdasarkan kenampakannya, berdasarkan tingkat kemiringan, berdasarkan
kedalamannya, serta berdasarkan bentuknya.

1. Berdasarkan Kenampakannya

Morfologi laut, memiliki banyak bentuk. Setiap bentuk memiliki bentuk yang unik. Morfologi
laut berdasarkan kenampakannya, dibagi menjadi 3 yaitu cembungan, ambang laut, dan
punggung laut.

1. Cembungan adalah, salah satu bentuk morfologi laut yang berbentuk panjang, melebar,
dan memiliki ketinggian di atas dasar laut sekitarnya. Cembungan terjadi akibat adanya
lipatan yang disebabkan oleh tenaga endogen.
2. Ambang laut adalah, bukit yang menjadi pemisah antara pulau- pulau. Ambang laut
awalnya berupa daratan, yang kemudian mengalami penurunan ketinggan, hingga
tertutup oleh laut. Ambang laut juga bisa menjadi permbatas antara 2 lautan.
3. Punggung laut adalah perbukitan yang berada di dalam laut. Perbukitan di dasar laut
adalah kumpulan dataran tinggi yang ada di dalam laut. Punggung laut dapat memiliki
panjang hingga ribuan kilometer. Punggung laut menyerupai tanggul raksasa yang berada
di dalam laut.

2. Berdasarkan Tingkat Kemiringannya

Morfologi laut berdasarkan tingkat kemiringannya adalah morfologi laut yang dilihat
berdasarkan kedalaman serta kecuraman dari relief itu. Morfologi dasar laut berdasarkan tingkat
kemiringannya di bagi menjadi 4. Yaitu paparan benua, lereng benua, laut dalam, dan palung
laut.

1. Paparan benua adalah dataran yang semakin lama akan semakin melandai. Dataran ini
semakin mendekati daratan, maka dataran ini akan semakin landai.
2. Lereng benua adalah lereng yang berada di antara benua dan samudra. Lereng ini juga
bisa disebut sebagai tanjakan kontinen. Lereng benua biasanya menjadi lokasi akhir
pengendapan materi sedimen.
3. Laut dalam adalah dataran yang berada pada kedalaman lebih dari 200 m dari permukaan
laut. Lereng benua memiliki kemiringan 4% hingga 6%. Luas permukaan bumi, terisi
oleh laut dalam sebanyak 13%.
4. Palung laut adalah lembah yang berada di dalam laut. Lembah ini berbentuk kerucut
kebawah dan sangat dalam. Palung laut terjadi akibat adanya penurunan dasar laut.
3. Berdasarkan Kedalamannya

Morfologi laut berdasarkan kedalamannya adalah bentuk bawah laut yang di lihat berdasarkan
dasar laut yang dilihat dari permukaan laut. Morfologi laut berdasarkan kedalamannya dibagi
menjadi 4, yaitu litoral, neritik, batial, dan abisal.

1. Litoral adalah laut dangkal. Ketinggian morfologi laut ini kurang dari 50 meter. Hal ini
menyebabkan ekosistem yang ada di lautan ini lebih beragam. Keberagaman ekosistem di
laut ini akibat sinar matahari yang masih bisa masuk ke dalam laut. Salah satu ekosistem
dalam laut ini adalah terumbu karang.
2. Neritik adalah lautan dengan kedalaman antara 50 hingga 200 meter. Pada bagian awal
laut neritik, ekosistem yang ada di dalamnya masih sama dengan laut litoral. Akan tetapi
semakin mendekati 200 meter, ekosistem semakin berkurang.
3. Balital adalah dasar laut yang memiliki ketinggian antara 200 hingga 2000 meter dari
permukaan laut. Ekosistem dalam laut balital sangat sedikit, karena jumlah matahari yang
masuk semakin berkurang.
4. Abisal adalah lautan dengan kedalaman lebih dari 2000 meter dari permukaan laut.
Lautan ini adalah laut dalam. Dengan jumlah biota laut yang sangat sedikit. Biota laut
sangat sedikit karena tidak adanya sinar matahari yang masuk ke lautan ini.

4. Berdasarkan Bentuknya

Morfologi laut yang dilihat berdasarkan bentuknya adalah morfologi laut yang dikalisifikasikan
berdasarkan bentuk cekungan atau tonjolan. Morfologi ini dibagi menjadi 5, yaitu lubuk laut,
palung laut, ambang laut, punggung laut berupa ridge dan rise, dan paparan benua.

1. Lubuk laut adalah cekungan yang ada di dalam laut. Lubuk laut juga bisa disebut sebagai
basin. Lubuk laut berbetuk cekungan oval yang tidak terlalu dalam. Lubuk laut terjadi
akibat adanya penurunan dasar laut. Penurunan ini dapat disebabkan oleh lipatan.
2. Palung laut adalah cekungan di dalam laut yang berbentuk panjang dan dalam. Palung
laut adalah lubuk laut yang terus mengalami penurunan bawah atau ingresi. Ingresi yeng
terjadi terus menerus, membuat lubuk laut menjadi semakin kerucut kebawah dan
semakin dalam. Sehingga menjadi palung laut.
3. Ambang laut adalah dataran tinggi yang ada di dalam laut. Ambang laut berada pada
kedalaman kurang dari 200 meter dari atas permukaan laut.
4. Punggung laut adalah kumpulan dataran tinggi yang ada di laut. Punggung laut memiliki
dua jenis, yaitu rise dan ridge. Rise adalah punggung laut yang memiliki lereng landai.
Sedangkan ridge adalah punggung laut yang memiliki lereng lebih curam. Puncak dari
punggung laut dapat keluar dari permukaan laut, dan menjadi pulau- pulau.
5. Paparan benua adalah dataran yang semakin mendekati darat, maka ketinggiannya akan
semakin melandai.
2.2 Relief dasar laut

Relief dasar laut adalah perbedaan tinggi dan rendahnya bentuk muka bumi di dasar laut. Seperti
relief daratan, dasar laut juga terdiri atas berbagai bentuk, seperti daratan, gunung, lembah,
jurang, lereng, dan sebagainya yang terbentuk dari aktivitas tektonik.

2.3 Laut berdasarkan cara kerjanya


KLASIFIKASI LAUT BERDASARKAN CARA KERJANYA
1. Laut Transgresi Laut Transgresi adalah laut yang terjadi karena genangan air laut terhadap
daratan akibat kenaikan tinggi permukaan air laut yang mencapai kurang lebih 70 m pada zaman
es. Inilah yang menyebabkan dataran rendah di Indonesia timur danbarat tergenang air laut dan
sekarang menjadi laut dangkal.
Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru.
2) Laut Ingresi Laut Ingresi adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerak menurun,
dapat berupa palung laut atau lubuk laut.
Contoh: Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi dan Laut Maluku.
3.Laut Regresi Laut Regresi yaitu laut yang menyempit pada waktu zaman es, terjadi penurunan
permukaan air laut. Dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul pada zaman glasial merupakan
daratan. Dangkalan Sunda merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan dangkalan Sahul
merupakan bagian dari Benua Australia. Pada waktu air surut ada bagian dari laut yang masih
merupakan laut karena dalamnya, laut inilah yang dinamakan laut regresi.
Contoh: Laut Banda dan Selat Makassar.

RELIEF DASAR LAUT


Relief dasar laut adalah perbedaan tinggi dan rendahnya bentuk muka bumi di dasar laut. Sama
halnya dengan relief daratan, dasar laut juga memiliki permukaan yang tidak rata. Ia terdiri atas
berbagai bentuk seperti daratan, gunung, lembah, jurang, lereng, dan sebagainya.
1. Paparan
Paparan disebut juga dangkalan / landasan kontinen. Definisi dari paparan sendiri adalah wilayah
dasar laut yang dangkal, masih termasuk bagian dari daratan pulau dan dapat menghubungkan
satu pulau dengan pulau yang lain.

Paparan mempunyai kedalaman rata- rata 200 meter sehingga sinar matahari bisa sampai ke
relief dasar laut ini dan memungkinkan tumbuhan laut untuk melakukan fotosintesis. Hal
tersebut menyebabkan paparan menjadi tempat berkumpulnya ikan- ikan. Paparan memiliki lebar
antara 0 sampai 1.200 kilo meter dihitung dari garis pantai, dengan kemiringan 0 sampai 1
derajat.

2. Palung laut

Palung laut atau dikenal dengan sebutan trog, adalah daerah sempit di dasar laut berbentuk
seperti huruf ‘V’ yang sangat curam dan dalam. Palung laut mempunyai kedalaman lebih dari
6.000 meter. Karena sangat dalam sehingga jarang sekali atau mungkin tidak ada sinar matahari
yang menembus ke zona laut ini. Relief dasar laut ini terbentuk karena adanya gerak lipatan kulit
bumi atau patahan di dasar laut.
3. Lubuk laut

Lubuk laut disebut juga ledok laut (basin). Lubuk laut merupakan cekungan besar di dasar laut
dan berbentuk huruf ‘U’ yang dalam. Contoh lubuk laut yang ada di dunia yaitu Lubuk Banda,
Lubuk Karibia, , Lubuk Laut Sangihe (kedalaman 3.820 meter), Lubuk Laut Sulu (kedalaman
5.000 meter), Lubuk Laut Aru (kedalaman 3.680 meter), Lubuk Laut Halmahera (kedalaman
2.030 meter), dan Lubuk Sulawesi (kedalaman 6.220 meter).
4. Punggung laut

Punggung laut merupakan perbukitan di dasar laut yang menjulang ke atas. Meski punggung laut
menjulang ke atas, akan tetapi puncaknya tidak sampai ke atas permukaan laut. Bentuk muka
bumi lautan ini berada di antara dua buah lempeng yang bergerak saling menjauh. Punggung laut
mempunyai dua tipe lereng. Lereng landai dari sebuah punggung laut disebut rise, sedangkan
lereng yang curam disebut dengan ridge. Contoh punggung laut diantaranya adalah Punggung
Mascarene di Kepulauan Mauritius, Punggung Sibolga di Sumatera Utara dan Punggung Walvis
di Namibia.
5. Gunung laut

Gunung laut yaitu gunung yang terbentuk di dasar laut. Sea mount merupakan istilah lain dari
gunung laut. Pembentukan relief dasar laut ini adalah akibat dari adanya aktivitas vulkanisme.
Samudera Pasifik merupakan semudera dengan gunung laut terbanyak dari pada dengan
samudera lainnya. Kaki gunung laut terletak di dasar laut sedangkan puncak gunungnya bisa di
bawah permukaan laut ataupun muncul ke atas permukaan laut.
Contoh gunung laut yang puncaknya muncul ke atas permukaan laut yaitu Gunung Krakatau di
Selat Sunda, gunung laut di Eslandia dan Gunung Manua Loa di Hawai. Sedangkan gunung laut
yang puncaknya berada di bawah permukaan laut adalah gunung api di Laut Banda.
6. Ambang laut

Ambang laut (drempel) merupakan perbukitan di dasar laut yang berada di antara 2 laut dalam
sehingga memisahkan satu perairan dengan perairan yang lain. Contoh dari ambang laut adalah
Ambang Laut Halmahera, Ambang Laut Sulu, Ambang Laut Aru, Ambang Laut Sulawesi dan
Ambang Laut Gibraltar di Laut Tengah.

7. Pegunungan tengah samudera

Pegunungan di tengah samudera disebut juga igir, merupakan jalur gunung api di tengah- tengah
samudera. Jalur pegunungan tengah samudera ini mempunyai bentuk memanjang dan menjadi
pemisah antara dua buah lempeng samudera. Jalur gunung api di bawah laut tersebut dikenal
dengan istilah ring of fire atau cincin api. Bentuk dari pegunungan tengah samudera hampir
sama dengan ambang laut.
Meskipun mirip, akan tetapi terdapat ciri khusus yang membedakan kedua relief dasar laut
tersebut. Ciri khususnya adalah pegunungan tengah samudera dapat mengeluarkan magma.
Magma tersebut menyebabkan daerah yang dilewati cincin api sering mengalami gempa bumi,
termasuk wilayah negara Indonesia. Pegunungan tengah samudera yang paling terkenal yaitu
Cincin Api Pasifik.

8. Ngarai bawah laut

Relief dasar laut ini mempunyai sebutan lain, yaitu submarine canyon. Ngarai bawah laut
dulunya adalah sebuah daratan yang memiliki kenampakan alam berupa sungai dan lembah.
Adanya kenaikan air laut menyebabkan daratan tersebut tenggelam kemudian terbentuklah
ngarai bawah laut. Letak ngarai bawah laut biasanya berada pada permukaan paparan benua
dengan kedalaman 2000 meter di bawah permukaan laut. Ngarai Bawah laut dapat dijumpai di
Selat Karimata dan Laut Jawa yang masih bagian dari paparan Sunda. Kedua ngarai bawah laut
tersebut dulunya adalah daratan dari Benua Asia.

LAMPIRAN
BAB 3
KESIMPULAN

Morfologi lautan adalah bentuk permukaan bumi yang berada di dalam laut. Bentuk permukaan
bumi ini memiliki berbagai macam bentuk. Perubahan bentuk ini, terjadi akibat adanya dua
tenaga, yaitu endogen dan eksogen. Kedua tenaga ini, membuat dasar laut memiliki relief yang
bermacam- macam.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini bermanfaat untuk mengetahui tentang Gerakan Air Laut dan dampaknya
terhadap lingkungan dan manusia.

4.2 Ucapan Terimakasih


Dengan selesainya tugas ini, kami ucapkan terimakasih kepada:
1.Allah SWT yang senantiasa memberikan kesehatan dan kelancaran pengerjaan.
2.Nabi Muhammad SAW, semoga safaatnya bermanfaat di akhirat kelak.
3.Orangtua yang memberi dukungan baik materi maupun doa yang mustajab.
4.Bapak ibu guru yang memberikan motivasi.
5.Teman dan rekan sekalian atas suportnya.

Anda mungkin juga menyukai